Disusun oleh:
IRFAN HANIF NAUFAL
P27220018116
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB 1 LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI................................................................................................
B. ETIOLOGI…………..............................................................................
C. PATOFISIOLOGI...................................................................................
D. PATHWAY.............................................................................................
E. MANIFESTASI KLINIS........................................................................
F. KOMPLIKASI…………………………………………………………
G. KLASIFIKASI…………………………………………………………
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG............................................................
I. PENATALAKSANAAN MEDIS...........................................................
A. PENGKAJIAN…………………………………………………………
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN………………………………………
C. INTERVENSI KEPERAWATAN…………………………………….
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN………………………………...
E. EVALUASI KEPERAWATAN……………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
A. Definisi
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang BB < 2.500
gram (sampai dengan 2.499 gram). BBLR dapt dibagi menjadi 2 golongan :
1. Prematur murni
Masa gestasi kurang dari 37 minggu dan BB sesuai dengan berat badan
untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk
masa kehamilan.
2. Dismaturitas
Bayi lahir dengan BB kurang dari BB seharusnya untuk masa gestasi itu,
berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intra uterin dan merupakan
bayi yang kecil untuk masa kehamilannya.
(Indrasanto, 2008)
B. Etiologi
1. Faktor Ibu
a. Penyakit, penyakit yang berhubungan langsung dengan pasien misalnya
perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, DM, toksemia
gravidarum, dan nefritis akut.
b. Usia ibu, angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20
tahun, dan multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian
terendah ialah pada usia antara 26-35 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi, keadaan ini sangat berperan terhadap
timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi teradapat pada golongan
social ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang
kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang. Demikian pula
kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak
sah, ternyata lebih tinggi bila dibandingakan dengan bayi yang lahir
perkawinan yang sah.
d. Sebab lain, karena ibu merokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat
narkotik.
2. Faktor Janin
Faktor janin diantaranya hidramnion, kehamilan ganda dan kelainan
kromosom
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan di antaranya tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan
zat-zat tertentu.
(Suryadi dan Yuliani, 2006 )
C. Patofisiologi
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang
Artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan
(BB) lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai
2.500 gram. Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan
bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti
bayi prematur. Kapasitas vital dan kapasitas residual fungsional paru-paru pada
dasarnya kecil berkaitan dengan ukuran bayi. Sebagai akibatnya sindrom gawat
pada bayi premature adalah pencernaan dan absorpsi makanan yang inadekuat.
Bila prematuritas bayi lebih dari dua bulan, system pencernaan dan absorpsi
menjalani diet rendah lemak. Imaturitas organ lain yang sering menyebabkan
kesulitan yang berat pada bayi premature meliputi system imun yang
kadar IgG gamma globulin, serta bayi premature relatif belum sanggup
masih belum baik sehingga bayi premature beresiko mengalami infeksi, system
integumen dimana jaringan kulit masih tipis dan rawan terjadinya lecet, system
jaringan lemak di bawah kulit dan pusat pengaturan suhu yang belum berfungsi
Faktor Pencetus
BBLR
Kulit tipis dan lemak Imaturitas system pernafasan Reflek menelan dan
subcutan kurang menghisap belum
sempurna
Penurunan BB/kematian
Gangguan pertukaran gas
F. Komplikasi
Menurut (Potter, 2005) komplikasi pada masa awal bayi berat lahir
rendah antara lain yaitu :
1. Hipotermia.
2. Hipoglikemia.
3. Gangguan cairan dan elektrolit.
4. Hiperbilirubinemia.
5. Sindroma gawat nafas (asfiksia).
6. Paten suktus arteriosus.
7. Infeksi.
8. Perdarahan intraventrikuler.
9. Apnea of prematuruty.
10. Anemia
Komplikasi pada masa berikutnya yaitu :
1. Gangguan perkembangan.
2. Gangguan pertumbuhan.
3. Gangguan penglihatan (retionopati).
4. Gangguan pendengaran.
5. Penyakit paru kronis.
6. Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit.
