Anda di halaman 1dari 2

LOGBOOK

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


BIDANG APOTEK

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Hari ke: 21 Hari: Rabu Tanggal: 16 Oktober 2019


Pukul Kegiatan Keterangan
tempat/nama pemateri/dll
09.00 – 12.00 Melayani pembelian obat serta alkes Apotek Sawahan
Melayani resep dan dispensing obat
13.00 – 15.00 Melayani pembelian obat serta alkes Apotek Sawahan
Melayani resep dan dispensing obat
Resume materi/Kegiatan

Konseling
Konseling berasal dari kata counsel yang artinya memberikan saran, melakukan diskusi
dan pertukaran pendapat. Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya
seseorang yang membutuhkan (klien) dan seseorang yang memberikan (konselor) dukungan
dan dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh keyakinan akan kemampuannya
dalam pemecahan masalah.
Kegiatan konseling dapat diberikan atas inisiatif langsung dari apoteker mengingat
perlunya pemberian konseling disebut konseling aktif. Selain itu, terdapat konseling pasif
yang terjadi jika pasien datang untuk berkonsultasi kepada apoteker untuk mendapatkan
penjelasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan obat dan pengobatan,

Kriteria pasien/keluarga pasien yang perlu diberi konseling:


1. Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan/atau ginjal, ibu hamil
dan menyusui).
2. Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya: TB, DM, AIDS, epilepsi).
3. Pasien yang menggunakan Obat dengan instruksi khusus (penggunaan
kortikosteroid dengan tappering down/off).
4. Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin,
teofilin).
5. Pasien dengan polifarmasi; pasien menerima beberapa obat untuk indikasi penyakit
yang sama. Dalam kelompok ini juga termasuk pemberian lebih dari satu obat untuk
penyakit yang diketahui dapat disembuhkan dengan satu jenis Obat.
6. Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah.

Tujuan konseling
 Tujuan Umum:
- Meningkatkan keberhasilan terapi
- memaksimalkan efek terapi
- meminimalkan resiko efek samping
- Meningkatkan cost effectiveness
- Menghormati pilihan pasien dalam menjalankan terapi
 Tujuan Khusus:
- Meningkatkan hubungan kepercayaan antara apoteker dengan pasien
- Menunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien
- Membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan obatnya
- Membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan dengan penyakitnya
- Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan
- Mencegah atau meminimalkan Drug Related Problem
- Meningkatkan kemampuan pasien untuk memecahkan masalahnya sendiri dalam
hal terapi
- Mengerti permasalahan dalam pengambilan keputusan
- Membimbing dan mendidik pasien dalam menggunakan obat sehingga dapat
mencapai tujuan pengobatan dan meningkatkan mutu pengobatan pasien.

Tahap kegiatan konseling:


1. Membuka komunikasi antara Apoteker dengan pasien
2. Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan Obat melalui Three Prime
Questions, yaitu:
a. Apa yang disampaikan dokter tentang Obat Anda?
b. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian Obat Anda?
c. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan setelah Anda
menerima terapi Obat tersebut?
3. Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk
mengeksplorasi masalah penggunaan Obat
4. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan Obat
5. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien

Apoteker mendokumentasikan konseling


dengan meminta tanda tangan pasien
sebagai bukti bahwa pasien memahami
informasi yang diberikan dalam konseling
sesuai formulir berkut:

Pengesahan

Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa

Profs. Dr. Fatma Sri Wahyuni, S.Si,Apt Dr. Friardi, Apt. Dianda Aprillia S.Farm

Anda mungkin juga menyukai