Anda di halaman 1dari 7

KEINDAHAN KARYA ARSITEKTURAL

Pengertian Arsitektur dan Bangunan

Arsitektur merupakan seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan,
atau metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan yang dilakukan oleh setiap
individual untuk meluapkan imajinasi mereka dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap,
hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Suatu
bangunan bisa dikatakan memiliki nilai arsitektur jika mepunyai nilai estetik/keindahan, fungsi,
kenyamanan, dan kekuatan. Segala sesuatu yang sengaja dibangun oleh manusia namun hanya
memperhatikan fungsi belaka itu disebut bangunan.

Menurut pendapat para ahli:

- Marcus Pollio Vitruvius


Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura (yang merupakan sumber
tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik haruslah
memilik Keindahan / Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi
(Utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga
unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya.
- Banhart CL. dan Jess Stein
Arsitektur adalah seni dalam mendirikan bangunan termasuk didalam segi
perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian dekorasiny; sifat atau bentuk bangunan;
proses membangun; bangunan dan kumpulan bangunan.
- Van Romondt
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia. Ruang berarti
menunjuk pada semua ruang yang terjadi karena dibuat oleh manusia atau juga ruang
yang terjadi karena proses alam seperti gua, naungan pohon dan lainnya.
- Robert Gudman
Arsitektur sesungguhnya merupaka kulit ketiga manusia. Arsitektur merupakan
lingkungan buatan yang bukan saja menjembatani antara manusia dengan lingkungan
melainkan sekaligus merupakan wahana ekspresi cultural untuk menata kehidupan
jasmaniah, psikologis dan sosial manusia.
- Claudil
Arsitektur adalah sesuatu yang bersifat personal, menyenangkan dan
memerlukan pengalaman. Arsitektur dalah hasil persepsi dan penghargaan manusia
terhadap ruang dan bentuk. Ada tiga pengalaman arsitektur: aspek fisikal, emosional
dan kebutuhan intelektual.

Firmitas, Utilitas dan Venustas

1. Firmitas Bangunan (Aspek soliditas/kekuatan)

“Durability will be assured when foundations are carried down to the solid
ground and materials wisely and liberally selected;…” (Vitruvius : Ten Books on
Architecture. Book I. Chapter III.)

Firmitas yang dimaksud Vitruvius mencakup penyaluran beban yang baik dari
bangunan ke tanah dan juga pemilihan material yang tepat. Vitruvius menjelaskan
setiap material yang ia pakai dalam bangunannya, seperti batu bata, pasir,
kapur, pozzolana, batu dan kayu. Setiap material dijelaskan mulai dari karakteristik dari
tiap jenis-jenisnya hingga cara mendapatkanya/membuatnya. Kemudian, ia menjelaskan
metode membangunnya (konstruksi).

Firmitas berhubungan dengan ketahanan bangunan ketika sudah difungsikan.


Bangunan yang baik harus mampu bertahan terhadap iklim ataupun gangguan alam.
Misalnya, bangunan-bangunan di Jepang yang sering terkena gempa dibangun
menggunakan sistem yang dapat membuatnya tahan menghadapi gempa tersebut.
Mungkin saja struktur yang dipakai diusahakan lebih ringan, seperti misalnya
menggunakan bahan baja dan bukannya beton. Dapat dilihat bahwa aspek firmitas
dijaga oleh arsitek dan pembangun (kontraktor) dengan pemilihan material yang bijak,
serta desain sistem struktur yang tepat.

Gambar Perkembangan Teknologi pada Kualitas Semen yang Berpengaruh dalam Kekuatan
Bangunan.

Gambar Inovasi Manusia dengan Mengembangkan Ilmu Pengetahuan.

2. Utilitas Bangunan (Aspek fungsi)

“…convenience, when the arrangement of the apartments is faultless and


presents no hindrance to use, and when each class of building is assigned to its suitable
and appropriate exposure;..”(Vitruvius : Ten Books on Architecture. Book I. Chapter III.)

Utilitas meliputi kebutuhan, fungsi dan denah. Arsitektur mewadahi kegiatan,


oleh karena itu fungsi merupakan salah satu hal utama yang diperhatikan. Pada zaman
dahulu manusia hanya membangun untuk kebutuhan seperlunya saja, semakin
berkembangnya zaman, kegiatan-kegiatan lain pun diwadahi sebagai penunjang
kegiatan utama. Suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan dalam
bangunan. Arsitektur mempunyai fungsi yang tidak hanya menaungi dan mewadahi
manusia dengan segala aktivitas dan segala perabot yang dibutuhkan dalam aktivitas itu,
melainkan juga memberikan suasana, image, dan mengarahkan pikiran dan perasaan
serta perilaku dari para penggunanya.Hal ini mempengaruhi bentuk denah bangunan,
semakin kompleks.