7. Kenaikan frekuensi kelainan bawaan.
G. Pemeriksaan Penunjang
H. Penatalaksanaan Medis
Menurut Prawirohardjo (2005), penanganan bayi dengan berat badan
lahir rendah adalah sebagai berikut :
1. Penanganan bayi
Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi, maka semakin besar
perawatan yang diperlukan, karena kemungkinan terjadi serangan sianosis
lebih besar. Semua perawatan bayi harus dilakukan didalam incubator.
2. Pelestarian suhu tubuh
1 50- 65
2 100
3 125
4 150
5 160
6 175
7 200
14 225
21 175
28 150
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Biodata
Terjadi pada bayi prematur yang dalam pertumbuhan di dalam
kandungan terganggu
2. Keluhan utama
Menangis lemah,reflek menghisap lemah,bayi kedinginan atau suhu
tubuh rendah
3. Riwayat penayakit sekarang
Lahir spontan,SC umur kehamilan antara 24 sampai 37 minnggu,berat
badan kurang atau sama dengan 2.500 gram,apgar pada 1 sampai 5
menit,0 sampai 3 menunjukkan kegawatan yang parah,4 sampai 6
kegawatan sedang,dan 7-10 normal
4. Riwayat penyakit dahulu
Ibu memiliki riwayat kelahiran prematur,kehamilan ganda,hidramnion
5. Riwayat penyakit keluarga
Adanya penyakit tertentu yang menyertai kehamilan seperti DM,TB
Paru,Tumor kandungan,Kista,Hipertensi
6. ADL
a) Pola Nutrisi : reflek sucking lemah, volume lambung kurang,
daya absorbsi kurang/lemah sehingga kebutuhan nutrisi
terganggu.
b) Pola Istirahat tidur: terganggu oleh karena hipotermia.
c) Pola Personal hygiene: tahap awal tidak dimandikan.
d) Pola Aktivitas : gerakan kaki dan tangan lemas.
e) Pola Eliminasi: BAB yang pertama kali keluar adalah
mekonium,produksi urin rendah.
7. Pemeriksaan
a) Pemeriksaan Umum
Kesadaran compos mentis
Nadi : 180X/menit pada menit I kemudian menurun sampai 120-
140X/menit
RR : 80X/menit pada menit I kemudian menurun sampai
40X/menit
Suhu : kurang dari 36,5 C
b) Pemeriksaan Fisik
Sistem sirkulasi/kardiovaskular : Frekuensi dan irama jantung
rata-rata 120 sampai 160x/menit, bunyi jantung (murmur/gallop),
warna kulit bayi sianosis atau pucat, pengisisan capilary
refill (kurang dari 2-3 detik).
Sistem pernapasan : Bentuk dada barel atau cembung,
penggunaan otot aksesoris, cuping hidung, interkostal; frekuensi
dan keteraturan pernapasan rata-rata antara 40-60x/menit, bunyi
pernapasan adalah stridor, wheezing atau ronkhi.
Sistem gastrointestinal : Distensi abdomen (lingkar perut
bertambah, kulit mengkilat), peristaltik usus, muntah (jumlah,
warna, konsistensi dan bau), BAB (jumlah, warna, karakteristik,
konsistensi dan bau), refleks menelan dan megisap yang lemah.
Sistem genitourinaria : Abnormalitas genitalia, hipospadia, urin
(jumlah, warna, berat jenis, dan PH).
Sistem neurologis dan musculoskeletal : Gerakan bayi, refleks
moro, menghisap, mengenggam, plantar, posisi atau sikap bayi
fleksi, ekstensi, ukuran lingkar kepala kurang dari 33 cm, respon
pupil, tulang kartilago telinga belum tumbuh dengan sempurna,
lembut dan lunak.
Sistem thermogulasi (suhu) : Suhu kulit dan aksila, suhu
lingkungan.
Sistem kulit : Keadaan kulit (warna, tanda iritasi, tanda lahir, lesi,
pemasangan infus), tekstur dan turgor kulit kering, halus,
terkelupas.
