Anda di halaman 1dari 2

Dampak Kecanduan Internet pada remaja

Sebuah studi dari Ahmedabad, India pada tahun 2016 menunjukkan bahwa 11,8% siswa
memiliki kecanduan internet; hal ini diprediksi dari waktu yang telah dihabiskan untuk
melakukan kegiatan online, penggunaan situs jejaring sosial dan chat room, dan juga karena
akibat dari adanya kecemasan dan stres (Bathia, Rajpoot & Dwivedi, 2016).

Di Indonesia, pengguna internet terbesar adalah remaja dengan rentang usia 15-24 tahun
dengan kisaran rentang prosentase 26,7% - 30%. Kemudahan akses internet ini tidak
selamanya berdampak positif. Hampir 80% remaja berusia 10-19 tahun yang tersebar di 11
provinsi di Indonesia kecanduan internet, dan sebagian besar remaja menggunakan internet
untuk hal-hal yang tidak semestinya. 24% mengaku menggunakan internet untuk berinteraksi
dengan orang yang tidak dikenal, 14% mengakses konten pornografi, dan sisanya untuk game
online dan kepentingan lainnya (Hapsari & Ariana, 2015; Adiarsi, Stellarosa & Silaban,
2015).

Kecanduan internet dapat mengakibatkan efek samping yang cukup besar pada kehidupan
remaja, seperti kecemasan, depresi, penurunan fisik dan kesehatan mental, hubungan
interpersonal, dan penurunan kinerja (Ybarra, Alexander, & Mitchell, 2005; Yen, , Chou, Liu,
Yang, & Hu, 2014; Wee, Zhao, Yap, Wu, Shi, Price, Du, Xu, Zhou, & Shen, 2014).

Alasan remaja yang mengalami kecanduan internet dikarenakan ia tidak memperoleh


kepuasan diri ketika melakukan hubungan sosial secara langsung atau face to face maka dari
itu individu tersebut harus bergantung pada komunikasi online untuk memenuhi
kebutuhannya dalam berinteraksi secara sosial. Ketika online, individu merasa bergairah,
senang, bebas, serta merasa dibutuhkan dan didukung, sebaliknya ketika off line individu
merasa kesepian, cemas, tidak terpuaskan, bahkan frustasi (Neto dan Barros, 2000). Individu
yang mengalami kegelisahan dalam berinteraksi secara sosial melihat interaksi secara online
menjadi suatu cara yang aman untuk berinteraksi dibandingkan harus bertatap muka (Ybarra,
Alexander & Mitchell, 2005; Mesch, 2012).

internet addiction, subjek merasakan dampak negatif seperti berkurangnya interaksi sosial
secara langsung dengan teman-teman karena ketika berkumpul bersama subjek merasa
teman-temannya lebih banyak bermain handphone dibandingkan ngobrolnya, seringnya
menunda-nunda pekerjaan, menunda mengerjakan tugas, mengalami insomnia atau susah
tidur, terganggunya kesehatan mata subjek, menurunnya prestasi belajar subjek karena ketika
sedang asyik bermain internet subjek merasa malas untuk belajar.

Solusi :

1. Menjalin hubungan sosail di dunia nyata seperti melakukan olah raga dan kegiatan yang tidak
menggunakan internet seperti mengikuti organisasi
2. Berkomunikasi dengan keluarga atau teman dan pergi ke tempat-tempat wisata dan hanya
gunakan internet untuk berbagi foto jalan-jalan atau tulisan pengalaman jalan-jalan tersebut.
3. Tidak menggunakan internet dan media sosial saat mengerjakan tugas jika tidak perlu
menggunakan internet
4. Membatasi pemakaian internet dengan
5. Mengisi waktu kosong dengan hobby
6. Berusaha menjadi pribadi yang menyenangkan di lingkungan dengan berlaku ramah dan suka
menolong sesama.
7. beribadah tepat waktu dan disiplin mematikan gadget saat melakukan ibadah dan ritual
keagamaan yang di anut
8. menghapus akun yang tidak digunakan dan mematikan notifikasi

Anda mungkin juga menyukai