036/SPO/LAB/RSAM/XI/2015 00 1/1 Jl. Raya Perjuangan No.45 Ditetapkan oleh, Bekasi Utara Tanggal Terbit Direktur RS. Anna Medika STANDAR 24 November 2015 PROSEDUR OPERASIONAL dr. H. Slamet Effendy, M.Kes.
Pengambilan spesimen, adalah langkah yang dilaksanakan untuk mendapatkan
PENGERTIAN spesimen pemeriksaan sesuai dengan jenis dan metode pemeriksaan
Sebagai acuan dalam pengambilan spesimen
TUJUAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Anna Medika Nomor KEBIJAKAN 006/PER/DIR/RSAM/XI/2015 Tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium
A. Pengambilan Sampel Darah Vena
PROSEDUR 1. Alat dan bahan 1. Flashneedle 2. Adapter Holder 3. Kasa isopropyl alkohol 70% 4. Torniquete 5. Tabung Vakum 6. Plester 7. Label 2. Lokasi pengambilan, Vena mediana cubiti 3. Pelaksanaan 1. Posisikan pasien dalam keadaan duduk atau berbaring dengan posisi tangan diluruskan. 2. Tentukan lokasi penusukan dengan meraba lokasi vena. 3. Pasang torniquet ± 7.5-10 cm diatas lokasi vena yang akan ditusuk. 4. Minta pasien untuk mengepalkan tangan. 5. Bersihkan lokasi vena dengan menggunakan kasa isopropyl alkohol 70% secara sirkular dari dalam ke luar biarkan kering 6. Tusuk bagian vena dengan jarum, lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut kemiringan antara jarum dan kulit 15 derajat, tekan tabung vakum sehingga darah terhisap masuk ke dalam tabung. 7. Pada saat darah mengalir ke dalam tabung kendorkan torniquet dan pasien diminta melepaskan kepalan tangan. 8. Biarkan darah mengalir ke dalam tabung sampai selesai. 9. Tarik jarum dan letakan kasa isopropyl alkohol 70% pada bekas luka tusukan dan tekan selama ± 2 menit. Setelah darah berhenti beri plester pada bagian yang ditusuk. 10. Tabung vakum yang berisi darah dibolak-balik 6-8 kali. 11. Beri label identitas pada tabung vakum tersebut.
B. Pengambilan Sampel Darah Kapiler
1. Alat dan bahan 1. Lancet Steril 2. Microtainer 3. Kasa dengan isopropyl alkohol 70% 4. Label 2. Lokasi pengambilan, 1. Ujung jari tangan “2, 3, 4” 2. 1/3 bagian medial / lateral tumit 3. Pelaksanaan 1. Tentukan lokasi penusukan 2. Bersihkan lokasi yang akan ditusuk dengan menggunakan kasa isopropyl alkohol 70% secara sirkular dari dalam ke luar biarkan kering 3. Pegang bagian tersebut dan tekan sedikit untuk mengurangi rasa sakit. 4. Tusuk dengan cepat memakai lanset steril. Pada jari tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis sidik jari, tusukan harus cukup dalam agar darah mudah keluar. 5. Buang tetes darah pertama keluar dengan kapas kering. 6. Tampung darah berikutnya ke dalam tabung microtainer 7. Setelah selesai beri plester pada daerah tusukan. 8. Beri label identitas pada tabung microtainer tersebut.
C. Pengambilan Sampel Darah Arteri
1. Alat dan bahan 1. Arterial Blood Sampler 2. Kasa dengan isopropyl alkohol 70% 3. Plester 2. Lokasi pengambilan, 1. Arteri Radialis 2. Arteri Femoralis 3. Arteri Brachialis 3. Pelaksanaan 1. Palpasi denyut pembuluh darah arteri. 2. Bersihkan lokasi yang akan ditusuk dengan menggunakan kasa isopropyl alkohol 70% secara sirkular dari dalam ke luar biarkan kering 3. Tusuk jarum tepat di bawah kulit pada sudut 45 derajat ke arah secarah perlahan-lahan. 4. Begitu jarum memasuki lumen arteri, aliran darah akan mengisi arterial blood sampler. 5. Setelah 2-3 ml darah arteri diperoleh, keluarkan jarum. Pada saat yang bersamaan gunakan kasa untuk menekan daerah tusukan selama ± 5 menit. 6. Setelah darah berhenti beri plester pada lokasi tusukan. 7. Tutup jarum dengan menggunakan teknik satu tangan. 8. Buka tutup jarum dan buang ke dalam sharp container. 9. Buang gelembung udara yang ada dalam syringe dan tutup dengan penutup dari karet yang telah tersedia. 10. Beri label identitas pada arterial blood sampler tersebut.
