Anda di halaman 1dari 4

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling


di Era Disrupsi
Semarang, 21 Juli 2018
ISBN 9786021180389

MEREKA-REKA STRATEGI BIMBINGAN DAN KONSELING


DALAM ERA DISRUPSI/REVOLUSI INDUSTRI 4.0 BAGI
GENERASI Z

Triyono1
1Universitas Negeri Malang

Abstrak
Revolusi industri ini membawa peluang sekaligus tantangan teruutama bagi generasi milenial. Dipadang
sebagai peluang karena berkembangnya teknologi informasi memberi kesempatan seluas-luasnya bagi setiap
insan untuk mengases informasi dalam hitungan detik.. Pendidikan Damai (piece education) sebagai salah satu
jawaban untuk menyiapkan generasi milenial yang familier dan siap menggunakan teknologi mutakhir dengan
tetap mengutamakan kemaslahatan umat manusia. Perlu konseling yang tidak lagi menafikkan moral spiritual
yang di Indonesia selalu didudukkan yang paling depan, karena kita menggunakan Pancasila sebagai dasar
Negara.

Kata Kunci: revolusi industry 4.0, era disrupsi, strategi layanan bimbingan dan konseling

LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini semua lapisan masyarakat “dihantui” oleh datangnya suatu era yaitu
revolusi industri 4.0. Revolusi industri ini membawa peluang sekaligus tantangan teruutama
bagi generasi milenial. Dipadang sebagai peluang karena berkembangnya teknologi informasi
memberi kesempatan seluas-luasnya bagi setiap insan untuk mengases informasi dalam
hitungan detik. Hal in membawa manfaat yang luas bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
perekonomian, dan silaturahmi. Perkembanan ini membawa dampak positif sekaligus negatif.
Oleh karena itu, penguasan teknologi informasi saja tidaklah cukup, diperlukan sikap peduli
kemaslahatan (Triyono, 2016) Selain itu, teknologi informasi membawa tantangan antara
lain diperlukannya kompetensi di bidang teknologi informasi, sebab semua aktivitas saat ini
hampir seluruhnya di”kendali’kan dengan teknologi infomasi. Dampaknya ada persoalan
karier manusia saat ini, sebagian (diperkirakan saat ini sudah sekitar 35%) pekerjaan manusia
telah tergantikan oleh teknologi informasi. Saya sudah tidak bisa melihat wanita cantik lagi
saat membayar tol, jangan-jangan mama-mama juga sudah tak pernah memasak lagi gara-
gara go-food, grab-food, semuanya serba mudah, tinggal menunggu sambil chatting. Suatu
saat subuh, saya menunggu bus di Terminal Terboyo menunggu bus menuju Pekalongan,
seorang kondektur bus jurusan Semarang-Yogyakarta saat saya ajak berbincang
menyampaikan di warung kopi: “Sepi mas sekarang gara-gara sms, wa, la gimana wong
orang mau ta’ziah ke Magelang kalau dulu naik bus, sekarang cukup SMS atau WA
innalillahi…mboten usah numpak bis pun nyampek Magelang”. Jadi hal silaturahmi juga
terpengaruh oleh teknologi informasi ini. Gegeran terjadi dimana-mana antara pelaku
transportasi konvensional dengan transportasi digital.
Istilah revolusi industri 4.0 dikemukakan oleh Prof Klaus Schwab seorang ekonom
Jerman. Dia meenyampaikan bahwa revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup manusia.
Secara garis besar revolusi industri mulai terjadi pada abad ke 18 dengan diketemukannya
mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api, dan kapal layar. Berlanjut pada abad
ke 19 dengan diketemukannya energi listrik dan pembagian tenaga kerja untuk menghsilkan
produksi melimpah. Pada abad ke 20 dikenal sebagai revolusi industri 3.0 yang telah
melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan seara otomatis.
Terakhir, revolusi industri 4.0 melahirkan tekologi digital yang berdampak masif kepada

