Anda di halaman 1dari 8

2.

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum dilakukan


pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik. Untuk mengetahui
besar tahanan tanah pada suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog.
Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil
pengukurannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,maka dirancanglah suatu
alat ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai
tahanan yang diukur. Alat ukur ini penampilnya menggunakan digital pada
segmen-segmen, sehingga dengan mudah menyimpan data-data yang terukur.
Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan tiga batang
elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth), elektroda P (Potensial) dan
elektroda C (Curren). Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah
untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat mengalirkan arus listrik. Alat ukur
tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian, antara lain
rangkaian osilator,rangkaian tegangan input, rangkaian arus input, mikrokontroler
dan rangkaian penampil. Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD, data
diolah dirangkaian mikrokontroler. Keuntungan dengan manggunakan
mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD
bisa diatur. Sehingga, perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat
mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat. Hadil pengukuran tahanan tanah
juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri. Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah
ada dengan merek Kyoritsu Earth Tester Digital. Selisih nilai pengukuran antara
alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar 0,31 ohm.
Pengujian Tahanan Pentanahan
Seperti yang telah dibahas pada bagian sistem pentanahan, betapa penting
sistem pentanahan baik dalam sistem tenaga listrik ac maupun dalam pentanahan
peralatan untuk menghindari sengatan listrik bagi manusia, rusaknya peralatan dan
terganggunya pelayanan sistem akibat gangguan tanah. Untuk menjamin sistem
pentanahan memenuhi persyaratan perlu dilakukan pengujian. Pengujian ini
sebenarnya adalah pengukuran tahanan elektroda pentanahan yang dilakukan
setelah dilakukan pemasangan elektroda atau setelah perbaikan atau secara
periodik setiap tahun sekali. Hal ini harus dilakukan untuk memastikan tahanan
pentanahan yang ada karena bekerjanya sistem pengaman arus lebih akan
ditentukan oleh tahanan pentanahan ini.

Pada saat ini telah banyak beredar di pasaran alat ukur tahanan pentanahan yang
biasa disebut Earth Tester atau Ground Tester. Dari yang untuk beberapa fungsi
sampai dengan yang banyak fungsi dan kompleks. Penunjukkan alat ukur ini ada
yang analog ada pula yang digital dan dengan cara pengoperasian yang mudah
serta aman. Untuk lingkungan kerja yang cukup luas, sangat disarankan untuk
memiliki alat semacam ini. Bahasan dalam bagian ini menjelaskan tentang prinsip-
prinsip pengujian pengukuran tahanan pentanahan, teknik pengukuran yang presisi
baik untuk elektroda tunggal maupun banyak.

2.1 Pengertian Pentanahan

Pentanahan (grounding) adalah merupakan suatu mekanisme dimana daya


listrik dihubungkan langsung dengan tanah (bumi). Seperti kita ketahui bersama
bahwa arus listrik terjadi jika ada perbedaan potensial diantara 2 (dua) buah titik
(node). Arus listrik selalu mengalir dari titik yang mempunyai energi potensial
(Ep) yang lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi potensial lebih rendah. Hal
ini terjadi sebaliknya dengan arah aliran elektron yang mengalir dari titik dengan
Ep yang lebih rendah ke titik yang mempunyai Ep yang lebih tinggi, mengapa
dapat terjadi demikian?, ilmu elektronika yang akan menjawabnya, yakni suatu
cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari aliran elektron. Energi listrik
atau biasa disebut dengan daya listrik (P) yang notabene adalah merupakan hasil
perkalian antara tegangan listrik (V) dengan arus listrik (I) selalu akan mengalir ke
titik yang mempunyai tantangan atau rintangan atau hambatan (R) yang paling besar,
mengapa bisa begitu? Fenomena ini dapat dijawab dengan percobaan dengan
mempergunakan zat cair (air) dengan bejana berhubungan, misalnya bentuk setiap
bejana yang berhubungan itu mempunyai perbedaan bentuk dan ukurannya, akan
terlihat bahwa jika pada bejana berhubungan tersebut kita alirkan air untuk memenuhi
semua bejana tersebut, maka semua bejana tersebut akan menjadi penuh secara
bersamaan dalam waktu yang sama, hal ini dapat kita analogikan dengan apa yang
terjadi pada energi listrik.

Dengan demikian ternyata bahwa arus listrik akan mengalir jika ada hambatan atau
rintangan yang menghalang diantara 2 titik yang berbeda, mengapa ? jawabannya adalah
dengan adanya rintangan atau hambatan yang ada akan menyebabkan terjadinya
perbedaan potensi pada masing-masing titik, sehingga menyebabkan terjadinya arus
listrik (I) diantara kedua titik tersebut.

