KASUS
DISUSUN OLEH:
KELAS :
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
1. GAGAL GINJAL
Ny. ASM usia 56 tahun, masuk rumah sakit tanggal 13 Agustus 2017 setelah
mengeluh sesak nafas yang sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Sesak nafas
memberat dalam 4 hari ini terutama saat digunakan untuk berjalan jauh, dan
berkurang kalau istirahat. Pasien juga mengeluhkan perutnya kembung dan terasa
penuh. BAB normal, BAK keluar hanya sedikit meskipun pasien minum banyak.
Terdapat luka pada telapak kaki kiri.
Pasien memiliki riwayat DM (14 tahun), Hipertensi (8 tahun). Pasien rutin
menggunakan glibenklamid dan metformin
Diagnosa pasien : CKD stage V, udema peritoneal, HT stage 2
Pemeriksaan TTV :
Parameter 13/8 14/8 15/8 16/8
Suhu (C) 36 46,5 36,1 36,4
TD (mmHg) 170/90 160/90 170/80 160/90
Nadi 92 92 90 88
(x/menit)
RR (x/menit) 24 26 20 18
Pemeriksaan Laboratorium :
Parameter 13/8 14/8 15/8 16/8
GDA 262 283 223
GD2PP 209 258
GDP 190 200
Hb 7,8
Eritrosit 3,46
Hematokrit 26,8
Leukosit 13.000
Kreatinin 6,6 5,8
BUN 32 23
Albumin 3,4 3,2
K 3,2 3,1
Na 132 135
Ca 8,6
Terapi :
Obat Dosis (rute) 13/8 14/8 15/8 16/8
NS 0,9% 8 tpm (ivfd)
O2 2L/menit
Furosemid 2x40 mg (iv)
Metoklopramid 3x10 mg (iv)
Amlodipin 1x10 mg (po)
ISDN 3x5 mg (po)
Clonidin 2x0,15 (po)
Kalitake 2x1 sachet (po)
Anbacim 2x1 gram (iv)
Glibenklamid 1x5 mg (po)
Metformin 3x500 mg (po)
I. SUBYEKTIF
2.1. Keluhan Utama
a. Mengeluh sesak nafas yang sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Sesak
nafas memberat dalam 4 hari ini terutama saat digunakan untuk berjalan jauh,
dan berkurang kalau istirahat.
b. Pasien juga mengeluhkan perutnya kembung dan terasa penuh.
c. BAB normal, BAK keluar hanya sedikit meskipun pasien minum banyak.
d. Terdapat luka pada telapak kaki kiri.
2.2. Keluhan Tambahan
-
2.3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. DM (14 tahun)
b. Hipertensi (8 tahun)
2.4. Riwayat Pengobatan
a. Glibenklamid
b. Metformin
2.5. Riwayat Penyakit Keluarga
-
2.6. Alergi Obat
-
II. OBYEKTIF
3.1. Tanda Vital
Denyut 92 92 90 88
60-80 (Tidak (Tidak (Tidak (Tidak
Nadi
(wanita) normal) normal) normal) normal)
(x/menit)
Meningkatny
a dan
menurunnya
24 26
RR nilai RR
16-20 (Tidak (Tidak 20 18
(x/menit) mengindikasi
normal) normal)
kan pasien
mengalami
CVD
Monitoring :
Monitor kadar K
dan Ca
Mencegah S:- ISDN (Isosorbit ISDN adalah suatu obat - Plan: Terapi
CVD dinitrat) golongan nitrat yang dilanjutkan
(kardiovaskul O:- digunakan secara
ar) 3x5 mg (po) farmakologis sebagai
vasodilator (pelebar
pembuluh darah),
khususnya pada kondisi
angina pektoris, juga
pada CHF (congestive
heart failure), yakni
kondisi ketika jantung
tidak mampu memompa
cukup darah untuk
memenuhi kebutuhan
tubuh.
ISDN mampu mencegah
serangan kardiovaskuler
akibat CKD (DIH 17th,
2008-2009).
Mual muntah S: perut Metoklopramid Metoclopramide Pada guideline terapi Plan :
(efek kembung, merupakan antiemetik utama untuk mual Terapi
samping tetapi belum 3x10 mg (iv) yang bekerja dengan muntah pada pasien metoklopramid
terapi mengalami menghambat reseptor CKD cukup dengan dihentikkan
hemapo) mual dopaminergik di trigger metoklopramide, karena tidak
muntah zone (CTZ) (Dipiro, 2008) tetapi pasien tidak mengganggu
mengeluhkan efek aktivitas pasien.
