Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran adalah membandingkan besaran yang digunakan dengan besaran standar. Sesuai dengan
namanya, pengukuran waktu ini menggunakan jam henti atau stopwatch sebagai alat utamanya. Cara ini
sering digunakan karena merupakan cara yang paling banyak dikenal, alasan lainnya yang menyebabkan
metode ini sering digunakan adalah kesederhanaan aturan-aturan pengukuran yang dipakai (Sutalaksana,
2006).

Untuk mengukur diperlukan alat ukur. Alat ukur yang digunakan tergantung pada besaran ukur yang
nilainya ingin diukur. Salah satu alat ukur yang vital adalah alat ukur timbang atau timbangan. Alat ukur
timbang telah lama dipergunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk perdagangan
eceran maupun perdagangan besar. Kegiatan peimbangan bertujuan untuk mendapatkan nilai suatu besaran
massa. Data-data yang didapatkan dari hasil penimbangan hanya merupakan estimasi. Estimasi hasil
penimbangan masih mengandung keragu-raguan. Keraguraguan yang diperoleh dari hasil pengukuran
dapat diartikan sebagai nilai ketidakpastian. Ketidakpastian itu sendiri dapat diartikan ukuran reliabilitas
suatu hasil pengukuran sehingga ketidakpastian menentukan mutu dari hasil pengukuran (Edi Subeno,
2009).

Nilai ketidakpastian dapat diperoleh dengan cara mengkalibrasi alat ukur khususnya timbangan. Kalibrasi
merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat
ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu tertelusur pada standar nasional
maupun internasional. Hasil yang didapatkan dari kegiatan kalibrasi adalah mendapatkan 2 kesalahan
penunjukan, nilai pada tanda skala, faktor kalibrasi, atau faktor kalibrasi lainnya (LIPI, 2008).

Banyak sekali metode yang digunakan untuk mengkalibrasi anak timbangan dan timbangan elektronik
antara lain: metode OIML (Organitation International Metrologi Legal), Euromet, CSIRO (Commonwealth
Scientific and Industrial Research Organitation), metode kalibrasi KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan
lain sebagainya. Metode CSIRO berasal dari Australia. Metode ini masih mengacu pada OIML. Pengujian
penimbangan daya ulang pembacaan pada metode CSIRO, perulanganannya lebih banyak dilakukan jika
dibandingkan dengan metode yang lain.
Menurut sistem internasional (SI) satuan massa adalah kilogram (kg) (LIPI, 2008). Satu kilogram
didefinisikan sebagai prototipe kilogram internasional yang dibuat dari panduan 90% platinum dan 10%
iridium dengan densitas 21500 kg/m3 (OIML R 111-1, 2004). Anak timbangan satu kg dihasilkan dari
kesepakatan internasional. Anak timbangan ini disimpan di Paris Prancis. Anak timbangan ini biasa disebut
sebagai anak timbangan kelas E 0 . Anak timbangan E 0 diturunkan menjadi anak timbangan kelas E1 .
Anak timbangan ini digunakan sebagai standar nasional yang disimpan pada tiap negara. Turunan dari anak
timbangan kelas E1 adalah E 2 , F1 , F 2 , M1 dan M2 . Anak timbangan yang bisa digunkan untuk
mengkalibrasi adalah kelas E 2 , F1 , F2 , M1 dan M2 . Kalibrasi anak timbangan bisa dilakukan menurun
mulai dari anak timbangan E 2 , F1 , F 2 , M1 sampai M2 , tetapi proses kalibrasi tidak bisa dilakukan
sebaliknya.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mampu melakukan kalibrasi anak timbangan dengan metode CSIRO


2. Menghitung ketidakpastian kalibrasi anak timbangan
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori

Anak timbangan adalah benda ukur massa diperuntukkan atau dipakai sebagai pelengkap pada alat timbang
yang menentukan hasil penimbangan. Karakter fisik dan metrologisnya diatur, yang meliputi : harga
nominal, bahan, konstruksi, dimensi, massa jenis, kondisi permukaan, penandaan dan kesalahan
maksimumnya. Peraturan tentang karakteristik dan sifat metrologis anak timbangan diatur berdasarkan
Surat Edaran Direktur Metrologi tanggal 29 juni 1999 No. 4599/ Dirmet-1.1/ VI/ 1999.

Gambar 2.1 : Anak Timbangan

Anak timbangan atau batu timbangan yang selama ini kita kenal mungkin hanyalah anak timbang yang
digunakan untuk perdagangan dipasar-pasar. Biasanya anak timbangan tersebut digunakan sebagai satu
kesatuan perangkat menimbang pada timbangan meja atau timbangan cb. Kelas anak timbangan yang
digunakan pada proses perdagangan tersebut adalah anak timbangan dengan kelas M3 diamana saat ini
biasanya anak timbangan tersebut hanya terbuat dari besi cor.

Diluar anak timbangan yang digunakan untuk proses perdagangan dengan kelas M3 tersebut masih banyak
kelas anak timbangan lainnya dari anak timbangan kelas M2 hingga yang paling akurat adalah anak
timbangan E1. Yang membedakan kelas anak timbangan yang pertama adalah ketelitian anak timbangan,.
Hal ini adalah pembeda utama dari bergai kelas anak timbangan. Misalnya anak timbangan 20 kg dengan
kelas M3 menurut stnadar OIML dapat memiliki deviasi +/- 10,000mg sedangkan anak timbangan dengan
kelas yang lebih tinggi misalnya anak timbangan F1 20 kg dapat memiliki deviasi +/-100mg. Yang kedua
adalah Bahan pembuatan anak timbangan, Semakin tinggi kelas anak timbangan maka bahan yang
digunakan juga harus semakain bagus. Untuk anak timbangan M3 hingga M1 masih dapat menggunakan
bahan baku besi. Namun semakin tinggi kelas anak timbangan misalnya mulai M1 lebih baik jika
menggunakan stainless steel. Bahan untuk pembuatan anak timbangan berpengaruh terhadap ketahanan
anak timbangan dan juga tingkat magnetizationnya.

Fungsi dari anak timbangan dengan kelas yang tinggi adalah sebagai anak timbangan kalibrasi. Anak
timbangan kalibrasi adalah anak timbangan yang akan digunakan sebagai acuan pada penyetelan
timbangan. Baik pada timbangan mekanik maupun pada timbangan digital. Misal kita memiliki timbangan
digital dengan kapasitas dan ketelitian 5 kg x 1 g maka untuk acuan kalibrasi seharusnya kita menggunakan
anak timbangan 5 kg dengan kelas M1 dimana anak timbangan 5 kg dengan kelas M1 tersebut memiliki
deviasi hanya +/- 250mg.

Anak timbangan dengan kelas yang tinggi juga menjadi suatu persyaratan kelengkapan standar dalam
sebuah lab atau juga perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikasi iso. Dengan adanya anak timbangan
standart dengan kualitas yang baik maka perusahaan atau institusi dapat melakukan pengecekan terhadap
instrumen penimbangannya setiap waktu. Dengan demikian maka kontrol kualitas juga menjadi lebih
terjaga.

CSIRO adalah salah satu metode kalibrasi anak timbangan. CSIRO adalah lembaga penelitian terbesar
Australia dan didirikan pada tahun 1916. CSIRO menggunakan ilmu pengetahuan terapan dan penelitian
untuk menyelesaikan masalah dan membuat perbedaan pada perekonomian, masyarakat dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai