Anda di halaman 1dari 21

Nana Amaliya

Rabu, 14 November 2012

MAKALAH SISTEM SENSORI DAN PERSEPSI ASUHAN KEPERAWATAN “TRAUMA TELINGA”

MAKALAH SISTEM SENSORI DAN PERSEPSI

ASUHAN KEPERAWATAN “TRAUMA TELINGA”

DOSEN PEMBIMBING:

Dadang Kusbiantoro,S.Kep.Ns.

KELOMPOK 4

Oleh 3A-S1 Keperawatan :

1. Ni’matul Amaliya Chusna (11.02.01.0817)

2. Nasiatul Aisyah( 11.02.01.0815)

3. Siti Komariyah (11.02.01.0912)

4. Fuad Muzakki(11.02.01.0800)

5. M. Khoirul Huda(11.02.01.0813)

6. M. Khoirul Udin(11.02.01.0812)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2012-2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Sistem sensori dan persepsi. Dalam makalah ini kami membahas tentang Asuhan
Keperawatan “Trauma Telinga”.

Dalam menyusun makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan serta motivasi dari beberapa pihak,
oleh karenanya kami mengucapkan Alhamdulillah dan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs.H.Budi Utomo, Amd,Kep,M.Kes, selaku ketua STIKES Muhammadiyah Lamongan.

2. Bapak Arifal Aris S.Kep, Ns, M.Mkes, selaku Kaprodi S-1 Keperawatan.

3. Bapak Dadang Kusbiantoro,S.Kep.Ns, selaku dosen pembimbing.

4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis membuka diri untuk menerima
berbagai masukan dan kritikan dari semua pihak. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis dan bagi pembaca khususnya.

Lamongan, Oktokber 2012

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan......................................................................... 2

BAB 2 : TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian.................................................................................... 3

2.2 Etiologi........................................................................................ 3

2.3 Menifestasi Klinis........................................................................ 4

2.4 Komplikasi.................................................................................. 4

2.5 Patofisiologi................................................................................ 4

2.6 Pathway....................................................................................... 5

2.7 Pemeriksaan Penunjang............................................................... 5

2.8 Penatalaksanaan dan Pencegahan............................................... 5

2.9 Pencegahan.................................................................................. 6

BAB 3 : ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian................................................................................... 7
3.2 Diagnosa Keperawatan............................................................... 7

3.3 Rencana Keperawatan................................................................. 7

BAB 4 : PENUTUP

4.1 Kesimpulan.................................................................................. 11

4.2 Saran............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga
bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga
luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke
telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan
mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah. Telinga mempunyai reseptor khusus untuk
mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu
bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi,
dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada
telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

Trauma telinga adalah kompleks, sebagai agen berbahaya yang berbeda dapat mempengaruhi berbagai
bagian telinga. Para agen penyebab trauma telinga termasuk faktor mekanik dan termal, cedera kimia,
dan perubahan tekanan. Tergantung pada jenis trauma, baik eksternal, tengah, dan / atau telinga
bagian dalam bisa terluka.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertianTrauma telinga ?


2. Apa etiologi Trauma telinga ?

3. Apa saja menifestasi klinis dari Trauma telinga ?

4. Apa komplikasi Trauma telinga ?

5. Bagaimana patofisiologi Trauma telinga ?

6. Apa saja pemeriksaan penunjang Trauma telinga ?

7. Bagaimana pencegahan dan penatalaksanaan dari Trauma telinga ?

8. Bagaimana konsep asuhan keperawatan Trauma telinga ?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa dapat melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan Trauma telinga.

Tujuan Khusus

Secara khusus ''Asuhan Keperawatan Klien dengan Trauma telinga'', ini disusun supaya :

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian Trauma telinga

2. Mahasiswa dapat mengetahui etiologi Trauma telinga

3. Mahasiswa dapat mengetahui menifestasi klinis dari Trauma telinga

4. Mahasiswa dapat mengetahui komplikasi Trauma telinga

5. Mahasiswa dapat mengetahui patofisiologi Trauma telinga

6. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan penunjang Trauma telinga

7. Mahasiswa dapat mengetahui pencegahan dan penatalaksanaan dari Trauma telinga

8. Mahasiswa dapat mengetahui konsep asuhan keperawatan Trauma telinga


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN

Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan
keseimbangan) . Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.

Trauma telinga adalah kompleks, sebagai agen berbahaya yang berbeda dapat mempengaruhi berbagai
bagian telinga. Para agen penyebab trauma telinga termasuk faktor mekanik dan termal, cedera kimia,
dan perubahan tekanan. Tergantung pada jenis trauma, baik eksternal, tengah, dan / atau telinga
bagian dalam bisa terluka.

