Anda di halaman 1dari 23

ILHAMI KURNIAWAN

03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

1.1.TUJUAN
Untuk mengamati efek dari medan magnet pada sebuah solenoid

1.2. JENIS PERCOBAAN


1.1 Medan magnetik dari sebuah solenoid
1.2 Gaya tarik magnetik pada sebuah solenoid
1.3 Efek arus solenoid terhadap gaya tarik

1.3. ALAT DAN BAHAN


Modul 61-400
Induction test rig
Kumparan
Kompas
Solenoid test rig
Mistar

1.4. DASAR TEORI


Medan magnet dalam solenoid jauh lebih kuat bila dibandingkan dengan medan
magnet pada kawat lurus. Jika arah arus sesuai dengan arah putaran jarum jam, berarti
ujung solenoid yang dituju menjadi kutub utara. Jika arah arus berlawanan arah dengan
putaran jarum jam berarti ujung solenoida yang dituju menjadi kutub selatan.
Cara menimbulkan medan magnet dengan mengaliri arus listrik disebut
elektromagnetik. Cara memperkuat electromagnet yaitu sebagai berikut :
1. Memperbanyak jumlah lilitan pada kumparan.
2. Memperbesar kuat arus yang mengalir pada kumparan.
Alat – alat yang bekerja berdasrkan prinsip kerja electromagnet :
- Katrol magnet
-Bel listrik
-Pesawat telepon
-Relai magnetic
-Loudspeaker
Menurut Lorentz, penghantar berarus listrik dalam medan magnet akan mendapat gaya
yang besarnya :
1. Sebanding dengan kuat medan magnet
2. Sebanding dengan kuat arus
3. Sebanding dengan panjang kawat penghantar
Kelistrikan dan kemagnetan telah lama dikenal.Namun para ilmuwan belum
mengetahui bahwa ada hubungan antara keduanya. Hubungan keduamya baru diketahui
ketika Hans Christian Oersted menunjukkan bahwa kompas yang berada di bawa kawat

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

konduktor berarus akan menyimpang. Besarnya induksi magnet pada kawat konduktor
lurus berarus yang panjang tak berhingga dituliskan secara matematis B = µi/ 2πa.
Dimana B adalah induksi magnet (T), i adalah arus (A) dan a adalah jarak dari kawat
konduktor (m).

Gambar 1.1. Garis gaya magnet mengelilingi sebuah konduktor


Apabila kawat konduktor dibentuk menjadi banyak lilitan akan terbentuklah
sebuah solenoida. Solenoida yang dialiri arus listrik akan memiliki garis-garis gaya
magnet yang serupa dengan sebuah magnet batang.

Gambar 1.2. Garis gaya magnet di sekitar solenoida

Sebuah kumparan solenoida dapat disisipi dengan sebuah inti. Inti dengan
permeabilitas yang tinggi dapat meningkatkan induksi magnet, misalnya sebuah inti
dengan perneabilitas relatif μ = 1000, dapat meningkatkan induksi magnet pada
solenoida hingga 1000 kali besar.
Solenoida yang dialiri arus listrik akan menyerupai sebuah magnet batang.
Prinsip inilah yang digunakan pada sebuah relay dan konstaktor magnetis dimana
sebuah logam akan ditarik ketika arus mengalir pada sebuah solenoida. Aksi ini
dimanfaatkan untuk menyambung dan memutuskan sebuah saklar.
Solenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang
dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar
M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida
03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

daripada diameternya. Dalam kasus solenoid ideal, panjang kumparan adalah tak hingga
dan dibangun dengan kabel yang saling berhimpit dalam lilitannya, dan medan magnet
di dalamnya adalah seragam dan paralel terhadap sumbu solenoid.
Kuat medan magnet untuk solenoid ideal adalah:

di mana:
 adalah kuat medan magnet,
 adalah permeabilitas ruang kosong,
 adalah kuat arus yang mengalir,
 dan adalah jumlah lilitan.
Jika terdapat batang besi dan ditempatkan sebagian panjangnya di dalam
solenoid, batang tersebut akan bergerak masuk ke dalam solenoid saat arus dialirkan.
Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan tuas, membuka pintu, atau
mengoperasikan relai.

