METABOLISM TUBUH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
RIKY SETIAWAN (1908076005)
Puji syukur penyusun ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah “Peranan Enzim
dalam Metanolisme Tubuh” ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun berdasarkan sistem pengajaran dosen dan merupakan tugas yang
pertama dari mata kuliah Biologi untuk Kimia, yaitu Ibu Bunga Ihda Nora M. Pd .
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR ……………………………...……………………….…i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………….……………………….1
A. Latar Belakang ……………………………………...………………….1
B. Rumusan Masalah …………………………………………..………….1
C. Tujuan ………………………………….……………………..………...1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Enzim ?
2. Dari manakah Enzim berasal ?
3. Apa ciri-ciri dari enzim ?
4. Apa saja peranan Enzim dalam Metabolisme ?
5. Apa saja yang mempengaruhi kerja Enzm ?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat dirumuskan tujuan makalah ini
adalah agar orang yang membacanya dapat mengetahui apa itu enzim yang disertai
dengan ciri-ciri enzim apa saja. Peranan enzim dalam metabolisme juga dapat
1
ditemukan dalam makalah ini, dan juga apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja
enzim dalam metabolism tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian enzim
Enzim adalah sebuah senyawa protein yang tersusun dari komponen protein dan juga
katalitik yang mempunyai nilai guna untuk mempercepat suatu proses metabolisme pada
tubuh organisme. Kenapa Komponen tersebut begitu penting dalam sebuah proses
metabolisme, karena tidak akan mampu mempercepat dengan menurunkan energi aktivasi
yang dibutuhkan pada saat reaksi metabolisme akan dimulai.
Kata enzim ini berasal dari Bahasa Yunani yang mempunyai arti ragi. Percobaan
fermentasi alkohol yang dilakukan oleh Louis Pasteur menjadi tonggak atas kaitanya dengan
penemuan enzim tersebut. Enzim adalah sebuah senyawa yang tersusun atas protein
(apoenzim) serta juga senyawa non protein (cofactor)
Sifat katalitik yaitu ciri khas enzim yang membedakan antara enzim dengan protein
lainnya. sifat katalitik tersebut diperoleh dari gugus cofactor yang dapat berupa senyawa
organik (koenzim serta gugus prostetic), ataupun senyawa anorganik (ion logam).
2. Sumber enzim
Enzim ialah senyawa protein yang disintesiskan di dalam sel secara biokimiawi. Enzim
merupakan biokatalis yaitu senyawa yang diproduksi oleh organisme. Secara garis besar
sumber enzim dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu hewan, tanaman dan mikroba. Namun
saat ini, enzim yang diproduksi dalam skala industri sebagian besar diperoleh dari mikroba.
Secara tradisional tripsin dan lipase pankreas diperoleh dari sumber hewani. Demikian
pula yang berperan dalam pembuatan keju. Usaha untuk menggantikan enzim-enzim tersebut
dengan enzim serupa dari sumber mikroba telah dilakukan. Namun walau enzim yang
diperoleh dari mikroba menunjukan efisiensi katalis yang tinggi namun memiliki sedikit
perbedaan sifat yang menimbulkan kendala aplikasinya. Misalnya dalam pembuatan keju,
enzim ini lebih stabil tetapi mengakibatkan terjadinya degradasi protein lainya sehingga
dianggap tidak cocok untuk keju jenis tertentu.
Beberapa enzim penting yang berasal dari hewan.
2
Tanaman juga merupakan sumber enzim. Beberapa protein biasa diperoleh dari getah
pepaya, nanas dan tumbuhan lainnya. Selain itu, kecambah barley juga sering digunakan
sebagai sumber enzim.
Beberapa enzim penting yang berasal dari tanaman.
Miroba merupakan sumber penting dari beberapa jenis enzim. Sebagai sumber enzim,
mikroba memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan hewan maupun tanaman,
yaitu : produksi enzim pada mikroba lebih murah, kandungan enzim dapat diprediksi dan
dikontrol, pasokan bahan baku terjamin, dengan komposisi konstan dan mudah dikelola.
