SGD 3 LBM 2
Modul 4.1 Risk Assessment And Operative Dentistry 1
“ALHAMDULILLAH... TAMBALAN GIGIKU MASIH AWET!”
ANGGOTA KELOMPOK :
1. MUHAMMAD MAR’IE ANWAR 31101600601
2. ARDIYAN CAKRA PATRILIA I. 31101700012
3. ASSYIFA IRWANTO 31101700014
4. BELINDA SALMA SEKARDALU 31101700017
5. CLAUDIA SEKAR AYU MAHASASI 31101700022
6. FARUQ ABDURROHMAN M. 31101700031
7. LULU LAILATAL C 31101700045
8. PUTRI AMANATUN NIKMAH 31101700065
9. RAKHMAT NOOR HIDAYAT 31101700067
10. SINTA HERNINGTIYAS 31101700077
11. SINTA ZULFA NURIYA 31101700079
12. SYAFA LAYINA NUR HANIF 31101700083
1
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
B. Skenario....................................................................................................................... 4
A. Landasan Teori................................................................................................................ 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Karies gigi atau gigi berlubang adalah penyakit pada jaringan keras gigi yang
sudah dikenal umum oleh masyarakat, paling banyak ditemui di dalam rongga mulut,
dapat mengenai semua populasi tanpa memandang umur, jenis kelamin, ras ataupun
keadaan sosial ekonomi dan merupakan penyebab utama hilangnya gigi, oleh karena itu
harus segera ditanggulangi dengan berbagai upaya kesehatan yang terdiri dari upaya
promotif, preventif dan kuratif . Upaya kuratif yaag dilakukan salah satunya adalah
dengan cara direstorasi menggunakan berbagai bahan restorasi, dengan tujuan
mengembalikan bentuk anatomi gigi, mengembalikan fungsi gigi, mencegah kerusakan
gigi lebih lanjut dan mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rongga mulut.
Bahan tumpatan yang digunakan berbagai bahan namun yang sering digunakan yaitu
tambalan amalgam alloy yaitu bahan tambalan tertua, pada tahun 1895, 1896 dan 1908
G.V Black seorang dokter gigi amerika serikat memulai penelitiannya tentang dental
amalgam . Penggunaan amalgam untuk bahan restorasi mempunyai banyak keuntungan,
kelebihannya namun juga terdapat kekurangannya, adapun indikasi dan kontraindikasi
yang harus diperhatikan karna kandungan amalgam terdiri dari beberapa campuran dan
bahan amalgam restorasi ini memiliki beberapa generasi dan klasifikasi.
B. Skenario
4
C. IdentifikasiMasalah
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LandasanTeori
1. Apasaja komposisi yg trkandung dalam amalgam ?
Merkuri : memberikan reaksi baik pada permukaan alloy, zat matrix yang
mengeratkan semua komposisi,.
Timah : untuk mengurangi pemuaian saat pengerasan amalgam,
meningkatkan waktu setting dan menurunkan setting ekspansi (pemuaian
dari bahan tersebut )
Perak : membuat tambalan amalgam menjadi lebih kuat ,
meningkatkan setting ekspansi : menurunkan waktu setting,
Tembaga : membuat tambalan amalgam menjadi keras,
Flourida : anti karies
zinc : mencegah terjadinya oksidasi (reaksi antara logam satu dgn
logam lainnya )
2. Apasaja kelebihan dan kekurangan amalgam ?
Kelebihan :
mempunyai kekuatan yang tinggi
beban kunyah tinggi
paling murah dari bahan restorasi lain
ketahanan yang lebih kuat terhadap aus
mudah di masukan dalam kavitas,
daya adaptasi baik, dan teknik mudah,tidak terlalu “teknik sensitif”
dibanding dengan resin komposit
Kekurangan :
kurang estetik jika digunakan pda gigi anterior, (warna kontras )
tidak menempel ada celah dan bisa terjadi penetrasi asam dari bakteri,
pinggir gigi bsa timbul stain dan susah di bedakan , pinggirannya dapat
meniggalkan warna berbayang.