Medan Magnet Pada Solenoida


Pada kehidupan sehari – hari kita selalu berdekatan dengan magnet. Bumi
tempat kita tinggal merupakan magnet raksasa, tubuh kita dan benda – benda sekeliling
kita banyak yang mepunyai sifat magnet. Kekuatan magnet sangat tergantung pada
sumbernya, dan daerah disekitar sumber magnet dinamakan medan magnet.
Medan magnet mempunyai kekuatan untuk menarik atau menolak bahan/benda
yang mempunya sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan bahan sering diukur oleh mudah
tidaknya suatu bahan dipengaruhi oleh medan magnet. Medan magnet ini muncul pada
suatu konduktor yang dialiri arus. Arus yang berubah terhadap waktu akan
menimbulkan medan magnet yang berubah terhadap waktu dan menimbulkan medan
listrik induksi. Jadi sifat kemagnetan dan kelistrikan dan terjadi bolak – balik sebagai
penyebab dan akibat, dan sering dinamakan sebagai medan electromagnet. Penerapa
medan magnet dan medan electromagnet suda sangat banyak dalam berbagai bidang,
misalnya bidang kedokteran, permesinan, alat transportasi, komunikasi dan hardware
komputer.

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

Medan Magnet oleh Arus Listrik


Percobaan Oerstedt :
I

timur

Utara selatan
barat
Jika di atas kompas diletakkan kawat berarus listrik yang arahnya dari selatan ke utara
ternyata : kutub U kompas menyimpang ke barat sedangkan kutub S kompas
menyimpang ke timur. Percobaan ini membuktikan bahwa arus listrik (muatan listrik
yang bergerak) dapat menimbulkan medan magnet disekitarnya.
Pertanyaan :
a. Jika kawat ada di atas kompas, dan arusnya dari utara ke selatan kemanakah
kutub U dan kutub S menyimpang ?
Jawab :
b. Jika kawat ada di bawah kompas, dan arusnya dari selatan ke utara,
kemanakah kutub U dan kutub S menyimpang?
Jawab :
c. Jika kawat ada di bawah kompas, dan arusnya dari utara ke selatan,
kemanakah kutub U dan kutub S menyimpang ?
Jawab :
Arah garis medan magnet yang dihasilkan dapat ditentukan dengan aturan genggaman
tangan kanan Ampere, yakni :
 arah ibu jari = arah arus listrik I
 arah lipatan 4 jari lainnya = arah medan magnet B

Lingkaran garis medan


M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida
03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

BP

Medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus :


Dengan menggunakan hukum Biot-Savart dapat diturunkan medan magnet di sekitar
kawat lurus panjang berarus adalah ....
μo I
B=
2 πa

Dimana,

μo = 4 π x10-1 Wb.A-1m-1 ( permeabilitas magnetik untuk ruang vakum )

I : kuat arus listrik (A)


a : jarak titik ke kawat berarus (m)
B : induksi magnetik (tesla) atau (Wb m-2)
 = 3,14
Menurut gambar di atas, arah induksi magnet di titik P menuju ke pemabaca atau :
Sedangkan arah induksi magnet di titik Q menjauhi pembaca atau :

PENGERTIAN MAGNET[2]
Magnet merupakan bagian dari pokok bahasan fisika yang berperan sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam rangkaian proses energi. Di dalam
magnet terdapat kawasan atau medan magnet, yaitu medan yang terdapat disekitar kutub
magnet atau penghantar yang dialiri arus dielektrik. Salah satu di antara konsep fisika
yang diajarkan kepada siswa adalah konsep tentang kemagnetan. Pembelajaran yang
disampaikan secara teoretis menyebabkan konsep susah dipahami oleh sebagian siswa.
Sampai saat ini, pembelajaran fisika di sekolah-sekolah lebih menitikberatkan pada
pembelajaran konvensional (metode ceramah) sehingga kurang mampu merangsang

