Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Film


1. Pengertian Film
Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk
menyampaikan suatu pesan kepada kelompok orang yang berkumpul
disuatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134).
Film merupakan kumpulan dari beberapa gambar yang berada di
dalam frame, dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu
menjadi hidup (Arsyad 2003:45).
Dalam UU Perfilman No.6 tahun 1992, BAB 1, Pasal 1,
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan film adalah karya cipta
seni dan budaya yang merupakan media komunikasi audio visual yang
dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita
seluloid, pita video, piringan video dan atau bahan hasil penenmuan
teknilogi lainnya dalam bentuk, jenis, ukuran, melalui proses kimiawi,
proses elektronik atau proses lainnya yang dapat dipertunjukan dan atau
ditanyangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik dan atau
lainnya.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004:149), Film
adalah selaput tipis yang terbuat dari seluloid untuk tempat gambar
negatif (yang dimainkan di bioskop).
2. Jenis Film
Jenis film terbagi menjadi dua, yakni :
a. Film for theatrical distribution
Merupakan kumpulan film yang dipertunjukan di
gedung-gedung bioskop untuk penonton yang dipungut
biaya.

3
b. Film for non theatrical distribution
Merupakan jenis film yang dipertunjukan secara gratis
pada penonton yang diundang (Effendy, 2004:2010).
Sedangkan jenis film menurut Heru Effendy (2002:11-14) adalah :
a. Film Dokumenter (Documentary Films)
Film dokumenter menyajikan realita melalui
berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan.
Namun harus diakui film dokumenter tidak pernah
lepas dari tujuan penyebaran informas, pendidikan, dan
pemanipulasi pikiran orang atau kelompok tertentu.
b. Film Cerita Pendek (Short Films)
Durasi film cerita pendek biasanya dibawah 60
menit. Di banyak negara seperti Jerman, Australia,
Kanada dan Amerika Serikat, film cerita pendek
dijadikan eksperimen percobaan dan batu loncatan bagi
seseorang atau sekelompok orang untuk kemudian
memproduksi film cerita panjang.
c. Film Cerita Panjang (Feature-Length Films)
Merupakan film dengan durasi lebih dari 60 menit,
biasanya bedurasi 90-100 menit. Film yang diputar
dibioskop umumnya termasuk dalam film cerita
panjang.
d. Film-film Jenis Lain
1. Profil Perusahaan (Corporate Profile)
Film ini diproduksi untuk kepentingan
institusi tertentu berkaitan dengan kegiatan yang
mereka lakukan. Profil perusahaan merupkan
deskripsi ringkas yang mencerminkan kualitas serta
focus kerja, sebagai bahan presentasi kepada para
investor.

4
2. Iklan Televisi (TV Commercial)
Film ini diproduksi untuk kepentingan
penyebaran informasi, baik tentang produk iklan
maupun layanan masyarakat.
3. Program Televisi (TV Programme)
Program televisi diproduksi untuk konsumsi
pemirsa televisi. Secara umum program televisi
dibagi menjadi dua kelompok yakni cerita dan non
cerita. Jenis cerita terbagi menjadi dua kelompok
yakni fiksi dan non fiksi. Kelompok fiksi
memproduksi film serial (TV Series), film televisi
(FTV), dan film cerita pendek. Sedangkan
kelompok non fiksi menggarap aneka program
pendidikan, film dokumenter atau profil tokoh dari
daerah tertentu. Sedangkan program non cerita
menggarap variety show, kuis, talk show dan
liputan berita.
4. Video Klip (Music Video)
Video klip merupakan sarana bagi produser
music untuk memasarkan produknya lewat media
televisi.
3. Macam-macam Genre Film
a. Action
Jenis film yang mengandung banyak gerakan dinamis para
aktor dan aktris dalam sebagian besar adegan film, seperti
halnya adegan baku tembak, perkelahian, kejar
mengejar,ledakan, perang dan lainya.
b. Adventure
Jenis film yang menitik beratkan pada sebuah alur
petualangan yang sarat akan teka teki dan tantangan dalam
berbagai adegan film.

