Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

FIELD TRIP MANAJEMEN USAHA TANI


“PEKON BANJAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG ALIP
TANGGAMUS LAMPUNG”

Sadli Rosyd 05011381621091


M.Imam kurniawan 05011381621140
Muhammad Kurniawan 05011381621092
Komang Hari Astrawan 05011381621149
M.Fajri Ramadhan 05011381621124
Indra Cahaya Putra 05011381621141
Eka Renu Manggala 05011381621143
Syah Alam Akbar 05011381621122
Andre Darmawan 05011381621137
Muhammad thoriq aziz 05011381621130
Dimas Haidar Ramadhan 05011381621123

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
ridha dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan fieldtrip praktikum Ilmu Usaha
Tani dengan lancar dan tepat pada waktunya.Penyusunan Laporan dimaksudkan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Usaha Tani. Penyusunan makalah
menggunakan beberapa referensihasil studi literatur media elektronik/maya
(internet).Penyusun berharap semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat yangbagi para
pembaca. Walau demikian penyusun mengakui bahwa Laporan ini masih banyak
kekurangannya. Karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun |
demi kesempurnaan penyusunan laporan praktikum selanjutnya.

Palembang, 26 April 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan usahatani merupakan kegiatan yang mengupayakan pengelolaan unsur-unsur
produksi baik Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), maupun modal dengan
tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian. Mulai dari perencanaan
dalam dalam berusahatani hingga langkah dalam proses pemasaran suatu produk tersebut.
Sebagai mahasisiwa pertanian jurusan agribisnis yang mempelajari materi yang berhubungan
dengan masalah social, perlu adanya pengalaman tentang kegiatan berusahatani mulai dari
budidaya hingga pemasaran dengan memperhitungkan biaya serta pendapatannya. Oleh sebab
itu, diadakanlah praktikum lapang ini untuk menunjang praktik ilmu usahatani
mahasisiwa/mahasiswi yang didapat dari kuliah materi sekaligus memberikan pengalaman
praktis berupa pengetahuan tentang kegiatan mahasiswa agribisnis di lapangan yang belum
pernah diterima sebelumnya. Sehingga mahasiswa/mahasiswi dapat mengaplikasikannya secara
langsung dan paham karena merasakan secara langsung dari praktek lapang yang dilakukan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum lapang Usahatani yang dilaksanakan mahasiswa adalah
1. Dapat mengerti dan memahami kehidupan para petani di daerah dengan keragaan usaha tani
yang benar-benar di lakukan oleh petani.
2. Mengerti dan memahami aspek sosial ekonomi usahatani yang dilakukan oleh petani dan
kendala-kendala yang dihadapi petani dalam berusahatani.
3. Mampu melaksanakan survey rumah tangga petani.
4.Mampu melakukan pengambilan data primer dengan wawancara pada para petani dengan
menggunakan daftar pertanyaan.
5. Mampu melakukan analisis Usahatani yang dilakukan setiap individ rumah tangga dari petani.

1.3 Manfaat
1. Mengetahui kondisi sebenarnya dari usaha tani yang terdapat di daerah Tanggamus.
2. Mengetahui sosial ekonomi desa tersebut serta bisa menganalisa berdasar literatur yang ada.
3. Mendapatkan pelajaran secara langsung dari petani mengenai praktek usaha tani
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Usahatani


Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengusahakan dan
mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga
memberikan manfaat yang sebaikbaiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani mrupakan
ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan
mengkoordinasikan penggunaan faktor faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga
usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin. Ada banyak definisi ilmu
usahatani yang diberikan. Berikut ini beberapa definisi menurut beberapa pakar,
• Menurut Daniel
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani mengkombinasikan dan
mengoperasikan berbagai faktor produksi seperti lahan, tenaga, dan modal sebagai dasar
bagaimana petani memilih jenis dan besarnya cabang usahatani berupa tanaman atau ternak
sehingga memberikan hasil maksimal dan kontinyu.
• Menurut Efferson
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara mengorganisasikan dan
mengoperasikan unit usahatani dipandang sudut efisien dan pendapatan yang kontinyu.
• Menurut Vink (1984)
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari norma-norma yang digunakan untuk
mengatur usaha tani agar memperoleh pendapatan yang setinggi-tingginya.
• Menurut Prawirokusumo (1990)
Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana
membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, peternakan,
atau perikanan. Selain itu, juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana
membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha pertanian, peternakan, atau perikanan untuk
mencapai tujuan yang telah disepakati oleh petani/peternak tersebut.
• Menurut Soekartawi (1995)
Bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan
sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada
waktu tertentu.
• Menurut Adiwilaga (1982),
Ilmu usahatani adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan orang melakukan pertanian dan permasalahan yang ditinjau secara khusus dari
kedudukan pengusahanya sendiri atau Ilmu usahatani yaitu menyelidiki cara-cara seorang petani
sebagai pengusaha dalam menyusun, mengatur dan menjalankan perusahaan itu. Dari berbagai
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan melalui produksi pertanian yang berlebih
maka diharapakan memperoleh pendapatan tinggi. Dengan demikian, harus dimulai dengan
merencanakan untuk menentukan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi
pada waktu yang akan datang secara efisien sehingga dapat diperoleh pendapatan yang
maksimal. Dari definisi tersebut juga terlihat ada pertimbangan ekonomis di samping
pertimbangan teknis.
2.2 Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk
memproduksi suatu barang. Biaya Produksi adalah nilai sumber daya dalam penggunaan yang
terbaik. Biaya Produksi perlu dipertimbangkan dalam mengukur seluruh biaya produksi. Biaya
eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang berbentuk kas,sedangkan
biaya implisit adalah biaya dikeluarkan dalam proses produksi dalam bentuk
nonkas.Keuntunganekonomi adalah penerimaan dikurangi semua biaya, tercakup di dalamnya
pengembalian normal untuk manajemen dan modal.Biaya marjinal adalah perubahan biaya
total yang berkaitan dengan perubahan satu unit output.Sedangkan, biaya inkremental dapat
diartikan sebagai tambahan biaya total dari penerapankeputusan manajerial.Biaya Rata-rata,
Biaya Marjinal dan Biaya Total Rata-rata.

Macam-Macam Biaya Produksi


Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh factor faktor
produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barangbarang produksi oleh perusahaan
tersebut. Untuk analisis biaya produksi perlu diperhatikan dua jangka waktu, yaitu (1) jangka
panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan dan
(2) jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi dapat berubah dan
sebagian lainnya tidak dapat berubah. Dalam bab ini hanya dibahas biaya produksi jangka
pendek Biaya produksi dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitu (1) Biaya tetap (fixed
cost) dan (2) Biaya variabel (variable cost). Dalam analisis biaya produksi perlu
memperhatikan (1) biaya produksi rata-rata : yang meliputi biaya produksi total rata-rata
,biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya variabel rata-rata ; dan (2) biaya produksi marjinal,
yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menambah satu unit
produksi.Jadi, dari segi sifat biaya dalam hubungannya dengan tingkat output, biaya produksi
dapat dibagi ke dalam:
1. Biaya Total ( Total Cost = TC) . Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan produksi.
TC = TFC + TVC
Dimana TFC = total fixed cost; dan TVC = total variable cost.
2. Biaya Tetap Total (total fixed cost = TFC). Biaya tetap total adalah keseluruhan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh fakto produksi yang tidak dapat berubah
jumlahnya. Sebagai contoh : biaya pembelian mesin, membangun bangunan pabrik,
membangun prasarana jalan menuju pabrik, dan sebagainya.
a) Biaya Variabel Total (total variable cost = TVC). Biaya variabel total
adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi
variabel. Contoh biaya variabel : upah tenaga kerja, biaya pembelian bahan baku,
pembelian bahan bakar mesin, dan sebagainya.
b) Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC). Biaya tetap ratarata adalah
biaya tetap total dibagi dengan jumlah produksi.
2.3 Pengertian Penerimaan dan Pendapatan (dan Rumus)
1. Penerimaan
Penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan
kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan
hasil produksinya.Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan
barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau TR = Q x P. Dalam
menganalisa biaya umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau revenue atau total
revenue. Pengertian penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diterima dari hasil
penjualan barang pada tingkat harga tertentu.
Secara matematik total revenue dirumuskan sebagai berikut:
TR (Penerimaan Total) = PQ x TR
P = Harga Barang
Q = Jumlah barang yang dijual.
Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi,dapat dirumuskan
AR = TR/Q
Penerimaan Marginal adalah tambahan penerimaan sebagai akibat dari tambahan produksi,
dirumuskan
MR = ΔTR/ΔQ
TR MR = Marginal Revenue,
ΔTR = Tambahan penerimaan,
ΔQ = Tambahan Produksi.
Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC) dapat diketahui beberapa
kemungkinan diantaranya : TR < TC = keadaan untung / laba TR= TC = keadaan Break
Even Point TR > TC = Keadaan rugi. Dalam pengertian umum pendapatan adalah hasil
pencaharian usaha. Budiono (1992 : 180) mengemukkan bahwa pendapatan adalah hasil
dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sector produksi. Sedangkan
menurut Winardi (1992 : 171) pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya
yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Berdasarkan kedua
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu.Dengan
demikian maka yang dimaksud dengan pendapatan jasa adalah nilai dari seluruh jasa yang
dihasilkan suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu.Dalam akuntansi pendapatan dan
beban dijelaskan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal bank selama satu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas
dan tidak secara langsung berasal dari kontribusi penanaman modal.
Rumus menghitung biaya pendapatan :
Y=C+I
Dimana :
Y=Pendapatan ; C=Konsumsi ; I=Investasi
Jadi kesimpulannya investasi adalah SISA dari kelebihan pendapatan yang tidak
dikonsumsi.
2. Pendapatan
Pendapatan adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat
dalam suatu negara selama satu tahun. Konsep Pendapatan Nasional
a. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam
perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan

b. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)


PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang
dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri.

c. NNP (Net National Product)


NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode
tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus:NNP = GNP – Penyusutan

d. NNI (Net National Income)


NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi
pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus : NNI = NNP – Pajak tidak langsung

e. PI (Personal Income) PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang


diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi
Naik turunnya harga sering terjadi pada hasil pertanian yang dipengaruhi oleh alam.
Kondisi dimana berkurangnya peroduksi, secara makro akan menaikkan harga. Namun
bagi petani hal yang menguntungkan ini belum tentu dapat dinikmatinya. Karena waktu
produksi yang tidak dapat ditentukan petani. Pada waktu harga turunpun petani tidak dapat
pula menyesuaikan volume produksi dengan segera, sehingga kerugian yang besar
seringkali dialami petani. Melihat kondisi petani yang lemah dalam masalah harga dan
kurang adanya jaminan pasar yang jelas, maka petani membutuhkan bantuan dari
perusahaanperusahaan berbasis pertanian dengan jalan adanya kemitraan (Ana,2007)
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Wawancara Responden


1. Karateristik Rumah Tangga Petani
Identitas:
Nama KK : Pak Gusani
Kecamatan : Gunung Alip
Desa : Pekon Banjar negeri
RT/.RW : 2/7
Tanggal wawancara : 20 April 2018
Nama petani : Pak Gusani
Umur : 53 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan utama : Petani
Pekerja sampingan : Pedagang
Jumlah anggota keluarga : 4 jiwa

JENIS PEKERJAAN
NO KELAMIN PENDIDIKAN UTAMA SAMPING KET
NAMA UMUR AN
1. PakGusani Laki Laki 53 SMP Petani Pedagang
2. Bu Emy Perempuan 45 SMA Pedagang
3. Heru Laki Laki 23 SMA
4. Intan Rani Perempuan 13 SMP Pelajar

Luas lahan yang digunakan oleh bapak gusani ialah : 1 hektar


tenaga kerja yang digunakan dalam mengelola usaha tani ialah Keluarga Bapak gusani sendiri
Dan menurut bapak gusani tenaga kerja dari keluarga dan tenaga kerja dari luar sama
efisiennya.
Ciri khas yang dimiliki bapak gusani dalam mengolah ialah dalam pengelolaan
lahan,peraturan dan perairan.Menurut bapak gusani kesulitan yang dihadapi ialah ketika pada
saat panen pas hujan,kekurangan pupun N dan Patah leher.
BIAYA USAHA TANI
LAHAN : PADI.