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

siswa untuk terlibat aktif dan mengeluarkan ide-ide atau kemampuan berpikir dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran yang efektif untuk
mengarahkan siswa menjadi paham tentang konsep medan magnet.
Dalam eksperimen fisika magnet permanen yang digunakan dalam penelitian
biasanya menggunakan magnet batang, dikarenakan magnet batang mempunyai garis
gaya magnet yang paling kuat dari pada magnet jenis lainnya. Contoh penelitian yang
menggunakan magnet batang adalah penentuan medan magnet bumi dan penentuan
percepatan gravitasi bumi. Kualitas dari magnet permanen berbeda-beda tergantung
bahan dan penggunaannya, semakin sering digunakan maka kualitasnya semakin
menurun. Kutub magnet adalah ujung magnet yang mempunyai gaya paling kuat.
Semakin ke tengah maka nilai kekuatannya semakin berkurang. Keabstrakan konsep
kemagnetan dan kuat kutub magnet mulai saat ini sudah harus dikikis karena dengan
percobaan sederhana yang dilengkapi alat ukur yang dibutuhkan maka sudah dapat
memberikan gambaran yang jelas tentang kuat kutub magnet ini. Kuat kutub magnet
sangat penting dipelajari karena untuk mengetahui kualitas magnet permanen. Kutub
magnet terbagi atas “kutub utara” dan “kutub selatan”. Jika kutub yang sama didekatkan
maka akan saling menolak, dan sebaliknya jika kutub yang berlainan didekatkan akan
saling menarik. Gaya saling menolak dan saling menarik menyerupai fenomena listrik
statis (gaya Coulomb) yang telah kita pelajarai pada awal kuliah semester ini. Meskipun
begitu ada perbedaan cukup penting antara sumber dari gaya (medan) magnet dengan
gaya (medan) listrik, yaitu pada magnet kutub utara dan selatan tidak bisa terpisahkan
dan selalu berpasangan, berbeda halnya dengan gaya listrik (Coulomb) yang masing-
masing muatan (positif dan negatif) bisa terpisah, pada magnet kutub positif selalu
muncul berpasangan, bahkan jika sebuah bahan (batang) magnetik dipotong sedemikian
rupa, selalu saja muncul sepasang kutub. Pasangan kutub ini dikenal dengan istilah
dipole magnet (di = dua, pole = kutub).

Dalam magnet tidak (belum) ditemukan kutub tunggal (monopol) berbeda


dengan listrik yang memiliki monopol. Sebagaimana pada muatan listrik, sebuah dipol
magnet (yang merupakan satuan terkecil magnet) memiliki medan magnet yang arahnya
dari kutub utara menuju kutub selatan selatan, Hal ini mirip seperti pada muatan listrik
M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida
03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

positif, medan listrik mengarah keluar menjauhi muatan, dan pada muatan negatif
sebaliknya. Kelistrikan dan kemagnetan telah lama dikenal.Namun para ilmuwan belum
mengetahui bahwa ada hubungan antara keduanya. Hubungan keduamya baru diketahui
ketika Hans Christian Oersted menunjukkan bahwa kompas yang berada di bawa kawat
konduktor berarus akan menyimpang. Besarnya induksi magnet pada kawat konduktor
lurus berarus yang panjang tak berhingga diformulasikan B sama dengan µi dibagi 2πa.
Dimana B adalah induksi magnet (T), i adalah arus (A) dan a adalah jarak dari kawat
konduktor (m). Medan magnet mempunyai kekuatan untuk menarik atau menolak
bahan/benda yang mempunya sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan bahan sering diukur
oleh mudah tidaknya suatu bahan dipengaruhi oleh medan magnet. Medan magnet ini
muncul pada suatu konduktor yang dialiri arus. Arus yang berubah terhadap waktu akan
menimbulkan medan magnet yang berubah terhadap waktu dan menimbulkan medan
listrik induksi. Jadi sifat kemagnetan dan kelistrikan dan terjadi bolak – balik sebagai
penyebab dan akibat, dan sering dinamakan sebagai medan electromagnet. Penerapa
medan magnet dan medan electromagnet suda sangat banyak dalam berbagai bidang,
misalnya bidang kedokteran, permesinan, alat transportasi, komunikasi dan hardware
komputer.
MAGNET[3]
Sifat kemagnetan dapat dilihat dari kedua kutub magnet yang berlawanan, yaitu
kutub utara dan kutub selatan magnet. Apabila kedua kutub itu didekatkan maka akan
terjadi saling tarik menarik, sebaliknya apabila dua kutub sejenis (misal kutub utara
dengan kutub utara lagi ) maka akan terjadi saling tolak–menolak. Hal tersebut seanalog
dengan sifat kedua muatan listrik yaitu positf dan negative. Sifat magnet yang lainnya,
yaitu memisahkan kutub utara dan selatan pada magnet panjang dengan membelahnya
menjadi dua, kita mendapati bahwa kutub utara dan selatan dengan segera muncul pada
ujung yang dipatahkan, maka tiap bagian sisanya menjadi magnet utuh dengan kedua
kutubnya utara dan selatan. Buktinya, tidak menjadi masalah bagaimana banyaknya
potongan magnet yang dipatahkan, tiap potongan memiliki kutub utara dan selatan yang
sama kuatnya. Lagi pula, sejumlah unsur partikel, seperti electron, proton, dan neutron,
berperan sebagai magnet utuh dengan kutub utara dan selatan. Karena unsur partikel