menyebabkan nyeri,
alergi,
effek galfanik :
galfanik adalah kontak antara 2 jenis logam yang berbeda sehinga menjadi
satu. Efek yang ditimbulkan pada Rongga mulut yaitu sakit pada gigi pada
restorasi amalgam akibat adanya aliran elektrik kontak dari 2 logam yang
berbeda dalam larutan elektrolit/saliva lalu menyebabkan metal anoda
larut dalam elektrolit terjadi migrasi ion metal dari anoda ke katoda
terjdi penumpukan deposit metal pada katoda menyebabkan korosif
pada bagian anoda ,dinamakan sakit pada gigi “galvanick shock” salah
satu dampaknya yaitu : korosif : keadaan dimana permukaan tambalan
atau jembatan terkikis dari bahan kimia atau elektrokimia ,larutan saliva/
atau larutan elektrolit senyawanya NaCl Na + Cl = mempunyai anion
dan kation.
6
Anion dari Cl bergerak ke arah anoda dan Na ke arah katoda. tibul arus
listrik. terjadi karena proses mastikasi yang tersedia ruangan agi saliva
di kedua tumpatan tersebut jika tdk terdapat saliva kemungkinan tdk
terjadi arus galvanik.
Korosi : karna salah satu dari logam terkalahkan oleh logam lain
(cenderung mengalami korosi) ,semakin lama usia tambalan semakin
sedikit effect arus galvanis , jika lebih dari 5 tahun dapat berpontensi
mengalami korosi galvanik apabila digunakan bersama2 denhan alloy
logam lain dalam rongga mulut. Karna mempunyai beda potensial yang
berbeda.
kesimpulan : amalgam dengan logam yang mempunyai struktur kimia
yang berbedaada logam akan dapat terjadi arus galvanik yaitu antara saliva
dan cairan jaringan.
7
Alloy bebas zink ( zink free alloy ): kurang dari 0,01 %
Alloy yang menggunakan zink (zink containing alloy) : 0,01 – 1 %
Berdasarkan kandungan logam mulia:
binary ada 2 komponen : perak dan timah
tenary : ada 3 komponen, perak timah dan tembaga
quartenary : ada 4 komponen , perak timah tembaga dan zink
Berdasarkan ukuran dari logam
Mikrocut : 10-30 micrometer
Macrocut : lebih dari 30 micrometer
8
Indikasi :
Bagus untuk gigi molar : mendapatkan pengunyahan yang baik
Bagus digunakan gigi permanen maupun gigi sulung
Bagus untuk yang mempunyai karies tinggi
Preparasi kelas 1 untuk moderat sampai besar
Untuk kelas 2 : oklusi tekanan pengunyahan besar dan sampe di akar
Preparasi kelas 5 : seluruh jaringan dan permukaan akar
Kontraindikasi :
Tidak baik untuk gigi anterior atau estetik
Tidak baik untuk pasien yang mempunyai alergi.
9
yang tidak di kehendaki karna meningkatkan korosi )embentuk ruangan
kosong
Ini adalah sebab harus melakukan kondensasi (penekanan untuk ruangan
kosong jadi tdk membuat korosi )
Campuran logam yang tdk tercampur dengan merkuri akan
Kondensasi : tahapan pemadatan atau mixing dengan renggang waktu 3 menit,
dimulai di waktu mixing yang bertujuan mendapatkan plastisitas optimum
hingga menghasilkan aaptasi yang baik antara amalgam dan dasar kavitasnya
dilakukan penutupan yang optimal
Kavitas harus kering bila terkontaminasi air akan menyebabkan resiko korosi
Dapat muncul bubble pada permukaan amalgam
Tujuan : memadatkan dan membuang kelebihan merkuri dari permukaan
Carving : tahapan pembentukan amalgam yang tlah di lakukan di tumpatan
sesuai anatomis gigi, posisi dalam keadaan plastis , dibentuk dengan amalgam
crver
Burnishing : menghaluskan permukaan dengan gesekan tepi tumpatan dengn
tekanan ringan
Pemolesan : dilakukan setelah 24 jam dengan tekanan ringan untuk
memperbaiki anatomis gigi dengan menggunakan stone hijau dan di lanjutkan
rubber.
