Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Gizi yang Sesuai untuk Ibu


Menyusui
Sasaran : Ibu bayi dan Anak di Ruang Poliklinik Anak
Waktu : 10.00 s/d 10.30 WIB
Hari/Tanggal : Kamis, 7 November 2019
Tempat : di Ruang Poliklinik Anak RSUD Salatiga

A. LATAR BELAKANG
Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi seorang
ibu dan bayinya. Pada masa inilah hubungan emosional antara ibu dan anak akan
terjalin, dengan periode yang cukup panjang, masa menyusui sangat baik bagi
perkembangan mental dan psikis anak. Ketika air susu mengalir dari payudara
ibu, si anak akan merasakan betapa besar curahan cinta, kasih sayang, dan
kehangatan yang diberikan kepadanya (Arifin, 2004 dalam Nadimin, dkk. 2010).
Zat gizi menyusui sangat penting karena berhubungan dengan kesehatan ibu
dan anak. Selama menyusui, ibu dianjurkan untuk meningkatkan asupan kalori,
protein, kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin serta mineral lainnya untuk
mencukupi kebutuhan zat gizi saat menyusui (Zalilah, 2006 dalam Nadimin, dkk.
2010). Agar ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan pula makanan tambahan.
Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapatkan tambahan
makanan, tentu akan berakibat terjadinya kemunduran dalam pembuatan dan
produksi ASI. Terlebih lagi jika pada masa kehamilan ibu juga mengalami
kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang
menyusui mutlak diperlukan (Mochtadi, 1994 dalam Nadimin, dkk. 2010).
Status ibu menyusui disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya
adalah pola makan atau asupan zat gizi ibu. Pola makan yang baik adalah pola
makan yang seimbang, memenuhi kebutuhan gizi ibu baik dari jenis maupun
jumlah. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang ditemukan ibu menyusui
mengalami kekurangan asupan zat gizi akibat adanya pantangan makanan tertentu
yang berkaitan dengan masalah budaya. Asupan zat gizi seseorang ditentukan
oleh kebiasaan makan dan frekuensi makan (Nadimin, dkk. 2010).
Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi
seorang ibu dan bayinya. Pada masa inilah hubungan emosional antara ibu dan
anak akan terjalin, dengan periode yang cukup panjang, masa menyusui sangat
baik bagi perkembangan mental dan psikis anak. Ketika air susu mengalir dari
payudara ibu, si anak akan merasakan betapa besar curahan cinta, kasih sayang,
dan kehangatan yang diberikan kepadanya (Arifin, 2004 dalam Nadimin, dkk.
2010).
Zat gizi menyusui sangat penting karena berhubungan dengan kesehatan
ibu dan anak. Selama menyusui, ibu dianjurkan untuk meningkatkan asupan
kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin serta mineral lainnya
untuk mencukupi kebutuhan zat gizi saat menyusui (Zalilah, 2006 dalam
Nadimin, dkk. 2010). Agar ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan pula makanan
tambahan. Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapatkan
tambahan makanan, tentu akan berakibat terjadinya kemunduran dalam
pembuatan dan produksi ASI. Terlebih lagi jika pada masa kehamilan ibu juga
mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang
sedang menyusui mutlak diperlukan (Mochtadi, 1994 dalam Nadimin, dkk. 2010).
Status ibu menyusui disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya
adalah pola makan atau asupan zat gizi ibu. Pola makan yang baik adalah pola
makan yang seimbang, memenuhi kebutuhan gizi ibu baik dari jenis maupun
jumlah. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang ditemukan ibu menyusui
mengalami kekurangan asupan zat gizi akibat adanya pantangan makanan tertentu
yang berkaitan dengan masalah budaya. Asupan zat gizi seseorang ditentukan
oleh kebiasaan makan dan frekuensi makan (Nadimin, dkk. 2010).
Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik untuk melakukan
penyuluhan terkait gizi untuk ibu menyusui.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU) / Standart Kompetensi
Setelah diberikan penyuluhan tentang gizi untuk ibu menyusui diharapkan ibu
menyusui mampu menerapkan cara mengkonsumsi makanan yang baik buat ibu
selama masa menyusui

