Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SEJARAH INDONESIA

MAKALAH KERAJAAN BALI

TUGAS KELOMPOK
DISUSUN OLEH :

NURHIKMAH ISMIAYAU
NUR AULIA PUTRI
NUR WAHIDA
MUH. FADIL S
MURSIDIN

SMA NEGERI 13 TAKALAR


TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bali adalah tempat berkembangnya agama Hindu dan Hampir seluruh
Masyarakatnya menjadi penganutnya. Agama Hindu di Bali mulai tumbuh dan
berkembang sejak abad ke – 8, bersamaan dengan pertumbuhan agama Hindu di Jawa
Tengah, Agama Hindu banyak pengaruhnya terhadap kebudayaan setempat, juga
terhadap sistem pemerintah.

Berita Cina menyebutkan pada abad ke – 7 ada daerah Dwapatan (Bali) yang
mempunyai adat yang sama dengan Jawa (Holing). Prsasti Bali 804 Caka (882 M)
menyebutkan pemberian izin pembuatan pertapaan di bukit Kintamani. Prasasti
berangka tahun 896 caka (991 M) isinya menyebutkan tempat suci dan istana Raja
terletak di Singhamandawa dekat Sanur berhuruf Dewa Nagari dan Bali Kuno. Kitab
Usana Bali abad ke 16 menyebutkan Raja Jayapangus memerintah setelah Raja
Jayakusuma. Ia Raja penyelamat Bali yang terkena malapetakaa karena lupa
menjalankan ibadah Raja ini juga mendapat wahyu untuk melakukan upacara agama
kembali yang sekarangsebagai hari Galungan.

Kerajaan Bali terletak pada sebuah Pulau kecil yang tidak jauh dari daerah
Jawa Timur. Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai hubungan erat
dengan Pulau Jawa. Karena letak pulau itu berdekatan, maka sejak zaman dulu
mempunyai hubungan yang erat. Bahkan ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak
rakyat Majapahit yang melarikan diri dan menetap di sana. Sampai sekarang ada
kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali dianggap pewaris tradisi
Majapahit.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini berupa pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apa Bukti Kerajaan Bali?
2. Dimana letak Kerajaan Bali?
3. Siapa raja-raja Kerajaan Bali?
4. Bagaimana kehidupan Kerajaan Bali?
5. Apa penyebab kejayaan Kerajaan Bali?
6. Apa kemunduran Kerajaan Bali?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bukti Sejarah


· Berasal dari kitab sejarah dinasti Tang.
· Di sebelah timur Ho – ling terletak P’oli dan bahwa negeri Da – pa – tau terletak
disebelah selatan Kamboja.
· Penduduknya menulis di atas daun Patra (rontal)
· Di dalam berita Cina dikatakan bahwa mayat orang Da – pa – tau diberi bekal
berupa perhiasan (emas) dan dibakar.
· Prasasti Bali yang tertua berangka tahun 804 S (882 M) isinya : pemberian izin
kepada para biksu dan pendeta agama Buddha untuk membuat pertapaan di bukit
Cintamani.
· Prasasti berangka tahun 818 S (896 M) dan 883 S (911 M) isinya : mengenai tempat
sucidan tidak menyebutkan nama Raja.
· Prasasti yang ditemukan di desa Blanjong, dekat Sanur *Permukaan prasasti
ditulissebagian dengan huruf Nagari (huruf India) dan sebagian dengan huruf Bali
kuno, sedangkan bahasanya menggunakan bahasa sansekerta. Angka berupa Candra
Sangkala dan berbunyi“Khecarawahni – Murti artinya tahun 836 S (914 M).

2.2 Letak Kerajaan Bali


Kerajaan Bali merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau kecil
yang tak jauh dari Jawa Timur dengan nama yang sama. Kerajaan Bali umumnya
bercorak agama Hindu. Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai hubungan
erat dengan Pulau Jawa karena letak kedua pulau ini berdekatan. Bahkan ketika
Kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat Majapahit yang melarikan diri dan
menetap disana. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat
Bali dianggap sebagai pewaris tradisi Majapahit.
Bali yang dikenal sebagai “Pulau Dewata” pada zaman duhulu kala, sebelum
kedatangan majapahit terdapat sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di bali
yaitu sekitar 914 M yang diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di desa
blanjong dekat Sanur yang memiliki pantai matahari terbit. Prasasti itu berangka
tahun 836 saka yang menyebutkan nama rajanya “Khesari Warmadewa” memiliki
istana yang ada di Singhadwala. Khesari Warmadewa adalah Ugrasena pada tahun
915 M - 942 M. Setelah meninggal, Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan
di Air Madatu, lalu beliau digantikan oleh mahkota Jayasingha Warmadewa (960 M -
975 M).
Dikatakan bahwa raja Jayasingha membangun dua pemandian di desa
Manukraya, yang letaknya sekarang. Pusat Kerajaan Bali pertama di
Singhamandawa. Raja pertama Sri Ugranesa. Beberapa prasasti yang ditemukan tidak
begitu jelas menggambarkan bagaimana pergantian diantara 1 keluarga raja dengan
keluarga raja yang lain. Prasasti yang ditemukan di Jawa Timur hanya menerangkan
bahwa Bali pernah dikuasaiSingasari pada abad ke – 10 & Majapahit abad ke – 14.

2.3 Raja- Kerajaan Bali


1. Khesari Warmadewa yang beristana di Singhadwala menurunkan Wangsa
Warmadewa
2. Ugrasena
3. Raja Haji Tabanendra Warmadewa ia di candikan di Air Mandu
4. Raja Jayasingha Wamadewa ia membangun pemandian di Desa Manukraya yaitu
Pemandian Tirta Empul dekat tampak Siring tahun 960
5. Raja Jayasadhu Warmadewa
6. Sri Maharaja Sri Wijaya Mahdewi
7. Raja Udayana yang memerintah bersama istrinya yakni Gunapriyadarmapatni yang
melahirkan Airlangga, Marakata, Anak wungsu
8. Marakata bergelar Marakata Utungga Dewa yang di segani rakyatnya, ia
membangun bangunan suci di Gunung Kawi, Tampak Siring Bali
9. Anak Wungsu, mengaku penjelmaan Wisnu yang masa pemerintahannya di bantu 10
senopati rakyat hidup dari bertani, binatang yang berharga adalah Kuda. Untuk
golongan pedagang laki-laki disebut Wanigrama dan untuk perempuan disebut
Wanigrami
10. Raja Walaprabuk. Raja Jayasakti, pada masa pemerintahanya ada dua kitab undang-
undang yakni Utara Widdi Balawan dan Raja Wacana (Rajaniti)
11. Jayapangus yang dikenal penyelamat negara karena mengajak rakyatnya kembali
melakukan upacara agama sehingga mendapat wahyu (Hari Galungan)

2.4 Kehidupan Kerajaan Bali


1. Kehidupan Politik
Nama Bali sudah lama dikenal dalam beberapa sumber kuno. Dalam berita
Cina abad ke-7 disebut adanya nama daerah yang bernama Dwa-pa-tan, yang terletak
disebelah timur Kerajaan Holing (Jawa). Menurut para ahli nama Dwa-pa-tan ini
sama dengan Bali. Adat istiadat penduduk Dwa-pa-tan ini sama dengan di Holing,
yaitu setiap bulan padi sudah dipetik, penduduknya menulis dengan daun lontar,
orang yang meninggal dihiasi dengan emas, dan ke dalam mulutnya dimasukkan
sepotong emas sertadiberi harum-haruman, kemudian mayat itu dibakar. Berdasarkan
prasasti-prasasti yang ditemukan, pengaruh Buddha datang terlebih dahulu
dibandingkan dengan pengaruh Hindu. Prasasti yang berangka tahun 882 M,
menggunakan bahasa Bali menerangkan tentang pemberian i in kepada para biksu
untuk mendirikan pertapaan di Bukit Cintamani. Pengaruh Hindu di Bali berasal dari
JawaTimur, ketika Bali berada di bawah kekuasaan Majapahit. Ketika Majapahit
runtuh, ada sebagian penduduk yang melarikan diri ke Bali, sehingga banyak
penduduk Bali sekarangyang menganggap dirinya keturunan dari Majapahit.Prasasti
yang menceritakan raja yang berkuasa di Bali ditemukan di desa Blanjong, dekat
Sanur.
Dalam prasasti ini disebutkan bahwa raja yang bernama KhesariWarmadewa,
istananya terletak di Sanghadwala. Prasasti ini ditulis dengan huruf Nagari(India) dan
sebagian lagi berhuruf Bali Kuno, tetapi berbahasa Sanskerta. Prasasti ini berangka
tahun 914 M (836 saka), dalam Candrasengkala berbunyi Khecara-wahni-murti.Raja
selanjutnya yang berkuasa adalah adalah Ugrasena pada tahun 915 M.Ugrasena
digantikan oleh Tabanendra Warmadewa (955-967 M). Tabanendra
kemudian digantikan oleh Jayasingha Warmadewa, ia membangun dua buah
pemandian di desaManukraya. Pemandian ini merupakan sumber air yang dianggap
suci. Jayasinghakemudian digantikan oleh Jayasadhu Warmadewa yang memerintah
dari tahun 975-983M. Tidak banyak berita yang menceritakan masa kekuasaannya.
2. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi yang berkembang di Bali adalah sektor pertanian. Hal
itudapat dibuktikan dengan kata-kata yang terdapat dalam berbagai prasasti
yangmenunjukkan usaha dalam sektor pertanian, seperti suwah, parlak (sawah
kering), gaga(ladang), kebwan (kebun), dan kaswakas (pengairan sawah).
3. Kehidupan Sosial Budaya
Struktur masyarakat Bali dibagi ke dalam empat kasta, yaitu Brahmana,
Ksatria, Waisya, dan Sudra. Tetapi pembagian kasta ini tidak seketat seperti di India.
Begitu puladalam pemberian nama awal pada anak-anak di lingkungan masyarakat
Bali memilikicara yang khas, yaitu:a. Wayan untuk anak pertama; b. Made untuk
anak kedua; c. Nyoman untuk anak ketiga;d. Ketut untuk anak keempat.Tetapi ada
juga nama Putu untuk panggilan anak pertama dari kasta Brahmanadan Ksatria
4. Kepercayaan
Masyarakat Bali banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India,
terutamaHindu. Sampai sekarang, masyarakat Bali masih banyak yang menganut
agama Hindu. Namun demikian, agama Hindu yang mereka anut telah bercampur
dengan budayamasyarakat asli Bali sebelum Hindu. Masyarakat Bali sebelum Hindu
merupakankelompok masyarakat yang terikat oleh hubungan keluarga dan memuja
roh-roh nenek moyang yang mereka anggap dapat menolong dan melindungi
kehidupan keluarga yang masih hidup. Melalui proses sinkretisme ini, lahirlah agama
Hindu Bali yang bernama Hindu Dharma.
2.5 Penyebab Kejayaan
1. Naik tahtanya Dharmodayana. Pada masa pemerintahnnya, system pemerintahan
Kerajaan Bali semakin jelas.
2. Perkawinan antara Dharma Udayana dengan Mahendradata yang merupakan putri
dari raja Makutawangsawardhana dari Jawa Timur, sehingga kedudukan Kerajaan
Bali semakin kuat.

2.6 Penyebab Kemunduran


Dikisahkan seorang raja Bali yang saat itu bernama Raja Bedahulu atau yang
dikenal dengan nama Mayadenawa yang memiliki seorang patih yang sangat sakti
yang bernama Ki Kebo Iwa. Kedatangan Gadjah Mada dari kerajaan majapahit ke
Bali adalah ingin menaklukan Bali di bawah pimpinan Kerajaan Majapahit, namun
karena tidak mampu patih Majapahit itu mengajak Ki Kebo Iwa ke jawa dan disana
disuruh membuat sumur dan setelah sumur itu selesai Ki Kebo Iwa di kubur hidup-
hidup dengan tanah dan batu namun dalam lontar Bali Ki Kebo Iwa tidak dapat
dibunuh dengan cara yang mudah seperti itu. Tanah dan batu yang dilemparkan ke
sumur balik dilemparkan ke atas. Pada akhirnya dia menyerahkan diri sampai ia
merelakan dirinya untuk dibunuh baru dia dapat dibunuh. Setelah kematian Ki Kebo
Iwa, Bali dapat ditaklukan oleh Gadjah Mada pada tahun 1343.
1. Patih Kebo Iwa yang berhasil dibujuk untuk pergi ke Majapahit, sesampainya
diMajapahit Kebo Iwa dibunuh.
2. Patih Gajah Mada yang berpura-pura menyerah dan minta diadakan perundingan di
Bali, lalu ia menangkap raja Bali yaitu Gajah Waktra sehingga kerajaan Bali
berada di bawah kekuasaan Majapahit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajaan Bali muncul pada abad ke 9 yang di perintah oleh Raja Sri
Kesariwarmadewa, Udayana dan anak Wungsu. Tahun 915 Raja Bali Ugrasena
berhasil membangun Kerajaan Bali dan berkembang dan serta menjalin persahabatan
Mataram, dan di tandai perkawinana Udayana Wamadewa (956-1022) kawin dengan
putri Makutawangsa Whardana yang bernama Mahendratta, hubungan berlanjut
setelah putra Udayana yang bernama Airlangga menikah dengan putri Darmawangsa
Tguh sampaia khirnya terjadi perlaya 1016. Karena diserang oleh Raja Wurawari dari
Wengker yang merupakan sekutu Sriwijaya. Pada masa pemerintahan anak Wungsu
(1049-1077) berhasil dibangun Candi Tampak Siring. Pengganti Anak Wungsu, Jaya
Sakti, Jayapangus dan Bedahulu adalah raja lemah dan akhirnya ditaklukan oleh
Gajah Mada dalam meluaskan KerajaanMajapahit

3.2 Saran
Tiada sesuatupun yang sempurna di dunia ini, begitu juga dengan makalah
yang penulis susun ini juga masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran akan penulis terima dengan senang hati demi melengkapi makalah ini

Anda mungkin juga menyukai