Anda di halaman 1dari 25

Apabila kita menggambar suatu objek trimatra atau tiga dimensa maupun objek perspektif (pemandangan

alam, interior suatu bangunan, dan lain-lain), diperlukan kesatuan antara garis, bidang, tekstur, dan warna agar
gambar tersebut tampak sama dengan objek aslinya. Namun, sesungguhnya objek dan ruangan itu hanya ilusi yang
tergarnbar pada sebuah bidang gambar yang datar. Konvensilah yang membuat kita dapat menerima gambar
tersebut. Ini disebabkan di dalam bidang gambar tersebut, garis, bidang, tekstur, dan warna merupakan sesuatu
yang konkrit.

Gambar tumpukan tiga buah buku. Adakah buku yang sesungguhnya dalam bidang gambar tersebut?

Unsur-unsur rupa terdiri dan beberapa bagian,yaitu garis, arah, bidang, ukuran, tekstur, nada, khroma, dan warna.
GARIS

Garis adalah unsur rupa yang paling utama. ini disebabkan apabila kita ingin menggambar ataupun
mendesain, wujud yang pertama kali ditorehkan adalah garis.

Terdapat beberapa pengertian yang dikemukakan oLeh para ahli mengenal garis, di antaranya sebagal berikut :

 Hubungan antara dua titik secara lurus.

 Kumpulan titik-titik yang berderet lurus.

 Suatu titikyang diperluas menjadi sesuatu yang mempunyai panjang, kedudukan, dan arah

Titik yang ditarik dan diperluas (kiri), titik yang diperluas menjadi garis (kanan)

Bentuk garis terdiri dan tiga macam, yaitu garis organis, garis jadian-geometris, dan garis batas.
 Garis organis, disebut demikian karena bentuk garis tersebut mengadopsi bentuk-bentuk garis yang
terdapat di alam. Garis-garis organis memiliki bentuk yang lebih bebas.

Batang dan ranting pohon kering bagaikan Outline dari batu ini menunjukkan
garis-garis zigzag yang bebas tidak beraturan bentuk garis alam yang tidak beraturan.

Gambar yang menunjukkan tarikan garis atau ‘bentuk garis yang


begitu bebas, tidak terikat pada kaidah “bentuk”.
 Garis jadian-geometris, yaitu garis yang terbentuk melalui suatu proses dan alat. Apabila kedua ujungnya
ditautkan, akan tercipta raut yang secara geometris membentuk sebuah bidang.

Semenjak Zaman Yunani, hanya ada tiga


betuk dasar utama geometri, yaitu bujur-
sangkar (Gb.1), segi-tiga sama sisi (Gb.2),
dan lingkaran (Gb.3)

 Garis batas, yaitu garis yang terbentuk karena ada dua bidang atau permukaan yang warna atau nada
warnanya berbeda atau pertemuan dua permukaan yang berbeda kedudukannya.

Pertemuan antara. masing-masing bidang warna tampak


sebagai garis batas.

.
Ketiga bentuk garis tersebut dapat digolongkan lagi menjadi empat bentuk,yaitu garis outline, garis kontur,
garis kaligrafi, dan garis ekspresif

 Garis sebagai outline, yaitu siluet atau garis pinggir gambar bayangan dan sebuah benda atau manusia.

Contoh garis siluet dan gambar


manusia

 Garis sebagai kontur, yaitu garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama pada
suatu area lansekap.
 Garis sebagai kaligrafi, yaitu keindahan garis yang berbasis pada huruf Arab. Pengertian keindahan ini
berkembang pada huruf-huruf Latin, cina, dan lain-lain.

 Garis ekspresif, yaitu garis yang seolah-olah dicoretkan secara spontan yang mempunyai kesan gerak dan
arah yang dinamis.
Lukisan dengan judul. “Le Zoo’ oleh Maria Helena Vieira Da SiI.va. Susunan garis dalam lukisan terasa penuh
denga kesan gerak dan irama yang dinamis yang ditampilkan dengan posisi tegak, rebah, miring kiri, dan
miring kanan; panjang, pendek dan menyatu.

Garis juga memiliki berbagai karakter. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

 LURUS

 LENGKUNG

 ZIGZAG

Dalam prosesnya, garis dapat berubah-ubah bentuknya secara


bertahap, yang disebut dengan gradasi bentuk.
gambar contoh untuk garis lurus yang berubah menjadi lengkung

Bentuk perubahan yang berdekatan seperti garis 1 dan garis 2 (lihat gambar) adalah mirip. Bentuk perubahan yang
berjauhan seperti garis 1 dan garis 6 adalah kontras.
Berikut contoh penerapan garis pada tugas mahasiswa.

Susunan garis meruang


Pada gambar di atas, terlihat susunan garis tersebut berkesan meruang karena memperlihatkan tebal-tipis, maju-
mundur, dan naik turunnya garis. Bandingkan dengan gambar garis sebagai kontur di halaman 13 yang tidak
memperlihatkan tebal-tipis dan maju-mundurnya garis. Berikut contoh penerapan garis pada perancangan dengan
membuat praperancangan bangunan secara sketsa.
Di dalam perancangan atau desain, garis dapat berpengaruh terhadap suasana batin manusia sejalan dengan unsur
rupa lainnya (misalnya warna dan bidang). Hal ini dapat menyimbolkan ungkapan emosi manusia yang telah
dialaminya di alam. Dengan penyesuaian terhadap warna maka simbol ekspresi garis adalah sebagai berikut.

 Garis tegak membengkok, memberi sugesti sedih, lesu, duka.