ETIOLOGI

1. Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak balita.

2. Faktor kecerobohan sering terjadi pada orang dewasa sewaktu menggunakan alat-alat pembersih
telinga misalnya kapas, tangkai korek api atau lidi yang tertinggal di dalam telinga.

3. Faktor kebetulan terjadi tanpa sengaja dimana benda asing masuk kedalam telinga contoh
masuknya serangga, kecoa, lalat dan nyamuk.

MENIFESTASI KLINIS

Efek dari trauma tersebut tersebut ke adalah dapat berkisar dari tanpa gejala sampai dengan gejala
nyeri berat dan adanya penurunan pendengaran.

Trauma liang telinga umumnya disebabkan oleh kesalahan sewaktu membersihkan telinga dengan
cotton bud atau alat pembersih telinga lainnya. Akibatnya terjadi luka atau hematoma pada kulit liang
telinga.

• Merasa tidak enak ditelinga :

Karena benda asing yang masuk pada telinga, tentu saja membuat telinga merasa tidak enak, dan
banyak orang yang malah membersihkan telinganya, padahal membersihkan akan mendoraong benda
asing yang mauk kedalam menjadi masuk lagi.
Merasa tidak enak ditelinga

• Tersumbat

Karena terdapat benda asing yang masuk kedalam liang telinga, tentu saja membuat telinga terasa
tersumbat.

• Pendengaran terganggu

Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Beratnya ketulian tergantung dari
besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem pengantaran suara ke
telinga tengah.

• Rasa nyeri telinga (otalgia)

Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya
durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak.

2.2 KOMPLIKASI

Akibat Trauma telinga yaitu akan terjadi komplikasi, yaitu tulang rawan hancur dan menciut serta
keriput, sehingga terjadi telinga lisut (cauliflower ear).(Helmi Sosialisman dkk,2004)

2.3 PATOFISIOLOGI

Masuknya benda asing ke dalam telinga yaitu ke bagian kanalis audiotorius eksternus akan
menimbulkan perasaaan tersumbat pada telinga, sehingga klien akan berusaha mengeluarkan benda
asing tersebut. Namun, tindakan yang klien lakukan untuk mengeluarkan benda asing tersebut sering
kali berakibat semakin terdorongnya benda tersebut ke bagian tulang kanalis eksternus sehingga
menyebabkan laserasi kulit dan melukai membrane timpani. Akibat dari laserasi kulit dan lukanya
membrane timpanai, akan menyebabkan gangguan pendengaran , rasa nyeri telinga atau otalgia dan
kemungkinan adanya risiko terjadinya infeksi.
a. PEMERIKSAAN PENUNJANG

4 a. Pemeriksaan dengan Otoskopik

5 Mekanisme :

6 - Bersihkan serumen

7 - Lihat kanalis dan membran timpani

8 Interpretasi :

9 - Warna kemerahan, bau busuk dan bengkak menandakan adanya infeksi

10 - Warna kebiruan dan kerucut menandakan adanya tumpukan darah dibelakang gendang.

11 - Kemungkinan gendang mengalami robekan.

12

13 b. Pemeriksaan Ketajaman

14 Test penyaringan sederhana

15 1. Lepaskan semua alat bantu dengar

16 2. Uji satu telinga secara bergiliran dengan cara tutup salah satu telinga

17 3. Berdirilah dengan jarak 30 cm

18 4. Tarik nafas dan bisikan angka secara acak (tutup mulut)

19 5. Untuk nada frekuensi tinggi: lakukan dgn suara jam


20

21 c. Uji Ketajaman Dengan Garpu Tala

22 Uji weber

23 1. Menguji hantaran tulang (tuli konduksi)

24 2. Pegang tangkai garpu tala, pukulkan pada telapak tangan

25 3. Letakan tangkai garpu tala pada puncak kepala pasien.

26 4. Tanyakan pada pasien, letak suara dan sisi yang paling keras.

PENATALAKSANAAN MEDIS

1Pasien diistirahatkan duduk atau berbaring

2 Atasi keadaan kritis ( tranfusi, oksigen, dan sebagainya )

3 Bersihkan luka dari kotoran dan dilakukan debridement,lalu hentikan perdarahan

4 Pasang tampon steril yang dibasahi antiseptik atau salep antibiotik.

5 Periksa tanda-tanda vital

6 Pemeriksaan otoskopi secara steril dan dengan penerangan yang baik, bila mungkin dengan bantuan
mikroskop bedah atau loup untuk mengetahui lokasi lesi.

7 Pemeriksaan radiology bila ada tanda fraktur tulang temporal. Bila mungkin langsung dengan
pemeriksaan CT scan.

a. PENCEGAHAN

Higienisitas yang baik seperti mencuci tangan secara teratur, dapat mencegah terjadinya infeksi
aurikula, pasien dilarang menyentuh telinganya dan kuku harus dipotong pendek. (Helmi Sosialisman
dkk,2004)
BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN “TRAUMA TELINGA”

3.1 Pengkajian

Identitas Pasien

Riwayat kesehatan

• Keluhan Utama
Biasanya klien mengeluh adanya nyeri, apalagi jika daun telinga disentuh. Didalam telinga terasa penuh
karena adanya penumpukan serumen atau disertai pembengkakan.Terjadi gangguan pendengaran dan
kadang-kadang disertai demam.Telinga juga terasa gatal.

• Riwayat penyakit sekarang

Waktu kejadian, penyebab trauma, posisi saat kejadian, status kesadaran saat kejadian, pertolongan
segera yang diberikan setelah kejadian

• Riwayat penyakit dahulu

Pernah mengalami nyeri pada telinga sebelumnya.

• Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada salah satu keluarga yang mengalami sakit telinga.

3.1.3 Pemeriksaan Fisik

 Inspeksi

Inspeksi keadaan umum telinga, pembengkakan pada MAE (meatusauditorius eksterna) perhatikan
adanya cairan atau bau, warna kulit telinga,penumpukan serumen, tonjolan yang nyeri dan berbentuk
halus, serta adanya peradangan.

 Palpasi

Palpasi, Lakukan penekanan ringan pada daun telinga, jika terjadi respon nyeridari klien, maka dapat
dipastikan klien menderita otitis eksternasirkumskripta (furunkel).

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.

2. Gangguan sensori persepsi (auditori) berhubungan dengan perubahan sensori persepsi

3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi tentang penyakit,


pengobatan.
3.3 Rencana Keperawatan

Diagnosis
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
keperawatan

Nyeri Tujuan : 1. Observasi 1Dapat


berhubungan keluhan nyeri, mengidentifikasi
dengan proses Setelah diberikan tindakan perhatikan terjadinya
inflamasi keperawatan rasa nyeri pasien lokasi atau komplikasi dan
dapat berkurang, karakter dan untuk intervensi
Kriteria hasil: intensitas skala selanjutnya.
nyeri (0-5)
- Melaporkan nyeri berkurang/
terkontrol. 2. Ajarkan
tehnik relaksasi 2
- Menunjukkan ekspresi progresif, nafas Membantu klien
wajah/ postur tubuh rileks. dalam guided untuk
imagery. mengurangi
persepsi nyeri
3. Kolaborasi: atau
Berikan obat mangalihkan
analgetik sesuai perhatian klien
indikasi dari nyeri.

3
Membantu
mengurangi
nyeri

Diagnosa
Tujuan dan Kreteria Hasil Intervensi Rasional
keperawatan

Gangguan Tujuan : Setelah diberikan  Observasi Mengetahui


sensori tindakan keperawatan ketajaman tingkat
persepsi diharapkan ketajaman pendengaran, ketajaman
(auditori) b.d. pendengaran catat apakah pendengaran
perubahan kedua telinga pasien dan
sensori pasien meningkat untuk
terlibat.
persepsi KriteriaHasil : menentukan
intervensi
Pasien dapat mendengar  Berikan selanjutnya.
dengan baik tanpa alat bantu lingkungan yang
pendengaran, mampu Membantu
tenang dan
menentukan letak suara dan untuk
tidak kacau, jika
sisi paling keras dari garputala, menghindari
diperlukan
membedakan suara jam masukan
seperti musik
dengan gesekan tangan sensori
lembut.
pendengaran
- Pasien tidak meminta yang berlebihan
mengulang setiap pertanyaan dengan
yang diajukan kepadanya mengutamakan
kualitas tenang.

 Anjurkan
pasien dan Mematuhi
keluarganya program terapi
untuk akan
mematuhi mempercepat
program terapi proses
yang diberikan penyembuhan.

Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
keperawatan

Kurang Tujuan : Kaji tingkat Mengetahui


pengetahuan pengetahuan tingkat
berhubungan Setelah diberikan tindakan pasien. pemahaman
dengan kurang keperawatan, diharapkan dan
terpaparnya terjadi peningkatan pengetahuan
informasi pengetahuan mengenai pasien tentang
tentang kondisi dan penanganan yang penyakitnya
penyakit, bersangkutan serta indikator
pengobatan Kreteria hasil : dalam
melakukan
- Melaporkan pemahaman Berikan intervensi
mengenai penyakit yang informasi pada
Meningkatkan
pasien tentang
dialami perjalanan pemahaman
penyakitnya. klien tentang
- -Menanyakan tentang kondisi
pilihan terapi yang merupakan Berikan kesehatan
petunjuk kesiapan belajar penjelasan pada
pasien tentang Mengurangi
setiap tindakan tingkat
keperawatan kecemasan dan
yang diberikan. membantu
meningkatkan
kerjasama
dalam
mendukung
program terapi
yang diberikan

BAB IV

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan
keseimbangan) . Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.

Trauma telinga adalah kompleks, sebagai agen berbahaya yang berbeda dapat mempengaruhi berbagai
bagian telinga. Para agen penyebab trauma telinga termasuk faktor mekanik dan termal, cedera kimia,
dan perubahan tekanan. Tergantung pada jenis trauma, baik eksternal, tengah, dan / atau telinga
bagian dalam bisa terluka.

2.2 Saran

Mahasiswa harus mampu memahami mengenai pengertian, penyebab, penatalaksanaan prikondritis,


agar dalam menjalankan proses keperawatan dapat membuat intervensi dan menjalankan implementasi
dengan tepat sehingga mencapai evaluasi dan tingkat kesembuhan yang maksimal pada klien
perikondritis. Selain itu Mahasiswa juga dapat memperbanyak ilmu dengan mengunjungi seminar dan
membaca dari berbagai sumber.

DAFTAR PUSTAKA

Alvi A, Bereliani A 4th. Trauma to the temporal bone: diagnosis and management of complications. J
Craniomaxillofac

Trauma 1996:2:36-48

Sosialisman, Helmi. KelainanTelingaLuar. In :Soepardi E.A., Iskandar N. 2004. Buku Ajar Ilmu

KesehatanTelinga-Hidung-TenggorokKepalaLeher.Edisi 5. Jakarta. BalaiPenerbit

FKUI;.P.45.

Diposting oleh Nana Amaliya di 15.26


Reaksi:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:

Nana Amaliya14 November 2012 15.41

OK

BalasHapus

Balasan

Balas

Tambahkan komentar

Muat yang lain...

Posting Lama Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Popular post

Diagnosa Keperawatan & Rencana Keperawatan Pada pasien dengan Kanker Paru

Diagnosa Keperawatan A Analisa Data NO DATA ETIOLOGI MASSALAH 1 . DS: - Kli...

MY STYLE "NANA"

TREND ISSUE KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULER TERAPI GEN PADA PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN

TREND ISSUE KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULER TERAPI GEN PADA PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN Disusun oleh : Kelompok 8 2 A S1 Kepera...
MAKALAH SISTEM SENSORI DAN PERSEPSI ASUHAN KEPERAWATAN “TRAUMA TELINGA”

MAKALAH SISTEM SENSORI DAN PERSEPSI ASUHAN KEPERAWATAN “TRAUMA TELINGA” DOS...

Twitpic - Share photos and videos on Twitter

Twitpic - Share photos and videos on Twitter

STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Biar ngelucu jayus pun kita tetep ketawa._

Sahabat adalah mereka yang selalu ada tuk mengingatkan ketika cintamu pada seseorang tengah
dimanfaatkan.Nasehat terbaik itu ...

TREND ISSUE KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULER TERAPI GEN PADA PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN

TREND ISSUE KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULER TERAPI GEN PADA PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN Disusun oleh : Kelompok 8 2 A S1 Kepera...

TREND ISSUE KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULER TERAPI GEN PADA PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN

TREND ISSUE KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULER TERAPI GEN PADA PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN Disusun oleh : Kelompok 8 2 A S1 Kepera...

TREND ISSUE KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULER TERAPI GEN PADA PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN

TREND ISSUE KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULER TERAPI GEN PADA PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN Disusun oleh : Kelompok 8 2 A S1 Kepera...

Health
Sample Text

aku wanita yang mempunyai cinta setulus hati

Subscribe

Postingan

Atom

Postingan

Komentar

Atom

Komentar

About Me

Nana Amaliya

Nurse Education STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Lihat profil lengkapku

Followers

Blog Archive

▼ 2012 (30)

▼ November (1)

MAKALAH SISTEM SENSORI DAN PERSEPSI ASUHAN KEPERAW...


► Oktober (7)

► September (4)

► Agustus (18)

Pages

Beran
da

kertas
putih

Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai