Anda di halaman 1dari 3

PT “NURCAHYA” menentukan tarip BOP ditentukan dimuka bulan januari

1995, perusahaan membuat angggaran BOP dengan kapasitas normal 30.000 jam
mesin dengan data produksi sebagai berikut :
Jenis Biaya
Biaya bahan baku Rp 5.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000
Biaya bahan penolong Rp 1.100.000
Biaya depresiasi pabrik Rp 500.000
Biaya bahan bakar Rp 750.000
Biaya listrik Rp 1.600.000
Biaya reparsi & pemeliharaan masing-masing Rp 675.000 dan Rp 400.000
Biaya asuransi bangunan Rp 800.000
Biaya promosi Rp 1.250.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung biaya variavel Rp 1.400.000 sedangkan biaya
tetap Rp 1.850.000
Biaya kesejahteraan karyawan Rp 1.050.000

Data-data lain yang berkaitan dengan produksi :


Jam kerja langsung 42.000 jam
Unit produksi 60.000 unit

Pada akhir bulan BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 27.500
jam
Jenis Biaya:
Biaya bahan baku Rp 5.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000
Biaya bahan penolong Rp 1.000.000
Biaya depresiasi pabrik Rp 500.000
Biaya bahan bakar Rp 750.000
Biaya listrik Rp 1.400.000
Biaya reparasi & pemeliharaan masing masing Rp 600.000 dan Rp 400.000
Biaya asuransi bangunan Rp 800.000
Biaya promosi Rp 1.050.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung dengan biaya variabel Rp 1.200.000 dan biaya
tetap Rp 1.850.000
Biaya kesejahteraan karyawan Rp 1.050.000

Diminta :
1. Berapakah BOP tetap & variabel yang dianggarkan.
2. Hitung tarip BOP bulan Januari berdasarkan:
a. Jam mesin (Rp)
b. Biaya bahan baku (%)
c. Biaya tenaga kerja langsung (Rp)
d. Jam kerja langsung (Rp)
e. Unit produksi (Rp)
3. Hitunglah pada BOP sesungguhnya ;
a. Tarip BOP variabel & tetap.
b. selisih BOP.
c. Selisih anggaran |& kapasitas.
4. Buatlah jurnal yang diperlukan.

PENYELESAIAN :

1. BOP Tetap = Rp 4.600.000. (pemeliharaan, BTTKL, depre, asuransi


bangunan)
BOP Variabel = 5.525.000. (selain BOP tetap,BTKL, bahan baku)

2. a. Tarif BOP tetap = Rp 4.600.000 = Rp 153,3 jam mesin.


30.000
Tarif BOP variabel = Rp 5.525.000 = Rp 184,2 jam mesin.
30.000
Tarif BOP = (153,3 + 184,2) = Rp 337,5 jam mesin.
b. Biaya bahan baku :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 202,5%
5.000.000
c. Biaya tenaga kerja langsung :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 405%
2.500.000
d. Jam kerja langsung :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 241.
42.000
e. Unit produksi :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 168,75
60.000
3.a. BOP tetap = Rp 4.600.000 : 27.500 = 167,3
BOP variabel = 4.750.000 : 27.500 = 172.7
b. Selisih BOP :
BOP yang dibebankan (27.500 x 337,5) Rp 9.281.250.
BOP sesungguhnya 9.350.000.
Selisih BOP (R) Rp 68.750.
c. Selisih Anggaran :
BOP sesungguhnya Rp 9.350.000.
BOP dianggarkan pada kapasitas :
BOP variabel (27.500 x Rp 184,2) = Rp 5.065.500
BOP tetap Rp 4.600.000
9.665.500.
Laba 315.500.

Selisih kapasitas :
(metode 1)
BOP tetap dianggarkan Rp 4.600.000.
BOP tetap dibebankan pd produk (27.500 x Rp 153,3) 4.215.750.
Rugi Rp 384.250.
(metode 2)
Kapasitas dianggarkan 30.000 jam mesin.
Kapasitas dicapai 27.500
2.500 jam mesin.
Tarif BOP tetap : Rp 153,3
Selisih kapasitas : (Rp 153,3 x 2500) = Rp 383.250

4. Mencatat pembebanan BOP :


BDP – BOP 9.281.250 -
BOP yang dibebankan - 9.281.250
Mencatat BOP sesungguhnya :
BOP sesungguhnya 9.350.000 -
Berbagai rekening di kredit - 9.350.000

Mencatat penutupan rekening BOP dibebankan ke BOP sesungguhnya dan


mencatat
selisih :
BOP dibebankan 9.281.250 -
Selisih kurang BOP 68.750 -
BOP sesungguhnya - 9.350.000

Anda mungkin juga menyukai