Oleh :
KELOMPOK RUANG MERAK
Pembimbing Akademik :
Pembimbing Klinik :
Anggota Kelompok :
NO NAMA TTD
1. Mella sandy
2. Mega triutami
4. ruzikna
6. Poppy siskadona
7. Lidia roza
8. Syawalan
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan ridho-Nya lah kami dapat menyelesaikan proposal
terapi aktivitas kelompok ini dengan tepat waktu.
Proposal ini kami buat dengan tujuan melatih psikomotorik dan aktivitas
pada klien dengan gangguan kejiwaaan dengan masalah keperawatan gangguan
persepsi sensori halusinasi yang banyak terdapat di Ruang Perawatan Delta
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi.
Diharapkan dalam pelaksanaannya perawat dapat kompeten melakukan
terapi aktivitas kelompok dengan klien halusinasi. Kami menyadari bahwa
pembuatan proposal ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan sangat kami harapkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok adalah merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi
dinamika interaksi yang saling tergantung, saling membutuhkan, dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih prilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki prilaku lama yang maladaptif.
Setiap peserta membutuhkan terapi aktivitas kelompok,dimana aktivitas
ini memungkinkan peserta agar berorientasi dengan orang lain dan mengenal
lingkungan di sekitar mereka. Dimana pengertian kelompok itu sendiri adalah
kumpulan individu yang lain, saling tergantung dan memiliki norma yang
sama (Stuart dan Laraia, 2001).
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi aktivitasnya berupa
stimulus dan persepsi. Stimulus dari pengalaman masa lalu yang
menghasilkan proses persepsi klien yang maladapatif atau distruktif, misalnya
kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negative terhadap orang
lain, dan halusinasi.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok yang lain.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
b. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
c. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
TAK STIMULASI PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
A. Topik
Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
B. Landasan Teori
1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam
membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal
(dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan
tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien
mengatakan mengenal suara padahal tidak ada orang yang berbicara
(Kusumawati, 2011).
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus
eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan
relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan atau suara-suara yang
sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari
panca indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun
yang disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional, organik atau
histerik. (Wijayaningsih, 2015).
5. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
Causa
C. Tujuan
1) Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulus kepadanya.
2) Tujuan khusus:
a. Pasien dapat mengenal halusinasi
b. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan meminum obat.
d. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
denganorang lain.
e. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal.
E. Proses Seleksi
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi :
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok, dan
aturan main dalam kelompok
F. Uraian Struktur Kelompok
1. Hari/Tanggal pelaksanaan : kamis, 24 oktober 2019
Tempat pertemuan : Ruang merak RSJ provinsi jabar
2. Waktu : 30 Menit
3. Jam : 10.00 – 10.30 WIB (30 menit)
4. Jumlah Anggota
Adapun jumlah seluruh anggota kelompok, terdiri dari :
Perawat : 8 orang
Pasien : 6 orang
5. Alat
a. pulpen
b. kertas HVS
6. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran / stimulasi
7. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi IV
2) Memilih klien halusinasi yang sudah kooperatif
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
c) Menanyakan nama dan panggilan semua klien
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
b) Menjelaskan aturan main berikut :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis.
2) Lama kegiatan 30 menit.
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
a. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan cara kelima yaitu melakukan aktivitas
terjadwal. Jelaskan bahwa dengan melakukan aktivitas
terjadwal dapat mencegah halusinasi muncul
2) Leader meminta tiap-tiap klien menyampaikan kegiatan yang
biasa dilakukan sehari-hari
3) Leader membagikan kertas HVS kepada semua klien untuk
membuat jadwal kegiatan harian
4) Leader membimbing klien untuk membuat jadwal kegiatan
harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien mengisi
jadwal kegiatan harian
5) Leader melatih klien memperagakan kegiatan yang telah
disusun
6) Leader meminta klien untuk memperagakan kegiatan yang
telah disusun
7) Berikan pujian atas keberhasilan klien
8) Leader meminta klien menyebutkan 5 cara mengontrol
halusinasi
9) Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang
sudah selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.