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)/ Kompetensi Dasar


Setelah diberikan penyuluhan tentang gizi untuk ibu menyusui selama 30
menit, ibu menyusui diharapkan:
1. Mengetahui dan menjelaskan pengertian makanan bergizi
2. Mengetahui dan menjelaskan macam-macam makanan bergizi buat ibu
menyusui
3. Mengetahui dan menjelaskan manfaat makanan bergizi buat ibu menyusui
4. Mengetahui dan menjelaskan dampak tidak mengkonsumsi makanan
bergizi buat ibu menyusui

D. GARIS BESAR MATERI


Penyuluhan atau pendidikan kesehatan dengan menitik beratkan pada asupan
nutrisi yang untuk ibu yang menyusui

E. METODE
Ceramah dengan demonstrasi dan tanya jawab

F. MEDIA
Leaflet
Buku catatan
Alat tulis

G. PENGORGANISASIAN
1. Penganggung jawab :
2. Penyaji : Hendi Kristiyawan
3. Moderator : Elis Tri Wulandari
4. Fasilitator : Lailati Ulpah
5. Observer : Ihda Rusdayanti
H. SETTING TEMPAT
: audience
: penyuluh

I. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Hari dan tanggal : Kamis, 7 November 2019


2. Waktu : Pukul 10.00 WIB-10.30 WIB
3. Tempat : Ruang Anak RSUD Salatiga

J. PROSES KEGIATAN
Tindakan Waktu
Proses
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Memberikan salam, Memperhatikan 5 menit
memperkenalkan diri, dan dan menjawab
membuka penyuluhan. salam
b. Menjelaskan materi secara umum
dan manfaat bagi peserta Memperhatikan
penyuluhan.
c. Menjelaskan TIU (Tujuan
Instruksional Umum) dan TIK
(Tujuan Instruksional Khusus). Memperhatikan
Penyajian 1) Menjelaskan tentang konsep Memperhatikan 20 menit
makanan bergizi untuk ibu
menyusui
a. Jenis makanan untuk ibu
menyusui
b. Kandungan gizi yang ada
pada makanan
c. Cara mengolah makanan
untuk ibu menyusui
Penutup a. Menjelaskan kesimpulan dari Memperhatikan 5 menit
materi penyuluhan
b. Ucapan terimakasih
c. Salam penutup
K. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan klien
b. Kesiapan materi penyaji
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
d. Kesiapan penyuluh
e. Kesiapan sasaran
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama
penyuluhan berlangsung
c. Peserta mengajukan pertanyaan.
d. Peserta kurang lebih 3-5 orang.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b. Peserta dapat menjelaskan kembali tentang nutrisi pada ibu
menyusui dengan benar.
Materi

Pentingnya Makanan Bergizi Diperlukan untuk Ibu Menyusui

Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi
seorang ibu dan bayinya. Pada masa inilah hubungan emosional antara ibu dan
anak akan terjalin, dengan periode yang cukup panjang, masa menyusui sangat
baik bagi perkembangan mental dan psikis anak. Ketika air susu mengalir dari
payudara ibu, si anak akan merasakan betapa besar curahan cinta, kasih sayang,
dan kehangatan yang diberikan kepadanya (Arifin, 2004 dalam Nadimin, dkk.
2010).
Zat gizi menyusui sangat penting karena berhubungan dengan kesehatan
ibu dan anak. Selama menyusui, ibu dianjurkan untuk meningkatkan asupan
kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin serta mineral lainnya
untuk mencukupi kebutuhan zat gizi saat menyusui (Zalilah, 2006 dalam
Nadimin, dkk. 2010). Agar ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan pula makanan
tambahan. Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapatkan
tambahan makanan, tentu akan berakibat terjadinya kemunduran dalam
pembuatan dan produksi ASI. Terlebih lagi jika pada masa kehamilan ibu juga
mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang
sedang menyusui mutlak diperlukan (Mochtadi, 1994 dalam Nadimin, dkk. 2010).
Status ibu menyusui disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya
adalah pola makan atau asupan zat gizi ibu. Pola makan yang baik adalah pola
makan yang seimbang, memenuhi kebutuhan gizi ibu baik dari jenis maupun
jumlah. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang ditemukan ibu menyusui
mengalami kekurangan asupan zat gizi akibat adanya pantangan makanan tertentu
yang berkaitan dengan masalah budaya. Asupan zat gizi seseorang ditentukan
oleh kebiasaan makan dan frekuensi makan (Nadimin, dkk. 2010).
Beberapa penelitan memperhatikan bahwa ibu dengan gizi yang baik,
umumnya mampu menyusui bayinya selama minimal 6 bulan. Sebaliknya, pada
ibu yang gizinya kurang baik, biasanya tidak mampu menyusui bayinya dalam
jangka waktu selama itu, bahkan tak jarang air susunya tidak keluar.
1. Kebutuhan Gizi Masa Nifas