5
c. Animation
Jenis film kartun animasi dengan berbagai alur cerita.
Biasanya genre film ini memiliki sub genre hampir sama
dengan genre utama film non animasi.
d. Biography
Jenis film yang mengulas sejarah, perjalanan hidup atau
karir seorang tokoh,ras dan kebudayaan ataupun
kelompok.
e. Comedy
Jenis film yang dipenuhi oleh adegan komedi dan lelucon
sebagai benang merah alur cerita film.
f. Crime
Jenis film yang menampilkan skenario kejahatan kriminal
sebagai inti dari keseluruhan film.
g. Documentary
Jenis film yang berisi tentang kejadian dan peristiwa yang
terjadi secara nyata.
h. Drama
Jenis film yang mengandung sebuah alur yang memiliki
sebuah tema tertentu seperti halnya percintaan, kehidupan,
sosial, dan lainnya.
i. Family
Jenis film yang sangat cocok untuk dapat di saksikan
bersama keluarga.
j. Fantasy
Jenis film yang penuh dengan imajinasi dan fantasy
kalo film bergenre yang ini biasanya yg keren bikinnanya
pasti film barat, soalnya visualnya mendukung sama
ceritanya.

6
k. Game-Show
Jenis film yang bertemakan sebuah pertunjukan
permainan yang menjadi inti dalam keseluruhan cerita.
l. History
Jenis film yang mengandung cerita masa lalu sesuai
dengan kejadian dan peristiwa yang telah menjadi sebuah
sejarah.
m. Horror
Jenis film yang berisi tentang kejadian mistis dan
berhubungan dengan kejadian-kejadian yang
menyeramkan dan menakutkan sebagai nyawa dari film
tersebut.
n. Musicals
Jenis film yang berkaitan dengan musik
kebanyakkan genre ini gabung sama genre lain seperti
drama, romance dan documentary , tapi yang lebih
ditonjolkan adalah musiknya
o. Mystery
Jenis film yang mengandung alur cerita yang penuh
akan teka-teki untuk mengungkap inti dari film tersebut.
p. Romance
Jenis film yang berisikan tentang kisah percintaan.
q. News
Jenis film yang memberikan banyak informasi
tentang suatu hal yang bersifat informatif.
r. Thriller
Jenis film yang penuh dengan aksi menegangkan
dan mendebarkan dan biasanya tipe alur ceritanya
biasanya berupa para jagoan yang berpacu dengan waktu,
penuh aksi menantang, dan mendapatkan berbagai bantuan
yang kebetulan sangat dibutuhkan yang harus

7
menggagalkan rencana-rencana kejam para penjahat yang
lebih kuat dan lebih lengkap persenjataannya.
s. Sport
Jenis film dengan latar belakang tentang olah raga.
t. Sci-Fi
Jenis film fantasi imajinasi pengetahuan khususnya
yang bersifat exact yang dikembangkan untuk
mendapatkan dasar pembuatan alur film yang
menitikberatkan pada penelitian dan penemuan-penemuan
teknoligi
u. War
Jenis film yang sesuai dengan kategorinya yaitu
memiliki inti cerita dan latar belakang peperangan
v. Western
Jenis film yang berkaitan dengan suku di amerika
dan kehidupan pada zaman kebudayaan suku indian masih
ada yang biasanya memiliki tokoh koboi berkuda, sherif
dan aksi khas duel menembak.
4. Unsur-unsur Film
Film merupakan hasil kerja tim, dikenal juga sebagai kerja
kolaboratif. Artinya melibatkan sejumlah tenaga kerja kreatif yang
menghasilkan suatu keutuhan bagi lahirnya sebuah film yang baik.
Unsur film terdiri dari :
a. Produser
Unsur paling tinggi dalam suatu tim kerja produksi
atau pembuatan film. Sebagai seorang yang bertanggung
jawab terhadap berbagai hal yang diperlukan dalam proses
pembuatan film seperti mempersiapkan dana yang
digunakan untuk pembiayaan produksi film.

8
b. Sutradara
Merupakan pihak yang paling bertanggung jawab
terhadap proses pembuatan film diluar dari hal-hal yang
berkaitan dengan dana dan property lainnya. Sutradara
bertugas mengarahkan seluruh alur dan proses
pemindahan suatu cerita atau informasi dari naskah
skenario kedalam aktivitas produksi.
c. Penulis Skenario
Penulis skenario film adalah seseorang yang
menulis naskah cerita yang akan difilmkan. Naskah
skenario yang ditulis penulis skenario itulah yang
kemudian digarap atau diwujudkan sutradara menjadi
sebuah karya film.
d. Penata Kamera
Seseorang yang bertanggung jawab dalam proses
perekaman (pengambilan) gambar di dalam kerja
pembuatan film. Seorang penata kamera atau kameramen
dituntut untuk mampu menghadirkan cerita yang menarik,
mempesona dan menyentuh emosi penonton melalui
gambar demi gambar yang direkamnya di dalam kamera.
Di dalam tim kerja produksi film, penata kemera
memimpin departemen kamera.
e. Editor
Editor adalah seseorang yang bertugas atau
bertanggung jawab dalam proses pengeditan gambar.
f. Penata Artistik
seseorang yang bertugas untuk menampilkan cita
rasa artistik pada sebuah film yang diproduksi. Sebelum
suatu cerita divisualisasikan ke dalam film, penata artistik
setelah terlebih dulu mendapat penjelasan dari sutradara
untuk membuat gambaran kasar adegan demi adegan di

9
dalam sketsa, baik secara hitam putih maupun berwarna.
Tugas seorang penata artistik di antaranya menyediakan
sejumlah sarana seperti lingkungan kejadian, tata rias, tata
pakaian, perlengkapan-perlengkapan yang akan digunakan
para pelaku (pemeran) film dan lainnya.
g. Pengisi dan Penata Suara
Pengisi suara adalah seseorang yang bertugas
mengisi suara pemeran atau pemain film. Jadi, tidak
semua pemeran film menggunakan suaranya sendiri dalam
berdialog di film. Penata suara adalah seseorang atau
pihak yang bertanggungjawab dalam menentukan baik
atau tidaknya hasil suara yang terekam dalam sebuah film.
Di dalam tim kerja produksi film, penata suara
bertanggung jawab memimpin departemen suara.
h. Penata Musik
Seseorang yang bertugas atau bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap pengisian suara musik tersebut.
Seorang penata musik dituntut tidak hanya sekadar
menguasai musik, tetapi juga harus memiliki kemampuan
atau kepekaan dalam mencerna cerita atau pesan yang
disampaikan oleh film.
i. Pemeran
Pemeran film biasa juga disebut aktor dan aktris
adalah mereka yang memerankan atau membintangi
sebuah film yang diproduksi dengan memerankan tokoh-
tokoh yang ada di dalam cerita film tersebut sesuai
skenario yang ada. Keberhasilan sebuah film tidak bisa
lepas dari keberhasilan para aktor dan aktris dalam
memerankan tokoh-tokoh yang diperankan sesuai dengan
tuntutan skenario (cerita film), terutama dalam
menampilkan watak dan karakter tokoh-tokohnya.

10
Pemeran dalam sebuah film terbagi atas dua, yaitu
pemeran utama (tokoh utama) dan pemeran pembantu
(piguran)
B. Tinjauan Tentang Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik
(2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu
yang kompleks.
Motivasi adalah sebuah daya yang muncul baik dari dalam diri
maupun dari luar diri seseorang yang membuatnya untuk melakukan suatu
pekerjaan (Dalyono, 2005).
Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy
(1986) mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak dan
pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk
bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang
mendasarinya. motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang
timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti
usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya,
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI, 2001:756).
McMachon dan McMachon (1986), menyatakan bahwa motivasi
merupakan suatu proses yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan.
Menurut Teevan dan Smith (1967), motivasi adalah suatu konstruksi yang
mengaktifkan dan mengarahkan prilaku dengan cara memberi dorongan
atau daya pada organisme untuk melakukan suatu aktivitas. Menurut
Chauhan (1978), motivasi adalah suatu proses yang menyebabkan
timbulnya aktivitas organisme sehingga terjadi suatu perilaku. Petri (1981
& 1996), menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu konsep yang

