0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
100 tayangan1 halaman
Standar Prosedur Operasional Pengadaan Perbekalan Farmasi menjelaskan prosedur pengadaan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di rumah sakit untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan secara efisien dan rasional dengan memperhatikan peraturan pemerintah dan keputusan menteri terkait.
Standar Prosedur Operasional Pengadaan Perbekalan Farmasi menjelaskan prosedur pengadaan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di rumah sakit untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan secara efisien dan rasional dengan memperhatikan peraturan pemerintah dan keputusan menteri terkait.
Standar Prosedur Operasional Pengadaan Perbekalan Farmasi menjelaskan prosedur pengadaan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di rumah sakit untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan secara efisien dan rasional dengan memperhatikan peraturan pemerintah dan keputusan menteri terkait.
……………… Kepala Rumah Sakit Tanggal Terbit …………………….. PROSEDUR TETAP Pengadaan Obat,alat kesehatan, dan bahan Medis Habis Pakai (BMHP) merupakan salah satu kegiatan untuk mengadakan PENGERTIAN obat, alkes, atau bahan medis habis pakai yang di perlukan untuk pelayanan. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan TUJUAN Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien dan rasional. 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. 2. Peraturan pemerintahan No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat kesehatan. 3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1197 tahun 2004 KEBIJAKAN tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. 4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 5. Peraturan Kapolri Nomor 11 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Cara Kerja Rumah Sakit Bhayangkara. 1. Pengadaan obat, alkes, dan bahan medis habis pakai (BMHP) didasarkan pada dokumen pelaksanaan anggaran yang sudah disahkan. 2. Pelaksaan pengadaan mulai dilakukan setelah ada permintaan pengadaan. 3. Apoteker penanggung jawab mengajukan permohonan kepada PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) untuk PROSEDUR dilanjutkan ke KPA (Kuasa Pengguna Anggaran/Direktur Rumah Sakit) dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan PPBJ (Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa). 4. Pelaksanaan pengadaan dilakukan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku misalnya sistem e-catalogue, kontrak payung, pengadaan langsung, atau lelang. 1. Bagaian perencanaan 2. Instalasi Farmasi 3. PPTK UNIT TERKAIT 4. KPA 5. PPK 6. PPJB