10
Undermine enamel harus dihilagkan
Seluruh batas harus ditempatkan pada posisi yang mampu menghasilkan
hasil ahir yang kuat
Enameloplasti : kelas 1 mempertahankan kedalaman enamel tidak lebh
dari 1/3 kedalaman enamel. Jika fissure 15 mm di sisakan 1,2 dari
permukaan dentin
Extention for prefention atau cutting for imuniti : perluasan preparasi
untuk menjauhkan dari karies sekunder.
Kavitas dibuat dengan round bur diamond sampai kedalam 2 mm
Kavitas di perluas keuar ke semua alur (outline form ) yang terjadi
kerusakan . outline form dibuat sudut membulat tidak tajam , pulpa wall di
ratakan dengan bur invertedcone .
Dalam melakukan pengeburan dilakukan hati-hati
Untu tidak menganbil bagian bawah dindng secara berlebihan
Karies di buang dengan exavator/ bur bulat
Ada pertimbangan : bagian pit dan fissure bagian oklusal gigi
Aksialwall di buat sejajar sumbu gigi
Aksialwall pada lingual dari molar atas dan bagian facial M bawah
diratakan
Fisnishing dengan cara : membuang sisa tumpatan dengan menggunakan
bur pita kuning , membuang semua enamel dengan cara menggunakan
trimmer/ carving
Polishing : menghaluskan tumpatan dengan menggunakan polishing disk
Menurut Robberson :
Faktor perbandingan merkuri dan alloy
Jika merkuri sedikit : amalgam kering dan kasar, matrix tidak bisa
mengikat
Faktor trituasi : over : aamalgam kental
Under : kering dan mudah hancur
Kondensasi : kekuatan amalgam , kondensasi tergantung partikel alloy,
jika tekanan tinggi ( mengurangi korositas )
Adaptasi matrix yang tidak sempurna apabila tidak menggunaan wedge
dan jika matrix band dilepaskan saat restorasi sblum setting.
Fraktur prematur restorasi : jika pasien menggunakan langsung giginya
untuk makanan yang keras sebelum restorasi benar2 setting pecah
11
Merkuri rendah : keing , perandingan berbeda 2 sesuai ukuran partikel
alloy dan suhu yang digunakan , bentuk partikel.
Proses preparasi : jangan sampe ada yang terlewat
Proses kondensasi : tekanan tidak boleh kurang
Saat memasukan bahan ke kavitas harus lebih cepat
Buku philip : diliat dari pengadukan, pemadatan, aktu kerja, waktu pengerasan .
Diperhatikan perbandingan air raksa dan logam sesuai pabrik
Rasio dari latecut 1;1 antara air raksa dan logam
Untuk logam spherikal , air raksa sebanyak 42 % , jika kandungan
air raksa rendah : kandungan amalgam kering dan kasar, dan tidak
ada matrix untuk pengikatan masa , air raksa yang rendah :
menurunkan kekuatan amalgam dengan kandungan tembaga yang
tinggi yg akan menyebabkan daya tahan terhadap korosi menurun
Pengadukan : tidak ada anjuran waktu pengadukan karna ada
faktornya : perbedaan kecepatan , perbedaan amalgam
Logam latecut : lebih butuh waktu pengadukan lama dibanding
spherical , drg harus melihat konsistensi adukan yang sudah
hangat ketika dikeluarkan dari kapsul nantinya akan mempnyai
permukaan yang halus dan lebih lama menkilap, kekuatan akan
mendekati kekuatan maksimal.
10. Bagaimana cara menjaga rongga mulut jika mempunyai tambalan amalgam ?
Menurut oksisitas amalgam :ui 2013
mengetahui gejala2 dari keracunan merkuri , melakukan pemeriksaan
secara periodik gigi yg di tambal amalgam
menjaga rongga mulut agar tetap bersih
mengetahui adanya alergi
tidak meletakan benda-benda logam dan sebagainya
hindari menggosok gigi terlalu keras
tidak menggigit benda2 logam dll
menghindari makanan asam2an
menghindari makanan yang keras
hindari memainkan tambalan dengan menggunakan lidah atau tusuk gigi.
mengurangi terjadinya korosi : tidak memakan makanan asam terus
menerut
tumpatan tidak berkontak antara RA dan RB dengan sma2 amalgam
mengurangi terjadinya perubahan warna : adanya campuran dari bahan
silver dan copper yang mengandung sulfida (mengurangi makanan yang
mneganung reaksi sulfur )
Jika terjadi reaksi sulfur akan bersamaan dengan eaksi saliva
(elektrokimia) menyebabkan tambalan tidak larut, permukaan tidak
terbentuk
12
Membatasi tambalan amalgam pada rongga mulut karna amalgam terdiri
dari merkuri (bahan yang beracun yang memberi effek penguapan di RM
yang menyebabkan perubahan warna dentin ) dan organ-organ lainnya .
