DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS SEMARANG
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum
Acara Peradilan Agama dengan judul “macam macam rangkaian op Amp”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen mata kuliah yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
atau v+ = v- )
Aturan 2 : Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)
Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa
rangkaian op-amp
A. Diagram Blok Op-AMP
Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama
adalah penguat diferensial, lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada
rangkaian penggeser level (level shifter) dan kemudian penguat akhir yang
biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar berikut
menunjukkan diagram dari op-amp yang terdiri dari beberapa bagian
tersebut.
Hasil tegangan output noninverting ini akan lebih dari satu dan selalu
positif.
Rangkaian nya adalah seperti pada gambar berikut ini :
4.Buffer
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil
outputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan
=1
Rangkaiannya seperti pada gambar berikut ini.
Nilai R yang terpasang gunanya untuk membatasi arus yang di keluarkan.
Besar nilainya tergantung dari indikasi dari komponennya, biasanya tidak
dipasang alias arus dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan op-ampnya.
5. Adder / Penjumlah
Rangkaian penjumlah atau rangkaian adder adalah rangkaian penjumlah
yang dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting amplifier dan hasil outputnya
adalah dikalikan dengan penguatan seperti pada rangkaian inverting.Rangkaian
penjumlah dengan menggunakan non inverting sangat suah dilakukan karena
tegangan yang diparalel akan menjadi tegangan terkecil yang ada, sehingga susah
terjadi proses penjumlahan.
6. Subtractor / Pengurang
Rangkaian pengurang ini berasal dari rangkaian inverting dengan
memanfaatkan masukan non-inverting, sehingga persamaannya menjadi sedikit
ada perubahan. Rangkaian ini bisa terdiri 3 macam yaitu :
PENUTUP
3.1 kesimpulan