Pada anak segera dipasang kateter ke dalam esofagus dan bila mungkin dilakukan
penghisapan terus menerus. Posisi anak tidur tergantung kepada ada tidaknya fistula, karena
aspirasi cairan lambung lebih berbahaya dari pada saliva. Anak dengan fistula trakeoesofagus
ditidurkan setengah duduk. Anak tanpa fistula diletakkan dengan kepala lebih rendah (posisi
trendelenburg). Anak dipersiapkan untuk operasi segera. Apakah dapat dilakukan penutupan
fistula dengan segera atau hanya dilakukan gastrostomi, tergantung pada jenis kelainan dan
keadaan umum anak pada saat itu.1
- Tahap pertama biasanya adalah pengikatan fistula dan pemasukan pipa gastrotomi untuk
memasukkan makanan,
- Tahap kedua adalah anastomosis primer, makanan lewat mulut biasanya dapat diterima.
Esofagografi pada hari ke 10 akan menolong menilai keberhasilan anastomosis.
Malformasi struktur trakhea sering ditemukan pada penderita atresia dan fistula esophagus.
Trakeomalasia, pneumonia aspirasi berulang, dan penyakit saluran nafas reaktif sering
ditemukan. Perkembangan trakheanya normal jika ada fistula, stenosis esophagus dan refluks
gastroesofagus berat lebih sering pada penderita ini.2
- Keperawatan
Sebelum dilakukan operasi, bayi diletakkan setengah duduk untuk mencegah terjadinya
regurgitasi cairan lambung ke dalam paru, cairan lambung harus sering diisap untuk
mencegah aspirasi.
- Medik
Pengobatan dilakukan dengan operasieadaan umum anak pada saat itu.
Sumber :
1. Wahidiat, Iskandar. Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1985.
2. Sudarti. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Nuha Medika. Yogyakarta.
2010.