Anda di halaman 1dari 2

JUMP 3

48. Iya, karena bagian lembab sangat disukai oleh bakteri dan juga jamur.
49. Diagnosa Keperawatan yang muncul :
Kerusakan integritas kulit
Hambatan rasa nyaman
Nyeri Akut
50. Karena pada malam hari meningkatnya suhu tubuh
51. Bakteri Streptococcus
52. Faktor predisposisi : Kulit kering, alergi dan virus.

JUMP 4

49. Diagnosa yang sering muncul pada Dermatitis atopic (Nanda, 2018) :
1. Kerusakan integritas kulit
2. Nyeri Akut
3. Gangguan pola tidur
4. Kurang pengetahuan
5. Hambatan rasa nyaman
6. Hipertermi
7. Resiko kerusakan integritas kulit
50. Faktot-faktor yang menyebabkan kulit gatal di malam hari (Lyndon, 2015) :
1. Faktor alami.
a. Ritme sirkadian
Setiap 24 jam sekali, tubuh mengalami proses biologis yang disebut
ritme sirkadian. Ritme sirkadian merupakan proses ketika tubuh
meregulasi hormon dan unsur kimiawi, naik dan turun secara
bergantian seperti roda berputar. Proses ini dapat
menyebabkan perubahan yang berimbas pada fungsi kulit, dan
biasanya itu terjadi di malam hari. Perubahan yang dimaksud antara
lain:
a) Meningkatnya suhu tubuh dan aliran darah ke kulit – ini membuat
kulit terasa hangat sehingga meningkatkan sensasi gatal.
b) Naiknya kadar sitokin, molekul yang fungsinya
mengkoordinasi komunikasi antarsel dalam sistem imun. Sitokin
ini dapat meningkatkan inflamasi.
c) Menurunnya jumlah kortikosteroid–hormon yang dapat
menurunkan inflamasi.
d) Dari semua perubahan yang disebutkan tadi, penyebab kulit gatal
di malam hari yang paling besar adalah karena kulit kehilangan
lebih banyak air ketika malam. Ini juga yang menjadi alasan
mengapa kulit sering terasa gatal saat cuaca sedang dingin.
b. Menopause dan kehamilan
Kedua kondisi ini dialami oleh wanita akibat perubahan hormon di
dalam tubuhnya. Perubahan hormon estrogen bisa
menyebabkan kulit kering dan gatal. Beberapa perempuan
usia menopause bahkan menggambarkan sensasi gatalnya mirip
seperti ketika semut merambat di bawah permukaan kulit.
2. Penyakit.
Penyakit kulit, gangguan hormon, liver, ginjal dan saraf

51. Infeksi Staphylococcus aureus ditemukan pada >90% lesi Dermatitis Atopik
(BoediardJa, 2016).
52. Faktor Predisposisi (Doenges, Marlynn E dkk, 2016) :
1. Keringnya kulit
2. Iritasi oleh sabun, deterjen, pelembut pakaian, dan bahan kimia lain.
3. Menciptakan kondisi yang terlalu hangat untuk anak, misalnya
membungkus anak dengan pakaian berlapis.
4. Alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu.
5. Alergi terhadap debu, serbuk bunga, atau bulu hewan.
6. Virus dan infeksi lain.
7. Perjalan ke Negara dengan iklim berbeda.

Anda mungkin juga menyukai