 Olakan-olakan ke atas (upward swirLs), memberi sugesti aspirasi kekuatan spiritual dan semangat yang
menyala, hasrat yang keras dan berkobar-kobar.
 Horizontal berirama, memberi sugesti malas, tenang, tidur, ketenangan yang menyenangkan.

 Pancaran ke atas, memberi sugesti pertumbuhan, spontanitas, idealisme.

 Perspektif yang melenyap, memberi sugesti adanya jarak, kejauhan, kerinduan.

 Perspektif yang membalik, mengesankan keluasan yang tak terbatas, pelebaran ruang yang tak terhalang,
kebebasan mutlak.
 Air terjun, memberi sugesti gaya berat, penurunan berirama.

 Lengkung-lengkung yang memusat, memberi sugesti perluasan ke atas, gerakan yang mengem bang,
kegembiraan.

 Garis horizontal, memberi sugesti ketenangan, serta respons pacla hal yang tak bergerak.
 Garis vertikal, memberi sugesti stabititas, kuat dan simpet, megah.

 Kubah-kubah yang membulat, memberi sugesti kuat, kekukuhan.

 Diagonal-diagonal, memben sugesti ketidakstabilan, atau sedang bergerak.


 Piramida, memberi sugesti stabil, kuat, megah, masif.

 Lengkung-Lengkung gothic, memberii sugesti spiritual up Lift, kepercayaan dan harapan religius.

 Bengkokan yang berirama, memberi sugesti lemah gemulai dan keriangan.

 Garis spiral, memberi sugesti kelahiran (genesis), generation forces.


 Gelembung-gelembung yang mengembang memberi sugesti kegembiraan yang ringan, jiwa yang baik.

 Diagonal yang saling membentur, memberi sugesti konflik, peperangan, kebencian, kebingungan.

 Garis zigzag, memberi sugesti kegairahan,jcigged animation (sugesti gerak kitat atau listrik).
 Garis-garis yang memancar (radiation lines), memberi sugesti pemusatan, peletupan, tetusan yang tiba-tiba.

A. BIDANG

Beberapa garis berbeda arah dan saLing berpotongan akan membentuk bidang atau pola (pattern). Bidang
bersifat dua dimensi atau bermatra dua, karena tidak memiliki kedalaman (depth). Namun, bidang memiliki
ukuran atau luasan.

Perhatikan gambar di atas. Apabila beberapa garis ditarik dan pertemukan maka akan terbentuk sebuah
bidang yang memiliki

1. panjang dan lebar,

2. raut (shape),

3. permukaan,

4. orientasi (pedoman),

5. kedudukan (posisi).
Raut atau rupa (shape) adalah karakteristik yang pertama dan bidang. Hal ini dapat ditentukan oleh
garis luar atau kontur dan garis yang membentuk tepi dan bidang datar tersebut.
Contoh bidang dilihat dan samping kiri, depan, dan samping kanan.

Semenjak penglihatan kita tentang raut dan bidang didistorsikan oleh perspektif maka kita dapat melihat raut yang
sesungguhnya dan bidang bila kita memandangnya secara frontal (tepat dan depan).
Bidang juga dapat berubah tampilannya secara bergradasi. Lihatlah skema di bawah ini.
Bidang yang berdekatan seperti 1 dan 2 adalah mirip.
Bidang yang berhadapan sepertl 1 dan 6 adatah kontras.

B. ELEMEN POKOK BENTUK

Bentuk tercipta dan torehan elemen-elemen pokok yang saling terikat sehingga menghasilkan suatu massa.
Elemen-elemen pokok tersebut di antaranya sebagai berikut.

a. Titik • generator of form (1 D)

b. Garis (1 D)
Garis mempunyai: • panjang; • arah; • kedudukan (posisi)

c. Bidang

Bidang mempunyai: • panjang, • lebar; • arah, posisi; • raut (shape); • permukaan

d. Gempal (bila tanpa berat/isi):

Gempal mempunyai: • panjang, lebar, tinggi ; • posisi, • arah; • permukaan;• isi; • bentuk/ruang
C. TIGA ARAH UTAMA

Tiga arah utama adalah arah-arah pokok yang terdapat pada benda tiga dimensional, yang disimbolkan
dengan huruf x,y, dan z sebagai berikut.

 Arah lintang (x): ke kiri, ke kanan.

 Arah tegak (y): ke atas, ke bawah.

 Arah bujur (z): ke depan, ke belakang.


Tiap arah dapat dibuat bidang papar yang terdiri atas tiga bentuk.
 Bidang lintang (vertical plane), bidang tegak yang sejajar dengan dada manusia.

 Bidang jelar (horizontal plane), bidang yang kedudukannya mendatar.

 Bidang bujur (transverse plane), bidang yang memanjang ke belakang.

Keterangan:

a. Vertical plane

b. Horizontal plane

C. Transverse plane
Dengan menggandakan bidang a, b, dan c tersebut akan didapatkan bidang-bidang baru sebagai berikut.

 Bidang lintang menjadi bidang muka dan bidang pungkur (belakang).


 Bidang jelar menjadi bidang sutuh (top plane, bidang atas/bidang atap) dan bidang telapak (sisi bawah
sebuah benda).
 Bidang bujur menjadi bidang lambung (bidang samping) kiri dan bidang lambung (bidang samping)
kanan.

Seluruh bidang bergabung membentuk kubus. Perhatikan kubus dibawah ini.

1. Bidang muka 4. Bidang tetapak


2. Bidang pungkur 5. Bidang lambung kiri
3. Bidang sutuh 6. Bidang lambung kanan
D. TIGA TAMPAK DASAR

Anda mungkin juga menyukai