Anda di halaman 1dari 14

HANDOUT

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP


DENGAN LINGKUNGAN

OLEH:
DILA EKA FITRI

KELAS VII SEMESTER GENAP

Interakasi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 1


Sekolah : SMPIT 01 Darussalam
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : VII/ Genap
Materi : Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya
serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut.

4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup


dengan lingkungan sekitarnya

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7.1 Menjelaskan pengertian lingkungan
3.7.2 Mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik
3.7.3 Menjelaskan pengertian interaksi
3.7.4 Menjabarkan pola-pola interaksi
3.7.5 Menjelaskan konsep bentuk saling ketergantungan makhluk hidup
3.7.6 Menjelaskan perbedaan antara rantai makanan dengan jaring-
jaring makanan, rantai makanan de tritus dengan rantai makanan
perumput
3.7.7 Menjelaskan dinamika populasi

Interakasi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 2


PETA KONSEP

Bagan 1. Peta konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan


Sumber: https://tutorialsalim.com

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 3


INTERAKSI MAKHLUK HIDUP
DENGAN LINGKUNGAN

Lingkungan

Istilah lingkungan berasal dari


kata "Environment", yang memiliki
makna "The phy-sical, chemical, and
biotic condition surrounding an
organism." Berdasarkan istilah tersebut,
ling-kungan secara umum dapat
diartikan sebagai segala sesuatu di luar
individu. Segala sesuatu di luar individu
merupakan sistem yang kompleks,
sehingga dapat memengaruhi satu sama
lain. Kondisi yang saling memengaruhi
ini membuat lingkungan selalu dinamis
dan dapat berubah-ubah sesuai dengan
kondisi. Selain itu, komponen
Gambar 1. Lingkungan tempat tinggal
lingkungan itu dapat saling
Sumber: https:// old.citragrandcity.com
memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya
kualitas lingkungan berubah menjadi
baik dan tidak menutup kemungkinan
untuk berubah menjadi buruk. Perubahan
itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup
dalam satu lingkungan tersebut.

Habitat Gambar 2. Onta di gurun pasir


Sumber: https://cdn.idntimes.com

Habitat adalah tempat tinggal


makhluk hidup. Contohnya, habitat
seekor onta adalah di gurun pasir dan
habitat beruang kutub adalah di kutub
utara.

Gambar 3. Berung di kutub


Sumber: https://storage.googleapis.com

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 4


Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem terdiri dari ekosistem alami dan ekosistem
buatan.
Ekosistem alami terdiri dari ekosistem darat, ekosistem air tawar, ekosistem pantai, dan
ekosistem air laut.

Satuan-satuan dalam ekosistem

Gambar 4. Satuan ekosistem


Sumber: https://i1.wp.com/ilmulingkungan.com

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 5


Komponen-komponen yang terdapat di lingkungan

a. Komponen biotik
Yaitu komponen penyusun lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup.
- Manusia
- Hewan
- Tumbuhan
- Jasad renik

Komponen biotik dibedakan menjadi:


1) Produsen
Produsen adalah komponen biotik yang dalam ekosistem berperan
sebagai penghasil makanan. Makhluk hidup yang termasuk produsen
adalah makhluk hidup yang sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai
klorofil, mulai dari fitoplankton sampai tumbuhan tingkat tinggi. Semua
produsen dapat menghasilkan makanan sendiri sehingga disebut
organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau menghasilkan
makanan melalui proses fotosintesis.
2) Konsumen
Konsumen adalah komponen biotik yang dalam ekosistem berperan
sebagai pemakan atau pemakai karena tidak dapat menghasilkan
makanan sendiri. Konsumen meliputi berbagai jenis hewan dan manusia.
Konsumen disebut juga organisme heterotrof karena tidak dapat
membuat makanan sendiri. Konsumen dibedakan menjadi konsumen I
(pemakan produsen), konsumen II (pemakan konsumen I), konsumen III
(pemakan konsumen II).
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dikelompokkan menjadi:
a) Herbivora (pemakan tumbuhan), misalnya kambing, kerbau, kelinci,
dan sapi.
b) Karnivora (pemakan daging), misalnya harimau, serigala, elang.
c) Omnivora (pemakan tumbuhan dan daging), misalnya ayam dan itik.
3) Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme yang menguraikan organisme yang telah
mati. Contoh pengurai adalah jamur dan bakteri.

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 6


Gambar 5. Tumbuhan sebagai produsen
Sumber: http://www.radiocakrabandung.com

Gambar 6. Sapi sebagai konsumen I


Sumber: https://fikrulmaarif.blogspot.com

Gambar 7. Jamur sebagai dekomposer


Sumber: https://pengertianilmu.com

b. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang berupa benda mati
(makhluk tak hidup) seperti:
 Tanah
 Air
 Udara
 Cahaya matahari
 Suhu

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 7


Pola –pola Interaksi

1. Interaksi antara komponen abiotik dan biotik


Komponen biotik sangat memerlukan komponen abiotik. Misalnya
makhluk hidup memerlukan oksigen untuk bernapas, tumbuhan hijau
memerlukan karbon dioksida, air, dan cahaya matahari untuk melakukan
fotosintesis, makhluk hidup memerlukan tanah dan air sebagai habitat.
Sebaliknya, komponen biotik dapat memengaruhi komponen abiotik.
Misalnya, cacing tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah, penghijauan yang
dilakukan manusia dapat meningkatkan kualitas udara dan memperbaiki tanah
yang tandus, akar pepohonan dapat menyerap dan menahan air hujan sehingga
menyebabkan tanah tidak mengalami erosi jika terjadi hujan.

2. Interaksi antar komponen biotik


Pola interaksi antar komponen biotik di dalam ekosistem dapat dibedakan
menjadi netral, predasi, kompetisi, dan simbiosis.

a. Netral
Netral merupakan pola interaksi yang
tidak saling mengganggu, tidak saling
merugikan, maupun tidak saling
menguntungkan, misalnya interaksi
antara domba dengan ayam, kambing
dengan capung.
Gambar 8. Contoh interaksi netral
Sumber: https://materikimia.com

b. Predasi
Predasi merupakan pola interaksi antara
mangsa dan pemangsa (predator),
misalnya beruang dengan ikan salmon,
harimau dengan rusa, elang dengan
kelinci, ular dengan katak. Dalam contoh
tersebut yang berperan sebagai predator
adalah beruang, harimau, elang, dan ular.
Gambar 9. Contoh predasi
Sumber: https://food.detik.com

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 8


c. Kompetisi
Kompetisi merupakan pola interaksi
berupa persaingan untuk mendapatkan
hal yang sama, misalnya makanan.
Contohnya kompetisi antara padi dan
gulma dalam mendapatkan unsur hara
dari tanah, kompetisi antara sapi dan
kambing di padang rumput.
Gambar 10. Contoh kompetisi
Sumber: https://cermati.com

d. Simbiosis
Simbiosis merupakan pola interaksi berupa hubungan yang sangat erat antara dua
individu berbeda jenis (spesies). Makhluk hidup yang bersimbiosis disebut simbion.

Simbiosis dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Simbiosis mutualisme
Yaitu hubungan antara dua
makhluk hidup yang berbeda jenis
yang saling menguntungkan,
misalnya simbiosis antara kerbau
dengan burung jalak. Dalam
simbiosis tersebut, jalak
memperoleh makanan berupa kutu
sedangkan kerbau memperoleh
keuntungan karena parasit di
tubuhnya berkurang. Contoh yang Gambar 11. Contoh simbiosis mutualisme
lain adalah simbiosis antara kupu- Sumber://kependidikan.com
kupu dengan bunga, kutu daun dan 2) Simbiosis komensalisme
semut. Yaitu hubungan antara dua
makhluk hidup yang berbeda jenis
dimana satu mendapat keuntungan
dan yang lain tidak untung dan
juga tidak rugi. Contohnya
interaksi antara ikan hiu dengan
ikan remora. Ikan remora
memperoleh keuntungan berupa
remah makanan dan perlindungan
sedangkan ikan hiu tidak mendapat
Gambar 12. Contoh simbiosis komensalisme
keuntungan dan tidak juga
Sumber: https://re-tawon.com
dirugikan.

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 9


3) Simbiosis parasitisme
Yaitu hubungan antara dua
makhluk hidup yang berbeda jenis
dimana satu mendapat keuntungan
dan yang lain menderita kerugian.
Contohnya tali putri dan tanaman
pagar. Tali putri mendapat
keuntungan berupa mendapat zat
makanan sedangkan tanaman
pagar menderita kerugian karena
makanannya diambil oleh tali Gambar 13. Contoh simbiosis parasitisme
putri. Sumber: https://informazone.com

Saling Ketergantungan

Saling kertergantungan tidak hanya terjadi antar komponen biotik. Saling


ketergantungan juga terjadi antara komponen biotik dengan abiotik.