10) Simpulkan cara yang digunakan klien dalam mengatasi
halusinasi yaitu dengan menyebutkan kegiatan yang biasa
dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan yang biasa
dilakukan, menyusun jadwal kegiatan harian, dan menyebutkan
5 cara mengontrol halusinasi.
b. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader mengajarkan klien untuk melaksanakan 5 cara
mengontrol halusinasi yaitu menghardik, meminum obat
secara teratur, bercakap-cakap dengan orang lain dan
melakukan aktivitas terjadwal lalu memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian.
3) Kontrak yang akan datang
a) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya yaitu : cara mengontrol halusinasi dengan latihan
menggambar.
b) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya
8. Alokasi waktu
3 Penutup/Terminasi
a. Leader mengevaluasi Menjawab 5 menit
perasaan peserta setelah perasaan setelah
mengikuti kegiatan kegiatan
Mampu
menyimpulkan
CO L
O
P P
F F
P P
P F P
Keterangan Gambar:
L : Leader O : Observer F : Fasilitator
CL : Co-Leader P : Pasien
17. Tata tertib dan Antisipasi Masalah
a. Tata tertib :
1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
2) Berpakaian rapi dan bersih
3) Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama
kegiatan TAK
4) Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib
dibacakan selama 3 menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan
maka peserta tersebut diganti peserta cadangan.
5) Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib
dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti
kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut
tidak dapat diganti oleh peserta cadangan.
6) Paserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai.
7) Peserta yang ingin mengajukan pernyataan, mengangkat tangan terlebih
dahulu dan berbicara setelah dipersilahkan.
b. Program Antisipasi
1) Usahakan dalam keadaan terapeutik
2) Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota
kelompok, menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
3) Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh
cadangan yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu
kepada peserta.
4) Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika
tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan
penawaran.
5) Bila ada anggota cadangan yang ingin keluar, bicarakan dan dimintai
persetujuan dari peserta TAK yang lain.
6) Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai
dengan tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila
tidak bisa, dikeluarkan dari kelompok.
7) Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.
18. Evaluasi dan Dokumentasi
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) 80% peserta menghadiri kegiatan TAK sampai akhir acara
2) Tempat, media dan alat kegiatan TAK sesuai rencana
b. Evaluasi proses
1) Peran dan tugas masing-masing anggota kelompok sesuai dengan
perencanaan
2) Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
3) 25 % peserta aktif dalam kegiatan kegiatan TAK
4) 75% peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan TAK
c. Evaluasi hasil
1) 80% peserta mampu menghardik halusinasi.
DAFTAR PUSTAKA
A. Struktur kelompok
1. Leader : Nella Sari
2.Co Leader : Adiar Bendi
3.Observer : Nosa Defitha
4.Fasilitator : Erik Sutrada
Robby Hardian
5. Pasien :
a. Tn. Agus
b. Tn. Adi Sucipto
c. Tn. Sucipto
d. Tn. Arman
e. Tn. Rahmat
f. Tn. Jon
6.Tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019
B. Evaluasi Struktur
1. Dalam pelaksanaan TAK, memulai pelaksanaan tepat waktu yaitu jam
09.00 Wib
2. Dalam pelaksanaan TAK, jumlah klien yang direncanakan 6 orang pasien
yang sudah berhasil atau lulus strategi pelaksanaan halusinasi
3. Metode bermain peran/simulasi dilakukan dengan baik
4. Susanaan saat kegiatan TAK sesi V menyenangkan, berlangsung aman
dan nyaman, klien semangat mengikuti TAK hingga selesai
5. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer telah berperan dan melaksanakan
kegiatan TAK dengan baik.
C. Evaluasi Hasil
D. Dokumentasi
Kesimpulan yang didapat di sesi 5 TAK Halusinasi :
Semua klien mengikuti sesi 5 TAK halusinasi dari awal sampai akhir
kegiatan dengan hasil seperti yang tertera ditabel atas. Semua klien mampu
Menyebutkan kegiatan yang biasa dilakukan, Memperagakan salah satu
kegiatan yang biasa dilakukan, Menyusun jadwal kegiatan harian,
Menyebutkan 3 cara mengontrol halusinasi.