I Latar Belakang
keselamatan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi melalui
SMK3 guna menjamin terciptanya suatu system keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/ buruh, dan atau serikat pekerja serikat
buruh dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan perlindungan dan jaminan social yang memadai, salah satunya diupayakan melalui
Penerapan K3 di Indonesia masih belum dapat dilaksanakan secara optimal. Hal ini
terlihat karena masih tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia, dan memiliki
kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Data Kementrian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi tahun 2009 tercatat 96.314, tahun 2010 tercatat 98.711 kecelakaan kerja,
sedangkan tahun 2011 tercatat 99.491 kecelakaan kerja. Tingginya angka kecelakaan kerja
menimbulkan kerugian bagi tenaga kerja, perusahaan dan pemerintah. Kerugian bagi
pekerja adalah kurang terlindungi hak dasar tenaga kerja dan keluarga. Sedangkan kerugian
bagi perusahaan, apabila banyak pekerja yang mengalami kecelakaan kerja maupun
Penyakit Akibat Kerja baik disadari maupun tidak, kerugiannya cukup besar antara lain
pekerja terampil, meningkatnya angka mangkir kerja, menurunnya angka priduktivitas dan
perundang- undangan K3 terkait dengan UUD 1945 pasal 27 ayat (2) yang menyebutkan
bahwa “Setiap Warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Pekerjaan yang layak dalam konteks ini artinya bahwa pekerjaan yang
dilakukan harus bersifat manusiawi yang memungkinkan pekerja dalam kondisi sehat dan
selamat, bebas dari kecelakaan akibat kerja, sehingga dapat hidup layak sesuai dengan
martabat manusia. Penjelasan tersebut lebih di pertegas lagi dalam UU No. 1 Tahun 1970
yang membahas mengenai keselamatan kerja dan UU No. 13 Tahun 2003 yang membahas
mengenai ketenagakerjaan.
Oleh karena itu, untuk menciptakan penghidupan dan pekerjaan yang layak bagi
pekerja terkait kesehatan dan keselamatan kerja, maka diperlukan usaha pencegahan
kecelakaan kerja dan PAK yaitu kebijakan pemerintah di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.