Memenuhi aspek “Utilitas” dengan baik artinya desain yang dihasilkan harus
dapat berfungsi sesuai kebutuhan penggunanya.

Gambar Denah Perbandingan Bangunan Zaman Dahulu (sederhana) dan Sekarang


(kompleks).

3. Venustas Bangunan (Aspek estetika/keindahan)


“…and beauty, when the appearance of the work is pleasing and in good taste,
and when its members are in due proportion according to correct principles of
symmetry.” (Vitruvius : Ten Books on Architecture. Book I. Chapter III.)
Proporsi dan simetri merupakan faktor yang dianggap Vitruvius mempengaruhi
keindahan. Hal ini ia dasarkan pada tubuh manusia yang setiap anggota tubuhnya
memiliki proporsi yang baik terhadap keseluruhan tubuh dan hubungan yang simetrikal
dari beberapa anggota tubuh yang berbeda ke pusat tubuh. Hal ini, kemudian,
diilustrasikan oleh Leonardo daVinci pada Vitruvian Man.

Gambar Vitruvian Man

Venustas meliputi seni, keindahan, dan tampak. Dahulu venustas merupakan hal yang
terakhir difikirkan, sekarang seorang arsitek berupaya mentranformasikan utilitas dan firmitas
sebagai bagian dari venustas. Utilitas dan firmitas menghasilkan bentuk dasar, yang kemudian
diperindah sesuai tujuannya ataupun hanya ekspresi saja.Keindahan didapat berdasarkan dari
pengalaman dan juga budaya. Keindahan juga bisa dilihat dari berdasarkan zaman dan juga
seimbang dan selaras dengan alam.
Gambar Masjid Al-Irsyad (diarsiteki oleh Ridwan Kamil) Memperhitungkan Keindahan
Setelah Kekuatan Konstruksi dan Fungsi

Estetika dalam Arsitektur

Pendapat mengenai estetika/keindahan:

- KAMUS OFXORD

Keindahan adalah nilai-nilai yang menyenangkan pikiran, mata dan telinga.

- SOCRATES
Sesuatu itu indah kalau sesuai dengan tujuan atau dengan fungsinya atau
kegunaannya.
- PLATO
Bentuk-bentuk menjadi indah dalam proporsi dimana unsur-unsurnya disatukan
secara harmonis ditujukan kepada bentuk ideal.
- HEGEL
Indah adalah mengekspresikan kesan agung dan luhur melalui cara menyajikan yang
paling sempurna.
- SCHOPENHAUER
Keindahan dalam arsitektur adalah pernyataan kekuatan
bahan bangunan yang memperlihatkan perjuangan melawan gaya grafitasi.
- IMANUEL KANT
Keindahan ada dalam penderitaan yang membahagiakan.
- BAUMGARTEN
Keindahan adalah kesempurnaan yang ada pada alam.
- ARISTOTELES
Keindahan terdapat dalam kesantaian.

 Unsur-Unsur Pokok dalam Karya Arsitektural


“Semua figur yang ada dimulai dari titik yang bergerak sendiri … Titik tersebut
bergerak … dan terwujudlah garis … dimensi pertama. Jika garis tersebut bergeser untuk
mewujudkan bidang, kita peroleh elemen dua dimensional. Dalam pergerakannya, dari
bidang ke ruang, perpotongan dari sisi-sisi bidang tersebut menumbuhkan figur (tiga-
dimensional) … Sebagai hasil dari energi kinetik yang menggerakkan titik menuju garis,
garis menuju bidang, dan bidang yang membentuk dimensi spasial”. (Paul Klee)
1. Titik
Sebuah titik menandakan posisi dalam suatu ruang. Pada dasarnya ia tidak memiliki
panjang, lebar ataupun kedalaman, dan untuk itu statis, terpusat, tak ber-arah.
Sebagai unsur dasar di dalam perbendaharaan bentuk, titik dapat digunakan untuk
menunjukkan :
 Ujung-ujung sebuah garis.
 Persilangan antara dua buah garis.
 Pertemuan ujung-ujung garis pada sudut.
 Sebuah bidang atau ruang Titik pusat sebuah medan / lapangan

Anda mungkin juga menyukai