2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling
di Era Disrupsi
Semarang, 21 Juli 2018
ISBN 9786021180389

seluruh kehidupan manusia. Teknologi internet telah mengubah berbagai pekerjaan dan
komunikasi antar manusia dan lembaga. Beberapa bentuk teknologi postmodern lain selain
internet antara lain robot kecerdasan buatan (artificial inteligence robotic), tekologi nano,
bioteknologi, teknologi komputer quanum, blockchain, printer 3D. Sedikit yang saya tahu
tentang teknologi itu (Sumber: Buce Trias Hanggara, Dosen TI UB, 2018) antara lain robot
yang dimaksud adalah robot yang diprogram untuk bisa belajar, makin banyak interaksi
makin pinter robotnya. Teknologi nano itu teknologi bawahnya mikro lebih kecil lagi.
Bioteknologi bermakna teknologi yang digunakan untuk merekayasa makhluk hidup.
Teknologi komputer quantum adalahadalah alat hitung yang menggunakan sebuah
fenomena mekanika kuantum, misalnya superposisi dan keterkaitan, untuk melakukan
operasi data. Dalam komputasi klasik, jumlah data dihitung dengan bit; dalam komputer
kuantum, hal ini dilakukan dengan qubit. Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat
kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa
mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini
untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang
sesuai dengan prinsip kuantum. Blockchain seperti bitcoin merupakan microcurency
merupakan mata uang baru dalam bentuk digital. Terakhir tentang printer 3D adalah printer
yang bisa dipakai untuk mencetak barang, mencetak mainan, sampai-sampai bisa untuk
mencetak tulang buatan bahan titanium.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dampak dari revolusi industri 4.0 bisa menterjadikan
disrupsi dalam kehidupan manusia. Disrupsi bermakna dua, pertama yang ringan berupa
gangguan atau ketidakseimbangan dan yang berat berupa kekacauan yang bisa berupa keos.
Gangguan atau masalah yang menganggu aktivitas atau suatu proses sehingga tidak bisa
berjalan lancar. Dalam arti lain, sesuatu yang telah mapan dengan ritual rutin harus dirombak
dan dilakukan perubahan-perubahan. Oleh karena itu, bisa jadi situasi ini bisa bermakna
positif karena bicara tentang perubahan-perubahan, tidak saja perubahan saat ini, tetapi juga
perubahan-perubahan yang akan datang.
Dampak bagi penyelesaian persoalan harus mengalami reorientasi. Kita tidak lagi
harus memikirkan bagaimana memecahkan masalah (problem solving), tetapi bagaimana
mengenali potensi-potensi dan mengantisipasi persoalan dengan berbekal potensi tersebut. Ini
berkesinambungan dengan reorientasi bimbingan dan konseling (BK) saat ini. Bahwa
konsentrasi BK saat ini bukan pada masalah-masalah peserta didik yang harus diselesaikan,
tetapi bagaimana mengenali potensi dan menggunakan strategi preventif-developmental
untuk membantu peserta didik mengejawantahkan potensi mereka.

PEMBAHASAN
Dampak dari revolusi industri 4.0 pada kehidupan manusia, khususnya remaja dirasakan pada
semua bidang kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Pada bidang perkembangan pribadi ada
tuntutan bagi setiap remaja untuk menguasai kompetensi di bidang IT. Pribadi yang menguasai
kompetensi ini harus memelihara rasa percaya dirinya bahwa “saya bisa”, mereka harus saling
percaya, harus inteligen, harus memelihara kesehatan fisiknya, harus mengambil tanggungjawab
moral spiritual atas penggunaan IT-nya, harus menghormati karya tanpa plagiasi, harus adil, harus
peduli dengan diri dan orang lain, dan harus menjaga sebagai warga negara yang baik, misalnya tidak
menyebar hoax. Pada perkembangan sosial, hal penggunaan IT ini harus benar-benar dijaga, sebab
dalam banyak kasus penggunaan IT mengganggu hubungan sosial antar manusia. Pada perkembangan
belajar, sebagaimana diurai sebelumnya, bahwa seiapindividu saat ini harus melek IT agar mampu
menyesuaikan dengan otomatisasi kehidupan saat ini. Terakhir, dalam hal perkembangan karier jelas-
jelas terpengaruh luar biasa. Dari sisi jumlah enaga kerja yang dibutuhkan saja berkirang sekitar 35%

