Anda di halaman 1dari 9

REVIEW JURNAL

Mikroteknik

DISUSUN OLEH:

REXCY PERDANA S.P 1640603008

SILVIANA 1640603016

ENGGI SUSANTI 1640603018

EXTRIN SALSA B.R 1640603022

FEBRI 1640603031

ELISA PALEBANGAN 1640603057

DOSEN PENGAMPU:

DARIUS RUPA.,M.Si.

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2018
Jurnal 1. Tipe trikoma dan stomata pada beberapa spesies Hyptis (Labiatae)

Jurnal 2. Studi trikoma daun pada family Solanaceae sebagai sumber belajar biologi

Jurnal 3. Karakter trikoma daun tanaman jati (Tectona grandis L.) yang ditanam pada

tanah pascatambang emas bombana dengan variasi dosis pupuk kendang

kambing
Perbandingan Tipe Trikoma Pada Beberapa Spesies Hyptis (H.capitata
jacq, H. suaveolens (L) poit dan H. brevipes poit), Solanum melongena dan
Tectona grandis L.
Comparison of Type of Trichomes in Some Hyptis Species (H. capitata
jacq, H. suaveolens (L) poit and H. brevipes poit), Solanum melongena and
Tectona grandis L.

Recxy Perdana S.P 1a, Silviana 2b, Enggi Susanti. R 3c, Extrin Salsa B.R 4d, Febri 5e ,
Elisa Palebangan 6f
a Pendidikan Biologii, Kalimantan Utara, 77123, Indonesia
b Pendidikan Biologii, Kalimantan Utara, 77123, Indonesia
c Pendidikan Biologii, Kalimantan Utara, 77123, Indonesia
d Pendidikan Biologii, Kalimantan Utara, 77123, Indonesia
e Pendidikan Biologii, Kalimantan Utara, 77123, Indonesia
f Pendidikan Biologii, Kalimantan Utara, 77123, Indonesia

x
Corresponding author: Jl. Amal Lama, Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Uatara, Kode Pos,
Indonesia. E-mail addresses: silvigemini17@gmail.com
a r t i c l e i a bs tra c t
nf o
Trichomes are derivatives of the epidermis that have certain
Keywords: functions. Trikoma in plants of different species of course have
Trichoma, different forms and types. Therefore a literature study was
Hyptis conducted that compared several journals to look at various types
Solanum melongena of trichomes from several plants. The trichome type in the leaves
Tectona grandis L. of H. capitata jacq, H. suaveolens (L) point has a glandular and
non glandular trichome type whereas in H. brevipes point the
trichome type is non galandular. Trikoma in Solanum melongena
species is a stellate non-galndular trichome type. There are three
types of trichomes on the leaves of teak plants (Tectona gradis
L.), which are branched multicellular types on leaf fracture
(abaxial), lean unicellular types, and bicellular types on leaf
surfaces (adaxial)

Kata Kunci: Trikoma merupakan derivate epidermis yang memiliki fungsi


Trikoma, tertentu. Trikoma pada tumbuhan yang berbeda spesies tentu saja
Hyptis memiliki perbedaan baik bentuk dan jenisnya. Oleh karena itu
Solanum melongena
dilakukan studi literatur yang membandingkan beberapa jurnal
Tectona grandis L.
untuk melihat berbagai jenis trikoma dari beberapa tumbuhan.
Tipe trikoma pada daun H. capitata jacq, H. suaveolens (L) point
memiliki tipe trikoma glandular dan non glandular sedangkan
pada H. brevipes point tipe trikomanya adalah non galandular.
Trikoma pada spesies Solanum melongena adalah jenis trikoma
non galndular berbentuk stellate. Terdapat tiga tipe trikoma pada
daun tanaman jati (Tectona gradis L.) yaitu tipe multiseluler
bercabang pada pertulangan daun (abaksial), tipe uniseluler
ramping, dan tipe biseluler pada permukaan daun (adaksial)

