Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN HIV/AIDS adalah masih adanya

HIV terus menjadi masalah stigma terhadap orang yang


kesehatan masyarakat yang utama di menderita HIV/AIDS (ODHA).
dunia, sejauh ini WHO telah Stigma terbentuk dari
mengklaim lebih dari 39 juta jiwa pengetahuan, persepsi, tingkat
mengidap HIV. Pada tahun 2013 pendidikan, lama bekerja, umur,
terdapat 1,5 juta orang meninggal pelatihan, jenis kelamin dan
karena HIV. Sekitar 35 juta orang kepatuhan agama. Selain itu,
yang hidup dengan HIV pada tahun munculnya stigma dapat disebabkan
2013 secara global. Sub Sahara karena kurangnya keterlibatan
Afrika adalah wilayah yang paling masyarakat dalam setiap upaya
terkena dampak, dengan 24,7 juta pencegahan dan penanggulangan
orang yang hidup dengan HIV pada HIV/AIDS. Akibatnya, banyak
tahun 2013. Sub Sahara Afrika masyarakat yang kurang
menyumbang hampir 70% dari total mendapatkan informasi yang tepat
infeksi HIV baru ( World Health mengenai HIV/AIDS, khususnya
Organization, 2014 ). dalam mekanisme penularan
Data dari Indonesia HIV/AIDS (Wati dkk, 2017).
didapatkan penderita HIV pada bulan Stigma berasal dari
Oktober-Desember tahun 2017 pandangan negatif yang ditujukan
sebanyak 14.640 orang. Persentase pada orang yang dipandang berbeda,
infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada orang yang mendapat label stigma
kelompok umur 25-49 tahun ditandai sebagai orang yang bersalah,
(69,2%), umur 20-24 tahun (16,7%), dimana dianggap masyarakat sebagai
dan kelompok umur lebih besar dari seseorang yang berperilaku buruk,
50 tahun (7,6 %) (KEMENKES, dan mereka juga beranggapan bahwa
2017). ODHA adalah orang yang
Pada kasus HIV memerlukan bertanggung jawab terhadap
upaya pencegahan dan penularan HIV/AIDS. Hal inilah
penanggulangan. Namun terdapat yang menyebabkan orang dengan
salah satu hambatan besar dalam infeksi HIV menerima perlakuan
pencegahan dan penanggulangan yang tidak adil, serta terjadinya
penolakan masyarakat dan dengan tujuan untuk
lingkungan akan kehadiran orang mengidentifikasi 4 domain yang
yang terinfeksi HIV/AIDS mengacu pada kualitas hidup dari
menyebabkan sebagian ODHA harus orang dengan HIV/AIDS.
hidup dengan menyembunyikan Berdasarkan latar belakang di
statusnya, sehingga memiliki dampak atas, kelompok tertarik membuat
yang besar bagi program pencegahan kajian literatur mengenai Gambaran
dan penanggulangan HIV/AIDS Stigma dan Kualitas Hidup Orang
termasuk kualitas hidup ODHA, dengan HIV/AIDS.
yang dapat memberikan pengaruh
yang jauh lebih luas dibandingkan METODE
virus HIV itu sendiri. Penelitian ini membahas
Kualitas hidup adalah sejauh mengenai gambaran stigma dan
mana seseorang dapat merasakan dan kualitas hidup orang dengan
menikmati terjadinya segala HIV/AIDS. Metode yang digunakan
peristiwa penting dalam pada penelitian ini berupa kajian
kehidupannya (Rapley, 2003 dalam literatur dengan pencarian dan
Rohma dkk, 2012). Kualitas hidup screening jurnal menggunakan
juga merupakan suatu persepsi systematic review ssebagai
individu dalam hal kepuasan dimana perbandingan kajian. Kelompok
dapat memanfaatkan kehidupannya menggunakan beberapa database
untuk kebahagian dirinya maupun yang dijadikan sebagai sumber
orang lain. Kualitas hidup terdiri dari pencarian terkait dengan penelitian
4 domain yaitu fisik, psikologis, yaitu “NCBI”, “Hindawi”,
sosial dan lingkungan. “Amchajournal”, “Researchgate,
Menurut Organisasi “Schoolar”. Pencarian data
Kesehatan Dunia, terkait kualitas penelitian pada database
hidup pada pasien HIV yang diukur menggunakan kata kunci
melalui Instrumen kualitas hidup “stigma”,”HIV”, “Peopel Living on
pada orang yang terinfeksi HIV yaitu HIV” dan “depresi”.
menggunakan WHOQOL-HIV-Bref, Kriteria inklusi yang akan
yang terdiri dari 30 pertanyaan, digunakan yaitu jurnal yang
menggunakan bahasa inggris, jurnal 1 Hindawi
dalam 6 tahun terakhir, jurnal
penelitian primer yang dilengkapi 1 Amhcajourna
teks lengkap berupa Pdf. Proses
pencarian jurnal dilakukan pada 24 1 Tandfonline
Oktober sampai 28 Oktober 2019.
Stigm
Alur pencarian menggunakan 17
adan Result 4 Researchgate
diagram flowchart. Kuali
tas
HASIL PENCARIAN LITERATUR 9 NCBI
hidup
Berdasarkan pencarian yang
telah dilakukan, maka didapatkanlah 1 Schoolar
17 jurnal. Setelah itu, kelompok
melakukan penyeleksian jurnal 1 Hindawi
Stigma
dengan menggunakan kriteria inklusi
dankuali
yang telah ditetapkan. jurnal tashidup 1 Tandfoline
pada
Schoolar sebanyak 1 jurnal, Hindawi orang
dengan 9 Result 2 Researchgate
sebanyak 1 jurnal, Amhcajournal
HIV/Ai
sebanyak 1 jurnal Tandfonline ds
4 NCBI
sebanyak 1 jurnal, Researchgate
sebanyak 4 jurnal, NCBI sebanyak 9
1 Schooler
jurnal.