Jadi usahakanlah tantangan atau hambatan diantara kedua titik yang berbeda
potensinya agar menjadi sekecil mungkin (mendekati nilai nol) untuk menghindari
terjadinya arus listrik diantara kedua titik tersebut, karena semua penghantar
mempunyai tahanan masing-masing atau disebut dengan tahanan jenis, maka untuk
membuat tahanan yang benar-benar bernilai nol diantara kedua titik tersebut, yakni
hanya dengan menghubungkannya ke bumi atau tanah yang akan menyebabkan tahanan
atau hambatan diantara kedua titik tersebut menjadi nol sehingga tidak ada perpindahan
daya listrik yang terjadi diantara keduanya.

2.2 Tujuan Pentanahan

Adapun tujuan dari sistem pentanahan tersebut adalah untuk membatasi tegangan
pada bagian-bagian peralatan yang tidak seharusnya dialiri arus mis: body/casing, hingga
tercapai suatu nilai yang aman untuk semua kondisi operasi, baik kondisi normal maupun
saat terjadi gangguan, memberikan jaminan keselamatan dari bahaya kejut listrik, baik
perlindungan dari sentuh langsung

maupun tak langsung, serta perlindungan terhadap suhu berlebih yang dapat
mengakibatkan kebakaran. Tujuan utama dari adanya pentanahan adalah
menciptakan jalur yang low-impedance(tahanan rendah) terhadap permukaan bumi
untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit
switchingdan electrostatic dischargeadalah penyebab umum dari adanya sentakan
listrik atau transient voltage. Sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan
efek tersebut. Jika terjadi gangguan/kondisi yang tidak diinginkan, baik langsung
atau tidak langsung (induksi), diupayakan agar gangguan tersebut dialirkan ke
tempat yg aman, misal, ke tanah.

Grounding yang baik tergantung kondisi tanah (komposisi dan kelembaban),


semakin basah tanah maka resistansinya semakin kecil sehingga semakin mudah
mengalirkan arus/tegangan buangan. Jadi simpelnya, usahakan grounding
mencapai permukaan air dan menggunakan kabel khususgrounding (penghantar)
yang baik. cukup ideal jika disambungkan dengan pipa instalasi pompa/mesin air.

Tambahan, berikut dari salah satu sumber tentang jenis-jenis gangguan listrik yang
sering terjadi yaitu : Blackouts, Blackouts, Line Noise, Sags, Surges,
Spike/Lightning.
2.3 Karakteristik Pentanahan yang Efektif

Karakteristik sistem pentanahan yang efektif antara lain adalah:

1. Terencana dengan baik, semua koneksi yang terdapat pada data center harus
merupakan koneksi yang sudah direncanakan sebelumnya dengan kaidah-
kaidah tertentu.

2. Verifikasi secara visual dapat dilakukan.

3. Sesuai dengan ukuran, TIA-942 menyediakan guideline untuk setiap komponen


pada data center.

4. Menghindarkan gangguan yang terjadi pada arus listrik dari perangkat

2.4. Definisi-Definisi Sistem Pembumian

Sesuai dengan PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000) terdapat
beberapa definisi yang perlu diperhatikan, yaitu :

- Bumi (Earth) adalah massa konduktif bumi yang potensial listriknya di setiap
titik manapun menurut konvensi, sama dengan nol.

- Elektrode Bumi (Earth Electrode) adalah bagian konduktif atau kelompok


bagian konduktif yang membuat kontak langsung dan memberikan hubungan
listrik dengan bumi.

- Gangguan Bumi (Earth Fault) merupakan :


1). Kegagalan isolasi antara penghantar dan bumi atau kerangka.
Gangguan yang disebabkan oleh penghantar yang terhubung ke bumi atau karena
resistansi isolasi ke bumi menjadi lebih kecil dari pada nilai tertentu.

- Isolasi (Insulation) adalah :


1). (Sebagai bahan) merupakan segala jenis bahan yang dipakai untuk menyekat
sesuatu.
2). (Pada kabel) merupakan bahan yang dipakai untuk menyekat penghantar dari
penghantar lain dan dari selubungnya, jika ada,
- Elektrode Batang adalah elektrode dari pipa logam, baja profil atau batang
logam lainnya yang dipancangkan ke bumi.

- Pembumian (Earthing) adalah penghubung suatu titik sirkit listrik atau suatu
penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik dengan bumi menurut cara
tertentu.

- Penghantar pembumian (Earthing Conductor) adalah :


1). Penghantar berimpedasi rendah yang dihubungkan ke bumi.
2). Penghantar proteksi yang menghubungkan terminal pembumian utama atau
batang ke elektrode bumi.

- Rel pembumian adalah batang penghantar tempat menghubungkan beberapa


penghantar pembumian.

2.5. Jenis Tanah


Jenis tanah menurut PUIL 2000 dibagai atas :
1). Tanah rawa,
2). Tanah liat dan tanah ladang,
3). Pasir basah,
4). Krikil basah,
5). Pasir dan kerikil kering,
6). Tanah berbatu.