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

dengan satu kutub magnet saja tidak pernah didapati, kekurangan mendasar pada kutub
magnet signifikan bahwa muatan listrik ada.
Sebuah medan magnet B dapat didefinisikan pada cara yang sama sebagaimana
kita mendefinisikan medan listrik E. Mengingat bahwa magnet listrik pada berbagai titik
di ruang merupakan gaya yang system muatannya akan mendesak pada satu kesatuan
muatan listrik positif yang ditempatkan di titik tersebut. Demikian juga, medan magnet
pada berbagai titik di ruang merupakan gaya yang system muatannya akan mendesak
pada satu unit kutub utara magnet yang ditempatkan pada titik tersebut. Semenjak kutub
terisolasi tidak eksis, kita harus menggunakan jarum kompas untuk mengukur medan.

ARUS DAN MAGNETISASI [4]


Hubungan antara arah medan dan arah arus diberikan pada kaidah tangan
kanan : Ketika sebuah kawat digenggam dengan tangan kanan dengan cara bahwa ibu
jari menandakan arah arus, gambar kawat melingkar dalam pengertian yang sama
sebagai medan magnet. Magnitudo B pada medan magnet di titik dekat kawat arus
pembawa yang sangat panjang sepadan dengan dengan arus I dan sebaliknya
berbandingan tegak lurus dengan jarak r dari titik ke kawat.
Arah gaya magnet pada sebuah arus adalah tegak lurus baik terhadap medan
magnet maupun terhadap arus. Hal itu didapat dengan menggunakan kaidah tangan
kanan. Jari telunjuk di tangan kanan sebagai penunjuk arah arus, sementara jari tengah
sebagai penunjuk arah medan. Kemudian ibu jari sebagai penunjuk arah gaya. Tentunya
sebuah arus pembawa pada sepotong kawat tidak dapat bertahan lama dengan
sendirinya.

Elektromagnetik [5]

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa media


rambat yang membawa muatan energi listrik dan magnet (elektromagnetik). Tidak
seperti gelombang pada umumnya yang membutuhkan media rambat, gelombang
elektromagnetik tidak memerlukan media rambat (sama seperti radiasi). Oleh karena
tidak memerlukan media perambatan, gelombang elektromagnetik sering pula disebut
sebagai radiasi eletromagnetik. Bentuk gelombang elektromagnetik hampir sama seperti

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

bentuk gelombang transversal pada umumnya, namun pada gelombang ini terdapat
muatan energi listrik dan magnetik dimana medan listrik (E) selalu tegak lurus
terhadap medan magnet (B) yang keduanya menuju ke arah gelombang. Gelombang
elektromagnetik meliputi cahaya, gelombang radio, sinar X, sinar gamma, mikro
gelombang, dan lain-lain. Berbagai gelombang elektromagnetik hanya berbeda dalam
panjang gelombang dan frekuensinya.