11
digunakan untuk menjelaskan adanya kekuatan di dalam organisme yang
mendorong dan mengarahkan perilaku. Membahas tentang motivasi, maka
yangtercakup di dalamnya adalah arah dan persistensi (Franken, 1982 &
2002). Motivasi merupakan penggerak dan pemberi arah dalam proses
munculnya perilaku serta pemberdaya terhadap perilaku yang ada,
sehingga perilaku tersebut tetap persisten (berkesinambungan) sampai
tujuan tercapai. Motivasi sebagai pemberi arah, tentunya arah dimaksud
tertuju pada objek yang berkaitan dengan tujuan perilaku. Atau sebaliknya,
mengarahkan untuk menghindari objek dimaksud. Oleh karena itu
motivasi dapat dikatakan pula sebagai kontrol terhadap perilaku (Buck,
1988).
2. Sifat-sifat Motivasi
Menurut sifatnya, motivasi dibagi menjadi :
a. Motivasi Intrinsik
Motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar seperti ajakan, suruhan atau paksaan dari
orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau
melakukan sesuatu. (Sadirman A.M 2010 : 86-91).
3. Cara-Cara Memberi Motivasi
Menurut beberapa ahli seperti Strage, Chaparan dan North
dalam Sanotoso (2010:115) terdapat cara untuk memberikan
motivasi antara lain:
a. Motivating by Force
Cara memberi motivasi kepada individu lain dengan
memaksa individu untuk melakukan tingkah laku seperti
yang dikehendaki pemberi motivasi. Cara ini dapat

12
ditempuh melalui ancaman, manakut-nakuti, memberi
sanksi, memberi hukuman dan menskors.
b. Motivating by Enticement
Cara memberi motivasi dengan ajakan (bujukan)
kepada individu lain untuk melakukan tingkah laku
tertentu dengan memberi harapan tertentu. Cara ini dapat
ditempuh melalui pemberian penghargaan, hadiah atau
kedudukan tertentu kepada individu lain.
c. Motivating by Indetification
Cara memberi motivasi dengan menggunakan
pengenalan tingkah laku pemberi motivasi dan penerima
motivasi. Cara ini dapat ditempuh dengan 16 pemberian
kepercayaan, pemberian tugas (tanggung jawab) atau
pemberian pengakuan.
C. Tinjauan Teori Psikologi
1. Teori Psikoakademik
Teori Psikoakademik adalah teori yang menjelaskan tetang
perkembangan kepribadian. Unsur-unsurnya adalah aspek-aspek
internal manusia seperti emosi, motivasi, dan aspek internal
lainnya. Asumsi teori ini adalah kepribadian berkembang ketika
terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologi, yang umumnya
terjadi sejak masa bayi. Pada masing-masing tahap individu
mengalami konflik yang harus diselesaikan sebeleum memasuki
tahap selanjutnya.
Menurut Sigmud Freud kepribadian manusia dibagi
menjadi tiga struktur penting, yaitu id, ego, superego. Id berisi
segala sesuatu yang secara psikologis telah ada sejak manusia lahir,
termasuk insting-insting. Id merupakan tempat berkumpulnya
energy psikis dan menyediakan seluruh daya untuk mengerakkan
kedua struktur kepribadian lainnya. Ego adalah struktur
kepribadian yang berkaitan dengan realita dan membuat keputusan

