ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan evaluasi kadar bilirubin direct pre-operatif dan
post-operatif pada pasien ikterus obstruksi post-hepatik di RSUD Raden Matahher Provinsi Jambi periode
2011 - 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan prospektif yang melibatkan 52
pasien ikterus obstruksi post-hepatik di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi. Dari penelitian ini
menunjukan bahwa pasien ikterus obstruksi post-hepatik terbanyak didiagnosa pada rentang usia 50-59 tahun
(29,3%), paling banyak ditemukan pada laki-laki (65,9%), etiologi penyebab dari ikterus obstruksi post-
hepatik ini yaitu koledokolitiasis sebanyak 33 pasien (80,5%), pemeriksaan penunjang yang digunakan dalam
menegakkan diagnosis ikterus obstruksi post-hepatik yang digunakan yaitu Ultrasonografi (90,2%), tindakan
operatif yang dilakukan pada pasien ikterus obstruksi dengan etiologi koledokolitiasis yaitu kolesistektomi
terbuka dan eksplorasi CBD dan pemasangan T-Tube (80,5%), kadar bilirubin direk yang dievaluasi pre-
operatif dengan post-operatif didapatkan perbedaan yang bermakna dengan nilai p<0,05 (p = 0,000).
Kata Kunci: Ikterus, ikterus obstruksi post-hepatik, evaluasi kadar bilirubin direk.
Ikterus obstruksi atau bisa juga disebut serta tindakan operatif pada berkas rekam medis.
kolestasis dibagi menjadi 2 yaitu kolestasis Cara pengambilan sampel dengan total sampling
intrahepatik dan ekstrahepatik. Penyebab paling yaitu semua subjek penelitian yang memenuhi
sering kolestatik intrahepatik adalah hepatitis, kriteria inklusi yang berjumlah 41 pasien. Peneliti
keracunan obat, penyakit hati karena alkohol dan melakukan pencatatan data yang diperoleh dari
penyakit hepatitis autoimun sedangkan penyebab berkas rekam medis milik pasien sesuai dengan
paling sering pada kolestasis ekstrahepatik adalah variabel yang ingin dicari sesuai dengan definisi
Variabel Hasil Ukur Persentase (%) mengenai lokasi yang multiple (frontoparietal,
frontotemporal, dan temporoparietal).
Usia
Berdasarkan hasil penelitian ini dapati dilihat pada eksplorasi common bile duct dan pemasangan T-
tabel 5 dari 41 pasien ikterus obstruksi, tindakan tube dilakukan pada 15 pasien (28%).31 Penelitian
operatif dengan menggunakan teknik bypass yang dilakukan Saddique M, dan Iqbal Sadari 24
19,5% dan dengan teknik kolesistektomi, eksplore kasus ikterus obstruksi terdapat 9 pasien (37,5%)
CBD + T-tube 80,5%. Pada penelitian ini semua yang menderita ikterus obstruksi karena memiliki
pasien ikterus obstruksi dengan etiologi Ca. Caput batu di saluran empedu dan menjalani
pankreas mendapatkan tindakan terapi paliatif pemasangan T-Tube tanpa terdapat komplikasi.32
Tabel 7. Evaluasi Kadar Bilirubin etiologi batu duktus koledokus dengan tindakan
choledochotomy, eksplorasi batu CBD dan
pemasangan t-tube dimana kadar bilirubin pre-
Pre- Post- p- Signifikan operatif yaitu 16,2 mg/dL mengalami penurunan
Variabel
operatif operatif Value (p<0,05)
kadar bilirubin post-operatif menjadi 11 mg/dL
Means Means pada hari pertama dan menjadi 3,3 mg/dL pada
Kadar 13,2 11,0 hari ke 14 post-operatif.29
0,000 signifikan
Bilirubin mg/dL mg/dL
KESIMPULAN SARAN
1. Untuk selanjutnya diharapkan dengan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
adanya penelitian ini dapat dilakukan
yang telah diuraikan sampai dengan analisa pada
pemeriksaan bilirubin pre-operatif dan
penelitian ini tentang Karakteristik dan Evaluasi
post-operatif yang terjadwal dan berkala
Kadar Bilirubin Pada Pasien Ikterus Obstruksi
pada setiap pasien yang menderita ikterus
Post-Hepatik : di RSUD Raden Mattaher Provinsi
obstruksi agar dapat dievaluasi kadar
Jambi periode 2011 – 2013 didapatkan hasil
bilirubin pre-operatif dan post-operatifnya
sebagai berikut :
pada pasien yang dirawat di RSUD Raden
mengenai jenis kelamin laki-laki dan analitik dan prospektif agar dapat terlihat
perempuan dimana jenis kelamin laki-laki hubungan yang bermakna dari kadar
9. dr. ABD. Aziz Munir, Sp.B, KBD selaku 5. Verma S,Sahai S, Gupta P, Munshi A, Goyal
pembimbing akademik pada saat menempuh P. Obstructive Jaundice- Aetiological
pendidikan.
Spectrum, Clinical, Biochemical And
10. Sahabatku M.Ramadani, Setyo Abdi Radiological Evaluation At A Tertiary Care
Nugroho, Riski Dewa Febrian, Wiko Teaching Hospital. The Internet Journal of
Wicaksono, Dhody setiamal dan Sofian atas
Tropical Medicine. 2010 Volume 7 Number
semua masukan dan dukungannya, bantuan
dan selalu memberikan semangat kepada 2
penulis, yang selalu menemani hari-hari 6. Hartanto H, Listiawati E, Suyono YJ,
penulis dari duka hingga suka dilewati
Susilawati, Nisa TM, Prawira J, et al. Snell
bersama-sama untuk menyelesaikan skripsi
ini. RS. Organ Asesoris Tractus Gastrointestinal.
Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran
11. Jeliya Safitri terima kasih untuk dao,
edisi ke-6.Jakarta: EGC, 2006. Hal. 240-247
semangat, motivasi dan kasih sayang nya yg
setiap hari diberikan kepada penulis.
7. Faiz, O. Moffat, D.The Liver, gall-bladder
DAFTAR PUSTAKA dan biliary tree. In : Anatomy at a
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV. Prasetyono TOH, Rudiman R. Buku Ajar
Jakarta: Internal Pubhlising; 2006. Hal. 420- Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku
14. Oddsatir M,Hunter Jhon G. Gallbladder and Journal of Bioscience and Medicine 2; 2012
the Extra hepatic Biliary System in: :2
Schawrtz’s Principles of Surgery. McGraw- 22. Nizamuddin S, Asharaf MS, Islam UU,
Hill & Companies 2007, 8th edition Chapter Rehman SU. Etiological Spectrum of