Kebutuhan gizi pada masa nifas dan menyusui meningkat 25% yaitu untuk
produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari
biasanya. Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari.
Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme,
cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang
akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang
dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang,
posinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak
mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan
yang seimbang mengandung unsur-unsur seperti sumber tenaga, pembangun,
pengatur, dan pelindung.

2. Fungsi Nutrisi bagi Ibu Menyusui

1. Sebagai sumber tenaga


2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
3. Mengatur keseimbangan tubuh
3. Manfaat Nutrisi pada Ibu Menyusui

1. Menjaga kesehatan
2. Mempercepat pengembalian alat-alat kandungan seperti sebelum hamil.
3. Untuk aktivitas dan metabolisme tubuh
4. Untuk meningkatkan produksi ASI
4. Zat Gizi yang Diperlukan Pada Masa Nifas

Sumber tenaga (energi) : untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan


baru, penghematan protein. Zat gizi sebagai sumber karbohidtar terdri dari beras,
sagu, jagung, tepung terigu, dan ubi. Sedangkan lemak dapat diperoleh dari
hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak
kelapa dan margarin). Makanan yang dianjurkan :
1) Karbohidrat
Fungsi sebagai sumber tenaga (energi).
Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kalori diatas
kebutuhan wanita normal. Bila menyusui selama 3 bulan, atau berat anda
di bawah berat badan ideal, maka asupan kalori harus lebih banyak lagi.
Sumber nasi, jagung, gandum, roti, sagu, ketela
2) Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak
atau mati. Pada wanita menyusui membutuhkan protein 20-30 % lebih
banyak dari kebutuhan normal. Apabila mengonsumsi protein, maka
produksi air susu pun berkurang.
Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap
oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena
portae. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang,
daging ayam, telur, kerang, kepiting, hati, susu, dan keju) dan protein
nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu, dan
tempe).
3) Mineral
a. Zat kapur
Penting untuk pembentukan tulang, sumbenya yaitu susu, keju,
kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau.
b. Fosfor
Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya :
susu, keju, dan daging.
c. Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena
dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel
darah merah (HB) sehingga daya angkut oksigen mencukupi
kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging,
kerang, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
d. Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan metal dan
kekerdilan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut, dan
garam beryodium.
e. Kalsium
Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak,
sumbernya : susu dan keju.
4) Vitamin A
Pemberian Vitamin A pada ibu nifas, yang diberikan segera setelah bayi
dilahirkan sampai usia bayi 60 bulan. Terbukti dapat menaikan status
vitamin A bayi pada usia 2 bulan sampai bayi berusia enam bulan.
Sehingga dengan pemberian suplementasi vitamin A pada ibu nifas dapat
menurunkan risiko terjadinya gangguan kesehatan akibat kekurangan
Vitamin A, seperti buta senja. Selain berfungsi untuk kesehatan mata,
Vitamin A juga berfungsi untuk kekebalan tubuh, sehingga dengan
terpenuhinya Vitamin A pada ibu nifas dapat berdampak positif pada bayi
yang dilahirkan, karena kemungkinan bayi akan mempunyai kekebalan
tubuh yang berasal dari Vitamin A.
5) Vitamin B1 (Thiamin)
Dibutuhkan agar kerja sayaraf dan jantung normal, membantu
metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik,
membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh
terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya hati, kuning telur,
susu, kacang-kacanganan, tomat, jeruk, nanas, dan kentang.
6) Vitamin B2 (Riboflavin)
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan,
sistem urat syraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur,
susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
7) Vitamin B3 (Niacin)
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan,
kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning
telur, daging, kaldu daging, hati ayam, kacang-kacangan, beras merah,
jamur, dan tomat.
8) Vitamin B6 (Pyridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan
gusi. Sumber gandum, jagug, ha)i, dan daging.
9) Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan
syaraf. Sumber : telur, daging, ahti, keju, ikan laut, dan kerang laut.
10) Folic Acid
Untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel.
Sumber : hati, daging, ikan, jeroan, dan sayuran hijau.
11) Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat (untuk
penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan
terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah.
Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, pepaya dan
sayuran.
12) Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta
penyerapan kalsium dan fosfor, dan penyinaran kulit dengan sinar
matahari pagi (sebelum pukul 09.00).
13) Vitamin K
Untuk mencegah perdarahan agar proses pembentukan darah normal.
Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, dan bayam.
5. Pengaturan Makan Sehari Untuk Ibu Menyusui

