1. Aminogliserida
2. Ansamisin
Geldanamycin Antibiotik
antitumor
Herbimycin
(masih dalam
penelitian)
3. Carbacephem
Carbapenem
Ceftizoxime Cefizox
(penggunaann
ya tidak
dilanjutkan)
Ceftriaxone Rocephin
9. Glikopeptida
10. Linkosamida
11. Lipopeptida
12. Makrolida
Penyakit kuning
13. Monobactam
14. Nitrofuran
15. Oxazolidonona
Linezolid Zyvox
16. Penisilin
Dicloxacillin Dynapen
(penggunaann
ya tidak
dilanjutkan)
Flucloxacillin Floxapen
(patennya
dijual ke Grup
Actavis Eropa).
Actavis adalah
perusahaan
yang
mengembangk
an obat
generik dan
berpusat di
Amerika
Serikat.
Mezlocillin Mezlin
(penggunaann
ya tidak
dilanjutkan)
Methicillin Staphcillin
(penggunaann
ya tidak
dilanjutkan)
Nafcillin Unipen
(penggunaann
ya tidak
dilanjutkan)
Oxacillin Prostaphlin
(penggunaann
ya tidak
dilanjutkan)
Penicillin G Pentids
(penggunaann
ya tidak
dilanjutkan)
Piperacillin Pipracil
(penggunaann
ya tidak
dilanjutkan)
Penicillin G Pfizerpen
potassium (penggunaann
ya tidak
dilanjutkan)
Ticarcillin Ticar
(penggunaann
ya tidak
dilanjutkan)
Ticarcillin/clavulanat Timentin
e
18. Polipeptida
19. Kuinolona
20. Sulfonamida
Sulfonamidochrysoi Prontosil
dine
21. Tetracyclin
Ototoksisitas
(kerusakan pada
telinga (oto-),
khususnya koklea
atau saraf
pendengaran dan
kadang-kadang
sistem vestibular
akibat toksik atau
antibiotik)
Platensimycin
Quinupristin / Synercid
dalfopristin