Pengertian
Kata “Ijtihad” berasal dari bahasa Arab, yaitu “Ijtihada Yajtahidu Ijtihadan”
yang artinya mengerahkan segala kemampuan dalam menanggung beban. Dengan kata
lain, Ijtihad dilakukan ketika ada pekerjaan yang sulit untuk dilakukan.
Di dalam agama Islam, Ijtihad adalah sumber hukum ketiga setelah Al-quran
dan hadits. Fungsi utama dari Ijtihad ini adalah untuk menetapkan suatu hukum
dimana hal tersebut tidak dibahas dalam Al-quran dan hadits.
Dalam hal ini, Ijtihad dianggap telah memiliki kedudukan dan legalitas dalam
Islam. Namun, Ijtihad hanya boleh dilakukan oleh orang-orang tertentu saja yang telah
memenuhi syarat.
Adapun beberapa manfaat Ijtihad adalah sebagai berikut ini:
1. Ketika umat Islam menghadapi masalah baru, maka akan diketahui hukumnya.
2. Menyesuaikan hukum yang berlaku dalam Islam sesuai dengan keadaan,
waktu, dan perkembangan zaman.
3. Menentukan dan menetapkan fatwa atas segala permasalahan yang tidak
berhubungan dengan halal-haram.
4. Menolong umat Islam dalam menghadapi masalah yang belum ada hukumnya
dalam Islam.
Ijtihad dapat dibagi menjadi 7 jenis. Mengacu pada pengertian Ijtihad di atas,
adapun beberapa macam Ijtihad adalah sebagai berikut:
1. Ijma’
2. Qiyas
Pengertian Qiyas adalah suatu penetapan hukum terhadap masalah baru yang
belum pernah ada sebelumnya, namun mempunyai kesamaan (manfaat, sebab, bahaya)
dengan masalah lain sehingga ditetapkan hukum yang sama
3. Maslahah Mursalah
4. Sududz Dzariah
Pengertian Sududz Dzariah adalah suatu pemutusan hukum atas hal yang
mubah makruh atau haram demi kepentingan umat.
5. Istishab
Pengertian Istishab adalah suatu penetapan suatu hukum atau aturan hingga
ada alasan tepat untuk mengubah ketetapan tersebut.
6. Urf
Urf adalah penepatan bolehnya suatu adat istiadat dan kebebasan suatu
masyarakat selama tidak bertentangan dengan Al-quran dan hadits.
7. Istihsan
Contoh Ijtihad
SYARIAH
disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
MAKASSAR
2019