3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling
di Era Disrupsi
Semarang, 21 Juli 2018
ISBN 9786021180389

angkatan kerja. Pekerjaan saat ini bukan lagi pekerjaan konvensional yang dikenali selama ini, tetapi
pekerjaan di hampir semua lini berbasis IT dan otomatisasi.
Ada “preposisi” yang salah mengenai konsep kekerasan dimana “pemeo”nya
kekerasan dibalas dengan kekerasan (Sunaryo, 2018). Ada apa dengan kondisi bangsa ini?
Begitu mudahnya perasaan marah tersulut. Kita konsentrasikan pada kalangan peseta didik.
Pendidikan Damai (piece education) sebagai salah satu jawaban untuk menyiapkan generasi
milenial yang familier dan siap menggunakan teknologi mutakhir dengan tetap
mengutamakan kemaslahatan umat manusia. Prof. Sunaryo menawarkan pemikiran bahwa
mengapa kekerasan terjadi? Bahwa ada cara berfikir yang salah pada anak-anak sekarang,
bahkan anak SD sekalipun yakni berfikir on-off, hitam-putih, sebuah cara berfikir dikotomis
yang berbahaya. Pendidikan damai mengajarkan bagaimana berfikir alternatif (Sunaryo,
2018) atau melakukan penalaran dalektik (Triyono, 2016). Tahun 2007 saya pernah menulis
bagaimana mengelola sekolah tanpa kegagalan (diinspirasi bukunya Glasser: School Without
Failure): Menggapai Kondisi Violent Zero via Eliminate Punishment. Tulisan senada saya
ulang dengan menambahkan konsep anpa permaafan pada tahun 2017 tentang Membangun
Karakter Peserta Didik Tanpa Hukuman dan Permaafan. Bahwa setiap insan mempunyai
kebutuhan dasar survival, Love and belonging, Power to achievement, Freedom, dan Fun.
Jika kelimanya terpenuhi dalam suasana cinta dan kelayakan, maka akan berkembang pribadi
berhasil.
Di depan telah diikemukakan perlunya memperhatikan sikap peduli kemaslahatan. Sikap
peduli kemaslahatan bisa berkembang jika praktik hidup manusia kaya akan pengetahuan dan
memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi manusia. Konselor yang peduli kemaslahatan
ditunjukkan dengan karakeristik sebagai berikut (Triyono, 2005, 2016, 2017); (1) Orang yang
secara kognitif mampu melakukan penalaran dialektik; mampu menyesuaikan diri; toleran
terhadap ambiguitas; tajam dalam melihat situasi secara mendalam; serta cakap
mengidentifikasi masalah, (2) Orang yang secara afektif memahami orang lain atas dasar
perspektif subyektif orang lain yang bersangkutan; peduli terhadap kehidupan dan lingkungan
orang lain; mampu berbagi rasa dengan orang lain; menolak bertindak secara mekanistik;
serta bersedia memperhatikan pikiran, perasaan, dan tindakan orang lain, (3) Orang yang
secara konasi berkemauan untuk mengenali diri dengan segala keterbatasan dan
kelebihannya; berkemauan untuk mengenali orang lain dengan segala keterbatasan dan
kelebihannya; serta berkemauan untuk berkomunikasi dengan orang lain, terutama untuk
mendengarkan secara aktif dan (4) Orang yang memiliki kekuatan karakter seperti rendah
hati; mampu berkata dan berbuat secara jujur; mampu memahami diri sendiri;memiliki
keterbukaan diri; memiliki integritas pribadi dan profesi yang tinggi; serta berani menghadapi
tantangan.
Prof. Prayitno selalu mengingatkan bahwa menggunakan cara berpikir Barat tidaklah
benar secara keseluruhan. Ada bagian yang tidak diperhatikan, yakni hal moral spiritual yang
di Indonesia selalu didudukkan yang paling depan, karena kita menggunakan Pancasila
sebagai dasar Negara. Demikianpun Prof. Andi Mappiare (2017) mengemukakan bahwa
pendekatan keilmuan kita selama ini didominasi oleh pemikiran-pemikiran Barat yang bisa
jadi tidak tepat di Indonesia. Mencoba untuk mengatasi persoalan itu, Prof Prayitno
menawarkan Konselin Pancawaskita. Prof. Andi Mappiare menawarkan KIPAS (Konseling
Intensif dan Progresif yang Adaptif terhadap Struktur. Artinya, dalam konteks Revolusi
Industri 4.0 yang membangun struktur kehidupan yang berbeda dari era sebelumnya, praksis
konseling harus mampu menyesuaikan dan mengambil jalan yang tepat. KIPAS
mengasumsikan bahwa konselor Idnonesia adalah manusia Indonesia yang ideal yang
memiliki kualitas karakter manusia Indonesia seutuhnya.