SOLENOIDA[6]

Solenoida atau Solenoid adalah perangkat elektromagnetik yang dapat


mengubah energi listrik menjadi energi gerakan. Energi gerakan yang dihasilkan oleh
Solenoid biasanya hanya gerakan mendorong (push) dan menarik (pull). Pada dasarnya,
Solenoid hanya terdiri dari sebuah kumparan listrik (electrical coil) yang dililitkan di
sekitar tabung silinder dengan aktuator ferro-magnetic atau sebuah Plunger yang bebas
bergerak “Masuk” dan “Keluar” dari bodi kumparan. Sebagai informasi tambahan, yang
dimaksud dengan Aktuator (actuator) adalah sebuah peralatan mekanis yang dapat
bergerak atau mengontrol suatu mekanisme. Solenoid juga tergolong sebagai keluarga
Transduser, yaitu perangkat yang dapat mengubah suatu energi ke energi lainnya.
Elektromagnetik merupakan sumber medan magnetik yang dihasilkan oleh arus listrik
yang mengalir melalui sebuah kumparan. Agar dihasilkan medan magnetik yang kuat,
kumparan diisi dengan bahan ferromagnetik, misalnya besi.

Sistem penyaring elektromagnetik merupakan salah satu penerapan bahan


ferromagnetik pada elektromagnet. Solenoid sering digunakan di aplikasi-aplikasi
seperti menggerakan dan mengoperasikan mekanisme robotik, membuka dan menutup
pintu dengan listrik, membuka dan menutup katup (valve) dan sebagai sakelar listrik.
Solenoida yang dapat membuka dan menutup katup biasanya disebut dengan Solenoid
Valve (Solenoida Katup). Solenoid pada umumnya tersedia dalam dua bentuk yaitu
Solenoid Linier atau sering dikenal dengan nama Linear ElectroMechanical
Actuator (LEMA) dan Solenoid Rotasi (Rotary Solenoid). Solenoida Linier adalah alat
elektromagnetik atau elektromekanis yang mengubah energi listrik menjadi sinyal
magnetik atau energi gerakan mekanis. Cara kerjanya sama dengan prinsip kerja Relay

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

Elektromekanis yang dapat dikendalikan dengan menggunakan Transistor, MOSFET


dan komponen elektronika lainnya. Solenoid jenis ini disebut dengan Solenoid Linier
karena plunger atau aktuatornya bergerak secara linier. Solenoid Linier ini biasanya
tersedia dalam dua bentuk konfigurasi dasar yaitu Solenoid Linier tipe Tarik (Pull Type)
yang dapat menarik beban kearah dirinya apabila diberi arus listrik dan Solenoida
Linear tipe Dorong (Push Type) yang dapat mendorong beban menjauhi dirinya apabila
diberikan arus listrik secukupnya. Pada umumnya, konstruksi dan struktur dasar
Solenoid linier Tipe Tarik maupun tipe Dorong adalah sama, perbedaannya hanya
terletak di desain Plunger dan arah pegasnya. Kebanyakan Solenoida elektromagnetik
yang kita temukan di pasaran adalah perangkat linier yang menghasilkan gaya maju
dan gaya mundur secara linier. Namun ada juga Solenoida yang tersedia dalam bentuk
Rotasi yang digunakan untuk menghasilkan gerakan sudut.

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

1.5. PERCOBAAN
1.5.1 PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 1.1 Medan Magnetik Pada Solenoid
1. Pasang induksi test rig pada 61-400 dengan sebuah kumparan
2. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-1-3 (rangkaian pengetesan)
dan gambar 1-1-4(diagram pemasangan).

Gambar 1-1-4: Praktikum 1.1 Diagram Pemasangan

3. Pastikan bahwa resistor 100 ohm pada 61-400 di set ke posisi tengah.
4. Set CB ke posisi 1
5. Tekan dan lepas tombol power pada panel depan. Indikator hijau pada lampu
bercahaya.

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

6. Set switch spdt ke posisi bawah (on). Panel sekarang telah siap untuk memulai
praktikum 1.1 seperti gambar 1-1-5.

Gambar 1.5.Percobaan 1.1


Medan lilitan tanpa inti
7. Gunakan kompas dan amati medan di sekitar lilitan
8. Pada gamabr 1-1-10 (a) di skesi table hasil, sket/gambar arah jarum kompa ketika
kompas digerakkan mengelilingi lilitan.
9. Pada gambar 1-1-10 (b) di seksi table hasil, sket/gambar arah medan. Tipe/tipekal
hasil diberikan pada gambar 1-1-13. Medan lilitan diberikan inti
10. Masukkan inti besi ke tengah lilitan mendukung pada induksi test rig
11. Amati medan sekeliling lilitan menggunkan kompas catat bahwa kutub
elektromagnetik berada pada ujung batang besi
Aksi Solenoid
12. Set switch spdt ke posisi atas (mati)
13. Posisiakn inti besi sehingga menempati semua bagian dari coil pendukung tapi
tidak menonjol ke bagian tangan kanan. Gerakkan inti besi ke bagian kanan dari
koil pendukung seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-1-6.

