Anda di halaman 1dari 2

Batu Kapur (Limestone)

Adapun tahap penambangan batu kapur (limestone) adalah sebagai berikut :

a. Pengupasan (Stipping)
b. Pengeboran (Drilling)
c. Peledakan (Blasting)
Lubang yang sudah di bor diisi dengan bahan peledak dengan cara peledakan electrical
detonator. Sistem peledakan yang digunakan yaitu:

- UNFO (Amonium Nitrat + Fuel Oil) dicampur dengan perbandingan 94:4.


Pencampuran dengan alat homogenizer yang berupa drum putar dengan motor
penggerak. Jumlah ANFO yang digunakan biasanya 2/3 bagian
- Damotin (Dinamit Amonium Gelatin) digunakan untuk meledakkan ANFO yang
dimasukkan kedalam lubang dengan kedalaman 2/3 dari dalam lubang.
- Detonator digunakan untuk menyusut dinamit yang ditancapkan ke dalam demotin
yang dihubungkan dengan pusat pengatur ledakan.
- Tester berfungsi untuk mengetahui rangkaian batu kapur udah terbuang. Batu kapur
yang sudah diledakkan dipindahkan kedalam dump truck dengan excavator dan
dijatuhkan kedalam loading area, maka batu kapur mengalami pengecilan ukuran
karena batu kapur berbenturan sesama batu kapur dan dengan dinding bukit.
d. Pendorongan (Dozing)
e. Penghancuran (Crushing)
Yaitu pemecahan batu kapur dari ukuran besar (± 1 m) menjadi ukuran yang lebih kecil
(≤ 50mm). Ada 3 crusher dan 2 moser (mobile crusher) yang dipakai ditambang. Setelah itu
dengan belt conveyor batu kapur dibawa ke storage pabrik.

Penggilingan

Proses penggilingan ini menggunakan peralatan yang disebut Raw Mill, yang hasilnya berupa
Rawmix. Prinsip kerja rawmill itu sendiri adalah prejacking pump memompakan pelumas
bertekanan tinggi (100 bar) ke arah slide shoe bearing dan sehingga mill terangkat akibat high
pressure ini. Setelah mill terangkat selanjutnya pompa sirkulasi pelumas mulai mensirkulasikan
pelumas. Sementara itu motor di start dan mill bisa berputar.
Raw Mill terdapat dua macam, yaitu :

a.Raw Mill 1

Pada raw mill 1, peralatan raw mill yang digunakan bertipe tube mill. Tube mill adalah
jenis raw mill yang berbentuk tabung horizontal dengan media penggilingan menggunakan ball
mil

b. Raw Mill 2

Pada raw mill 2, peralatan raw mill yang digunakan berjenis roller mill (vertical mill)
Pada roller mill (vertical mill) menggunakan roller sebagai media penggilingan material, dan
grinding table sebagai tempat penem

Untuk mengeringkan material digunakan gas panas yang keluar dari kiln dengan suhu
sekitar 350°C. Material keluaran dari Raw Mill ini berbentuk bubuk tepung bersuhu 80°C
dengan kandungan air < 1 % yang disebut dengan Raw Meal (Raw Mix). Dari Raw Mill, Raw
Mix dibawa ke Separator untuk dilakukan pemisahan material yang kasar dan halus. Material
yang masih kasar diumpankan kembali ke Raw Mill untuk digiling kembali dan material yang
sudah halus dimasukkan ke dalam silo Raw Mix, yaitu tempat penyimpanan sementara dan
tempat dilakukannya homogenisasi seperti yang terlihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Desain CF Silo

Anda mungkin juga menyukai