Penyeleksi
andengan 1 Hindawi

metode
manual 4 Result
1 Schooler
membacas
emuajurna
l yang 2 NCBI
berkaitan
PEMBAHASAN menciptakan stigma serta
HIV adalah retrovirus yang diskriminasi pada orang penderita
menjangkiti sel-sel sistem kekebalan HIV/AIDS . msyarakat hanya
tubuh manusia (terutama CD4 positif mengetahui adalah penyakit menular
T-sel dan makrofag komponen- dan penderitanya berbahaya dan
komponen utama sistem kekebalan belum memahami secara secara
sel), dan menghancurkan atau benar cara penularannya. Adanya
mengganggu fungsinya. Infeksi virus ketidak pahaman ini menyebabkan
ini mengakibatkan terjadinya timbulknya sikap berlebihan yang
penurunan sistem kekebalan yang tidak mendukung kehidupan ODHA.
terus menerus, yang akan Stigma dan diskriminasi terhadap
mengakibatkan desifiensi kekebalan orang dengan HIV possitif
tubuh. Sistem kekebalan dianggap berdampak pada peningkatan
defisien ketika sistem tersebut tidak kualitas hidup yang mengalami
dapat lagi menjalankan fungsinya banyak hambatan. Stigma dan
memerangi infeksi dan penyakit- diskriminasi bukan hanya
penyakit. Orang yang kekebalan berpengaruh kepada penderita juga
tubuhnya defisien (immunodeficient) berpengaruh terhadap orang yang
menjadi lebih rentan terhadap hidup disekitarnya, misalnya
berbagai ragam infeksi, yang keluarga, pasanganhidup, bahkan
sebagian besar jarang menjangkiti perawat pendampingnya.
orang yang tidak mengalami Selain stigma negatif yang diberikan
defisiensi kekebalan. masyarakat pada ODHA, ODHa juga
Stigma adalah persepsi negatif akan mengalami Depresi. Depresi
seseorang aakan kehidupan kita atau adalah penyakit suasana hati, depresi
kegiatan yang akan dilakukan. lebih dari sekedar kesedihan atau
Stigma dan diskriminasi masih duka cita.
menjadi masalah didalam upaya Berdasarkan kajian literatur yang
pengendalian HIV/AIDS di telah dilakukan oleh penulis terdapat
Indonesia. Hal ini bisa disebabkan 4 artikel yang menjelaskan bahwa
karena ketakutan, kurang stigma terkait dengan penderita
pengetahuan dan prasangka yang HIV/AIDS terhadap kualitas hidup
penderita menjelaskan bahwa stigma yang digunakan untuk mengukur
dengann kualitas hidup pasien masih kualitas hidup adalah WHOQOL-
HIV BREF yang telah dimodifikasi,
tingginya stigma yang dialami oleh
untuk mengukur stigma
ODHA dikarenakan persepsi menggunakan skala Berger,
masyarakat yang masih salah tentang sedangkan depresi di ukur dengan
kuisioner the center for
penularan HIV/AIDS dan adanya
epidiomologycal studies Depression
norma-norma dan keyakinan yang scale (CES-D) dan fatique