D. Pengambilan spesimen urine
1. Alat dan bahan 1. Urine pot, bersih (tutup putih) 2. Urine pot, steril (tutup kuning) 2. Pelaksanaan 1. Pada Perempuan Pada pengambilan spesimen urin porsi tengah yang dilakukan oleh pasien, sebelumnya harus diberi penjelasan sebagai berikut a. Pasien harus mencuci tangan memakai sabun kemudian dikeringkan dengan kertas tissue. b. Tanggalkan pakaian dalam, lebarkan labia dengan satu tangan. c. Bersihkan labial dan vulva menggunakan kasa steril dari arah depan ke belakang. d. Bilas dengan air dan keringkan dengan kasa steril yang lain. e. Selama proses ini berlangsung, keluarkan urin, aliran urin pertama keluar dibuang. Aliran selanjutnya ditampung ke dalam wadah yang sudah disediakan. Pengumpulan selesai sebelum aliran urin habis. f. Wadah ditutup rapat dan serahkan kepada petugas laboratorium g. Beri label identitas pada wadah urin tersebut. 2. Pada Laki-laki a. Pasien harus memcuci tangan dengan sabun b. Bila tidak disunat tarik kulit preputium ke belakang, keluarkan urin, aliran urin pertama keluar dibuang. Aliran selanjutnya ditampung ke dalam wadah yang sudah disediakan. Pengumpulan selesai sebelum aliran urin habis. c. Wadah ditutup rapat dan serahkan kepada petugas laboratorium. d. Beri label identitas pada wadah urine tersebut.
E. Pengambilan spesimen Tinja
1. Alat dan bahan Wadah Tinja bersih 2. Prosedur 1. Tinja untuk pemeriksaan sebaiknya berasal dari defekasi spontan (tanpa bantuan pencahar), ambil sejumlah kecil tinja dengan mengunakan sendok yang telah disediakan. 2. Beri label identitas pada wadah F. Pengambilan spesimen Sputum 1. Alat dan bahan Wadah Sputum, bersih dan kering 2. Pelaksanaan Beri petunjuk pada pasien untuk 1. Kumur dengan air sebelum mengeluarkan dahak. 2. Bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum berkumur. 3. Tarik nafas dalam 2-3 kali dan setiap kali hembuskan nafas dengan kuat. 4. letakkan pot yang sudah dibuka dekat dengan mulu dan keluarkan dahak ke dalam pot. 5. Batukkan dengan keras dari dalam dada, sampai keluar dahak dalam jumlah yang cukup. 6. Tutup pot dengan rapat dengan cara memutar tutupnya. 7. Setelah mengeluarkan dahak, bersihkan mulut dengan tissue, kemudian buang tissue di tempat sampah yang tertutup, kemudian cuci tangan. 8. Bila perlu hal di atas dapat diulang sampai mendapatkan dahak yang berkualitas baik dan volume yang cukup (3-5 ml).
Bila dahak sulit dikeluarkan, dapat dilakukan hal sebagai berikut :
1. Lakukan olah raga ringan kemudian tarik nafas dalam beberapa kali. Bila terasa akan batuk, nafas ditahan selama mungkin lalu disuruh batuk. 2. Malam hari sebelum tidur, banyak minum air atau mnelan tablet gliseril guayakolat 200 mg.
G. Pengambilan Spesimen Semen
1. Alat dan bahan Wadah Semen 2. Prosedur 1. Pengambilan semen secara masturbasi, 2. Syarat pemeriksaan pasien setelah 3 – 5 hari tidak mengeluarkan sperma 3. Jam pengambilan dan pemeriksaan dicatat 4. Selesai penampungan 5. Beri label identitas pada wadah
H. Pengambilan Spesimen Sekret Uretra
1. Alat dan bahan Swab Steril 2. Prosedur 1. Pasien diberi penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan. 2. Petugas memakai sarung tangan 3. Bagi yang tidak di sirkumsisi, preputium ditarik ke arah pangkal. 4. Bersihkan sekitar lubang kemaluan dengan NaCl fisiologis steril, kemuadian sekret dikeluarkan dengan cara menekan atau mengurut uretra dari pangkal ke ujung. 5. Sekret yang keluar diambil dengan swab steril. 6. Bila sekret tidak keluar maka masukan swab ke dalam uretra sedalam ± 2 cm sambil diputar searah jarum jam, kemudian ditarik keluar. 7. Sekret diambil 2 kali : untuk pemeriksaan mikroskopik dan untuk biakan.
I. Pengambilan Spesimen Sekret Endocervic / Vagina
1. Alat dan bahan Swab Steril Spekulum 2. Prosedur a. Pasien diberi penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan. b. Pasien berbaring telentang di atas kursi obstetrik dengan ke dua lutut diletakan pada penyangganya. c. Petugas memakai sarung tangan d. Spekulum dibasahi dengan air steril kemudian masukkan ke dalam vagina. e. Masukan swab steril ke dalam canalis cervicalis sedalam ± 2-3 cm sambil diputar searah jarum jam dan biarkan 5-10 detik supaya sekret terserap oleh kapas, kemudian ditarik keluar tanpa menyentuh spekulum. (untuk sekret vagina spesimen diambil pada fomix posterior). f. Sekret diambil 2 kali : untuk pemeriksaan mikroskopik dan untuk biakan.
J. Pengambilan Spesimen Swab Tenggorok
1. Alat dan bahan Swab Steril Spatel kayu 2. Prosedur a. Pasien diberi penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan. b. Petugas memakai sarung tangan c. Pasien diminta untuk duduk. d. Pasien diminta untuk membuka mulut kemudian liadah ditekan dengan spatel kayu. e. Masukkan swab yang sudah dibasahi dengan NaCl fisiologis steril hingga menyentuh belakang faring. f. Usap ke kiri dan kanan dinding belakang faring dan tonsil lalu tarik ke luar dengan hati-hati tanpa menyentuh bagian mulut yang lain.
1. Pelayanan Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Poliklinik 3. Unit Gawat Darurat 4. Pelayanan Medis