Anda di halaman 1dari 6

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 Tahun 2019


Poltekkes Kemenkes Pontianak

DAYA TERIMA (KADAR AIR DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN)TEH DAUN


SIRSAK (Annona Muricata L) DENGAN PENAMBAHAN DAUN JERUK NIPIS (Citrus
Aurantifolia)

Mila Agusta1), Jonni Syah R. Purba2), Jurianto Gambir 3)


Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Indonesia

ABSTRAK
Teh adalah jenis minuman yang memiliki khasiat bagi tubuh dan dapat dinikmati dengan penyeduhan.
Bahan teh dapat berasal dari daun sirsak yang mengandung senyawa flavonoid, kumarin alkaloid, kalsium fosfor,
karbohidrat, vitamin A, vitamin B, vitamin C. Air rebusan daun sirsak yang diolah secara tradisional telah lama
digunakan oleh masyarakat sebagai obat herbal, penambahan daun jeruk nipis diharapkan akan semakin
memperkaya cita rasa dari minuman teh celup herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima
(kadar air dan aktivitas antioksidan) teh daun sirsak (Annona Muricata.L) dengan penambahan daun jeruk nipis
(Citrus Aurantifolia). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen adapun perlakuan yang diberikan yaitu
penambahan daun sirsak dan daun jeruk nipis sebanyak P1 (75% : 25%), P2 (85% : 15%), dan P3 (95% + 5%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh terhadap daun sirsak dan daun jeruk nipis dengan konsentrasi
yang berbeda terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur teh celup herbal. Teh daun sirsak yang paling disukai
panelis terdapat pada perlakuan P2 dengan konsentrasi daun sirsak 85% daun jeruk nipis 15% dan hasil analisis
kadar air teh daun sirsak tertinggi yaitu sebesar 9,91% pada perlakuan P1, dan hasil aktivitas antioksidan teh daun
sirsak tertinggi yaitu sebesar 31,31% pada perlakuan P2.

ABSTRACK
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

PENDAHULUAN degeneratif, seperti jantung, kanker, ginjal


Kesehatan merupakan sesuatu yang dan lain sebagainya.
berharga sehingga perlu dijaga dan Daun sirsak merupakan bagian dari
diperhatikan. Harga obat-obatan yang tanaman sirsak yang memiliki manfaat lebih
semakin mahal mendorong konsumen yaitu daun sirsak mengandung acetogenin
mencoba alternatif lain dalam menjaga yang biasa digunakan sebagai senyawa
kesehatan tubuhnya. Hal ini menimbulkan toksik atau racun.Daun sirsak merupakan
trend baru dalam dunia kesehatan yaitu daun yang kaya minyak dan protein serta
back to nature dengan menggunakan toksisitas (tanin, fitat, dan sianida) dan oleh
tanaman tradisional untuk menjaga karena itu dapat dimanfaatkan pada
kesehatan. Minuman teh merupakan hasil manusia dan hewan.Daun sirsak (Annona
olahan dari daun teh (Camellia sinensis) muricata L) adalah tanaman yang
yang digunakan sebagai bahan baku mengandung senyawa flavonoid, tanin,
pembuatan minuman. Di Indonesia, fitosterol, kalsium oksalat, dan alkaloid.
minuman teh telah lama dikenal dan telah Antioksidan yang terkandung dalam daun
memasyarakat. Selain sebagai minuman sirsak antara lain adalah vitamin C.
yang menyegarkan, teh telah lama diyakini (Wulan, 2012:8) dalam Rakhmah (2012)
memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh Jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.)
Daroini (2006) adalah salah satu tanaman obat yang
Teh adalah minuman yang mengandung tumbuh subur di negara Indonesia.Salah
tanin dan polifenol, merupakan sebuah satu kandungan utama dari jeruk nipis
infusi yang terbuat dari hasil menyeduh (Citrus aurantifolia s.) adalah flavonoid
daun pucuk daun, atau tangkai daun yang yang memberikan berbagai macam aktivitas
dikeringkan Rofiah (2018) farmakologi. Artikel review ini berisi

Teh memiliki kandungan senyawa aktif tentang paparan kandungan yang terdapat di

yaitu flavonoid yang mampu berperan dalam jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.)

sebagai antioksidan alami yang menjaga dan aktivitas farmakologinya. Prastiwi &

tubuh dari serangan radikal bebas. Radikal Ferdiansyah (2016).

bebas ini sangat merugikan karena dapat


menyebabkan timbulnya penyakit
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