O: - samping mual muntah
tersebut oleh karena Informasi :
itu terapi dengan Jika pasien tidak
metoklopramid mengalami
dihentikkan mual dan
muntah terapi
dihentikan,
apabila pasien
mengalami
mual dan
muntah yang
dapat
mengganggu
aktivitas terapi
dapat dilakukan.
Metoklopramid
diminum 30
menit sebelum
makan
Monitoring :
Hct, eritrosit dan
leukosit pasien,
dan efek samping
yang mungkin
terjadi
Hypokalemia S: - NS 0,9% NS 0,9% merupakan Karena NS 0,9% Plan :
8 tpm (ivfd) garam yang berperan dikontraindikasikan Terapi diganti
penting dalam pada pasien dengan RL
memelihara tekanan hypokalemia, (Ringer laktat)
osmosis darah dan hipernatremia, merupakan
jaringan. asidosis larutan Infus
Indikasi: Untuk (www.drugs.com) untuk
mengembalikan sehingga tidak sesuai mengembalikan
keseimbangan elektrolit untuk terapi pada keseimbangan
pada dehidrasi pasien dengan elektrolit pada
hypokalemia. keadaan dehidrasi
dan syok
hipovolemik.
Dosis 20 tpm
Monitoring :
Cairan elektrolit
O: -
Hypoalbumin O: Kadar Keadaa
Transfusi Albumin: Untuk pasien Plan :
Albumin hipoalbuminemia dapat gangguan ginjal Jika kadar
turun Albumin Human 25 digunakan dengan albumin sudah
% (100 ml) iv 2 terjadi pada keadaan
hati-hati karena beban tecapai terapi
ml/menit asisosis yang dialami
protein dapat memicu dihentikan
pasien dengan azotemia yaitu
komplikasi CKD (DIH). meningkatnya kadar Monitoring:
Albumin Human kreatinin dan BUN Kadar albumin
digunakan untuk dalam darah dan
mengatasi berkaitan dengan Informasi :
penurunan laju filtrasi Pasien diharapkan
hipoalbuminemia.
glomerulus (DIH) dapat
Trans. Albumin untuk mengonsumsi
pencegahan makanan yang
hemokonsentrasi & tinggi albumin
pemeliharaan contoh : ikan
keseimbangan elektrolit. gabus, putih telur
dll.
Hypoproteinemia
dengan atau tanpa edema
(MIMS)
2. Pankrease
Kasus NY SS, 45 tahun adalah seorang guru SMU negeri datang ke Unit
Gawat Darurat bersama ditemani putra bungsunya dengan keluhan lemah,
mual muntah dan mengalami rasa sakit di seluruh badan. Sebelum ini,
menurut penuturuan anaknya, NY SS baik baik saja hingga tiba-tiba tidak
sadarkan diri pagi ini. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa glukosa
puasa NY SS 200 mg/dL. Riwayat Penyakit:
a. -Diabetes mellitus semenjak 5 tahun terakhir
b. -Hipertensi
c. Hasil Laboratorium:
d. -Hb 11 g/dL -SrCr 10 mg/L
Riwayat Pengobatan:
1) -Metformin 500 s..t.dd
2) -Amlodipin 5 mg 1X Sehari
3) -Furosemid 40 mg s.b.d.d
4) -Kalsitriol 0.25 μ 1X sehari
Pembahasan
Jenis obat yang diresepkan oleh dokter, antara lain :
Pasien dehidrasi dikarenakan sering buang air kecil. Hal ini dikarenakan
efek samping dari pemakaian furosemid dengan dosis yang tinggi yang diresepkan
oleh dokter kepada pasien. Hal ini dapat mengakibatkan metabolisme obat jika
diminum oleh pasien mekanismenya semakin cepat, sementara input dari pasien
kemungkinan tidak mencukupi. Dalam jangka panjang pasien kemungkinan dapat
terkena komplikasi gagal ginjal dan gagal jantung sehingga harus mengatur pola
makan dan mengubah lifestyle-nya juga.
Pada saat puasa, karena pasien memiliki riwayat diabetes diketahui kadar
glukosa puasa Ny SS 200 mg/dL. Kadar gula pasien termasuk tinggi, hal ini
kemungkinan pasien makan malam dengan porsi yang berlebih. Sehingga pada
saat pasien tidak makan/ puasa pasien merasa lelah juga kemungkinan kadar
gulanya menurun. Hal ini menyebabkan pasien lemas, dan merasakan disekujur
tubuhnya nyeri. Pasien yang memiliki diabetes biasanya mengalami sakit dan
nyeri di seluruh badan karena diketahui kadar glukosa pasien tinggi.