Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KEMAJUAN

BADAK MERAH, EFEK ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK LIMBAH


KULIT BAWANG DAYAK (Eletherine palmifolia) DAN LIMBAH KULIT
BAWANG MERAH (Allium cepa) PADA MENCIT (Mus muscullus) JANTAN
DENGAN METODE INDUKSI ALOKSAN

BIDANG KEGIATAN
PKM – PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Nike Herpianti Lolok, S. Farm.,M. Farm.,Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MANDALA WALUYA
KENDARI
2019
1
2
RINGKASAN

Ancaman penyakit Diabetes Mellitus ditengah kehidupan masyarakat menjadi


momok yang sangat menakutkan karena hampir setiap 10 detik di dunia orang
meninggal akibat komplikasi dari penyakit tersebut. Berbagai macam terapi pengobatan
untuk diabetes mellitus sudah dirancang oleh WHO maupun pemerintah Indonesia baik dari
terapi dengan penggunaan obat sintetik sampai ke pengobatan yang berbahan dasar herbal.
Pengobatan herbal sebagai terapi diabetes secara empiris sudah dilakukan sejak dulu, salah
satunya pada tumbuhan umbi bawang merah dan umbi bawang dayak untuk
mengevaluasi efek antidiabetes dan hasilnya memberikan efek yang signifikan terhadap
penurunan kadar gula darah penderita diabetes tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektifitas kombinasi ekstrak kulit bawang merah dan kulit bawang Dayak
terhadap penurunan gula darah pada mencit.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang bertujuan


untuk mengetahui efek antidiabetes kombinasi ekstrak limbah kulit bawang dayak
(eletherine palmifolia) dan limbah kulit bawang merah (allium cepa) pada mencit (mus
muscullus) jantan dengan metode induksi aloksan. Pengujian efek antidiabetes hewan uji
dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok 1 untuk uji kontrol negative (Suspensi NaCMC),
kelompok 2 untuk kontrol positif (insulin pen), kelompok 3 untuk control diabetes (diberi
pakan), kelompok 4 untuk kombinasi ekstrak.

Hasil Uji diabetes terhadap mencit yang diinduksikan aloksan menunjukan bahwa
kombinasi ekstrak limbah kulit bawang Dayak dan ekstrak limbah kulit bawang merah
secara signifikan mampu menurunkan kadar gula darah dibandingkan dengan kelompok
diabetes, namun hasilnya tidak berbeda nyata dengan kelompok control positif. Penelitian
ini menunjukan bahwa kombinasi ekstrak limbah kulit bawang Dayak dan ekstrak limbah
kulit bawang merah memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit
yang diinduksikan aloksan.

Kata kunci : Limbah kulit bawang dayak, limbah kulit bawang merah, diabetes militus,
induksi aloksan
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... 1

RINGKASAN ................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4

I.1 Latar Belakang.................................................................................

BAB II TARGET LUARAN ....................................................................... 5

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 5

III.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 5

III.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 5

III.3 Prosedur Penelitian…………………………………………… 5

III.4 Posedur Kerja…………………………………………………… 6

III.5 Analisis Data……………………………………………...…… 7

BAB IV HASIL YANG DICAPAI…………………………………………… 8

BAB V POTENSI HASIL………………………….…………………………

BAB VI RANCANGAN TAHAPAN BERIKUTNYA………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 9

LAMPIRAN…………………………………………………………………..
4
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ancaman penyakit Diabetes Mellitus ditengah kehidupan masyarakat menjadi
momok yang sangat menakutkan karena hampir setiap 10 detik di dunia orang
meninggal akibat komplikasi dari penyakit tersebut. Setiap hari penderita diabetes
mellitus semakin bertambah khususnya untuk penderita diabetes mellitus tipe 2 karena
kebiasaan buruk dari pola hidup masyarakat. Tiap 19 menit ada satu orang didunia yang
terkena stroke, ada satu orang yang buta dan ada satu orang didunia yang diamputasi
akibat komplikasi diabetes mellitus yang awal mulanya disebabkan oleh kenaikan kadar
gula darah yang semakin tinggi (WHO, 2015).

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh
tidak bisa memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak menggunakan
insulin secara efektif yang berakibat penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
(WHO, 2015). Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang
besar, Data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita Diabetes Melitus
pada tahun 2016 telah mencapai 420 juta orang. Jika tidak ada tindakan yang dilakukan,
jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030 (IDF, 2016).
Berbagai macam terapi pengobatan untuk diabetes mellitus sudah dirancang oleh
WHO maupun pemerintah Indonesia baik dari terapi dengan penggunaan obat sintetik
sampai ke pengobatan yang berbahan dasar herbal. Pengobatan herbal sebagai terapi
diabetes secara empiris sudah dilakukan sejak dulu, salah satunya pada tumbuhan umbi
bawang merah dan umbi bawang dayak untuk mengevaluasi efek antidiabetes dan
hasilnya memberikan efek yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah penderita
diabetes tipe 2.Hasil penelitian yang dilakukan Hidayat dan Zahroh (2017), juga
mengemukakan bahwa bawang merah mempengaruhi penurunan kadar gula darah pada
penderita diabetes mellitus.

Namun untuk kulit dari bawang merah dan bawang dayak seringkali terbuang
percuma dan menjadi limbah, sedangkan menurut penelitian Hidayat dan Zahroh
(2017), kulit bawang merah maupun kulit bawang dayak mempunyai kandungan kimia
flavonoid yang berpotensi untuk pengobatan diabetes mellitus. Kulit bawang merah
mempunyai efek terhadap penurunan kadar gula darah. Dari hal tersebut maka peneliti,
mengambil sampel limbah kulit bawang dayak dan kulit bawang merah untuk
dikombinasi dan dibandingkan efektifitasnya terhadap kombinasi obat metformin dan
glibenklamid terhadap penurunan kadar gula darah pada mencit jantan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui efektivitas dari
kombinasi ekstrak kulit bawang dayak dan kulit bawang merah jika dibandingkan
dengan potensi hipoglikemik dari insulin eksogen pada mencit jantan dengan metode
induksi aloksan. Hasil penelitian ini dapat menjadi suatu penemuan obat baru untuk
mengatasi penyakit diabetes mellitus
5
BAB 2. TARGET LUARAN
2.1 Target Luaran
Target luaran dalam oenelitian ini adalah Publikasi artikel ilmiah pada jurnal
nasional tarakreditasi ber ISSN “Indonesian Journal of Clinical Pharmacy”, Presentase
oral pada temu ilmiah “Seminar Nasional Tanaman Obat Indonesia” dan Hak Cipta,
namun saat ini masih dalam bentuk draft guna proses submit.
BAB 3. METODE PENELITIAN
III.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang bertujuan
untuk mengetahui efek antidiabetes ekstrak kulit bawang dayak dan kulit bawang
merah pada mencit yang menggunakan metode induksi aloksan.