2.6. Tahanan Jenis Tanah


Masing-masing jenis tanah mempunyai nilai tahanan jenis tanah yang berbeda-
beda dan bergantung dari jenis tanahnya,
2.7. Tahanan pembumian
Tahanan pembumian dari elektrode bumi, tergantung pada jenis tanah dan
keadaan tanah serta ukuran dan susunan elektrode.
Untuk tahanan jenis pembumian yang lain (rho), maka besar tahanan
pembumiannya merupakan perkalian nilai dalam tabel dengan : Rho / rho – 1 atau
Rho / 100

2.8. Tujuan Pembumian Peralatan

Pembumian peralatan adalah pembumian bagian dari peralatan yang pada


kerja normal, tidak dilalui arus.
Tujuan pembumian peralatan adalah :
a). Untuk membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak dilalui
arus dan antara bagian-bagian ini dengan bumi sampai pada suatu harga yang
aman (tidak membahayakan) untuk semua kondisi operasi normal.
b). Untuk memperoleh impedansi yang kecil/rendah dari jalan balik arus hubung
singkat ke tanah.
Kecelakaan pada personil, timbul pada saat hubung singkat ke tanah terjadi.
Jadi bila arus hubung singkat ke tanah itu dipaksanakan mengalir melalui
impedansi tanah yang tinggi, akan menimbulkan perbedaan potensial yang besar
dan berbahaya. Juga impedansi yang besar pada sambungan-sambungan pada
rangkaian pembumian dapat menimbulkan busur listrik dan pemanasan yang
besarnya cukup menyalakan material yang mudah terbakar.

2.9. Pemasangan dan Susunan Elektrode Bumi


Untuk memilih macam elektrode bumi yang akan dipakai, harus diperhatikan
terlebih dahulu kondisi setempat, sifat tanah dan tahanan pembumian yang
diijinkan. Permukaan elektrode bumi harus berhubungan baik dengan tanah
sekitarnya. Batu dan kerikil yanglangsung mengenai elektrode bumi, akan
memperbesar tahanan pembumian. Elektrode batang, dimasukkan tegak lurus ke
dalam tanah dan panjang disesuaikan dengan tahanan pembumian yang
diperlukan.
Tahanan pembumian sebagian besar tergantung pada panjangnya dan sedikit
bergantung pada ukuran penampangnya. Jika beberapa elektrode diperlukan untuk
memperoleh tahanan pembumian yang rendah, maka jarak antara elektrode
tersebut minimum harus dua kali panjangnya. Jika elektrode tersebut tidak bekerja
efektif pada seluruh panjangnya, maka jarak minimum antara elektrode, harus dua
kali panjang efektifnya. Penghantar bumi harus dipasang sambungan yang dapat
dilepas untuk keperluan pengujian tahanan pembumian, pada tempat yang mudah
dicapai dan sedapat mungkin memanfaatkan sambungan yang karena susunan
instalasinya memang harus ada. Sambungan penghantar bumi elektrode bumi,
harus kuat secara mekanis dan menjamin hubungan listrik dengan baik, misalnya
dengan menggunakan las, klem atau baut kunci yang tidak mudah lepas. Klem
pada elektrode pipa, harus menggunakan baut dengan diameter minimal 10 mm.

2.10 Alat Ukur dan Pemeliharaan Tahanan Pembumia

a) Alat Ukur Tahanan Pembumian


Untuk mengukur nilai tahanan pembumian dengan cara :
1). Memakai model empat terminal (Motode Wenner) dengan generator putar
tangan (DC).

2). Pengukuran tahanan pembumian dengan menyambungkan terminal C1 ke E


yang akan diukur, terminal P2 ke P dan terminal C2 ke R. Jarak E – P – R di buat
berjarak sama pada satu garis lurus. Meter akan memberikan pembacaan langsung
dalam tahanan dan tahanan pembumian dihitung dengan rumus :
? (Rho) = 2 . ? . a . R (ohm-m)
dimana :
? (Rho) = resistivitas tanah (ohm-m)
a = jarak antara electrode (meter)
R = tahanan (ohm)
? (Phi ) = 3,14
3). Memakai Earth Tester (analog) berdasarkan harga potensial.

E (elektrode tanah) yang akan diukur dan elektrode bantu P serta elektrode
bantu R diletakkan pada satu garis lurus dengan elektrode E. Volt meter akan
menunjuk pada potensial E – P. Menurut hukum Ohm, beda potensial akan
berbanding langsung dengan tahanan pembumian.
Terlihat bahwa tahanan membesar dengan kedudukan P semakin jauh dari E,
dan kenaikan tersebut dengan cepat berkurang dan bahkan pada jarak tertentu dari
E, kenaikan dapat diabaikan karena sangat kecil.
Persyaratan yang harus diperhatikan adalah :
a). Elektrode R harus cukup jauh dari elektrode E, sehingga daerah tahanan tidak
saling menutup (over lap).
b). Elektrode P harus ditempatkan di luar dua daerah tahanan, dalam hal ini
ditempatkan pada daerah datar dari kurva.
c). Elektrode P harus terletak diantara elektrode-elektrode R dan E, pada garis
penghubungnya.

Anda mungkin juga menyukai