Toksisitas berkaitan dengan afinitasnya untuk memebentuk ikatan kovalen
untuk membentuk kovalen yang mengganggu sistem enzim dalam organ ,
eracunan merkuri karna terbentuk karna adanya senyawa yang mudah
terserap yaitu merkuri yang teroksidasi sengan sulfida .
Keracunan merkuri : inhalasi, penernaa, permukaan kulit
Menurut, Azzizh hesti : jika terdapat tambalan amalgam masih baik
sbaiknya tdk diganti tambalan yang lain krna membongkar amalgam akan
mengakibatkan struktur gigi berkurang dan mengakibatkan terlepasnya ion
Hg yang akan msuk kedalam tubuh mealui inhalasi
13
B. PETA KONSEP
Karies
Klasifikasi
Amalgam
Generasi
Komposisi
Kualitas Preparasi
Manipulasi
14
BAB III
KESIMPULAN
Restorasi adalah suatu perawatan terhadap gigi rusak atau berlubang untuk
mengembalikan pada fungsi dan bentuk semula, dan sebuah hasil dari prosedur
kedokteran gigi yang bertujuan untuk mengembalikan warna, bentuk, fungsi gigi. Dental
amalgam merupakan salah satu contoh dari beberapa material bahan tambal dari praktik
kedokteran dan mempunyai komposisi dari beberapa logam dan merkuri dimana merkuri
sebagai liquid dan alloy sbg powder .Adapun Kelebihan dari amalgam yaitu mempunyai
kekuatan yang tinggi, beban kunyah tinggi, paling murah dari bahan restorasi lain .
Adapun kekurangannya , kekurangannya yaitu kurang estetik jika digunakan pda gigi
anterior, (warna kontras ) tidak menempel ada celah dan bisa terjadi penetrasi asam dari
bakteri. Amalgam alloy yaitu bahan tambalan tertua, pada tahun 1895, 1896 dan 1908
G.V Black seorang dokter gigi amerika serikat memulai penelitiannya tentang dental
amalgam .Menurut Clifton Q007), tumpatan Amalgam kadang-kadang dapat
menyebabkan efek merugikan secara ,lokal dalam rongga mulut misalnya reaksi alergi
pada gusi atau mukosa di sekitar gisi yang ditumpat namun kejadian ini sangat jarang dan
apabila tejadi biasanya dapat segera ditangani.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Van Noort R.Introduction to Dental Material . 3th ed london, New York. Moiby.
Elsevier Limite. 2007.
2. Kanneth J. Anusavice. Philipi Buku Ajar Ilmu Kefokteran Gigi. Edisi 10.
Jakarta:EGC.
3. Mc Cabe J.F and Wall A.W.G. Applied Dental Materials. 9th Ed. Oxford.
Bladiwell Publishing 2008.
4. Crary, R.G et al . 2000. Dental Materials Properti and Manipulation 7th edition .
Toronto Morby
5. “Pengaruh Sel Galvanik Kawat Busur Ortodontik Cekat Australia dan Nikel
Titakium dengan Amalgam terhadap pelepasan Ion Nickel : Studi Laboratorium
pada ligkungan saliva tiruan dengan PH normal .” Audi Irawan- Jurnal medika
Vol.7 No2:69-75.Juli. 2007
6. Couche, E.C. 1992. Sali Dental Material. Penerjemah: Slamet Tarigau. Jakarta:
Balai Pustaka
7. Buku Panduan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat.
Kementrian kesehatan RI tahun 2012.
8. Chandra, Satish. 2007. Textbook ofoperative Dentistry. New Relks: Jaypee
Brothers. Medical Publishers.
9. Buku pedoman dan tatalaksana praktik K.G., drg. Andrianto, Jembatan Merah
Yogjakarta, 2017. Cetakan kedua.
16