Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


“URGENSI PENGENDALIAN INFEKSI DALAM PENJAMINAN
MUTU DAN AKREDITASI”

Disusun Oleh :

Joko Mardiyono
20181030045

Dosen Pembimbing
TIM DOSEN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RUMAH SAKIT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
PERTANYAAN:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas pelayanan ICU?
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya dari Patient Engagement di ruang rawat
inap rumah sakit?
3. Rancangan pengembangan ICU yang lengkap dan ideal?

JAWABAN

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas pelayanan ICU menurut


Pohan (2003) terdiri dari 3 dimensi yaitu
a. Dimensi Konsumen
Dimensi konsumen yaitu apakah pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit
memenuhi seperti apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pasien/konsumen, yang
akan diukur dengan kepuasan pasien atau keluhan pasien/konsumen.
b. Dimensi Profesi
Dimensi profesi yaitu apakah pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit telah
memenuhi kebutuhan pasien/konsumen, seperti apa yang telah ditentukan oleh profesi
pelayan kesehatan dan akan diukur dengan menggunakan prosedur atau standar profesi
yang diyakini akan memberi hasil dan kemudian hasil itu dapat diamati.
c. Dimensi Manajemen atau Dimensi Proses
Dimensi manajemen atau dimensi proses yaitu bagaimana proses pelayanan kesehatan
itu menggunakan sumber daya yang paling efisien dalam memenuhi kebutuhan dan
harapan/keinginan pasien/konsumen tersebut.
Menurut Pohan (2003) mutu pelayanan dalam organisasi seperti di rumah sakit
dapat digambarkan dalam bentuk segitiga sama sisi, pasien dan profesi kesehatan pada
sisi alas segitiga, sedangkan manajemen pada sisi alas segitiga. Segitiga tersebut
menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai pihak yang terkait, yaitu pasien,
profesi pelayanan kesehatan, penentu kebijakan dan pengambil keputusan. Organisasi
pelayanan kesehatan sedikit berbeda dengan organisasi yang lain karena yang
dihasilkan adalah berbagai jenis jasa pelayanan kesehatan serta di dalamnya bekerja
berbagai macam kelompok profesi pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan tenaga medis
menjadi bagian penting dalam pelayanan rawat inap di rumah sakit, karena tenaga medis
merupakan unsur yang memberikan pengaruh paling besar dalam menentukan kualitas
dari pelayanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit. Fungsi utama dari pelayanan
tenaga medis adalah memberikan pelayanan medis yang berkualitas (berdasarkan ilmu,
tehnik, etika kedokteran yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan)

Referensi
Pohan. (2003). Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Kesaint Blane : Bekasi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya dari Patient Engagement di ruang


rawat inap rumah sakit menurut Parsons, Winterbottom, A Cross, & Redding (2010)
adalah:
a. Hubungan dokter dengan pasien
Hubungan dokter dengan pasien dikatakan berkualitas apabila hubungan dalam
melakukan konsultasi terbentuk rasa saling percaya, toleransi, jujur ddan dapat
menjaga rahasia diantara keduanya.
b. Faktor dokter itu sendiri
Faktor dari dokter meliputi bagaimana efektifnya kemampuan seorang dokter dalam
melakukan komunikasi dengan pasien.
c. Faktor dari pihak pasien
Faktor dari pasien yaitu pasien dapat ikut meningkatkan kualitas patient engagement
dengan berkontribusi dalam bentuk memberikan informasi kepada dokter tentang
apapun yang menyangkut penyakitnya.
d. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi waktu konsultasi dan sumber daya seperti dana dan
pegawai.
Menurut Parsons, Winterbottom, A Cross, & Redding (2010) Kualitas patient engagement
dapat diukur berdasarkan 5 dimensi yaitu:
a. Dimensi listening dan pemberi dukungan
b. Keterlibatan pasien dalam membuat keputusan
c. Pemberian dan penjelasan informasi
d. Lama konsultasi
e. Rasa empati dari dokter selama konsultasi

Referensi
Parsons, S., Winterbottom, A., Cross, P., & Redding, D. (2010). The Quality of Patient
Engagement and Involvement in Primary Care. England: The King’s Fund

3. Rancangan pengembangan ICU yang lengkap dan ideal


Berdasarkan hasil penelitian Sari, Pribadi & Abdillah (2017) rekomendasi atau rancangan
strategis ruang ICU yaitu:
a. Growth Strategy (New Product Development)
Rumah sakit dapat melakukan pengembangan tariff flat untuk mengendalikan biaya
dan pelayanan ICU.
b. Rebranding Strategy
Rumah sakit melakukan reorganisasi struktur pengelolaan ICU
c. Service Quality
Rumah sakit menjaga kualitas pelayanan ICU secara berkesinambungan untuk seluruh
pasien tanpa membeda-bedakan agar tumbuh rasa kepercayaan dan kepuasan pasien
sehingga growth strategy dapat terlaksana.
d. Turn-around Strategy
Rumah sakit melakukan pengkajian ulang seluruh aktivitas/biaya yang tidak
diperlukan untuk mencapai tingkat efisiensi operasional

Referensi
Sari, I. P., Pribadi, F., & Abdillah, S., (2010). Rencana Strategy Pengelolaan Insentive
Care Unit (ICU) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Proceeding
Health Architecture, 1(1) 17 Mei 2017. ISBN: 978-602-19568-6-1

Anda mungkin juga menyukai