METODE PENELITIAN Tabel 1. Hasil uji kadar air pada setiap perlakuan teh
daun sirsak
Waktu dan tempat Kode Konsentrasi Kadar air Maks
Peneltian ini dilakukan di laboratorium %
P1 75% : 25% 9,91 % 8,0
ilmu teknologi pangan Jurusan Gizi P2 85% : 15% 9,60% 8,0
P3 95% : 5% 9,84% 8,0
Poltekkes Pontianak pada bulan juni
2019.Analisis kimia Teh Daun Sirsak Berdasarkan tabel 1 Teh daun sirsak

(Annona Muricata L) dengan Penambahan dan daun jeruk nipis menunjukkan bahwa

Daun Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) bahwa teh daun sirsak dengan perlakuan P2

dilakukan di Laboratorium teknologi (85% : 15%) yaitu dalam 2 gr teh daun sirsak

pangan Universitas Tanjungpura pada bulan memiliki nilai air yang paling tinggi sebesar

juni 2019. 9,91 %.

Alat dan bahan Berdasarkan hasil laboratorium hasil

Alat alat yang digunakan dalam aktivitas antioksidan pada teh daun sirsak

penelitian ini adalah pisau, Loyang, dapat dilihat pada tabel 2.

baskom, timbangan, sendok, blender, panci, Tabel 2. Hasil uji aktivitas antioksidan pada
setiap perlakuan teh daun sirsak
kompor gas.Bahan bahan yang digunakan
Kode Konsentrasi
adalah daun sirsak dan daun jeruk nipis. Aktivitas antioksidan
ppm % Maks
Rancangan percobaan %
P1 75% : 25% 0.228 28.21 71.1
Penelitian ini merupakan penelitian
P2 85% : 15% 0.253 31,31 71.1
eksperimen yaitu untuk mengetahui P3 95% : 5% 0.245 30,32 71.1
pengaruh daya terima(kadar air dan
aktivitas antioksidan) teh daun sirsak Berdasarkan tabel 2 daun sirsak dan
(annona muricata l) dengan penambahan daun jeruk nipis menunjukkan bahwa teh
daun jeruk nipis (Citrus Aurantifolia). daun sirsak dengan perlakuan P2 yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam 2 gr teh daun sirsak memiliki
A. Hasil aktivitas antioksidan yang paling tinggi
Berdasarkan hasil laboratorium yaitu sebesar 31.31%. Hal ini sejalan
kandungan air pada teh daun sirsak dapat dengan Adri, Wikanastri (2017) sehingga
dilihat pada tabel 1. dapat diketahui bahwa lama pengeringan
berpengaruh sangat nyata pada aktivitas
antioksidan, kondisi tersebut disebabkan
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

pada proses pengeringan mengakibatkan terdapat pada perlakuan 3 dengan


meningkatkan zat gizi aktif yang konsentrasi daun sirsak dan daun jeruk nipis
terkandung dalam teh. (95% : 5%) yang berjumlah 196.
Hasil uji cita rasa terhadap tiga 1. Aroma
perlakuan pada teh daun sirsak dengan Hasil uji organoleptik terhadap aroma teh
perlakuan yang berbeda, distribusi dengan daun sirsak dengan penambahan daun jeruk
cara menjumlahkan pangkat dari kriteria nipis menunjukkan bahwa teh dengan
kesukaan panelis meliputi aroma, rasa, perlakuan 1 dan 2 lebih banyak disukai oleh
warna dan tekstur. Jumlah pangkat dapat panelis dibandingkan dengan teh dengan
dilihat pada tabel 3. perlakuan 3, hal tersebut dikarenakan aroma
Tabel 3.Daya terima meliputi aroma, rasa, pada perlakuan 1 dan 2 memiliki aroma
warna, tekstur berdasarkan jumlah pangkat.
khas daun jeruk nipis pada umumnya
Kode Aroma Rasa Warna Tekstur Jumlah
dibandingkan dengan perlakuan 3 yang
P1 49,4 49 50 46 194,4
menggunakan konsentrasi tinggi sehingga
P2 57,5 51 52,5 52,5 213,5
P3 45 50 49,5 51,5 196 membuat aroma daun sirsak yang
dihasilkan semakin kuat.
Dari tabel 3.dapat dilihat bahwa secara
Hal ini sejalan dengan penelitian Adri,
keseluruhan yang mencakup aroma, rasa,
Wikanastri (2017) Menyatakan bahwa
warna, tekstur (dengan konsentrasi 85% :
senyawa pembentuk aroma teh terutama
15%) memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu
terdiri dari minyak astiri yang bersifat
pada perlakuan P2 berjumlah 213,5.
mudah menguap dan bersifat mudah
Sedangkan hasil terendah (dengan
direduksi sehingga dapat menghasilkan
konsentrasi 75% : 25%) terdapat pada
aroma harum pada teh.
perlakuan P1 yang berjumlah 194,4.
Berdasarkan hasil uji statistic friedman