NO Biaya Jumlah Harga Total


1. Biaya Tetap (Fixed Cost ) 5000.000
-Modal Dan peralatan.
2. Biaya Variabel
-Bibit 4 Bungkus Rp.15.000 Rp.60.000
-Pupuk
Urea 12 Bungkus Rp.25.000 Rp.300.000
TSP 9 Bungkus Rp.25.000 Rp.225.000
KCL 7 Bungkus Rp.25.000 Rp.175.000
-Pestisida 4 Bungkus Rp.45.000 Rp.180.000
3. TOTAL BIAYA Rp.5.940.000

LAHAN : SAYURAN

NO Biaya Jumlah Harga Total


1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Rp.5000.000
-Modal dan Peralatan.
2. Biaya Variabel
-Bibit 1 Kg Rp.120.000 Rp.50.000
-Pupuk
Kandang 30 Kwital Rp.25.000 Rp.750.000
Urea 9 Bungkus Rp.25.000 Rp.225.000
TSP 7 Bungkus Rp.25.000 Rp.175.000
-Pestisida 4 Bungkus Rp.45.000 Rp.180.000

3. TOTAL BIAYA Rp.6.380.000

PENERIMAAN
NO Jenis Komoditas Jumlah Harga Total
1. Padi 4,5 Ton Rp.3.900/Kg Rp.17.550.000
2. Sayuran 5 Ton Rp.4.500/Kg Rp.22.500.000

TOTAL 40.050.000
TABEL PENDAPATAN

NO Jenis Biaya ( Padi ) Total


1. Biaya Total Rp.5.940.000
2. Penerimaan Rp.17.550.000
3. Pendapatan Rp.11.610.000

NO Jenis Biaya (Wortel) Total


1. Biaya Total Rp.6.380.000
2. Penerimaan Rp.22.500.000
3. Pendapatan Rp.26.120.000

PEMASARAN HASIL
NO KOMODITAS % Yg Dikosumsi % Yang dijual Tempat menjual
1. Padi 20% 80% Tengkulak
2. Sayuran 30% 70% Tengkulak

KELEMBAGAAN

NO Lembaga Ditingkat Petani Lembaga yang Manfaat


bermitra dg
petani
1. GAPOKTAN - Mudah dalam
Menjalankan
pengelolaan
pertanian

Kendala Kendala yang dihadapi petani dan cara mengatasinya.

NO KENDALA BIDANG SOLUSI


1. Kualitas Kesuburan Tanah menurun Pengelolaan tanah Perlu upaya
konservasi meliputi
perbaikan stuktur
tanah dg cara
membajak dan
menambah
BOT,untuk perbaikan
unsur haranya
bisa ditambahkan
Puouk organic dan
minimanilasi aplikasi
pupuk kimia
(penggunaan optimal).
2. Hama utama Hama tanaman Pada padi,
menyerang Menggunakan
tanaman padi, pestisida
sesuai dengan dosis,
waktu, dan
sasaran yang tepat.
Pada Sayuran,
penyiangan secara
teratur.
3. Harga jual Penjualan dan Perlu dibentuk suatu
rendah pemasaran kelembagaan
yang berkompeten
dalam
biadangnya (KUD),
agar
kesejahteraan petani
membaik

BEP Unit (Padi) = TFC / (P-Vc)


= 5.000.000 / (17.550.000 — 940.000)
= 0,301

BEP Unit (Sayuran) = TFC / (P-Vc)


= 5.000.000 / (22.500.000 — 1.380.000)
= 0,236

BEP Rupiah (Padi) = TFC / 1- (Vc/P)


= 5.000.000 / 1- (940.000/17.550.000)
= 5.000.000 / 0,95
= 5.263.157,89

BEP Rupiah (Sayuran) = TFC / 1- (Vc/P)


= 5.000.000 / 1- (1.380.000/22.500.000)
= 5.000.000 / 0,939
= 5.324.813,63
RC (Padi) = TR / TC
= 17.550.000 / 5.940.000
= 2,95