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

14. Set variable resistor ke “max” dan pegang koil pada posisi atas, set switch spdt ke
posisi bawah(on), amati bahwa inti besi bergerak ke kanan
15. Set switch spdt ke posisi atas (off) dan tekan dan lepas tombol power. Indikator
hijau dipadamkan.
Percobaan 1.2 Gaya Tarik Magnet Pada Sebuah Solenoid
1. Lepaskan rakitan lilitan induksi dan pasang solenoid test rig pada 61-400
2. Buat rangkaian seperti pada gambar 3-4-7 (rangkaian pengetesan) dan gambar 3-4-8
(diagram pemasangan).

Gambar 1-1-8: Praktikum 1.2 Diagram Pemasangan


M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida
03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

3. Pastikan bahwa resistor 100 ohm pada 61-400 diset ke posisi minimum.
4. Set switch spdt ke posisi off (a1)
Menunjuk ke gambar 1-1-9 untuk penempatan setelan alat dan titik pengukur arus pada
solenoid test rig.

Kalkulasi Gaya
5. Untuk memperoleh sebuah nilai untuk gaya bahwa solenoid beropersi lagi/melawan,
ini perlu untuk mengukur luas/jarak per dari panjang ketegangan/kerenggangan nya,
Gunakan satuan nilai per (grams/mm), gaya terjadi ketika per
diperpanjangkan/dimelarkan dapat dihitung. Harga untuk nilai per adalah 4,38
g/mm.
6. Sesuaikan “load thumkbscrew” jadi beban per tidak dimelarkan dan begitu tidak ada
beban pada poros lengan.
7. Ukuran jarak tegangan/regangan per dalam mm dengan aturan yang tersedia. Itu
seharusnya 20 mm. Catat nilai ini.
Perhitungan Panjang Stroke
8. Untuk menentukan keseluruhan panjang stroke solenoid, tekan inti solenoid ke
bawah strokenya dan ukur sisa panjang yang keluar jauh dari titik. Batas data ini
seharusnya 8 mm untuk jarak terdekat. Dari data yang dihasilkan, ukuran stroke
dirinci sepanjang 4 mm. Oleh karena itu, jika kita mengukur titik data/dantum 8+14
M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida
03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

mm, itu adalah 22 mm untuk (x), inti yang diperpanjang akan berada pada panjang
maksimum strokenya.
9. Setel ukuran stroke dengan mengatur sekrup ke posisi paling kencang.
10. Untuk menghitung ukuran stroke, ukur panjang inti yang tampak dan kurangi
panjang/jarak terdekat untuk 8 mm.
Panjang/Ukuran stroke (SL) = X – CL
11. Setel circuit breaker ke posisi nyala (1)
Tata Cara Pemasangan
12. Tekan dan lepas tombol power pada panel depan. Lampu indikator hijau pada
tombol harus menyala.
13. Tekan kebawah tiang beban (load beam) untuk memperluas/memperpanjang inti. Set
stroke length thumbscrew pada alat percobaan solenoid untuk mendapatkan panjang
inti yang Nampak “x” pada 22 mm.
14. Set tombol spdt ke posisi on”a2”, solenoid mungkin atau tidak mungkin di energize
berhak mendapat toleransi.
15. Ser tombol spdt hidup dan mati beberapa waktu ketika menyetel stroke length
thumbscrew, sampai inti benar-benar tertarik ke dalam.