B. PEMBAHASAN yang disempurnakan conover menunjukkan


hasil T hitung > F tabel (6,04> 3,19) maka
Hasil daya terima panelis keseluruhan
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang mencakup aroma, rasa, warna dan
aroma terhadap daya terima teh daun sirsak.
tekstur pada perlakuan 2 dengan konsentrasi
2. 2. Rasa
daun sirsak dan daun jeruk nipis (85% :
15%) memiliki jumlah yang tertinggi yaitu Berdasarkan hasil uji statistik friedman

berjumlah 213,5, sedangkan nilai terendah yang disempurnakan conover menunjukkan


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

hasil T hitung > F tabel (0,24< 3,19) maka 4. Tekstur


dapat disimpulkan bahwa tidak ada Berdasarkan hasil uji statistic friedman
pengaruh rasa terhadap daya terima teh yang disempurnakan conover menunjukkan
daun sirsak. Hasil uji organoleptik dari rasa hasil T hitung < F tabel (0,97< 3,19) maka
teh daun sirsak diperoleh persentase dapat disimpulkan bahwa tidak ada
tertinggi dengan kriteria “sangat suka” pada pengaruh tekstur terhadap daya terima teh
perlakuan 2, Hal ini dikarenakan teh daun sirsak. Secara umum hasil penilaian
memiliki konsentrasi (85% : 15%) sehingga panelis perlakuan 2 lebih disukai oleh
penambahan daun sirsak dan daun jeruk panelis, hal ini diduga karena pada
nipis mempengaruhi rasa teh yang perlakuan 2 menggunakan persentase yaitu
dihasilkan. (85% : 15%) sehingga membuat tekstur
3. Warna perlakuan 2 lebih baik. Hal ini sejalan
Berdasarkan hasil uji statistik friedman dengan penelitian (Adri, Wikanastri, 2017)
yang disempurnakan conover menunjukan menyatakan bahwa proses pengeringan
hasil T hitung > F tabel (9,11> 3,19) maka pada daun teh dapat menyebabkan
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh perubahan asam pektat. Dimana asam
warna terhadap daya terima teh daun sirsak. pektat akan mengering dan membentuk
Hasil uji organoleptik dari warna teh daun semacam pernis sehingga permukaan teh
sirsak dan daun jeruk nipis diperoleh menjadi kering dan kasar.
persentase tertinggi pada kriteria “sangat
suka” pada perlakuan 2. KESIMPULAN DAN SARAN

Hal ini menunjukkan bahwa Kesimpulan


kemungkinan Penambahan daun sirak dan
Tingkat kesukaan panelis dilihat dari
daun jeruk nipis dengan konsentrsi (85% :
Hasil daya terima panelis keseluruhan yang
15%) berpengaruh terhadap warna pada teh
mencakup aroma, rasa, warna dan tekstur
daun sirsak diduga warna yang dihasilkan
pada perlakuan 2 dengan konsentrasi daun
pada perlakuan 2 berwarna cokelat tidak
sirsak dan daun jeruk nipis (85% : 15%)
terlalu pekat maka lebih disukai oleh
memiliki jumlah yang tertinggi yaitu
panelis.
berjumlah 213,5.
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Penutup

Berdasarkan penelitian ini diharapkan


dapat memperoleh suatu produk minuman
fungsional baru yang mengandung
antioksidan sehingga memiliki fungsi untuk
kesehatan. Selain itu, dengan
mengkombinasikan daun sirsak dengan
daun jeruk nipis diharapkan akan semakin
memperkaya cita rasa dari minuman teh
celup herbal.

DAFTAR PUSTAKA
Daroini , O. S. (2006). Kajian Proses
Pembuatan Teh Herbal Dari Campuran
Teh Hijau (Camellia sinensis) Rimpang
Bangle (Zingiber cassumunarRoxb.)
Dan Daun Cermai (Phyllanthus acidus
(L.) Skeels.) . Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian Bogor , 1-
95.
Rakhmah, Y. (2012). Studi Pembuatan
Bolu Ubi Gulung Dari Tepung Ubi
Jalar (Ipomoea batatas L). Program
Studi Ilmu Dan Teknologi Pangan, 1-
72.
Prastiwi, S. S., & Ferdiansyah, F.
(2016).Kandungan dan Aktivitas
Farmakologi Jeruk.1-8.
Adri, Wikanastri. (2017). Aktivitas
Antioksidan dan Sifat Organoleptik
Teh Daun Sirsak (Annona muricata
Linn.)Berdasarkan Variasi Lama
Pengeringan.Jurnal Pangan dan Gizi
Vol. 04 No. 07, 1-12.

Anda mungkin juga menyukai