Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH Op Amp

“ MACAM – MACAM JENIS RANGKAIAN Op Amp”

DISUSUN OLEH :

1. FARDAN IBNU C. 411.18.0048

2. MUHAMMAD SAMSUL MAARIF C. 411.18.0050

3. ARGA BASTIAN PRANICO C. 411.10.0077

UNIVERSITAS SEMARANG

PRODI S1 TEKNIK ELEKTRO TAHUN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum
Acara Peradilan Agama dengan judul “macam macam rangkaian op Amp”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen mata kuliah yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Semarang, 11 September 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan
tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input
inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana
rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan
karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp).
Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian
inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali
ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, dimana
rangkaian feedback (umpan balik) negatif memegang peranan penting. Pada
dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat
diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.

1.2 Rumusan Masalah


1. Sebutkan macam - macam rangkaian op Amp
1.3 Tujuan
1. Menentukan Macam – macam rangkaian op Amp
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Op-AMPa


Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan
tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input
inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana
rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan
karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp).
Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian
inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali
ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, dimana
rangkaian feedback (umpan balik) negatif memegang peranan penting. Pada
dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat
diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.

Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu


feedback negatif dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-
amp memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan
menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan
penguatan yang dapat terukur.

Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang


bermacam-mcam atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier,
dan seringkali disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar. Penguat
operasional (Op-Amp) merupakan komponen elektronika analog yang
berfungsi sebagai amplifier multiguna dalam bentuk IC dan memiliki simbol
sebagai berikut :
2.2 Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp)
adalah membandingkan nilai kedua input (input inverting dan input
non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-amp
tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka
output Op-amp akan memberikan tegangan output. Operasional amplifier
(Op-Amp) dibuat dari penguat diferensial dengan 2 input. Sebagai penguat
operasional ideal, operasional amplifier (Op-Amp) memiliki karakteristik
sebagai berikut :

 Impedansi Input (Zi) besar = ∞

 Impedansi Output (Z0) kecil= 0

 Penguatan Tegangan (Av) tinggi = ∞

 Band Width respon frekuensi lebar = ∞

 V0 = 0 apabila V1 = V2 dan tidak tergantung pada besarnya V1

 Karakteristik operasional amplifier (Op-Amp) tidak tergantung temperatur


/ suhu.
Kondisi ideal tersebut hanya merupakan kondisi teoritis tidak
mungkin dapat dicapai dalam kondisi praktis. Tetapi para pembuat Op Amp
berusaha untuk membuat Op Amp yang memiliki karakteristik mendekati
kondisi-kondisi di atas. Karena itu sebuah Op Amp yang baik harus
memiliki karakteristik yang mendekati kondisi ideal. Berikut ini akan
dijelaskan satu persatu tentang kondisi-kondisi ideal dari Op Amp.

Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat


diferensial) yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp seperti
yang telah dimaklumi ada yang dinamakan input inverting dan non-
inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka)
yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering
digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal
open loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini membuat op-
amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite).
Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif)
diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai
penguatan yang terukur (finite). Impedasi input op-amp ideal mestinya
adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya
adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki
impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat
besar sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp


berdasarkan karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur
dinamakan golden rule, yaitu :

Aturan 1 : Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0

atau v+ = v- )
Aturan 2 : Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa
rangkaian op-amp
A. Diagram Blok Op-AMP
Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama
adalah penguat diferensial, lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada
rangkaian penggeser level (level shifter) dan kemudian penguat akhir yang
biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar berikut
menunjukkan diagram dari op-amp yang terdiri dari beberapa bagian
tersebut.

Sedangkan simbol op-amp adalah seperti pada gambar dibawah dengan 2


input, non-inverting (+) dan input inverting (-).

Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee)


namun banyak juga op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground).
Simbol rangkaian di dalam op-amp pada gambar 2 (b) adalah parameter
umum dari sebuah op-amp. Rin adalah resitansi input yang nilai idealnya
infinit (tak terhingga). Rout adalah resistansi output dan besar resistansi
idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah nilai penguatan open loop dan
nilai idealnya tak terhingga.
Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik
yang spesifik. Op-amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin.
Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan mengeluarkan seri IC dengan insial
atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal MC1741 dari motorola, LM741
buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas Instrument dan lain
sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya,
karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.

Rangkaian Dasar Operasional Amplifier (Op-Amp) Penguat Diferensial

Pada penguat diferensial diatas terdapat dua sinyal masukan (input)


yaitu V1 dan V2. Dalam kondisi ideal, apabila kedua masukan identik (Vid
= 0), maka keluaran Vod = 0. Hal ini disebabkan karena IB1 = IB2 sehingga
IC1 = IC2 dan IE1 = IE2. Karena itu tegangan keluaran (VC1 dan VC2)
harganya sama sehingga Vod = 0.

Apabila terdapat perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid =


V1 – V2. Hal ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB1 dan
IB2. Dengan begitu harga IC1 berbeda dengan IC2, sehingga harga Vod
meningkat sesuai sesuai dengan besar penguatan Transistor.

Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat


penguat diferensial (cascade). Keluaran penguat diferensial dihubungkan
dengan masukan penguat diferensial tingkatan berikutnya. Dengan begitu
besar penguatan total (Ad) adalah hasil kali antara penguatan penguat
diferensial pertama (Vd1) dan penguatan penguat diferensial kedua (Vd2).

2.3 Macam-Macam Aplikasi dari Op-AMP

Terdapat banyak sekali penggunaan dari penguat operasional


dalam berbagai jenis sirkuit listrik. Di bawah ini ada beberapa penggunaan
umum dari penguat operasional dalam contoh sirkuit :

1. Penguat Pembalik ( Inverting amplifier )


Inverting amplifier ini, input dengan outputnya berlawanan
polaritas. Jadi ada tanda minus pada rumus penguatannya. Penguatan
inverting amplifier adalah bisa lebih kecil nilai besaran dari 1, misalnya -0.2
, -0.5 , -0.7 , dst dan selalu negatif. Rumus nya :

Rangkaian dari Inverting adalah seperti gambar berikut :


2. Penguat Tak pembalik (Non Inverting Amplifier )
Penguat Non Inverting amplifier merupakan kebalikan dari
penguat inverting,dimana Input dimasukkan pada input non inverting
sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki
penguatan yang tergantung dari besarnya Rfeedback dan Rinput.

sehingga persamaan menjadi :

Hasil tegangan output noninverting ini akan lebih dari satu dan selalu
positif.
Rangkaian nya adalah seperti pada gambar berikut ini :

3. Komparator (rangkaian pembanding )


Merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkanpenguatan
terbuka (open-loop gain) penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis
penguat operasional khusus yang memang difungsikan semata-mata untuk
penggunaan ini dan agak berbeda dari penguat operasional lainnya dan
umum disebut juga dengan komparator .

Komparator membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah


keluarannya untuk menunjukkan tegangan mana yang lebih tinggi. di mana
Vs adalah tegangan catu daya dan penguat operasional beroperasi di antara
+ Vs dan −Vs.)

Berikut gambar rangkaian dari Komparator :

4.Buffer
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil
outputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan
=1
Rangkaiannya seperti pada gambar berikut ini.
Nilai R yang terpasang gunanya untuk membatasi arus yang di keluarkan.
Besar nilainya tergantung dari indikasi dari komponennya, biasanya tidak
dipasang alias arus dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan op-ampnya.

5. Adder / Penjumlah
Rangkaian penjumlah atau rangkaian adder adalah rangkaian penjumlah
yang dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting amplifier dan hasil outputnya
adalah dikalikan dengan penguatan seperti pada rangkaian inverting.Rangkaian
penjumlah dengan menggunakan non inverting sangat suah dilakukan karena
tegangan yang diparalel akan menjadi tegangan terkecil yang ada, sehingga susah
terjadi proses penjumlahan.

6. Subtractor / Pengurang
Rangkaian pengurang ini berasal dari rangkaian inverting dengan
memanfaatkan masukan non-inverting, sehingga persamaannya menjadi sedikit
ada perubahan. Rangkaian ini bisa terdiri 3 macam yaitu :

a. Rangkaian dengan 1 op-amp


Rangkaian pengurang dengan 1 op-amp ini memanfaatkan kaki inverting
dan kaki noninverting.

b. Rangkaian dengan 2 op-amp


Rangkaian pengurang dengan 2 op-amp tidak jauh berbeda dengan satu
opamp, yaitu salah satu
input dikuatkan dulu kemudian dimasukkan ke rangkaian pengurang

c. Rangkaian dengan 3 op-amp


7. Differensiator
Mendiferensiasikan sinyal hasil pembalikan terhadap waktu dengan
persamaan :

di mana dan adalah fungsi dari waktu.


Pada dasarnya diferensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan
cara mengganti kapasitor dengan induktor, namun tidak dilakukan karena harga
induktor yang mahal dan bentuknya yang besar. Diferensiator dapat juga dilihat
sebagai tapis pelewat-rendah dan dapat digunakan sebagai tapis aktif.

8. Penguat Integrator (Integrator Amplifier )


Penguat ini mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu, dengan
persamaan :

di mana adalah waktu dan adalah tegangan keluaran pada .


Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan
dapat digunakan untuk rangkaian tapis aktif.
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat


berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki
dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output,
dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan
karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp).
Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian
inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali
ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, dimana
rangkaian feedback (umpan balik) negatif memegang peranan penting. Pada
dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat
diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
Macam – macam rangkaian op Amp sebagai berikut
1. Penguat Pembalik ( Inverting amplifier )
2. Penguat Tak pembalik (Non Inverting Amplifier )
3. Komparator (rangkaian pembanding )
4. Buffer
5. Adder / Penjumlah
6. Subtractor / Pengurang
7. Differensiator
8. Penguat Integrator (Integrator Amplifier )
3.2 Kritik dan saran
Penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran sehingga
tulisan ini bisa semakin sempurna, Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
1. http://bang-teknik.blogspot.com/2016/07/aplikasi-op-amp.html
2. http://labpendidikanindonesia.blogspot.com/2015/07/3-jenis-rangkaian-
operational-amplifier.html

Anda mungkin juga menyukai