Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAHASA INDONESIA

Nama : Nurul Faradillah

Kelas :

Perkenalkan nama saya Nurul Faradillah, biasa dipanggil Nurul. Adapun nama
pena saya adalah Faradillah. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di salah satu
universitas ternama dan terfavorit di era minenial ini. Rasanya sudah tidak asing lagi
ketika mendengar salah satu universitas ternama di Cirebon yang terkenal pula dengan
dosen-dosennya yang luar biasa hebatnya, yaitu Universitas Swadaya Gunung Jati atau
yang sekarang telah berubah namanya menjadi UGJ. Saya sangat excited untuk
berkuliah di Universitas Gunung Jati, lebih spesifiknya saya sangat tertarik dengan
seorang guru, sehingga saya pun memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Bahasa Indonesia sebagai profesi yang akan melekat pada perjalanan hidup
saya, kelak. Sudah beberapa minggu perkuliahan mulai efektif. Itu artinya, saya
menghabiskan waktu bersama teman-teman dari berbagai daerah. Bahkan bukan hanya
berbagai daerah, tetapi berbagai karakter unik yang membuat saya tercengang dan
mengela nafas panjang. Banyak hal yang menyenangkan dan pengalaman menarik yang
sebelumnya tidak saya rasakan dan alami selama di bangku SMA. Walaupun saya
belum begitu banyak mengenal dan memahami teman-teman seperjuangan, tetapi saya
merasakan kekeluargaan yang begitu erat di antara kami. Oleh karena itu, proses
memahami lingkungan dan karakter orang lain merupakan hal penting yang harus saya
pahami. Hal tersebut tentu berkaitan dengan profesi seorang guru yang berproses
memahami karakter setiap siswanya.

Sahabat Pena, pada aktivitas dan rutinitas yang saya jalani saat ini,tentunya
berkaitan dengan perkulihan, saya akan berbagi pengalaman mengenai Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia yang kerapkali dipertanyakan oleh orang lain dengan
pertanyaan “Apa sih jurusan Bahasa Indonesia itu?”. Kenapa memilih jurusan Bahasa
Indonesia yang merupakan bahasa sehari-hari kita ucapkan. Banyak sekali orang yang
menyepelehkan dan menganggap Bahasa Indonesia itu mudah dan tidak penting. Maka
dari itu, saya akan sedikit memaparkan argumentasi kepada khalayak.

Sahabat Pena, ketika kita belajar bahasa Indonesia itu artinya kita sedang belajar
berkomunikasi. Mengapa demikian? Karena kemampuan berkomunikasi ataupun
berinteraksi yang baik dan benar bisa terlihat dari bagaimana seseorang berbicara dan
menata kalimat demi kalimatnya. Bahasa adalah alat komunikasi yang melalui
percakapan dengan kata-kata.

Saat ini para generasi muda mengabaikan pentingnya mempelajari bahasa


Indonesia. Bahasa yang seharusnya kita pelajari dan pahami justru disepelekan oleh
para generasi muda bangsa. Misalnya pada saat mata pelajaran bahasa Indonesia, para
siswa sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Ada yang ngobrol sama teman
sebangku ketika pembelajaran berlangsung, bahkan ada yang sampai tidur ketika guru
menerangkan mata pelajaran Indonesia. Mereka menganggap bahwa belajar bahasa
Indonesia itu akan membuang-buang waktu saja dengan alasan karena mereka merasa
sudah bisa berbahasa Indonesia dan tidak harus lagi belajar bahasa Indonesia. Mereka
juga menganggap bahwa pelajaran bahasa Indonesia itu membosankan sehingga mereka
asyik dengan dunianya sendiri.

Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus mempelajari bahasa Indonesia
dengan sungguh-sungguh untuk memperkaya kata-kata bahasa Indonesia yang kita
miliki. Tidak ada ruginya bagi kita untuk mempelajari bahasa Indonesia lebih dalam
lagi, justru dengan mempelajari bahasa Indonesia kita akan mendapat manfaat yang
akan membantu kita dalam komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, juga
dapat menumbuhkan rasa kesopan-santunan, karena bahasa Indonesia tidak hanya
mengajarkan kalimat baku, tetapi juga mengajarkan mengenai intonasi, penekanan
kalimat, dan etika berbicara kepada orang lain. Sehingga kita juga dapat mengetahui jati
diri atau sifat seseorang dari cara ia dalam berbicara. Tidak hanya berfungsi sebagai alat
komunikasi secara lisan, bahasa indoneisa juga berfungsi sebagai alat komusikasi secara
tulisan. Dalam pembuatan surat, proposal, laporan, makalah, esai, dan sebagainya, hal
tersebut memerlukan pemahaman lebih dalam proses pembuatanya, khususnya dalam
hal tata bahasa.

Sahabat Pena, pernahkah membaca sebuah puisi atau cerpen? Puisi atau cerpen
merupakan sebuah karya sastra yang menarik dan mengandung pesan. Sastra
mengungkapkan banyak hal mengenai kehidupan ini. Meskipun sastra merupakan
imajinasi pengarangnya, hasil olah rasa dan jiwa pengarang, sastra tidak dapat
dilepaskan dari pengamatan, pengalaman, dan pelajaran mengenai kehidupan atau
makhluk hidup lainnya di dunia nyata yang kemudian oleh si pengarang diwujudkan
dalam dunia fiksi. Sastra menggambarkan berbagai ragam konflik atau masalah yang
dihadapi oleh manusia atau makhluk hidup lainnya yang hidup di muka bumi ini.
Semua itu dikemas kembali oleh pengarang dalam bentuk karya fiksi yang dapat
dinikmati oleh penikmat sastra.

Sahabat Pena, itulah rangkaian kalimat yang memaparkan argumen mengenai


mengapa saya memilih jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai salah satu langkah
awal untuk masa depan saya. Saya berharap, dengan banyaknya mata kuliah yang
ditawarkan di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, maka lulusannya dibekali berbagai
macam ilmu yang nantinya dapat bersaing di berbagai macam industri dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai