Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

“MAPASOD (MANGO PEELS AS OIL SLUDGE DEGRADATOR)


SOLUSI PERMASALAHAN LIMBAH LUMPUR MINYAK DI PERAIRAN
BERBASIS KULIT MANGGA”

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Agus Wibowo 1714111029 Angkatan 2017
Adi Sucipto 1817041043 Angkatan 2018
Indah

UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara dengan bentangan laut yang luas, hingga banyak dari
masyarakatnya menggantungkan hidup dari laut. Namun, akhir-akhir ini banyak
terjadi masalah terkait dengan kondisi perairan laut di Indonesia. Salah satunya
ditimbulkan oleh limbah akibat tumpahan atau kebocoran minyak di lepas pantai.
Seperti baru-baru ini, pada 12 juli 2019 terjadi tragedi kebocoran kilang minyak
Pertamina di Karawang. Dampak dari kebocoran tersebut meluas sampai Bekasi
bahkan hingga ke Kepulauan Seribu. Berbagai usaha telah dilakukan seperti
menutup sumber kebocoran, pembersihan oleh nelayan, serta usaha pemerintah
dalam menangani dampak yang timbul dari peristiwa ini, baik untuk ekosistem
lingkungan laut ataupun dampak kepada aktivitas nelayan sekitar. Karena diketahui
efek negatif yang ditimbulkan akibat limbah minyak terutama untuk ekosistem
sangat besar.

Industri minyak bumi setiap tahunnya menghasilkan dalam jumlah besar lumpur
minyak (oil sludge) dengan toksisitas tinggi. Bebagai macam bahan berbahaya
dihasilkan seperti logam berat dan radioaktif selama proses pengolahan minyak
bumi berlangsung, sehingga membutuhkan proses penanganan yang tepat. Dalam
rekayasa bioteknologi misalnya, penggunaan teknik Bioremediasi dimana
menggunakan peranan dari berbagai mikroorganisme dalam mengurai limbah
lumpur minyak, serta penggunaan teknik lain seperti solidifikasi, pirolisis,
fotokalisis, dan treatmen ultrasonik yang saat ini sedang dikembangkan. Berbagai
metode tersebut dilakukan untuk mendegradasi atau setidaknya mengurangi efek
negatif yang ditimbulkan akibat pencemaran limbah minyak. Namun metode-
metode tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit atau setidaknya
membutuhkan waktu yang lama dalam proses penguraian limbah lumpur minyak
yang dihasilkan. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif lain dalam menangani
masalah limbah akibat lumpur minyak yang harapannya dapat diterapkan dalam
skala besar, waktu yang cepat dalam prosesnya, serta tidak membutuhkan biaya
yang besar.

Kulit mangga merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai alternatif
dalam menyelesaikan masalah limbah akibat lumpur minyak. Berdasarkan
penelitian yang pernah dilakukan oleh Biruck et al (2018) hasil dari ekstraksi kulit
mangga yang digunakan sebagai oksidator persulfat, mampu mendegradasi TPH
(Total Petroleum Hidrokarbon) dengan lebih efektif dan efisien hingga 94%.
Namun dalam penelitian tersebut, tidak diterapkan dalam perairan yang tercemar
limbah lumpur minyak, melainkan pada tanah yang tercemar dan bukan dalam
bentuk material lain yang cocok untuk perairan. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi
yang efektif supaya kebermanfaatan potensi dari kulit mangga dapat diterapkan
juga diperairan yang tercemar limbah lumpur minyak. Selain itu diketahui
Indonesia merupakan negara pengahasil produk-produk olahan mangga yang cukup
banyak, seperti sirup, jus, kue, selai dan lain-lain, namun sejauh ini pemanfaatan
kulit mangga masih belum termaksimalkan. Harapannya melalui penelitian yang
dimana terfokus pada inovasi pemanfaatan kulit mangga ini tidak hanya menangani
masalah limbah lumpur minyak di perairan terutama laut tetapi juga mampu
memaksimalkan pemanfaatan kulit mangga yang banyak tidak termanfaatkan saat
ini.

1.2 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya terciptanya inovasi produk
berbasis kulit mangga yang dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah
perairan akibat limbah lumpur minyak.

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat dari kegiatan ini adalah:
1. Menemukan alternatif penyelesaian masalah akibat limbah lumpur minyak
yang lebih efektif dan efisien di perairan.
2. Meningkatkan nilai kebermafaatan dari kulit mangga yang selama ini masih
kurang dimaksimalkan.

Anda mungkin juga menyukai