RC (Wortel) = TR / TC
= 22.500.000 / 6.380.000
= 3,52

Pembahasan Wawancara Responden dan Analisis Data


Pada praktikum lapang Manajemen usaha tani kita melakukan wawancara dan observasi
pada bapak Gusani (53 tahun) yang tinggal di desa Pekon Banjar negeri Kecamatan.Gunung Alip
Tanggamus. PakGusani memilki seorang istri bernama Emy (45) dan dua orang anak Heru(23)
dan Intan (13). Pak Gusani bekerja sebagai petani, dan istrinya merupakan seorang pedagang,
sedang anaknya Heru sudah lulus sekolah dan Intan masih duduk di kelas 2 SMP.Dari hasil data
diatas juga dapat kita ketahui bahwa responden merupakan seorang petani dengan komoditas
padi seluas 5000m2 dan Sayuran 5000m2. Pada komoditas padi biasa fixs cost lebih kecil dari
pada fixs cost yang dibutuhkan pada komoditas Sayuran. Hal tersebut dikarenakan pada
budidaya Sayuran lebih besar penegeluaran yang lebih banyak dan pembudidayaan yang lebih
intensif.Untuk budidaya Sayuran diketahui biaya tetapnya sebesar Rp.5.000.000,- dan biaya
variabel Rp.1.380.000 sehingga total keseluruhan dari biaya produksi sebesar Rp. 6.380.000,-.
Sedangkan untuk budidaya padi diketahui biaya tetapnya sebesar Rp.5.000.000,- dan biaya
variabel Rp.940.000 sehingga total keseluruhan dari biaya produksi sebesar Rp. 5.940.000,-. Dari
segi penerimaan dan pendapatan, budidaya Sayuran mendapatkankeuntungan lebih besar dari
pada padi, sebab dari harga jual Sayuran lebih mahal yaitu 4.500 rupiah/kg dibandingkan dengan
padi yang hanya 3.900 rupiah/kg.hal tersebut menyebabkan pendapatan dari budidaya Sayuran
akan lebih besar dari pada budidaya padi.
Nilai RC yang didapatkan pada budidaya Sayuran sebesar 3,52 artinya dengan pendapatan
Sayuran sebesar 16.120.000 rupiah dan nilai RC 3,52 maka petani dikatakan untung karena RC
lebih dari 1, sebaliknya jika RC kurang dari satu dikatakan Rugi/ budidaya/ usahatani yang
dilakukan tidak layak untuk diteruskan. Sedangkan Nilai RC yang didapatkan pada budidaya
padi sebesar 2,95 artinya dengan pendapatan padi sebesar 11.610.000 rupiah dan nilai RC 2,95
maka petani dikatakan untung karena RC lebih dari 1, sebaliknya jika RC kurang dari satu
dikatakan Rugi/ budidaya/ usahatani yang dilakukan tidak layak untuk diteruskan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Usahatani merupakan upaya petani untuk menggunakan atau memanfaatkan seluruh
sumberdaya (tanah, pupuk, air, obat-obatan, uang,tenaga dan lain-lain) dalam suatu usaha
pertanian secara efisien sehingga dapat diperoleh hasil berupa produksi maupun keuntungan
finansial secara optimal.Didalam usaha tani terdapat biaya produksi adalah nilai sumber daya
dalam penggunaan yang terbaik, penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari
penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang
diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya, dan pendapatan adalah
merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara
selama satu tahun Kesimpulan hasil data, Nilai RC yang didapatkan pada budidaya wortel
sebesar 3,52 artinya dengan pendapatan wortel sebesar 16.120.000 rupiah dan nilai RC 3,52
maka petani dikatakan untung karena RC lebih dari 1, sebaliknya jika RC kurang dari satu
dikatakan Rugi/ budidaya/ usahatani yang dilakukan tidak layak untuk diteruskan. Sedangkan
Nilai RC yang didapatkan pada budidaya padi sebesar 2,95 artinya dengan pendapatan padi
sebesar 11.610.000 rupiah dan nilai RC 2,95 maka petani dikatakan untung karena RC lebih
dari 1, sebaliknya jika RC kurang dari satu dikatakan Rugi/ budidaya/ usahatani yang
dilakukan tidak layak untuk diteruskan.

4.2 Saran
dalam pengerjaan laporan fieldtrip ini kami berharap untuk adanya
bimbingan dari asisten agar dalam pengerjaan laporan dapat berjalan dengan baik dalam hal
ini hasil laporan. Sedangkan untuk petani yang ada di desa Pekon banjar Negeri ini perlu
adanya bimbingan dari pemerintah agar usaha bertani yang dalam hal ini kebanyakan
merupakan Sayuran, sebab sebagian besar dari mereka masih menggunakan pestisida kimia.
Selain itu untuk meningkatkan usaha mereka perlu adanya modal yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai