Latar Belakang
Dalam industri yang memonopoli saat ini dibutuhkan keterampilan dalam kepemimpinan.
Kepemimpinan yang transformasional dan adaptif ditekankan sebagai kunci untuk kepemimpinan
yang efektif dalam perubahan lingkungan bisnis. Perlu dipertimbangkan implikasi dan dimensi
kepemimpinan untuk program pengembangan kepemimpinan. Khususnya, fokus pada pentingnya
pemimpin, wawasan tentang diri mereka sendiri dan lingkungan mereka serta bagaimana
pemimpin perlu bertanggung jawab untuk pengembangan dan dukungan pengembangan orang
yang bekerja bersama mereka.
Dengan meningkatnya tekanan dari perubahan bisnis yang cepat, menimbulkan tantangan bagi
para pemimpin perusahaan-perusahaan untuk memahami negosiasi dan hubungan kemitraan yang
melintasi lintas budaya. Para pemimpin perlu peka terhadap perbedaan budaya dalam cara
berbisnis dan lebih sederhana, berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, mereka perlu mengelola
keanekaragaman ini dengan cara menciptakan nilai bagi perusahaaan mereka dan keuntungan bagi
pemegang saham mereka.
Ketika populasi disuatu negara menjadi beragam, keragaman karyawan serta pelanggan dan
pemasok meningkat. Sensitivitas budaya yang berkontribusi pada praktek bisnis yang baik
diseluruh dunia juga berlaku dimanapun itu. Terlebih lagi, pemimpin itu sendiri lebih beragam
karena mereka berasal dari latar belakang yang beragam. Ini menunjukkan perlunya
pengembangan kepemimpinan yang mengakui perbedaan latar belakang ini.
Kepemimpinan Adaptif
Ada beberapa pendapat yaitu :
1. Albano (2000), kepempinan adaptif adalah bentuk kepemimpinan aktif berdasarkan
pengaruh, pertumbuhan dan pembelajaran. Berkonsentrasi pada menambah nilai dan
menghasilkan hasil, tidak melakukan kegiatan.
2. Heifetza dan Lauder (1997), yaitu bekerja keras, mengindentifikasi apa yang perlu dirubah,
mengusahakan kesusahan, mempertahankan fokus disiplin, mendelegasikan pekerjaan,
pemimpin yang muncul dari level yang lebih rendah di organisasi.
Kepemimpinan Inspirasional
Menurut Walllington (2000), ada 8 ciri yaitu :
1. Gairah dan visi
2. Keinginan dan tekad
3. Keberanian
4. Keyakinan
5. Peduli
6. Karisma
7. Keaslian
8. Keterhubungan dengan orang-orang
Para pemimpin inspirasional mengambil proyek-proyek berisiko karena mereka bersemangat dan
potensi hasil yang positif.
Kepemimpinan Berprinsip : Sebuah Gaya yang melampaui Situasi
Menurut Maxwell (1999), kepemimpinan yang berprinsip adalah pemimpin yang ideal namun
praktis. Ini meluas pada pemimpin yang rasional, memampukan kemampuannya untuk mengenali
realitas dunia saat ini dipadukan dengan perlunya memperlakukan orang secara sensitif dan
berprilaku etis sebagai dasar untuk kepemimpinan yang ekeftif.
KESIMPULAN
Pemimpin membutuhkan daftar perilaku untuk menerapkan perilaku yang sesuai (atau
setidaknya mencoba teknik atau pendekatan yang berbeda) dalam situasi yang berbeda. Ini
berarti mereka harus fleksibel.
Pemimpin membutuhkan wawasan tentang lingkungan mereka dan diri mereka sendiri.
Satu aspek wawasan lingkungan adalah masalah memahami perubahan teknologi, kondisi
ekonomi, dan kekuatan kompetitif. Aspek dari wawasan diri adalah mengenali bagaimana
cara belajar untuk dapat memperoleh keterampilan baru.
Pemimpin diharapkan untuk mengambil tanggung jawab untuk pengembangan karir
mereka sendiri sementara organisasi menyiapkan sumber yang memungkinkan.
Keterampilan kepemimpinan meliputi membayangkan masa depan, menetapkan tujuan,
berkomunikasi dan menggalang dukungan untuk visi, merencanakan pelaksanaannya, dan
menempatkan rencana pada tempatnya.