Pemeriksaan fisik : Berat badan sama dengan atau kurang dari
2500 gram, panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm,
lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada
sama dengan atau kurang dari 30 cm, lingkar lengan atas, lingkar
perut, keadaan rambut tipis, halus, lanugo pada punggung dan
wajah, pada wanita klitoris menonjol, sedangkan pada laki-laki
skrotum belum berkembang, tidak menggantung dan testis belum
turun., nilai APGAR pada menit 1 dan ke 5, kulit keriput.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan,
keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi / kelelahan , ketidak
seimbangan metabolik.
2. Thermoregulasi tidak efektif berhubungan dengan kontrol suhu yang
imatur dan penurunan lemak tubuh subkutan.
3. Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidak mampuan mencerna nutrisi karena
imaturitas.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang
kurang.
C. Intervensi Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan,
keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi/kelelahan,
ketidakseimbangan metabolik .
a) Tujuan : pola napas menjadi efektif
b) Kriteria hasil:
- RR 30-60 x/mnt
- Sianosis (-)
- Sesak (-)
- Ronchi (-)
- Whezing (-)
c) Rencana tindakan:
- Observasi pola Nafas.
- Observasi frekuensi dan bunyi nafas
- Observasi adanya sianosis.
- Monitor dengan teliti hasil pemeriksaan gas darah.
- Tempatkan kepala pada posisi hiperekstensi.
- Beri O2 sesuai program dokter
- Observasi respon bayi terhadap ventilator dan terapi O2.
- Atur ventilasi ruangan tempat perawatan klien.
- Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya
2. Hipotermi berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur dan
penurunan lemak tubuh subkutan.
a) Tujuan: suhu tubuh dalam rentang normal.
b) Kriteria hasil :
- Suhu 36-37C.
- Kulit hangat.
- Sianosis (-)
- Ekstremitas hangat
c) Tindakan keperawatan:
- Observasi tanda-tanda vital.
- Tempatkan bayi pada incubator.
- Awasi dan atur control temperature dalam incubator sesuai
kebutuhan.
- Monitor tanda-tanda Hipertermi.
- Hindari bayi dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh.
- Ganti pakaian setiap basah
- Observasi adanya sianosis.
3. Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidak mampuan mencerna nutrisi karena
imaturitas.
a) Tujuan : Nutrisi dapat terpenuhi.
b) Kriteria hasil:
- Reflek hisap dan menelan baik
- Muntah (-)
- Kembung (-)
- BAB lancar
- Berat badan meningkat 15 gr/hr
- Turgor elastis
c) Tindakan keperawatan:
- Observasi intake dan output.
- Observasi reflek hisap dan menelan.
- Beri minum sesuai program
- Pasang NGT bila reflek menghisap dan menelan tidak ada.
- Monitor tanda-tanda intoleransi terhadap nutrisi parenteral.
- Kaji kesiapan untuk pemberian nutrisi enteral
- Kaji kesiapan ibu untuk menyusu.
- Timbang BB setiap hari.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang
kurang.
a) Tujuan: tidak terjadi infeksi
b) Kriteria hasil:
- Suhu 36-37C
- Tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Leukosit 5.000-10.000
c) Tindakan keperawatan:
- Kaji tanda-tanda infeksi.
- Isolasi bayi dengan bayi lain.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.
- Gunakan masker setiap kontak dengan bayi.
- Cegah kontak dengan orang yang terinfeksi.
- Pastikan semua perawatan yang kontak dengan bayi dalam
keadaan bersih/steril.
- Kolaborasi dengan dokter.
- Berikan antibiotic sesuai program.
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan untuk
dapat menentukan keberhasilan dalam asuhan keperawatan. Ada tiga
kemungkinan hasil evaluasi yang terkait dengan pencapaian tujuan
keperawatan yaitu :
1. Tujuan tercapai jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.
2. Tujuan tercapai sebagian atau klien masih dalam proses pencapaian
tujuan jika klien menunjukkan perubahan pada sebagian kriteria yang
telah ditetapkan.
3. Tujuan tidak tercapai jika klien hanya menunjukkan sedikit perubahan
dan tidak ada kemajauan sama sekali serta dapat timbul masalah baru.
DAFTAR PUSTAKA