PATOLOGI KLINIK
DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses hemostasis adalah mekanisme keseimbangan dalam menghentikan dan mencegah
perdarahan. Vasokontriksi pembuluh darah akan terjadi apabila pembuluh darah luka,
kemudian trombosit berkumpul dan melekat pada pembuluh darah yang luka membentuk
sumbat trombosit. Faktor koagulasi akan diaktifkan sehingga membentuk benang fibrin yang
membuat sumbat trombosit menjadi stabil maka dari itu pendarahan dapat dihentikan.
Gangguan hemostasis terdiri dari BT, CT, aPTT, PT, dan TAT.
Waktu perdarahan (Bleeding Time, BT) adalah uji laboratorium untuk menentukan
lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris.
Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung dari
ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan
trombosit. Pemeriksaan ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk
adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi (Juliantisilaen, 2014). Masa
pembekuan atau clotting time (CT) adalah lamanya waktu yang diperlukan darah
untuk membeku. Dalam tes ini hasilya menjadi ukuran aktivitas faktor-faktor pembekuan
darah, terutama faktor-faktor yang membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal dari
trombosit (Gandasoebrata, 2001).
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui metode pemeriksaan bleeding time dan menilai keadaan vaskular
dan trombosit
2. Untuk mengetahui metode pemeriksaan Clotting Time , dan aktivitas faktor
pembekuan darah tertutama yang membentuk tromboplastin dan faktor pembentuk
trombosit
BAB II
PEMBAHASAN
Clotting Time
Clotting Time adalah waktu yang di perlukan darah untuk membeku atau waktuyang di
perlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan. Hal inimenunjukkan
seberapa baik platelet berinteraksi dengan dinding pembuluh darahuntuk membentuk
pembekuan darah.Trombin waktu membandingkan tingkatpasien pembentukan gumpalan
dengan sampel dari normal plasma dikumpulkan.Trombin yang ditambahkan pada sampel
plasma. Jika plasma tidak segeramembeku, itu berarti kekurangan (fibrinogen kuantitatif)
atau cacat kualitatif (fibrinogen disfungsional). Reptilase memiliki tindakan yang mirip
dengan trombintetapi tidak seperti trombin tidak dihambat oleh heparin. Trombin waktu
dapatdiperpanjang oleh: heparin, produk degradasi fibrin, antikoagulan lupus. Dalambidang
tes koagulasi,
Clotting time adalah salah satu yang paling proseduralsederhana. Setelah membebaskan
plasma dari seluruh darah dengan sentrifugasi,Trombin yang ditambahkan pada sampel
plasma. bekuan ini terbentuk danterdeteksi optikal atau mekanis dengan alat koagulasi.
Waktu antara penambahantrombin dan pembentukan gumpalan dicatat sebagai Clotting time
Bleeding Time
Pembuluh kapiler yang tertusuk akan mengeluarkan darah sampai luka itu tersumbat oleh
trombosit yang menggumpal.Bila darah keluar dan menutupi luka , terjadilah pembekuan dan
fibrin yang terbentuk akan mencegah perdarahan yang lebih lanjut . Pada tes ini darah yang
keluar harus dihapus secara perlahan-lahan sedemikian rupa sehingga tidak merusak
trombosit. Setelahtrombosit menumpuk pada luka , perdarahan berkurang dan tetesan darah
makin lama makin kecil.
Pada praktikum yang telah dilakukan, terdapat 4 titik darah pada kertas serap yang digunakan
untuk menilai bleeding time. Setiap titik diambil 30 detik sekali. Dari hasil 4 titik tersebut
dapat disimpulkan bahwa panjang atau waktu pendarahan adalah 2 menit. Nilai normal untuk
bleeding time ini adalah 1-3 menit sehingga pada praktikum ini didapatkan hasil yg normal.
BAB III
CARA KERJA
1. Bleeding time
Kegunaan :
Cara :
a. Hitung jumlah tetesan darah bagi dengan 2 satuan dalam menit, detik
b. Setiap 30 detik isap darah yang keluar dengan kertas isap
c. Valid bila salah satu tetesan berukuran minimal 5 mm
2. Clotting time
Cara:
-kapans -torniquet
Bahan :
-darah segar
BAB IV
HASIL
Tabung 2: 10 menit
Tabung 3: 16 menit
Tabung 4: 19 menit
=900 detik
=15 menit
Santha 2 menit