Anda di halaman 1dari 2

Lampiran.

Perihal : Kebijakan Pelayanan Instalasi


Laboratorium
No : 56A/KPTS-DIR/RSA/VII/2019
Tanggal : 1 JULI 2019

1. Pelayanan Laboratorium harus sesuai dengan Standar Nasional, Undang-undang dan peraturan yang
berlaku di Indonesia.
2. Pelayanan Laboratorium harus adekuat,teratur,nyaman dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan
pasien.
3. Pelayanan Laboratorium di luar rumah sakit berdasarkan reputasi yang baik dan yang memenuhi
undang-undang dan peraturan.
4. Pelayanan Laboratorium memberitahukan kepada pasien apabila ada hubungan antara dokter yang
merujuk dengan pelayanan laboratorium di luar Rumah Sakit.
5. Instalasi Laboratorium mempunyai Penanggung Jawab Dokter Spesialis Patologi Klinik.
6. Pelayanan Instalasi Laboratorium dikepalai oleh Kepala Instalasi Laboratorium.
7. Sebagai pedoman Dokter dan Staf dalam penyelenggaraan Pelayanan Instalasi Laboratorium
digunakan Panduan dan SPO yang berlaku di Rumah Sakit Ananda.
8. Instalasi Laboratorium memberi pelayanan pada batasan-batasan operasional yang ada untuk
mencapai pelayanan yang tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan tenaga-tenaga dan
sarana yang tepat.
9. Instalasi Laboratorium memberikan pelayanan 24 jam (3 Shift) dengan Petugas Laboratorium yang
stand by ditempat.
10. Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit berada di bawah tanggung jawab Instalasi Laboratorium.
11. Penataan ruang, aksesibilitas, penerangan dan pemilihan material harus sesuai dengan
ketentuan yang mengacu pada pasien safety.
12. Rumah Sakit mempunyai program keselamatan/ keamanan laboratorium yang mengatur resiko
keselamatan yang potensial di laboratorium dan dilaporkan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
jika ada insiden keselamatan.
13. Pelayanan laboratorium melakukan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya dan beracun.
14. Rumah Sakit harus menetapkan staf laboratorium dan mendapatkan pelatihan yang adekuat, memiliki
ketrampilan dan diorientasikan pada pekerjaannya.
15. Rumah Sakit harus menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan hasil tes
pemeriksaan laboratorium. Untuk hasil pemeriksaan yang melebihi ambang nilai kritis harus segera di
laporkan ke Dokter Penanggung Jawab Pelayanan.
16. Rumah Sakit mempunyai program pengelolaan peralatan laboratorium yang termasuk proses
perencanaan (seleksi dan pengadaan), penerimaan (uji fisik, uji fungsi dan uji coba), kalibrasi dan
pemeliharaan alat.
17. Pelayanan Laboratorium melaksanakan pengelolaan, pemeliharaan dan kalibrasi alat- alat
laboratorium secara teratur.
18. Pelayanan Laboratorium menetapkan reagen esensial yang dibutuhkan untuk pelayanan laboratorium.
19. Pelayanan Laboratorium melakukan penyimpanan dan audit reagen sesuai dengan yang disarankan
oleh MSDS ( Material Sheet Data Safety) masing masing reagent.
20. Pelayanan Laboratorium menetapkan prosedur untuk pengambilan spesimen, identifikasi,
penanganan, pengiriman yang aman dan pembuangan spesimen.
21. Pelayanan Laboratorium menetapkan nilai normal berdasarkan buku S.I unit dan rentang nilai yang
digunakan untuk interprestasii dan pelaporan hasil laboratorium evaluasi setiap 1 tahun atau jika ada
perubahan pada insert kit.
22. Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang normal dapat ditandatangani oleh Dokter Patologi Klinik,
Kepala Instalasi Laboratorium /koordinator Laboratorium / PJ /Petugas laboratorium yang kompeten
dan berwenang sesuai dengan pendelegasian kewenangan yang diberikan.
23. Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang abnormal harus dikonsultasikan kepada dokter Spesialis
Patologi Klinik dan didokumentasikan.
24. Pelayanan Laboratorium menetapkan orang yang berkompeten yang bertanggung jawab untuk
mengelola pelayanan laboratorium.
25. Pelayanan Laboratorium melakukan prosedur kontrol mutu termasuk validasi metode tes, survellens
harian atas hasil tes,koreksi cepat untuk kekurangan, dokumen hasil dan tindakan koreksi.
26. Rumah Sakit secara teratur mereview hasil control mutu untuk pelayanan oleh laboratorium luar
termasuk :
a) penetapan frekuensi tipe data kontrol mutu dari laboratorium luar
b) penunjukan staf yang kompeten yang bertanggung jawab atas kontrol mutu laboratorium
27. Rumah Sakit mempunya laporan tahunan data kontrol mutu dari laboratorium luar rumah sakit yang
digunakan untuk pembaharuan kontrak.
28. Rumah sakit memiliki dokter ahli dalam bidang pelayanan diagnostik seperti hematologi, patologi
anatomi, parasitologi (on call) dan mikrobiologi (on call).

Ditetapkan di : Bekasi
Pada Tanggal : 1 JULI 2019
Direktur Rumah Sakit AnandaBabelan

Dr. Lili Masliyah, MARS

Anda mungkin juga menyukai