III.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia dan
Biofarmasi STIKES Mandala Waluya. Penelitian ini akan dilaksanakan setelah
proposal ini disetujui.

III.3 Alur Penelitian

Pengambilan Determinasi Ethical Clearance


Sampel

Uji efek
antidiabetes
kombinasi ekstrak
Analisis Data Hasil
kulit bawang dayak
dan kulit bawang
merah
6
III.4 Alat dan Bahan Penelitian
III.4.1.Alat
Alat-alat yang digunakan adalah seperangkat alat ekstraksi, rotary evaporator,
corong, timbangan analitik, penangas air, kertas saring, gelas kimia, gelas ukur,
handscone, masker, pipet tetes, jarum oral mencit, mortir dan stamper, kandang hewan
coba, botol minuman yang disambung pipet, wadah tempat makanan, kertas HVS,
ATK, tinta printer dan seperangkat alat untuk uji kadar gula darah.

III.4.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit bawang dayak
(Eletherine palmifolia), kulit bawang merah (Allium cepa), etanol 96%, akuades, pakan
hewan coba (mencit), Na.CMC, serta insulin eksogen (insulin pen).
III.5. Prosedur Kerja
III.5.1 Penyiapan Sampel
III.5.1.1 Pengambilan Sampel
Sampel kulit bawang dayak (Eletherine palmifolia) dan kulit bawang merah
(Allium cepa) diperoleh dari Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara

III.5.1.2 Determinasi Sampel


Determinasi sampel dilakukan di Fakultas Biologi Universitas Haluoleo
III.5.1.3 Pengolahan Sampel
Sampel kulit bawang dayak (Eletherine palmifolia) dan kulit bawang merah
(Allium cepa) dipisahkan dari umbinya kemudian dicuci dan dikeringkan. Sampel
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan selama 2-3 hari, setelah kering sampel
diserbukkan.

III.5.2 Ekstraksi
Serbuk kulit bawang dayak (Eletherine palmifolia) dan kulit bawang merah
(Allium cepa) yang telah diserbukkan masing-masing diekstraksi dengan metode
maserasi menggunakan cairan penyari etanol 96% dengan perbandingan sampel dan
cairan penyari 1:4. Proses maserasi ini dilakukan selama 5 hari sambil sesekali diaduk.
Masing-masing ampas kemudian diremaserasi kembali sampai diperoleh pelarut bening.
Masing-masing hasil penyarian disatukan, lalu diuapkan dengan rotary evaporator, pada
suhu 50 oC hingga didapatkan ekstak kental yang bebas dari pelarut (Doughari, 2012).

III.5.3 Pengujian
III.5.3.1 Pengkondisian Hewan Coba
Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini yaitu mencit jantan galur Wistar
yang berusia 8 minggu dengan berat badan antara 25-30 g dan hewan coba ditempatkan
dalam kandang terpisah sesuai kelompok uji. Hewan coba ini akan diadaptasikan dalam
kandang percobaan satu minggu sebelum dilakukan perlakuan. Hewan coba diberi
pakan pelet diet standar dan air minum ad libitum (Sornalakshmi dkk.,2016).

III.5.3.2 Induksi Diabetes Pada Hewan Coba


7
Pada hari pertama sebelum perlakuan semua mencit dipuasakan, kemudian
diperiksa kadar gula darah puasanya. Induksi diabetes pada hewan coba ini dilakukan
dengan pemberian aloksan monohidrat (150 mg/kg BB) secara intraperitoneal. Kadar gula
darah mencit diperiksa kembali pada hari kedua, 24 jam setelah penyuntikan glukosa.
Mencit dinyatakan diabetes jika memiliki kadar glukosa darah 200-260 mg/100 ml (Anita
dkk, 2012 ; Sornalakshmi dkk., 2016).

III.5.3.3 Pengujian efek antidiabetes


Pada pengujian ini hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok dimana tiap kelompok
terdiri dari 5 ekor mencit.
Kelompok I : Kontrol negative (Suspensi NaCMC)
Kelompok II : Kontrol positif (Insulin pen)
Kelompok III : Kontrol diabetes ( Diberi pakan)
Kelompok IV : Kombinasi ekstrak bawang dayak dan kulit bawang merah (800 mg/kg
BB dan 200 mg/kg BB per oral)
Setelah 60 menit pemberiaan sediaan, masing-masing kelompokmencit
diberikan glukosa dosis 2 g.kg BB. Kadar gula darah pada semua kelompok mencit
kemudian diperiksa pada menit ke 0, 30, 60, 90 dan 120 (Sornalakshmi dkk.,2016).
Semua sampel darah diambil melalui pemotongan ujung ekor tikus dan kadar gula
darahnya diukur dengan glucometer.
III.6 Analisis Data
Hasil penelitian dinyatakan dalam rata-rata±SEM. Signifikansi data dianalisis
dengan One-way Analysis of Variance (ANOVA) (program SPSS 16.0) dengan post
hoc LSD's test. Data dianggap signifikan jika nilai p kurang dari 0,05.
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI
IV.1 Preparasi Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak limbah kulit bawang
Dayak dan ekstrak limbah kulit bawang merah. Ekstrak ini diperoleh dengan memisahkan
kulit bawang dari umbinya. Sampel kulit bawang yang akan digunakan dikeringkan, setelah
kering lalu diserbukkan. Serbuk sampel yang diperoleh masing-masing adalah 113,7 g
serbuk bawang Dayak dan 122 g serbuk bawang merah.
Untuk prosedur ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi.Sebanyak 113,7 g
serbuk kulit bawang dayak dan 122 g serbuk kulit bawang merah diekstraksi dengan metode
maserasi menggubnakan cairan penyari etanol 96% dengan masing-masing sebanyak 8 L.
Dari proses ekstraksi tersebut diperoleh ekstrak sebanyak 21,5 g kulit bawang dayak dan
9,16 g kulit bawang merah. Nilai rendemen yang diperoleh ditunjukan pada tabel 1.

Tabel 1. Nilai rendemen dari limbah kulit bawang dayak dan limbah kulit bawang
merah
8
IV.2 Pengujian Efek Antidiabetes
Untuk menguji efektifitas kombinasi ekstrak limbah kulit bawang dayak dan limbah
kulit bawang merah sebagai antidiabetes pada penelitian ini dilaksanakan dengan metode
induksi aloksan.
IV.2.1 Pengujian Efek Antidiabetes dengan metode induksi aloksan

Tabel 2. Hasil uji efek antidiabetes pada kelompok kontrol


Pada mencit kelompok negative (Suspensi NaCMC) dengan berat 19,60 gr kadar
gula darah puasa yaitu 130 mg/dl kemudian setelah diinduksikan dengan aloksan didapatkan
kadar gula darah yaitu 240 mg/dl dan setelah dilihat terjadi peningkatan gula darah yang
sangat signifikan setelah diinduksikan aloksan. Kemudian pada pemeriksaan gula darah
setelah 3 hari dengan setiap harinya diberi perlakuan didapatkan hasil gula darah pada menit
ke 0, 30, 60, 90, dan 120 yaitu 166 mg/dl, 140 mg/dl, 130 mg/dl, 120 mg/dl, 139 mg/dl. Dan
pemeriksaan gula darah pada hari ke 15 dengan setiap harinya diberi perlakuan didapatkan
hasil gula darah pada menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120 yaitu 166 mg/dl, 148 mg/dl, 141 mg/dl,
143 mg/dl, 138 mg/dl.
Kamudian pada mencit kelompok positif (Insulin Pen) dengan berat 21,90 gr kadar
gula darah puasa yaitu 160 mg/dl kemudian setelah diinduksikan dengan aloksa kadar gula
darah pada mencit yaitu 182 mg/dl dan setelah dilihat terjadi peningkatan gula darah yang
sangat signifikan setelah diinduksikan aloksan. Selanjutnya pada pemeriksaan gula darah 3
hari berikutnya dengan setiap harinya diberi perlakuan didapatkan hasil gula darah pada
menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120 yaitu 201 mg/dl, 195 mg/dl, 186 mg/dl, 182 mg/dl, 181
mg/dl. Dan pemeriksaan gula darah pada hari ke 15 dengan setiap harinya diberi perlakuan
didapatkan hasil gula darah pada menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120 yaitu 172 mg/dl, 169 mg/dl,
174 mg/dl, 165 mg/dl, 126 mg/dl.
Selanjutnya pada mencit kelompok ekstrak (Ekstrak limbah kulit bawang dayak dan
ekstrak limbah kulit bawang merah) dengan berat 22,53 gr kadar gula darah puasa yaitu 130
mg/dl kemudian seteah diinduksikan aloksan terjadi peningkatan yang sangat signifikan
yaitu 213 mg/dl. Selanjutnya pada pemeriksaan gula darah 3 hari berikutnya dengan setiap
harinya diberi perlakuan didapatkan hasil gula darah pada menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120
yaitu 173 mg/dl, 169 mg/dl, 171 mg/dl, 158 mg/dl, 155 mg/dl. Dan pemeriksaan gula darah
9
pada hari ke 15 dengan setiap harinya diberi perlakuan didapatkan hasil gula darah pada
menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120 yaitu 173 mg/dl, 186 mg/dl, 177 mg/dl, 168 mg/dl, 138
mg/dl.
Lalu mencit kelompok kontrol Diabetes militus (Diberi pakan) dengan berat 24,30
gr kadar gula darah puasa yaitu 187 mg/dl kemudian seteah diinduksikan aloksan terjadi
peningkatan yang sangat signifikan yaitu 260 mg/dl. Selanjutnya pada pemeriksaan gula
darah 3 hari berikutnya didapatkan hasil gula darah pada menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120
yaitu 282 mg/dl, 276 mg/dl, 278 mg/dl, 301 mg/dl, 286 mg/dl. Dan pemeriksaan gula darah
pada hari ke 15 didapatkan hasil gula darah pada menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120 yaitu 270
mg/dl, 282 mg/dl, 285 mg/dl, 292 mg/dl, 291 mg/dl.
Dari data diatas dapat dilihat angka gula darah pada mencit dalam kelompok
Kombinasi ekstrak limbah kulit bawang dayak dan ekstrak limbah kulit bawang merah nilai
gula darah pada mencit menurun setelah di beri Kombinasi ekstrak limbah kulit bawang
dayak dan ekstrak limbah kulit bawang merah.
BAB 5 POTENSI HASIL
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan penelitian yang telah dilakukan, potensi hasil yang

NO. RUANG LINGKUP POTENSI HASIL

1. Artikel Ilmiah Publikasi jurnal ilmiah dalam pengembangan


teknologi khususnya dibidang kefarmasian

2. Peluang Memperoleh Hak Cipta Perbedaan dengan alat yang sudah ada,
terletak pada rancangan desaian sehingga
berpeluang untuk mendapatkan hak cipta

3. Sosial Keberlanjutan program, agar ketika


pelaksanaan kegiatan penelitian selesai
masyarakat lebih memanfaatkan limbah kulit
bawang dayak dan limbah kulit bawang merah

4. Ekonomi Setelah mengetahui efek antidiabetes dari


kombinasi ekstrak limbah kulit bawang dayak
dan ektrak limbah kulit bawang merah,
masyarakat dapat menggunakannya dalam
pengobatan tradisional

5. Pendidikan Tranfer ilmu pengetahuan dari perguruan


tinggi kepada masyarakat sehingga mampu
memahami efek yang ditimbulkan dari
kombinasi ekstrak limbah kulit bawang dayak
dan ektrak limbah kulit bawang merah
10
sehingga dapat menyelesaikan permasalahan
penyakit diabetes yang ada di masyarakat.

diperoleh dari hasil pelaksanaan kegiatan penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA


Penelitian telah berlangsung selama 1 bulan 15 Hari dan sudah menyelesaikan 80%
Penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Selanjutnya penelitian ini akan dilanjutkan
sesuai rencana kegiatan seperti terlihat pada tabel.