Jaringan tanaman maupun hewan mengandung bahan yang kemungkinan berbahaya seperti
senyawa fenolik (pada tanaman), inhibitor enzim dan protase. Selain itu, enzim mikroba ada
yang disekresikan ke luar sel sehingga memudahkan proses isolasi dan pemurniannya.
Setidaknya ada 3 keuntungan yang berkaitan dengan enzim ekstra sel : pertama, tidak
memerlukan proses penghancuran sel saat memanen enzim (proses penghancuran sel tidak
selalu mudah dilakukan dalam skala besar). Kedua, enzim protein yang disekresikan keluar
sel umumnya terbatas jenisnya. Ini berarti enzim ekstrim sel terhindar dari kontaminasi
berbagai jenis protein. Ketiga, secara alami enzim disekresikan keluar sel umumnya lebih
tahan terhadap proses denaturasi
Beberapa karakteristik enzim yaitu, setiap sreaksi metabolisme di dalam sel maupun di
luar sel akan berperan enzim-enzim tertentu dan spesifik. Artinya, enzim bersifat spesifik
dalam melaksanakan fungsinya, enzim dapat digunakan berulang-ulang. Kerja setiap enzim
spesifik pada kisaran suhu tertentu (tidak bekerja pada suhu ekstrim) dan pH tertentu. Maka
kerja enzim dipengaruhi oleh suhu dan pH. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh substratnya.
3. Ciri-ciri Enzim
3
Ada 8 ciri-ciri Enzim dalam metabolism tubh diantaranya :
1. Sebagai katalisator
Berfungsi untuk mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi
5. Bekerja bolak-balik
Maksud dari sifat ini, enzim akan terbentuk kembali setelah reaksi seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya
4
berlawanan dengan Hukum Hess 1 mengenai kekekalan energi. Selain itu, enzim
menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam
organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah
kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh
enzim di dalam tubuh.
5
senyawa yang jumlahnya sangat sedikit, serta praktis karena kemudahan dan ketepatannya
dalam mengukur.
Contoh penggunaan enzim sebagai reagen adalah sebagai berikut:
Uricase yang berasal dari jamur Candida utilis dan bakteri Arthobacter globiformis dapat
digunakan untuk mengukur asam urat.
Pengukuran kolesterol dapat dilakukan dengan bantuan enzim kolesterol-oksidase yang
dihasilkan bakteri Pseudomonas fluorescens.
Pengukuran alcohol, terutama etanol pada penderita alkoholisme dan keracunan alcohol dapat
dilakukan dengan menggunakan enzim alcohol dehidrogenase yang dihasilkan oleh
Saccharomyces cerevisciae, dan lain-lain.
6
(amiloglukosidase, a – 1,4 glukanglikohidrolase), menghidolisis ikatan a – 1,4 dan a – 1,6.
Produk utama hidrolisis glukoamilase adalah glukosa. Ketiga, palalanase enzim ini hanya
menhidrolisis ikatan a – 1,6.
Suhu
Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok agar dapat bekerja dengan biak. Laju reaksi
biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Hal ini karena panas meningkatkan energi kinetik
dari molekul sehingga menyebabkan jumlah tabrakan diantara molekul-molekul meningkat.
Sedangkan dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat karena hanya terdapat
sedikit kontak antara substrat dan enzim.
Namun, suhu yang ekstrim juga tidak baik untuk enzim. Di bawah pengaruh suhu yang
sangat tinggi, molekul enzim cenderung terdistorsi, sehingga laju reaksi pun jadi menurun.
Enzim yang terdenaturasi gagal melaksanakan fungsi normalnya. Dalam tubuh manusia, suhu
optimum di mana kebanyakan enzim menjadi sangat aktif berada pada kisaran 35°C sampai
40°C. Ada juga beberapa enzim yang dapat bekerja lebih baik pada suhu yang lebih rendah
daripada ini.
Nilai pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat keasaman sekitarnya.