13
–keputusan rasional. Sedangkan superego adalah memutuskan
apakah sesuatu itu benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak
sesuai dengan norma-norma moral yang diakui masyarakat.
2. Teori Kognitif
Teori kognitif didasakan pada asumsi bahwa kemampuan
kognitif merupakan suatu yang fundamental dan yang
membimbing tingkah laku individu. Teori kpgnitif menekankan
pada pikiran-pikiran dasar.ada dua teori tentang perkembangan,
yaitu teori perkembangan kognitif Piaget dan teori pemrosesan
informasi.
Piaget menyebutkan bahwa pemikiran anak-anak
berkembang menurut tahap-tahap atau periode-periode yang terus
bertambah kompleks. Teori pemrosesan informasi menekankan
pentingnuya proses-proses kognitif dengan tiga asumsi, yaitu
a. Pikiran dipandang sebagai suatu sistem penyimpanan atau
pengambilan informasi.
b. Individu-individu memproses informasi dari lingkungan.
c. Terdapat keterbatasan kapasitas untuk memproses informasi
dari seorang individu.

Berdasarkan asusmsi tersebut, bahwa teori pemrosesan


informasi lebih menekankan bagaimana individu memproses
informasi tentang dunia mereka, bagaimana informasi masuk
kedalam pikiran, bagaimana informasi disimpan dan disebarkan,
dan bagimana informasi diambil kembali untuk melaksanakan
aktifitas-aktifitas yang kompleks.

3. Teori Kontekstual
Teori kontekstual memandang perkembangan sebagai
proses yang terbentuk dari transaksi timbale balik antara anak dan
konteks perkembangan system fisik, sosial, kutural, dan histories

14
dimana interaksi tersebut terjadi. Ada dua teori kontekstual, yaitu
teori etologis dan teori ekologis.
Pendekatan etologi difokuskan pada asal usul evolusi dari
tingkah laku dan menekankan tingkah laku yang terjadi dalam
lingkungan alamiah. Teori etologi mengenai perkembangan
menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi,
terkait dengan evolusi, dan ditandai oleh periode-periode krisis
atau sensitive (Santrok, 1998).
Berbeda dengan teori etologis, teori ekologis memberikan
penekanan pada system lingkungan. Tokoh utama teori ekologi
adalah Urie Brofenbrenner. Pendekatan ekologi terhadap
perkembangan mengajukan bahwa konteks dimana berlangsung
perkembangan individu, baik kognitifnya, sosioemosional,
kapasitas dan karakteristik motivasional, maupun partisipasi
aktifnya merupakan unsur-unsur penting bagi perkembangan
(Seifert & Hoffnung, 1994). Brofenbrenner menggambarkan empat
kondisi lingkungan dimana perkembangan terjadi, yaitu
mikrosistem, mesositem, ekositem, dan makrosistem.
a. Mikrosistem Menunjukkan situasi dimana individu hidup
dan saling berhubungan dengan orang lain. Kontek ini
meliputi keluarga, teman, sebaya, sekolah, dan lingkungan
sosial lainnya. Dalam mikrosistem inilah terjadi interaksi
yang paling langsung dengan agen-agen social.
b. Mesositem Menunjukkan hubungan antara dua atau lebih
mikrositem atau hubungan beberapa konteks. Misalnya
hubungan antara rumah dan sekolah.
c. Ekositem Terdiri dari setting social dimana individu tidak
berpartisipasi aktif, tetapi keputusan penting yang diambil
memiliki dampak terhadap orang-orang yang berhubungan
langsung dengannya. Misalnya tempat orang tua bekerja,
dewan sekolah, pemerintah lokal.

15
d. Makrosistem Meliputi cetak biru pembentukan social dan
kebudayaan untuk menjelaskan dan mengoragnisir institusi
kehidupan. Makrosistem direfleksikan dalam pola lingkan
mikrosistem, mesositem, dan ekosistem yang dicirikan dari
sebuah subkultur, kultur, atau konteks sosial lainnya yang
lebih luas. Misalnya system kepercayaan bersama tentang
umat manusia.
4. Teori Behavior
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang
didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat
bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal dari
psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan
berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam.
Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap
introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan
laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara
tentang alam bawah sadar yang tidak tampak).
Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran
yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi
diri pada studi tentang perilaku yang nyata/ dilihat/ overt.
Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja
yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan.
Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan,
pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia
akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari
lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan
manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia
baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan
ilmiah yang sungguh-sungguh objektif.

16

Anda mungkin juga menyukai