Bulan (Tahun 2019)


No Kegiatan
Juni Juli
Publikasi artikel
ilmiah pada jurnal
nasional tarakreditasi
1.
ber ISSN “Indonesian
Journal of Clinical
Pharmacy”
Penyelesaian Laporan
2.
Akhir
11

DAFTAR PUSTAKA
Akrom, P.D. Harjanti, T. Armansyah. 2014. Efek Hipoglikemik Ekstrak Etanol Umbi
Ketela Rabat (Ipomoea batatas P) (EEUKR) pada Mencit Swiss yang di Induksi
aloksan. Pharmaciana. 4 (1) : 65-76.
Doughari,J.H., 2012. Phytochemicals :Extraction methods, Basic Structures and Mode
of Action as Potensial Chemotheraupetic Agents, Phytochemicals _ A Global
Perspective of thei Role in Nutrition and Health, Intech
Etuk, 2010. Animals Models for Studying Diabetes mellitus. Agriculture and Biology
Journal of North America 1:2, 130-134.
Firdaus, R. Telaah Kandungan Kimia Ekstrak Metanol Umbi Bawan g Tiwai
(Eleutherine Americana (l.) Merr.). Skripsi. Institut Teknologi Bandung.
Bandung., 2006.
Hapsoh dan Hasanah Y. 2011. Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. USU Press:
Medan
Hidayat A, Zahro. 2017. Pengaruh bawang merah terhadap penurunan kadar gula darah
pada penderita diabetes mellitus didesa sidoraharjo kecamatan kedamean
kabupaten gresik. Jurna Fakultas Keperawatan dan kebidanan Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya
International Diabetes Federation. (2016). Diabetes Evidence Demands Real Action
From The Un Summit On Non- Communicable Diseases. www.International
Diabetes Federation (diakses 8 Desember 2016)
Lenzen, S. 2007. The Mechanisms of Alloxan and Streptozocin- induced Diabetes,
Clinical and Experimental Diabetes and Metabolism.
Londhe, V., Gavasane A. Wipate, S., Bandawane, D., Chaudhari, P.2011. Role of Onion
(Eletherine palmifolia) in Various Disease: an Overview. J. Pharm. ( Diakses 5
Januari 2019).
Piero, M.N., Nzaro, G.M., dan Njagi, J.M., 2015. Diabetes mellitus-a devastating
metabolic disorder. Asian journal of biomedical and pharmaceutical sciences,
5: 1.
Rahayu, S., Kurniasih,N., Amalia, V. 2015 Ekstraksi & Identifikasi Senyawa Flavonoid
dari Limbah Kulit Bawang Merah sebagai Antioksidan Alami. al kimiya vol.2
12
Rahayuningsih, Nur dan Shinta Amelia. 2015. Uji Aktivitas Antidiabetes Infusa Daun
Pohpohan (pilea trinervia wight) pada Mencit Putih Jantan Galur Swiss
Webster

Salamah, N., Widyasari, E. 2015. Aktivitas Antioksidan Ekstak Metanol Daun


Kelengkeng (Euphoria longan (L) Steud.) Dengan Metode Penangkapan
Radikal 2,2’-Difenil-1Pikrilhidrazil. Pharmaciana 5 (1).
13

Sornalakshmi, V., Tresina Soris, P., Paulpriya, K., Packia Lincy, M., dan Mohan, V.R., n.d. Oral
Glucose Tolerance Test (OGTT) in Normal Control and Glucose Induced
Hyperglycemic Rats with Hedyotis leschenaultiana DC. Group, 1: 0–9.

Suresha, R. N., Sushma, V.N., Ashwini, V., Kalabhrathi, H.L., Jayanthi, M.K., dan Prathima,
C., 2012. The effect of nifedipine on oral glucose induced glycaemic changes in normal
albino rat. Pancreas, 10:13.
Udia, P.M., Ogbonna, O.J., Antai, A.B., Mbatutung, I.F., dan Eyo, S.E., 2013. Oral
glucose tolerance test and some haematological effects of aqueous leaf extract of
Rothmannia hispida (K Schunn) Fargel on normoglycaemic albino rats. J. Pharmacog.
Phytochemistry, 5: 300–305.
Soegondo, dkk. (2015). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: FK UI.
Sulastri, E., Cristadeolia, O., dan Yusriadi., 2015. “Formulasi Mikroemulsi Ekstrak Bawang
Hutan dan Uji Aktivitas Antioksidan”. Jurnal Pharmascience. Vol.2 (2). Hal: 2; 9
WHO. 2015. Diabetes. http ://www.who.int/mediacentre/factsheets/f5312/en.
Wolfenson, S. dan Llyold, M., 2013. Handbook of Laboratory Animal Management and
Welfare., 4th Edition, ed. John Wiley & Sons, Ltd
14

LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengeluaran Anggaran

Anggaran Pengeluaran Penelitian

1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian
Bejana Maserasi 6 Buah Rp. 30.000 Rp. 180.000
Aluminium Foil 3 Buah Rp.50.000 Rp. 150.000
Pinset 6 Buah Rp. 15.000 Rp. 90.000
Pipet Tetes 10 Buah Rp. 10.000 Rp. 100.000
Kandang Hewan 5 Paket Rp. 150.000 Rp. 750.000
Coba
Botol minum 5 Buah Rp. 15.000 Rp. 75.000
mencit
Kanula 25 Buah Rp. 20.000 Rp. 500.000
Sewa alat 1 Paket Rp. 350.000 Rp. 350.000
(Rotavapor, alat
gelas)
SUB TOTAL Rp.2.195.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Pemakaian (Rp) (Rp)
Etanol 96 % 8 Liter Rp. 35.000 Rp.280.000
Aquadest 5 Liter Rp.12.000 Rp.60.000
NaCMC 500 Gram Rp. 35.000 Rp.35.000
Pakan Mencit 50 Kilogram Rp. 275.000 Rp.550.000
Alcohol swab 4 Dos Rp. 20.000 Rp. 80.000
Insulin pen 2 Pcs Rp.130.000 Rp.260.000
Kertas Saring 4 Bungkus Rp. 25.000 Rp.100.000
Glukometer 1 Pcs Rp.500.000 Rp.500.000
Strip glukosa 20 Box Rp. 135.000 Rp.2.700.000
Masker 1 Box Rp. 30.000 Rp.30.000
Handscoen 1 Box Rp.65.000 Rp. 65.000
Spoit Oral 10 Buah Rp. 20.000 Rp. 200.000
Mencit 25 Ekor Rp. 50.000 Rp. 1.250.000
SUBTOTAL Rp.6.110 .000

3. Perjalanan
15

Justifikasi Harga Jumlah Biaya


Material Volume
Perjalanan Satuan (Rp) (Rp)
Transportasi dan 2 x 1 paket Rp. 100.000 Rp. 200.000
akomodasi ke
lokasi pengambilan
sampel kulit
bawang dayak dan
kulit bawang
merah di pasar
tradisional Kota
Kendari
SUBTOTAL Rp. 200.000

4. Lain-lain
Justifikasi Volum Harga Satuan Jumlah Biaya
Material
Perjalanan e (Rp) (Rp)
Ethical 1 Rp.500.000 Rp.500.000
clearance
Daftar HAKI Ekstraksi 1 Rp. 400.000 Rp. 400.000
sampel
Biaya Pengujian 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
Determinasi Antidiabetes
SUB TOTAL Rp. 1.400.000

Lampiran 2. Proses Preparasi Sampel


16

Keterangan : Proses pengeringan Sampel

Keterangan : Proses Maserasi Sampel Kulit Bawang


17

Keterangan : Hasil Ekstrak kental kulit bawang dayak dan kulit bawang merah

Lampiran 3 Kelompok Perlakuan Hewan Uji


18

Keterangan : Kelompok Perlakuan Pengujian


19

Lampiran 4. Perhitungan Dosis Pemberian untuk mencit

PERHITUNGAN DOSIS
1. Bawang Merah (200 mg/kgbb)
 Dosis Konversi : 200 mg/kgbb x 0,14 = 28 mg/kgbb
= 28 mg/kgbb x 20/100 = 0,56 mg/kgbb
 Volume Pemberian : 0,56 mg/kgbb x 0,02/1= 0,01 mg/ml

2. Bawang Dayak (800 mg/kgbb)


 Dosis Konversi : 800 mg/kgbb x 0,14 = 112 mg/kgbb
= 112 mg/kgbb x 20/100 = 2,24 mg/kgbb
 Volume Pemberian = 2,24 mg/kgbb x 0,02/1 = 0,04 mg/ml
20

Lampiran 5. Draft Artikel Ilmiah


BADAK MERAH,EFEK ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK LIMBAH KULIT
BAWANG DAYAK (Eletherine palmifolia) DAN LIMBAH KULIT BAWANG MERAH
(Allium cepa) PADA MENCIT (Mus muscullus) JANTAN DENGAN METODE INDUKSI
ALOKSAN

Haidir Rahmat 1*, Putri Mega Wijayanti2 , Mesy Oktaviani3


1
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya, Kendari
2
Program Studi Farmasi,
Corresponding author email : haidir.rahmat30 @gmail.com

ABSTRAK
Ancaman penyakit Diabetes Mellitus ditengah kehidupan masyarakat menjadi momok
yang sangat menakutkan karena hampir setiap 10 detik di dunia orang meninggal akibat
komplikasi dari penyakit tersebut. Berbagai macam terapi pengobatan untuk diabetes mellitus
sudah dirancang oleh WHO maupun pemerintah Indonesia baik dari terapi dengan penggunaan
obat sintetik sampai ke pengobatan yang berbahan dasar herbal. Pengobatan herbal sebagai terapi
diabetes secara empiris sudah dilakukan sejak dulu, salah satunya pada tumbuhan umbi bawang
merah dan umbi bawang dayak untuk mengevaluasi efek antidiabetes dan hasilnya
memberikan efek yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes tipe 2.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas kombinasi ekstrak kulit bawang
merah dan kulit bawang dayak terhadap penurunan gula darah pada mencit.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang bertujuan untuk
mengetahui efek antidiabetes kombinasi ekstrak limbah kulit bawang dayak (eletherine
palmifolia) dan limbah kulit bawang merah (allium cepa) pada mencit (mus muscullus) jantan
dengan metode induksi aloksan. Pengujian efek antidiabetes hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok,
kelompok 1 untuk uji kontrol negative (Suspensi NaCMC), kelompok 2 untuk kontrol positif
(insulin pen), kelompok 3 untuk control diabetes (diberi pakan), kelompok 4 untuk kombinasi
ekstrak.
Hasil Uji diabetes terhadap mencit yang diinduksikan aloksan menunjukan bahwa
kombinasi ekstrak limbah kulit bawang Dayak dan ekstrak limbah kulit bawang merah secara
signifikan mampu menurunkan kadar gula darah dibandingkan dengan kelompok diabetes, namun
hasilnya tidak berbeda nyata dengan kelompok control positif. Penelitian ini menunjukan bahwa
21

kombinasi ekstrak limbah kulit bawang Dayak dan ekstrak limbah kulit bawang merah memiliki
kemampuan dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit yang diinduksikan aloksan.