Ini karena muatan komponen asam amino enzim berubah bersama dengan perubahan nilai
pH. Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8.
Tapi, ada beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik hanya di lingkungan asam atau
basa.
Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung pada sistem
biologis tempat enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau terlalu
rendah, maka struktur dasar enzim dapat mengalami perubahan. Sehingga sisi aktif enzim
tidak dapat mengikat substrat dengan benar, sehingga aktivitas enzim menjadi sangat
terpengaruhi. Bahkan enzim dapat sampai benar-benar berhenti berfungsi.
Konsentrasi Substrat
Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah molekul
substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan konsentrasi substrat yang rendah
berarti lebih sedikit jumlah molekul substrat yang dapat melekat pada enzim, menyebabkan
berkurangnya aktivitas enzim.
Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah dalam kondisi
paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan memberikan perbedaan dalam
aktivitas enzim. Dalam kondisi seperti ini, di sisi aktif semua enzim terus terdapat substrat,
sehingga tidak ada tempat untuk substrat ekstra.
7
Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin cepat pula.
Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, tentunya selama masih ada
substrat yang perlu diubah menjadi produk.
+ Inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sama dengan molekul substrat, inhibitor ini
melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi pembentukan ikatan kompleks enzim-
substrat.
+ Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim yang bukan merupakan sisi
aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor ini mengubah bentuk/struktur
enzim, sehingga sisi aktif enzim menjadi tidak berfungsi dan substrat tidak dapat berikatan
dengan enzim tersebut.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Enzim ialah senyawa protein yang disintesiskan di dalam sel secara biokimiawi.
Enzim merupakan biokatalis yaitu senyawa yang diproduksi oleh organisme. Secara garis
besar sumber enzim dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu hewan, tanaman dan mikroba.
Namun saat ini, enzim yang diproduksi dalam skala industri sebagian besar diperoleh dari
mikroba. Adapun ciri-ciri enzim yakni sebagai katalisator, tersusun dariprotein, bekerja bolak
balik,bekerja didalam dan diluar sel, dan juga enzim hanya diperlukan dalam jumlah
sedikit.Peranan enzim sangat besar dalam kehidupan manusia. Antara lain sebagai Peran
enzim dalam metabolisme, Pemanfaatan enzim sebagai alat diagnosis, dan Pemanfaatan
enzim di bidang pengobatan. Kinerja enzim juga dipengaruhi bebrapa faktor seperti Suhu,
Nilai pH, konsentrasi subtrat, konsentrasi enzim, inhibitor & aktivator.
B. Saran
1. Perlu dikembangkan lebih lanjut mengenai perkembangan enzim yang dimana akan
meningkatkan fungsi enzim tersebut secara maksimal.
2. Pengembangan mikroba sebagai penghasil enzim sangat dibutuhkan demi menghasilkan
sumber enzim yang tiada habisnya.
3. Peranan enzim dalam kesehatan sangat penting, untuk itu manusia hendaknya lebih
menjaga kesehatan. Dan kami penyusun mengharapkan masukan untuk penyempurnaan
makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://marisasugangga.wordpress.com/2009/08/19/penjelasan-ciri-ciri-enzim/
http://www.jendelasarjana.com/2013/09/faktor-yang-mempengaruhi-kerja-enzim.html
http://www.stimuno.com/index.php?mod=article
http://www.achmadirfani.files.wordpress.com/2007/11/enzim.doc
http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim#cite_note-622
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/peran-enzim-dalam-metabolisme-
dan-pemanfaatannya-di-bidang-diagnosis-dan-pengobatan/#_edn33
http://www.jlcome.blogspot.com/2007/10/pengetahuan-enzim.htmll
http://www.trimanjuniarso.files.wordpress.com/.../enzim-sifat-dan-cara-kerja.doc
http://74.125.153.132/search?
q=cache:PaE2VywdZcEJ:trimanjuniarso.files.wordpress.com/2008/02/enzim-sifat-dan-cara-
kerja.doc+latar+belakang+enzim&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a
10