1. Saling ketergantungan antar komponen biotik

a. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan dengan urutan tertentu
yang membentuk rangkaian lurus yang tidak bercabang-cabang.

Produsen → konsumen I → konsumen II → konsumen III

Gambar 14. Contoh rantai makanan


Sumber: https://materiipa.com

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 10


b. Jaring-jaring makanan
Di dalam suatu ekosistem, sangat jarang ditemukan suatu jenis hewan
hanya memakan satu jenis makanan. Misalnya ular tidak hanya makan tikus,
tetapi juga makan katak, kelinci, atau ayam. Demikian pula sebaliknya,
sangat jarang suatu jenis makhluk hidup hanya dimakan oleh satu jenis
makhluk hidup yang lain. Misalnya padi tidak hanya dimakan oleh tikus,
tetapi juga dimakan oleh burung, belalang, dan hewan-hewan lain.
Jadi, pada kenyataannya di dalam ekosistem, satu rantai makanan
dapat berhubungan dengan rantai makanan lain membentuk jaring-jaring
makanan yang rumit. Jaring-jaring makanan adalah kumpulan beberapa
rantai makanan yang saling berhubungan.

Gambar 15. Contoh jaring-jaring makanan


Sumber: https://smansax1-edu.com

c. Piramida makanan
Gambaran jumlah populasi produsen sampai konsumen tertinggi akan
membentuk gambaran seperti piramida yang disebut piramida makanan.
Supaya piramida makanan tersusun dengan baik, populasi dalam suatu
ekosistem harus seimbang. Oleh karena itu, populasi produsen harus lebih
banyak dari pada populasi konsumen tingkat I. Konsumen tingkat I harus
lebih banyak dari konsumen tingkat 2. Dengan demikian, semakin tinggi
tingkatan suatu konsumen, jumlahnya semakin sedikit.

Gambar 16. Contoh piramida makanan


Sumber: https://informazone.com
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 11
2. Saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik

Saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik contohnya dapat


dilihat pada siklus karbon. Siklus karbon tidak akan berjalan dengan baik
apabila tidak ada tumbuhan, hewan, pengurai, air, dan tanah.

Berdasarkan produsennya, rantai makanan dibedakan menjadi dua, yaitu:


1. Rantai makanan perumput
Yaitu rantai makanan yang diawali tumbuhan pada tropik awalnya.
2. Rantai makanan detritus
Yaitu rantai makanan yang dimulai dari detritus (serpihan organisme yang
sudah mati).

Gambar 17. Rantai makanan perumput


Sumber: https://materiajar.com

Gambar 18. Rantai makanan detritus


Sumber: https://materiajar.com

Dinamika Populasi

Dinamika populasi merupakan ilmu yang mempelajari pertumbuhan


serta pengaturan populasi.
Secara umum, aspek-aspek yang dipelajari dalam dinamika populasi adalah:
a. Populasi sebagai komponen dari sistem lingkungan
b. Perubahan jumlah individu dalam populasi
c. Tingkat penurunan, peningkatan, penggantian individu dan proses yang
menjaga kestabilan jumlah individu dalam populasi
d. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan jumlah individu
dalam populasi.

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 12


Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Lingkungan

Dalam ekosistem, manusia berperan sebagai bagian dari komponen biotik dan
peran manusia ini besar sekali pengaruhnya terhadap kuaalitas lingkungan. Kita sudah
sering mendengar kerusakan hutan, pemcemaran sungai, laut, tanah dan udara
disebabkan oleh perilaku manusia yang memanfaatkan kekayaan alam dan kurang
menyadari akan kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkannya. Karena ulah manusia
kualitas lingkungan dapat menurun dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup
manusia di masa datang. Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk
mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia sendiri.

Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan


Faktor penyebab perubahan lingkungan dapat dibedakan menjadi faktor alam dan
faktor manusia. Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus,
gempa bumi, angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan. Faktor
manusia berupa kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan misalnya,
membuang limbah (limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan sebagainya) secara
sembarangan, menebang hutan sembarangan, dan sebagainya. Penebangan hutan hujan
tropik di Indonesia dapat berpengaruh pada perubahan iklim global karena hutan
merupakan paru-paru dunia.

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 13


DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas
VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas
VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Purwanto dan Nugroho. 2018. Eksplorasi Ilmu Alam 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo:
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Sally, dkk. 2016. IPA Terpadu SMP Kelas VII. Jakarta: Yudhistira.

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan 14

Anda mungkin juga menyukai