Kata kunci : Limbah kulit bawang dayak, limbah kulit bawang merah, diabetes mellitus, induksi
aloksan
PENDAHULUAN merupakan salah satu masalah kesehatan
Ancaman penyakit Diabetes Mellitus yang besar, Data dari studi global
ditengah kehidupan masyarakat menjadi menunjukan bahwa jumlah penderita
momok yang sangat menakutkan karena Diabetes Melitus pada tahun 2016 telah
hampir setiap 10 detik di dunia orang mencapai 420 juta orang. Jika tidak ada
meninggala kibat komplikasi dari penyakit tindakan yang dilakukan, jumlah ini
tersebut. Setiap hari penderita diabetes diperkirakan akan meningkat menjadi 552
mellitus semakin bertambah khususnya juta pada tahun 2030 (IDF, 2016).
untuk penderita diabetes mellitus tipe 2 Berbagai macam terapi pengobatan
karena kebiasaan buruk dari pola hidup untuk diabetes mellitus sudah dirancang oleh
masyarakat. Tiap 19 menit ada satu orang di WHO maupun pemerintah Indonesia baik
dunia yang terkena stroke, ada satu orang dari terapi dengan penggunaan obat sintetik
yang buta dan ada satu orang didunia yang sampai ke pengobatan yang berbahan dasar
diamputasi akibat komplikasi diabetes herbal. Pengobatan herbal sebagai terapi
mellitus yang awal mulanya disebabkan oleh diabetes secara empiris sudah dilakukan
kenaikan kadar gula darah yang semakin sejak dulu, salah satunya pada tumbuhan
tinggi (WHO, 2015). umbi bawang merah dan umbi bawang dayak
Diabetes Mellitus (DM) merupakan untuk mengevaluasi efek antidiabetes dan
penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh hasilnya memberikan efek yang signifikan
tidak bisa memproduksi insulin yang cukup terhadap penurunan kadar gula darah
atau ketika tubuh tidak menggunakan insulin penderita diabetes. Hasil penelitian yang
secara efektif yang berakibat penyakit dilakukan Hidayat dan Zahroh (2017), juga
metabolic dengan karakteristik hiperglikemia mengemukakan bahwa bawang merah
kronis serta kelainan metabolisme mempengaruhi penurunan kadar gula darah
karbohidrat, protein, dan lemak pada penderita diabetes mellitus.
(WHO,2015). Diabetes Mellitus (DM)
22

Namun untuk kulit dari bawang (Eletherine palmifolia) dan limbah kulit
merah dan bawang dayak sering kali bawang merah (Allium cepa) pada mencit
terbuang percuma dan menjadi limbah, yang diinduksi aloksan serta mengetahui efek
sedangkan menurut penelitian Hidayat dan hipoglikemik jika dibandingkan dengan
Zahroh (2017), kulit bawang merah maupun pemberian insulin eksogen.
kulit bawang dayak mempunyai kandungan Alat Penelitian
kimia flavonoid yang berpotensi untuk Alat-alat yang digunakan adalah
pengobatan diabetes mellitus. Kulit bawang seperangkat alat ekstraksi, rotary evaporator,
merah mempunyai efek terhadap penurunan corong, timbangan analitik, penangas air,
kadar gula darah. Dari hal tersebut maka kertas saring, gelas kimia, gelas ukur,
peneliti, mengambil sampel limbah kulit handscone, masker, pipet tetes, jarum oral
bawang dayak dan limbah kulit bawang mencit, mortir dan stamper, kandang hewan
merah untuk dikombinasi dan dibandingkan coba, botol minuman yang disambung pipet,
efektifitasnya terhadap pemberian insulin wadah tempat makanan, kertas HVS, ATK,
pen. tinta printer dan seperangkat alat untuk uji
Berdasarkan latar belakang tersebut, kadar gula darah.
peneliti ingin mengetahui efektivitas dari Bahan penelitian
kombinasi ekstrak kulit bawang dayak dan Bahan-bahan yang digunakan dalam
kulit bawang merah jika dibandingkan penelitian ini adalah kulit bawang dayak
dengan potensi hipoglikemik dari insulin (Eletherine palmifolia), kulit bawang merah
eksogen pada mencit jantan dengan metode (Allium cepa), etanol 96%, akuades, pakan
induksi aloksan. Hasil penelitian ini dapat hewan coba (mencit), Na.CMC, serta insulin
menjadi suatu penemuan obat baru untuk eksogen (insulin pen).
mengatasi penyakit diabetes mellitus Prosedur Kerja
METODE PENELITIAN Pengambilan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Sampel kulit bawang dayak (Eletherine
April hingga Juni 2019. Penelitian ini palmifolia) dan kulit bawang merah (Allium
merupakan penelitian eksperimental cepa) diperoleh dari Kecamatan Unaaha,
laboratorium yang bertujuan untuk Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
mengetahui efek antidiabetes kombinasi Determinasi Sampel
ekstrak limbah kulit bawang dayak
23

Determinasi sampel dilakukan di badan antara 25-30 g dan hewan coba


Fakultas Biologi Universitas Haluoleo. ditempatkan dalam kandang terpisah sesuai
Pengolahan Sampel kelompok uji. Hewan coba ini akan
Sampel kulit bawang dayak diadaptasikan dalam kandang percobaan
(Eletherine palmifolia) dan kulit bawang satu minggu sebelum dilakukan
merah (Allium cepa) dipisahkan dari perlakuan. Hewan coba diberi pakan pelet
umbinya kemudian dicuci dan dikeringkan. diet standar dan air minum ad libitum
Sampel dikeringkan dengan cara diangin- (Sornalakshmi dkk.,2016).
anginkan selama 2-3 hari, setelah kering
sampel diserbukkan.