4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling
di Era Disrupsi
Semarang, 21 Juli 2018
ISBN 9786021180389

SIMPULAN
Tidak ada simpulan, tetapi pesan yang viral di WA (bukan hoax) berikut akan menunjukkan
bahwa orientasi bimbingan dan konseling pada era disrupsi revolusi industri 4.0 ini bukan
menyelesaikan masalah tetapi menemukenali potensi dan menfasilitasi perkembangannya sesuai fitrah
peserta didik masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA (TNR, 11, CAPITAL, RATA KIRI)


Andi Mappiare AT. 2017. Ramu Model Konseling Berbasis Budaya KIPAS. Ringkasan Pidato Guru
Besar, dimuat pada Berita Universitas Negeri Malang. 9 Maret 2017.
I Nyoman S. Degeng 2016. Bahasa Cinta: Indahnya Keberagamanan. Pengembangan
Profesionalisme Pendidik untuk Membangun Karakter Anak Bangsa. Seminar mahasiswa
Dikdas UM 19 November 2016 di Gedung H3 209 Pascasarjana UM Malang
Dimasmul Prajekan. 2018. Guru Dalam Revolusi Industri 4.0. Kompasiana.com
Febby Wijayanto. 2018. Menyikapi Era Disrupsi. Kolom detikNews, Selasa, 20 Maret 2018.
Sunaryo Kartadinata. 2015. Pendidikan Kedamaian. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sunaryo Kartadinata. 2016. Pendidikan Kedamaian Dalam Upaya Menciptakan Pendidikan
Kemanusiaan. Bahan disampaikan pada Seminar Pendidikan Kedamaian di UPI Bandung
pada tanggal 16 Mei 2016.
Sunaryo Kartadinata. 2008. Tantangan, Masalah, dan Peluang Pengembangan Profesi BK dalam
Sistem Pendidikan Nasional. Bahan presentasi sebagai etua Dewan Pembina pada Rakernas
ABKIN 10-11 Juli 2018 di Hotel Grand Keisha by Horison, Yogyakarta
Triyono. 2007. Mengelola Sekolah Tanpa Kegagalan: Menggapai Kondisi Violent Zero via Eliminate
Punishment. Bahan disampaikan pada Lokakarya Guru SD, SMP, dan SMA Yayasan
Pendidikan Cendana Riau pada tanggal 5-8 Nopember 2007
Triyono. 2009. Peran Bimbingan dan Konseling dalam Pengembangan Diri dan Kreativitas Siswa.
Bahan disampaikan pada Pertemuan Guru-Guru SMA di Purwosari Pasuruan Jawa Timur, 4
Februari 2009
Triyono. 2016. Penerapan Teknik Kreatif Dalam Konseling Realitas Untuk Mengatasi Permasalahan
School Refusal Siswa. Bahan dipresentasikan pada Lokakarya Mahasiswa UNP pada tanggal
19-20 Maret 2016.
Triyono. 2016. Sikap Peduli Kemaslahatan Konselor sebagai Modal Upaya Pengembangan Karakter
Generasi Muda Indonesia. Bahan dipresentasikan pada Seminar Mahasiswa BK PPs UNY
pada tanggal 23 November 2016 di Digital Library UNY, Yogyakarta
Triyono, 2017. Membangun Karakter Peserta Didik Tanpa Hukuman dan Permaafan. Bahan
Dipresentasikan Pada Seminar di STIKOSA AWS Surabaya, 14 Januari 2017.

Anda mungkin juga menyukai