Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

RELAKSASI NAFAS DALAM PADA NY. N


DI RUANG BOUGENVIL RSUD TUGUREJO SEMARANG

DISUSUN OLEH:
MUHAMAD TARMIZI
P27220019283

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2019
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN
RELAKSASI NAFAS DALAM PADA NY. Y
DI RUANG BOUGENVIL RSUD TUGUREJO SEMARANG

Hari : Senin
Tanggal : 28 Oktober 2019
Jam : 15.21 WIB
A. Keluhan Utama

Nyeri

B. Diagnosa Medis
Post Sectio Caesaria dengan Ketuban Pecah Dini

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury (luka post SC)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi dan kelemahan menyeluruh

D. Data yang Mendukung Diagnosa Keperawatan


DS =
- Pasien mengatakan nyeri luka post SC
- P : Nyeri saat bergerak, Q : Nyeri seperti disayat-sayat, R : nyeri daerah jahitan
region suprapubis, S : Skala 5, T: Nyeri hilang timbul
- pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan pusing jika berpindah posisi
DO :
- TTV =
TD : 110/70 mmHg
N : 87x/m
S : 36,7ºC
R : 20 x/m
- Tampak adanya balutan luka post SC
- Ekspresi wajah meringis jika bergerak
- k/u baik
- kesadaran composmentis
- tampak aktivitas dibantu keluarga

E. Dasar Pemikiran
Pasien mengatakan nyeri pada bekas operasi. Hal ini dapat mengganggu rasa
nyaman pasien. Untuk itu perlu dilakukan tindakan mengajarkan
dan melatih relaksasi nafas dalam.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
No Prosedur Rasional
Tahap pra-interaksi
1 Mengkaji intervensi yang telah Untuk mengetahui perawatan apa
diberikan oleh dokter dan saja yang sudah diberikan
perawatan
Tahap Orientasi
2 Mengucapkan salam Menerapkan etika
3 Menyapa dan menyebut nama Menerapkan etika keperawatan
pasien
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur Agar pasien dapat memahami
prosedur yang akan dilakukan
5 Menanyakan persetujuan kesiapan Informed concent
pasien
Tahap Kerja
6 Mengatur posisi yang nyaman Meningkatkan rasa nyaman
sesuai kondisi pasien pasien
7 Mengatur lingkungan yang tenang Mengurangi kecemasan pasien
8 Meminta pasien memejamkan mata Membuat pasien rileks
9 Meminta pasien memfokuskan Membuat perasaan pasien lebih
pikiran terhadap hal-hal yang tenang dan damai
membuat pasien bahagia dan
meminta pasien tersenyum
10 Meminta pasien menarik nafas Relaksasi
perlahan dari hidung dan
hembuskan lewat mulut secara
perlahan
Tahap Terminasi
11 Evaluasi respon Menilai respon pasien terhadap
tindakan
12 Kontrak waktu yang akan datang Inform consent

G. Analisis Tindakan

Sectio caesaria

Insisi

Luka operasi

Ransangan Tekhnik napas dalam


reseptor nyeri
H. Bahaya Dilakukannya Tindakan
Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya : Pasien akan kaget saat diminta untuk memejamkan mata,
pencegahannya lakukan komunikasi terapeutik yang benar berikan penjelasan dan
prosedur yang akan dilakukan sampai pasien mengerti.

I. Tujuan Tindakan Dilakukan:


Meningkatkan kenyamanan pasien dan mengurangi nyeri\

J. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan


Mandiri : Ajarkan tehnik nafas dalam

Kolaborasi : Berikan analgetik

K. Hasil yang Didapatkan setelah Dilakukan Tindakan


Dx. 1 : S : Pasien mengatakan masih nyeri
- P : Nyeri saat bergerak,
- Q : Nyeri seperti disayat-sayat
- R : nyeri daerah jahitan region suprapubis
- S : Skala 4
- T: Nyeri hilang timbul.
O : Ekspresi wajah meringis jika bergerak
- Keadaan umum : baik
- TTV : TD = 114/69 mmHg
N = 86 x/m
S = 36,9ºC
R = 20x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri
- Tingkatkan komunikasi terapeutik
- Observasi TTV
- Latihan napas dalam
Dx. 2 : S: Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan pusing jika berpindah posisi
O : KU: baik
Tingkat Kesadaran: Composmentis
TD: 104/68 mmHg
N: 88x/menit
Rr: 21x/menit
S: 36,4ºC
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi Dilanjutkan
- Monitoring TTV sebelum dan sesudah aktivitas
- Kaji faktor yang menyebabkan kelelahan

L. Evaluasi Diri
Semua dilakukan sesuai SPO

M. Daftar Pustaka / Referensi


Bulecheck et al. (2016). Nursing Intervention Classification (NIC), 6th
Edition. Elsevier Global Rights: United Kingdom.

Herdman, T. Heather. (2015). Diagnosa Keperawatan (Definisi dan Klasifikasi) 2015-


2017. Jakarta : EGC

Price, S.A., & Wilson, L.M. (2007). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Edisi 6. volume 1. Jakarta : EGC.

Smeltzer, Suzane C, and Brenda G. Bare. (2010). Brunner and Suddarth: Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Mengetahui
Mahasiswa Praktikan
Pembimbing Klinik/CI

(TRINURHILAWATI)
(......................................)

Anda mungkin juga menyukai