Ekstraksi Induksi Diabetes Pada Hewan Coba


Serbuk kulit bawang dayak Pada hari pertama sebelum
(Eletherine palmifolia) dan kulit bawang perlakuan semua mencit dipuasakan,
merah (Allium cepa) yang telah kemudian diperiksa kadar gula darah
diserbukkan masing-masing diekstraksi puasanya. Induksi diabetes pada hewan coba
dengan metode maserasi menggunakan ini dilakukan dengan pemberian aloksan
cairan penyari etanol 96% dengan monohidrat (150 mg/kg BB) secara
perbandingan sampel dan cairan penyari intraperitoneal. Kadar gula darah mencit
1:4. Proses maserasi ini dilakukan selama 5 diperiksa kembali pada hari kedua, 24 jam
hari sambil sesekali diaduk. Masing-masing setelah penyuntikan aloksan .Mencit
ampas kemudian diremaserasi kembali dinyatakan diabetes jika memiliki kadar
sampai diperoleh pelarut bening. Masing- glukosa darah 200-260 mg/100 ml (Anita
masing hasil penyarian disatukan, lalu dkk, 2012 ; Sornalakshmi dkk., 2016).
diuapkan dengan rotary evaporator, pada Pengujian Efek Antidiabetes
suhu 50 oC hingga didapatkan ekstak kental Pada pengujian ini hewan uji dibagi
yang bebas dari pelarut (Doughari, 2012). menjadi 4 kelompok dimana tiap kelompok
Pengujian terdiri dari 5 ekor mencit.
Pengkondisian Hewan Coba Kelompok I :Kontrol negative (Suspensi

Hewan coba yang digunakan pada NaCMC)

penelitian ini yaitu mencit jantan galur Kelompok II : Kontrol positif (Insulin pen)

Wistar yang berusia 8 minggu dengan berat Kelompok III :Kontrol diabetes ( Diberi
24

pakan) kelompok perlakuan diukur kembali kadar


Kelompok IV :Kombinasi ekstrak bawang gula darahnya. Perlakuan kemudian
dayak dan kulit bawang diteruskan sampai hari ke-15. Pada hari ke-
merah (800 mg/kg BB dan 15, dilakukan pengukuran kadar gula darah
200 mg/kg BB per oral) pada menit ke-0, 30, 60, 90 dan 120.
Setelah 60 menit pemberiaan Pengumpulan dan pengelolaan data
sediaan, masing-masing kelompok mencit Hasil penelitian dinyatakan dalam
diberikan glukosa dosis 2 g.kg BB. Kadar rata-rata±SEM. Signifikansi data dianalisis
gula darah pada semua kelompok mencit dengan One-way Analysis of Variance
kemudian diperiksa pada menit ke 0, 30, (ANOVA) (program SPSS 16.0) dengan
60, 90, 120 (Sornalakshmi dkk.,2016). post hoc LSD's test. Data dianggap
Semua sampel darah diambil melalui signifikan jika nilai p kurang dari 0,05.
pemotongan ujung ekor tikus dan kadar
gula darahnya diukur dengan glucometer.
Setelah itu, hewan uji diberikan
perlakuan sesuai dengan kelompoknya
masing-masing. Pada hari ke-3 semua
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian
Tabel 1. Pengujian Efek Antidiabetes dengan metode induksi aloksan
25

Pembahasan 30, 60, 90, dan 120 yaitu 166 mg/dl, 148
Pada mencit kelompok negative mg/dl, 141 mg/dl, 143 mg/dl, 138 mg/dl.
(Suspensi NaCMC) dengan berat 19,60 gr
Kemudian pada mencit kelompok
kadar gula darah puasa yaitu 130 mg/dl
positif (Insulin Pen) dengan berat 21,90 gr
kemudian setelah diinduksikan dengan
kadar gula darah puasa yaitu 160 mg/dl
aloksan didapatkan kadar gula darah yaitu
kemudian setelah diinduksikan dengan
240 mg/dl dan setelah dilihat terjadi
aloksa kadar gula darah pada mencit yaitu
peningkatan gula darah yang sangat
182 mg/dl dan setelah dilihat terjadi
signifikan setelah diinduksikan aloksan.
peningkatan gula darah yang sangat
Kemudian pada pemeriksaan gula darah
signifikan setelah diinduksikan aloksan.
setelah 3 hari dengan setiap harinya diberi
Selanjutnya pada pemeriksaan gula darah 3
perlakuan didapatkan hasil gula darah pada
hari berikutnya dengan setiap harinya diberi
menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120 yaitu 166
perlakuan didapatkan hasil gula darah pada
mg/dl, 140 mg/dl, 130 mg/dl, 120 mg/dl, 139
menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120 yaitu 201
mg/dl. Dan pemeriksaan gula darah pada hari
mg/dl, 195 mg/dl, 186 mg/dl, 182 mg/dl, 181
ke 15 dengan setiap harinya diberi perlakuan
mg/dl. Dan pemeriksaan gula darah pada hari
didapatkan hasil gula darah pada menit ke 0,
ke 15 dengan setiap harinya diberi perlakuan
didapatkan hasil gula darah pada menit ke 0,
26