1. Pendahuluan/Introduction
Trikoma merupakan derivat epidermis. Derivat epidermis adalah bentuk spesifik
atau struktur tambahan pada epidermis yang memiliki fungsi tertentu (Hidayat,
1995). Menurut Sumardi (1992), derivat epidermis dapat berupa sel kipas, epidermis
ganda dan litosis. Sel kipas, litosis dan epidermis ganda ditemu kan pada tumbuhan
monokotil dan sebagian kecil tumbuhan dikotil, sedangkan trikoma dan stomata
ditemukan pada sebahagian besar tumbuhan yang memiliki klorofil.
Trikoma adalah rambut-rambut yang tumbuh dari sel-sel epidermis dengan
bentuk, susunan serta fungsinya bervariasi (Sutrian, 1992). Trikoma biasanya muncul
pada permukaan luar hampir seluruh organ tumbuhan baik organ vegetatif seperti
daun, cabang, daun pelindung dan akar maupun organ reproduksi seperti sepal,
petal, stamen, ginosium, biji dan buah (Werker, 2005 dan Adedeji et al., 2007).
Trikoma dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu trikoma non glandular yang
tidak mempunyai sekresi dan trikoma glandular yang mempunyai hasil sekresi
(Werker, 2005). Berdasarkan jumlah sel yang membangunnya, trikoma dapat
dibedakan menjadi uniseluler dan multiseluler. Trikoma uniseluler merupakan
trikoma yang terdiri dari satu sel, sedangkan multiseluler merupakan trikoma yang
bersel banyak (Sutrian, 1992).
Suku terung-terungan (Solanaceae) adalah salah satu suku tumbuhan berbunga
yang terdiri dari 83 genus dengan 2.925 spesies. Umumnya, keluarga dari family
adalah herba atau berkayu, tegak atau memanjat, pohon jarang kecil. Banyaknya
keragaman jenis dari suku family Solanaceae memungkinkan kita mengalami
kesulitan dalam mengenali satu persatu spesies dari anggota family Solanaceae
tersebut. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk dapat mengenali jenis spesies
dari anggota family tersebut yaitu biasanya dengan melakukan identifikasi ciri-ciri
khusus yang tampak pada anggota dari family Solanaceae tersebut seperti misalnya
dengan identifikasi morfologi daun, buah, batang atau yang lainnya. Selain ciri-ciri
yang tampat tersebut, salah satu ciri yang juga dapat digunakan untuk mengenali
ataupun mengidentifikasi jenis dari anggota suatu family adalah dengan melihat
jenis, struktur maupun bentukdari trikoma yang tampak.
Penambahan pupuk kandang dapat memperbaiki kondisi tanah dan
meningkatkan daya penahan air, sehingga berpengaruh terhadap proses transpirasi
tanaman. Sehingga dapat menyebabkan terjadi perubahan karakter anatomi daun
tanaman khususnya panjang dan jumlah trikoma. Trikoma adalah modifikasi dari
epidermis dengan berbagai bentuk, struktur dan fungsi. Trikoma berfungsi
mengurangi laju transpirasi saat tanaman kekurangan air dan melindungi tanaman
dari herbivora, patogen serta tempat tersimpannya metabolit sekunder (Agren dan
Schemske, 1994).

2. Metode Penelitian/Method
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode dengan membandingkan hasil
analisis data pada masing-masing jurnal yang berjudul “tipe trikoma dan stomata
pada beberapa species hyptis (labiatae)”, “studi trikoma daun pada famili solanaceae
sebagai sumber belajar biologi”, dan “karakter trikoma daun tanaman jati (tectona
grandis l.) Yang ditanam pada tanah pascatambang emas bombana dengan variasi
dosis pupuk kandang kambing”. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk visual
(foto) mikroskopik deskriptif.

3. Hasil dan Pembahasan/Result and Discussion


Pada penelitian tipe trikoma dan stomata pada beberapa species hyptis
(labiatae) ditemukan trikoma dengan berbagai jenis dan bentuk
Gambar 3.1 Trikoma pada spesies H. capitata Jacq

Gambar 3.2 Trikoma pada spesies H. brevipes Poit

Gambar 3.3 Trikoma spesies H. suaveolens (L.)

Gambar 3.4 Trikoma spesies Solanum melongena

Gambar 3.5 Trikoma spesies Tectona grandis L.


Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa tumbuhan H. capitata
Jacq., H. brevipes Poit. dan H. suaveolens (L.) Poit. memiliki trikoma pada kedua
permukaan daunnya, baik permukaan adaksial maupun abaksial.
Pada tumbuhan H. capitata Jacq. (gambar 3.1) ditemukan dua tipe trikoma yaitu
trikoma tipe glandular dan trikoma tipe non glandular. Trikoma tipe non glandular
ditemukan di bagian adaksial dengan trikoma bersel banyak (multiseluler),
sedangkan trikoma tipe glandular ditemukan pada bagian abaksial dengan bentuk
long capitate. Tumbuhan H. capitata Jacq. memiliki tipe trikoma yang berbeda
antara bagian abaksial dan adaksial. Hal ini sesuai dengan pengamatan Adedeji et al.
(2007) terhadap tanaman Capsicum frustescens dan C. chinense yang memiliki
trikoma glanduler dan non glanduler pada permukaan adaksial dan abaksial daunnya.
Pada tumbuhan H. brevipes Poit (gambar 3.2) memiliki satu tipe trikoma yaitu
trikoma tipe non glandular pada permukaan adaksial dan abaksial. Trikoma tipe non
glandular memiliki bentuk multiseluler dengan jumlah sel lebih dari dua.
Pada tumbuhan H. suaveolens (L.) Poit (gambar 3.3) memiliki trikoma tipe
glandular dan non glandular. Trikoma tipe glandular H. suaveolens (L.) Poit.
berbentuk long capitate dan short capitate dibagian abaksial. Trikoma tipe non
glandular berbentuk multiseluler pada bagian adaksial. Trikoma tipe glandular
bentuk long capitate pada H. suaveolens (L.) Poit. dan H. capitata Jacq. memiliki
perbedaan pada tangkai glandularnya. Tangkai glandular H. capitata Jacq. yang lebih
panjang dibandingkan dengan H. suaveolens (L.) Poit.. Pada tumbuhan H.
suaveolens (L.) Poit. dan H. capitata Jacq. memiliki trikoma glandular, hal ini sesuai
dengan pernyataan Werker (2005) bahwa kebanyakan familia Labiatae memiliki
trikoma glandular (menghasilkan sekret).
Spesies Solanum melongena atau biasa disebut tanaman terong ini memiliki
jenis trikoma non glandular berbentuk stellata dengan banyak lengan pada daunnya,
dimana rata-rata terdiri dari 7-8 lengan. Temuan ini diperkuat dengan hasil penelitian
Harisha (2013) bahwa pada genus solanum (Solanum xantocarpum dan Solanum
indicum) telah ditemukan jaringan trikoma yang berjenis non glandular dengan
bentuk stellata atau dikatakan menyerupai bintang pada organ daunnya. (gambar
3.4).
Berdasarkan pengamatan karakter anatomi trikoma daun jati pada kedua sisi
abaksial dan adaksial pada perlakuan dosis pupuk kandang kambing dan kontrol
ditemukan 3 tipe trikoma, yaitu tipe multiseluler bercabang pada pertulangan daun
(abaksial), tipe uniseluler ramping dan tipe biseluler pada permukaan daun
(adaksial). Terdapat perbedaan karakter anatomi dari jumlah cabang trikoma pada
sisi abaksial untuk masing-masing perlakuan dosis pupuk kandang kambing, dimana
pada K0 belum memiliki cabang trikoma, pada K1 hanya memiliki satu cabang di
ujung trikoma, pada K2 sudah memiliki 2 percabangan di ujung trikoma, sedangkan
pada K3 memiliki 3-4 percabangan di ujung trikoma. Adapun trikoma pada sisi
adaksial memiliki jumlah trikoma yang berbeda untuk tiap perlakuan dosis pupuk
kandang kambing, dimana K3 memiliki jumlah trikoma yang tertinggi dibandingkan
dengan K1, K2 dan K0. Visualisasi karakter antomi trikoma daun tanaman jati
(Tectona grandis L.) (gambar 3.5).

4. Simpulan/Conclusion
Tipe trikoma pada daun H. capitata jacq, H. suaveolens (L) point memiliki tipe
trikoma glandular dan non glandular sedangkan pada H. brevipes point tipe
trikomanya adalah non galandular.
Spesies Solanum melongena atau biasa disebut tanaman terong ini memiliki
jenis trikoma non glandular berbentuk stellata dengan banyak lengan pada daunnya,
dimana rata-rata terdiri dari 7-8 lengan.
Terdapat tiga tipe trikoma pada daun tanaman jati (Tectona gradis L.) yaitu tipe
multiseluler bercabang pada pertulangan daun (abaksial), tipe uniseluler ramping,
dan tipe biseluler pada permukaan daun (adaksial).

Ucapan Terima Kasih/Acknowledgements

Dengan terselesaikannya review jurnal ini, penulis mengucapkan terima kasih


yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT atas limpah karunia dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan review jurnal ini, Bapak Darius Rupa, S,Pd., M,Si
selaku dosen pengampuh mata kuliah Mikroteknik dan teman-teman kelompok 4 yang
telah membantu dalam menyusun dan menyelesaikan review jurnal ini.
Daftar Pustaka/References

Adedeji, O., O.Y. Ajuwon and O. O. Babawale. 2007. Foliar epidermal studies,
organographic distribution and taxonomic importance of trichomes in the family
Solanaceae. International Journal of Botany. 3: 276-28
Agren, J., and Schemske, D., 1994, Evolution of trichome number ina naturalized
population of Brassica rapa. Am Natural. 143:1–13
Hidayat, E. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung. Institut Teknologi
Bandung.
Sumardi, I. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta:: Universitas
Gajah Mada.
Sutrian, Y. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Jakarta: Rineka Cipta.
Werker E. 2005. Trichome diversity and development in plant trichomes (hallahan d.l
and j.c gray, eds.). Advances in Botanical Research. Vol 31. New York. Academic
Press.

Anda mungkin juga menyukai