Bahan Makanan Jumlah (Ukuran Rumah Tangga)

Nasi/ Penukar 4 ¾ gelas

Daging/ Penukar 2 ½ potong

Tempe/ Penukar 6 potong


Sayur 3 mangkuk

Buah 3 potong

Minyak/ Penukar 2 ½ sdm

Kacang hijau 2 ½ sdm

Tepung Saridele 4 sdm

Susu 2 ½ sdm

Gula 2 sdm

Sumber : Kemenkes RI. 2011.

Nilai Gizi :

Energi : 2.435 kalori


Protein : 90 gram
Lemak : 65 gram
Karbohidrat : 287 gram
Vitamin C : 70 gram
Zat besi : 31 gram

6. AKIBAT KEKURANGAN GIZI PADA IBU MENYUSUI

1. Produksi ASI berkurang / kualitas menurun


2. Luka dalam persalinan tidak cepat sembuh
3. Proses pengembalian rahim dapat terganggu
4. Anemia (kurang darah)
5. Dapat terjadi infeksi

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Menjaga kesehatan ibu dengan makan cukup megikuti pola menu


seimbang
2. Minum lebih dari 8 gelas sehari (tambahkan 3-4 gelas per hari dari
biasanya)
Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam

Nasi Nasi Nasi

Telur dadar Ikan bakar Daging bumbu balado

Tempe bumbu bali Tempe kripik Tahu goreng

Urap sayur Sayur Asem Capcay sayuran

Jam 10.00 (selingan) Pepaya Apel

Bubur kacang hijau Jam 16.00 (selingan) Jam 21.00 (selingan)

Kue talam Susu

Jeruk

Sumber : Kemenkes RI. 2011.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. 2004. Gizi untuk Ibu Menyusui. www.menyusui.com/makanan-ibu.


(diakses 10 Desember 2017).

Inayati, DA. 2006. Seputar Kasus Gizi Ibu Menyusui dan Pemberian ASI.
www.wrm-indonesia.org (diakses 10 Desember 2017).

Kementerian Kesehatan Indonesia. 2011. Makanan Sehat Ibu Menyusui.


www.gizi.depkes.go.id (diakses 10 Desember 2017).

Nadimin, dkk. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu
Menyusui Wilayah Kerja Puskesmas Moncobalang Kabupaten Gowa. Jurnal
Media Gizi Pangan. Vol. IX. Edisi 1. Januari-Juni 2010. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Pancasakti, Makassar.
BERITA ACARA

Pada hari ini Kamis, 7 November 2019 pukul 10.00 WIB s/d selesai
bertempat di Ruang Poliklinik Anak RSUD Salatiga Sragen Provinsi Jawa Tengah
telah dilaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan gizi untuk ibu menyusui.
Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar telah terlampir).

Sragen, 7 November 2019


Pembimbing Klinik
DAFTAR HADIR

Satuan Acara Bermain pada anak sakit: Hari Jumat, Tanggal 17 November 2017
pukul 10.00 WIB Tempat: di Ruang Anggrek RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.

No. Nama Alamat Tanda Tangan


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.

Sragen, 17 November 2017


Pembimbing Klinik

Anda mungkin juga menyukai