kuat di masyarakat bahwa penyakit (Kelelahan) diukur dengan
menggunakan kuisioner dari skala
HIV merupakan kutukan mereka
fatique yang di modifikasi dari HIV-
yang tidak baik.untuk itu diharapkan Related Rating Fatique scale
lagi meningkatkan penyuluhan (HRFS).
kepada masyarakat dan melakukan Berdasarkan kajian literatur yang
pendekatan kepada tokoh-tokoh dilakukan oleh peneliti didapatkan
masyarakatdan memberi penjelasan bahwa setiap penelitian memiliki alat
ukur yang sama berupa kuisioner dan
yang baik agar penderita ODHA skala dan intervensi berupa
diterima dimayarakat. Perlu keperawatan mandiri, dapat dibentuk
dilakukan intervensi keperawatan support group . metode penelitian
pada artikel berbeda-beda dan tidak
secara mandiri dan kolaboratif yang
semua artikel menggunakan metode
mengalami depresi seperti terapi kuisioner.
cognitive behavior (untuk
Berdasarkan penelitian dilakukan
meningkatkan harga diri pasien oleh Larry Z. Slater, PhD, RN-BC, dkk
dengan cara memberikan harapan “support, stigma, health, coping and
quality of life in older gay men wit HIV’
tentang hal-hal yang masih dapat menjelaskan bahwa intervensi
dilakukan pasien, pengarahan tentang penanganan stigma HIV melakukan
pendekatan pada usia yang terkena HIV,
koping efektifyang dilakukan pasien.
dukungan sosial dan koping yang
berfokus pada masalah secara siknifikan
Adapun alat ukur yang dapat dan pengobatan. Intenvensi yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas
digunakan pada literatur untuk
hidup.
mengukur keberhasilan dari
hubungan stigma, depresi dan Penelitian lain yang dilakukan oleh nuno
kelelahan dengan kualitas hidup Nobre, RN, MSc
pasien HIV/AIDS adalah
SIMPULAN
Pengambilan data menggunakan
quisioner dan instrumen penelitian
Stigma yang terdapat penderita HIV
/AIDS perlu dilakukan penjelasan
mengenai stigma yang masih
dirasakan oleh pasien HIV/AIDS
agar masyaraka, keluarga dan orang
terdekat bisa menerima ODHA
dengan baik serta perlu dilakukan
intervensi keperawatan secara
mandiri dan kolaboratif pada pasien
yang mengalami depresi seperti
terapi cognitive behavior (untuk
meningkatkan harga diri pasien
dengan memberikan harapan tentang
hal-hal yang masih bisa dilakukan
oleh pasien

Dari beberapa artikel yang


didapatkann maka disimpulkan
bahwa stigma pada penderita
HIV/AIDS dapat diberi pemakhaman
kepada masyarakat berupa
penyuluhan tentang HIV, keluarga
dengan memberikan edukasi kepada
keluarga dan orang sekitar tentang
HIV/ AIDS adalah penyakit menular
tapi penularan perlu kita jelaskan
sehingga

Anda mungkin juga menyukai