30, 60, 90, dan 120 yaitu 172 mg/dl, 169 24,30 gr kadar gula darah puasa yaitu 187
mg/dl, 174 mg/dl, 165 mg/dl, 126 mg/dl. mg/dl kemudian seteah diinduksikan aloksan
terjadi peningkatan yang sangat signifikan
Selanjutnya pada mencit kelompok
yaitu 260 mg/dl. Selanjutnya pada
ekstrak (Ekstrak limbah kulit bawang dayak
pemeriksaan gula darah 3 hari berikutnya
dan ekstrak limbah kulit bawang merah)
didapatkan hasil gula darah pada menit ke 0,
dengan berat 22,53 gr kadar gula darah puasa
30, 60, 90, dan 120 yaitu 282 mg/dl, 276
yaitu 130 mg/dl kemudian seteah
mg/dl, 278 mg/dl, 301 mg/dl, 286 mg/dl. Dan
diinduksikan aloksan terjadi peningkatan
pemeriksaan gula darah pada hari ke 15
yang sangat signifikan yaitu 213 mg/dl.
didapatkan hasil gula darah pada menit ke 0,
Selanjutnya pada pemeriksaan gula darah 3
30, 60, 90, dan 120 yaitu 270 mg/dl, 282
hari berikutnya dengan setiap harinya diberi
mg/dl, 285 mg/dl, 292 mg/dl, 291 mg/dl.
perlakuan didapatkan hasil gula darah pada
menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120 yaitu 173 Dari data diatas dapat dilihat angka
mg/dl, 169 mg/dl, 171 mg/dl, 158 mg/dl, 155 gula darah pada mencit dalam kelompok
mg/dl. Dan pemeriksaan gula darah pada hari Kombinasi ekstrak limbah kulit bawang
ke 15 dengan setiap harinya diberi perlakuan dayak dan ekstrak limbah kulit bawang
didapatkan hasil gula darah pada menit ke 0, merah nilai gula darah pada mencit menurun
30, 60, 90, dan 120 yaitu 173 mg/dl, 186 setelah di beri Kombinasi ekstrak limbah
mg/dl, 177 mg/dl, 168 mg/dl, 138 mg/dl. kulit bawang dayak dan ekstrak limbah kulit
bawang merah.
Lalu mencit kelompok kontrol
Diabetes militus (Diberi pakan) dengan berat
DAFTAR PUSTAKA Doughari,J.H., 2012. Phytochemicals
:Extraction methods, Basic Structures
Akbar, B. 2010. Tumbuhan dengan and Mode of Action as Potensial
Kandungan Senyawa Aktif yang Chemotheraupetic Agents,
Berpotensi sebagai Bahan Phytochemicals _ A Global
Antifertilitas. Jakarta : Adabia Press Perspective of thei Role in Nutrition
and Health, Intech
Akrom, P.D. Harjanti, T. Armansyah. 2014.
Etuk, 2010. Animals Models for Studying
Efek Hipoglikemik Ekstrak Etanol
Diabetes mellitus. Agriculture and
Umbi Ketela Rabat (Ipomoea batatas
Biology Journal of North America
P) (EEUKR) pada Mencit Swiss yang
1:2, 130-134.
di Induksi aloksan. Pharmaciana. 4
(1) : 65-76.
27

Firdaus, R. Telaah Kandungan Kimia Ekstrak Merah sebagai Antioksidan Alami. al


Metanol Umbi Bawan g Tiwai kimiya vol.2
(Eleutherine Americana (l.) Merr.).
Rahayuningsih, Nur dan Shinta Amelia.
Skripsi. Institut Teknologi Bandung.
2015. Uji Aktivitas Antidiabetes
Bandung., 2006.
Infusa Daun Pohpohan (pilea
Hapsoh dan Hasanah Y. 2011. Budidaya trinervia wight) pada Mencit Putih
Tanaman Obat dan Rempah. USU Jantan Galur Swiss Webster.
Press: Medan
Salamah, N., Widyasari, E. 2015. Aktivitas
Hidayat A, Zahro. 2017. Pengaruh bawang Antioksidan Ekstrak Metanol Daun
merah terhadap penurunan kadar gula Kelengkeng (Euphoria longan (L)
darah pada penderita diabetes mellitus Steud.) Dengan Metode
didesa sidoraharjo kecamatan Penangkapan Radikal 2,2’-Difenil-
kedamean kabupaten gresik. Jurna 1Pikrilhidrazil. Pharmaciana 5 (1).
Fakultas Keperawatan dan kebidanan
Sornalakshmi, V., Tresina Soris, P.,
Universitas Nahdlatul Ulama
Paulpriya, K., Packia Lincy, M., dan
Surabaya
Mohan, V.R., n.d. Oral Glucose
International Diabetes Federation. (2016). Tolerance Test (OGTT) in Normal
Diabetes Evidence Demands Real Control and Glucose Induced
Action From The Un Summit On Hyperglycemic Rats with Hedyotis
Non- Communicable Diseases. leschenaultiana DC. Group, 1: 0–9.
www.International Diabetes
Suresha, R. N., Sushma, V.N., Ashwini, V.,
Federation (diakses 8 Desember 2016)
Kalabhrathi, H.L., Jayanthi, M.K., dan
Lenzen, S. 2007. The Mechanisms of Prathima, C., 2012. The effect of
Alloxan and Streptozocin- induced nifedipine on oral glucose induced
Diabetes, Clinical and Experimental glycaemic changes in normal albino
Diabetes and Metabolism. rat. Pancreas, 10:13.
Londhe, V., Gavasane A. Wipate, S., Udia, P.M., Ogbonna, O.J., Antai, A.B.,
Bandawane, D., Chaudhari, P.2011. Mbatutung, I.F., dan Eyo, S.E., 2013.
Role of Onion (Eletherine palmifolia) Oral
in Various Disease: an Overview. J.
glucose tolerance test and some
Pharm. ( Diakses 5 Januari 2019).
haematological effects of aqueous
Piero, M.N., Nzaro, G.M., dan Njagi, J.M., leaf extract of Rothmannia hispida
2015. Diabetes mellitus-a devastating (K Schunn) Fargel on
metabolic disorder. Asian journal of normoglycaemic albino rats. J.
biomedical and pharmaceutical Pharmacog. Phytochemistry, 5:
sciences, 5: 1. 300–305.
Rahayu, S., Kurniasih,N., Amalia, V. 2015 Soegondo, dkk. (2015). Penatalaksanaan
Ekstraksi & Identifikasi Senyawa Diabetes Mellitus Terpadu.
Flavonoid dari Limbah Kulit Bawang Jakarta: FK UI.
28

Sulastri, E., Cristadeolia, O., dan Yusriadi., Wolfenson, S. dan Llyold, M., 2013.
2015. “Formulasi Mikroemulsi Handbook of Laboratory Animal
Ekstrak Bawang Hutan dan Uji Management and
Aktivitas Antioksidan”. Jurnal
Welfare., 4th Edition, ed. John Wiley &
Pharmascience. Vol.2 (2). Hal: 2;
Sons, Ltd.
9
WHO. 2015. Diabetes. http
://www.who.int/mediacentre/facts
heets/f5312/en.
29

Anda mungkin juga menyukai