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

1.5.2. DATA HASIL PERCOBAAN

a. Percobaan 1.1 (Medan Magnet Pada Solenoida)

b. Percobaan 1.2 Gaya Tarik Magnet Pada Sebuah Solenoid

Arus (X-CL) = (mm) Panjang Pegas Force (mN)


Soleonid X CL SL Saat Bertambah (b-20) x 4,38
(A) (mm) (mm) (mm) (b)
(mm)
0,3 5 8 -3 30 43,8
0,3 10 8 2 30 43,8
0,3 15 8 7 20 0

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

1.5.3 PENGOLAHAN DATA

A. Menghitung SL
Untuk A=0.3 A , X =5 mm , CL=8 mm , dan b=30 mm , maka
SL=X−CL
SL=5 mm−8 mm=−3 mm

Untuk A=0.3 A , X =10 mm , CL=8 mm , dan b=30 mm , maka


SL=X−CL
SL=10 mm−8 mm=2 mm

Untuk A=0.3 A , X =15 mm , CL=8 mm , dan b=30 mm , maka


SL=X−CL
SL=15 mm−8 mm=7 mm

B. Mengitung gaya pada Solenoida (Force)


Untuk A=0.3 A , X =5 mm , CL=8 mm , dan b=30 mm , maka
Force=( b−20 ) x 4.38
Force=( 30−20 ) x 4.38=43.8 N

Untuk A=0.3 A , X =10 mm , CL=8 mm , dan b=30 mm , maka


Force=( b−20 ) x 4.38
Force=( 30−20 ) x 4.38=43.8 N

Untuk A=0.3 A , X =15 mm , CL=8 mm , dan b=30 mm , maka


Force=( b−20 ) x 4.38
Force=( 20−20 ) x 4.38=0

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

1.6 TUGAS DAN JAWABAN

1. Review materi dengan kalimat sendiri.

2. Apakah medan magnet dapat dihasilkan oleh DC? Jelaskan!

3. Apakah transformer dapat bekerja pada arus DC? Jelaskan!

Jawaban:

1. Medan Magnet merupakan daerah disekitar magnet yang mengaliri arus listrik.
Elektromagnetik merupakan cara untuk menimbulkan medan magnet dengan mengaliri
arus listrik. Contoh alat – alat yang bekerja berdasrkan prinsip kerja elektromagnet yaitu
: Katrol magnet, Bel listrik, Pesawat telepon, Relai magnetic,dan Loudspeaker

Menurut Lorentz, penghantar berarus listrik dalam medan magnet akan mendapat gaya
yang besarnya :
1. Sebanding dengan kuat medan magnet
2. Sebanding dengan kuat arus
3. Sebanding dengan panjang kawat penghantar

Beberapa rumus yang berkaitan dengan medan magnet yaitu :

di mana:
 adalah kuat medan magnet,
 adalah permeabilitas ruang kosong,
 adalah kuat arus yang mengalir,
 dan adalah jumlah lilitan.

μo I
B=
2 πa

Dimana,

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

µo = 4 x10-1 Wb.A-1m-1 ( permeabilitas magnetik untuk ruang vakum )

I : kuat arus listrik (A)

a : jarak titik ke kawat berarus (m)

B : induksi magnetik (tesla) atau (Wb m-2)

π = 3,14

Rumus solenoida berjarak x dari ujung :

µo . I . n
B= (cos α +cos β)
2L

Solenoid merupakan salah satu jenis kumparan yang terbuat dari kabel panjang yang
dililitkan secara rapat dan dimana panjangnya jauh lebih besar daripada diameternya.

2. Bisa, medan magnet dapat dihasilkan dengan arus searah dengan cara diletakkan pada
solenoid (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat)
dam dialiri arus listrik searah (DC)

3. Tidak, jika kita memakai arus searah, maka tidak akan terbangkit ggl induksi
kumparan sekundernya sehingga tidak ada tegangan yang keluar dari trafo.

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

1.7 ANALISA HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum kali ini mengenai Medan Magnetik pada solenoida kami belajar
mengenai pengertian solenoida, elektromagnetik, rumus-rumus yang berkaitan dengan
medan magnetik , serta melakukan sebuah percobaan. Pada percobaan praktikum ini
kami menggunakan Modul 61-400 yang dirangkai secara manual menggunakan kabel
jumper dan dirangkai sesuai pada keterangan modul. Modul 61-400 kemudian dilairi
atus listrik sehingga kumparan solenoida yang telah diletakkan akan menghasilkan
medan magnet. Dengan menggunakan kompas yang telah disiapkan untuk melihat arah
medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida. Kompas lalu diputar searah dengan
jarum jam. Kompas digerakan dari arah jam 1, jam 2, jam 3, jam 4, jam 5, jam 6, jam 7,
jam 8, jam 9, jam10, jam 11, dan jam 12 atau sampai ke titik awal ketika kompas
digerakkan. Dan hasil yang kami dapatkan adalah arah penunjuk jarum kompas selalu
berubah - ubah sesuai dengan letaknya. Pada percobaan ini membuktikan bahwa garis
gaya magnet akan mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan. Pada percobaan
kedua kami melakukan percobaan dengan menggunakan alat Solenoida Test Ring.
Diketahui nilai Arus Solenoida nya 0.3 , 0.3 dan 0.3 Ampere. Dan masing-masing nilai
X nya 5 mm, 10 mm dan 15 mm, dengan nilai CL nya sama yaitu 8 mm, untuk
mendapatkan nilai SL dapat ditemukan dengan menggunakan rumus/selisih dari X- CL.
Sehingga didapatlah nilai SL nya saat X= 5 mm dan CL = 8 mm yaitu sebesar -3 mm ,
pada saat nilai X = 10 mm dan CL= 8 mm nilai SL nya sebesar 2 mm, dan pada saat
nilai X =15 mm dan CL =8 mm nilai SL nya sebesar 7 mm, dapat diambil kesimpulan
bahwa jika semakin kecil selisih antara X dan CL makan Spring Length (b) yang
didapatkan akan semakin besar. Diketahui bahwa Panjang pegas saat bertambah (b)
masing-masing sebesar 30 mm, 30 mm dan 20 mm, untuk mencari nilai Force dibutuh
kan rumus (b – 20 x 4,38) disini nilai 20 yang digunakan merupakan ketetapan. Maka
didapatkan nilai force pada masing-masing percobaan yaitu sebesar 43,8 mN, 43,8 mN
dan 0 mN. Maka dapat disimpulkan dari solenoida test rig bahwa semakin panjang X
maka trip nya semakin lama, dan semakin panjang X maka B nya semakin kecil dan
sebaliknya.

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

1.8. KESIMPULAN

1. Banyaknya lilitan pada solenoida akan mempengaruhi besarnya kuat medan


magnet yang dihasilkan.
2. Semakin besar selisih antara nilai X dan CL maka nilai SL nya semakin besar.
3. Jarak kompas pada solenoida akan mempengaruhi putaran pada kompas
yang menunjukan arah medan magnet.

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tim Laboratorium Riset Fenomena Medan Elektromagnetik. 2018. Modul


Praktikum Fenomena Medan Elektromagnetik. Indralaya: Universitas
Sriwijaya.
[2] P.A.Tipler. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
[3] Astuti, Irnin Agustina Dwi Astuti. 2014. Penentuan Kutub Magnet Batang dengan
Metode Simpangan Kumparan Solenoida Berarus Listrik. Yogjakarya:
Universitas Ahmad Dahlan Yogjakarta.
[4] J. R. Reitz, dkk. 1993. Dasar Teori Listrik Magnet terjemahan Suwarno Wiryosimin.
Bandung : ITB.
[5] Sinaga, Dian. 2017. Gelombang Elektromagnetik, https://www.studiobelajar.
com/gelombang-elektromagnetik/. (Dikutip pada 25 September 2019 di
Palembang).
[6] _____. 2018. Pengertian Solenoida,https://teknikelektronika.com/pengertian-
solenoida-cara-kerja-jenis-solenoid/. (Diakses pada 25 September 2019 di
Palembang).

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046
ILHAMI KURNIAWAN
03041181722018

LABORATORIUM RISET FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019/2020

LAMPIRAN ALAT

1. Praktikum 1

1.1 Lampiran Alat

Modul 61-400 Jumper

Kompas Induction Test Ring

Solenoid Test Ring Multimeter

M. ILHAM ANDRI SUYADI Medan Magnetik Pada Solenoida


03041281621046

Anda mungkin juga menyukai