Anda di halaman 1dari 5

Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 642

Siswa Kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa

Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis


Paragraf Deskripsi Siswa Kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa

FARDILLAH

Abstrak Menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa melalui tulisan, dengan maksud dan
pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Keterampilan menulis sangat penting bagi siswa. Penulis
perlu memiliki banyak ide, Ilmu pengetahuan, dan pengalaman hidup. Hal ini merupakan modal dasar yang harus dimiliki
dalam kegiatan menulis. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
selalu bersifat deskriptif, artinya data yang dianalisis dan hasil analisisnya tidak berupa angka-angka atau koefisien tentang
hubungan antara variable. Populasi penelitian adalah keseluruhan siswa-siswi kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten
Gowa. Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskripsi kualitatif yaitu
mendeskripsikan atau menggambarkan data dengan menggunakan kata-kata atau gambar dan bukan merupakan angka-angka.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. Penulis menggunakan mencari
persentase nilai siswa yang mendapat nilai 6.5 ke atas kemudian dibagi dengan jumlah siswa dan dikali dengan100 %. Dengan
rumus : Nilai yang menjadi standar penelitian adalah 6.5 ke atas dengan persentase 80%. Nilai yang diperoleh di atas 6.5 atau
80% dapat dikatan bahwa siswa tersebut sudah mampu menggunakan kosa kata dalam kalimat terhadap keterampilan menulis
paragraf deskripsi. Nilai yang diperoleh di bawah 6.5 atau 80%, dapat dikatakan bahwa siswa tersebut belum mampu atau
dianggap belum tuntas dalam belajar.

Kata kunci: Kemampuan, Penggunaan struktur kalimat, keterampilan menulis, paragraph deskripsi,
PENDAHULUAN yang ditulisnya. Oleh karena itu, keterampilan menulis
A. Latar Belakang dalam pendidikan dewasa ini menjadi tuntutan wajib,
Pembelajaran bahasa Indonesia dialihkan untuk misalnya pada saat SMA harus menulis tugas akhir, S1
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk harus menulis skripsi, S2 harus menulis tesis, dan ketika S3
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan harus menulis disertasi. Kemampuan berbahasa Indonesia
benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan secara tertulis senng dianggap lebih rumit dibandingkan
apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia dengan kemampuan berhasa lisan, karena di dalam menulis
Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia sebagai salah lebih menuntut proses belajar dan berpikir lebih kreatif.
satu mata pelajaran pokok yang sering dijadikan tolok ukur Konteks penguasaan kosa kata menurut Parera (1993:119)
dalam ujian nasional mencakup empat aspek keterampilan, sangat terkait dengan pengetahuan untuk menemukan
yaitu: (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan makna kata-kata ataupun penguasaan kata-kata yang lain
berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan yang berhubungan dengan kata yang digunakan.
menulis. Kemampuan berbahasa Indonesia secara lisan Menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu
antara lain: mampu menyampaikan informasi aktual secara menggunakan bahasa melalui tulisan, dengan maksud dan
emosional, menyatakan sikap intelektual, serta menyatakan pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang
sikap moral. dikehendaki. Keterampilan menulis sangat penting bagi
Kemampuan berbahasa Indonesia secara tertulis siswa. Penulis perlu memiliki banyak ide, Ilmu
diarahkan agar siswa memiliki kegemaran menulis pengetahuan, dan pengalaman hidup. Hal ini merupakan
sehingga mampu meningkatkan pengetahuannya, modal dasar yang harus dimiliki dalam kegiatan menulis.
menyampaikan informasi aktual, menyatakan sikap Menurut Imron ( 1988 : 136 ) dalam Dewi
intelektual, menyatakan sikap moral dan mampu Kusumaningsi, ( 2013 : 66 ) menulis adalah kegiatan yang
memanfaatkannya dalam kegiatan sehari-hari. Menurut sangat komplek dalam pengertian melibatkan cara berpikir
(Akhadiah, 1997:24) kemampuan berbahasa Indonesia yang teratur dan kemampuan mengungkapkan dalam
secara tertulis juga merupakan salah satu aspek kemampuan bentuk bahasa tertulis dengan memperhatikan beberapa
berbahasa yang perlu diajarkan kepada siswa secara serius syarat, antara lain : 1. Kesatuan gagasan atau ide yang harus
karena pembelajaran menulis berkaitan dengan proses dimiliki terlebih dahulu oleh penulis. 2. Kemampuan
belajar untuk berpikir secara kreatif. Siswa dalam menuangkan gagasan ke dalam kalimat yang jelas dan
pembelajaran menulis akan lebih dituntut untuk terus efektif. 3. Kecakapan menyusun paragraf. 4. Kekayaan
menambah pengetahuannya, baik yang berkaitan dengan bahasa, penguasaan kalimat, kosa kata yang diperlukan.
tema, isi karangan, ataupun teknik penulisan yang baik. Berdasarkan uraian di atas dan kondisi nyata siswa
Penguasaan kemampuan kosa kata dan penguasaa SMP saat sekarang ini, dapat kita lihat dan buktikan ketika
struktur kalimat dengan kemampuan mental seseorang kita melihat tugas menulis paragraf Adik atau tetangga kita,
terdapat hubungan yang erat, sebagai hubungan kausal. maka dapat kita melihat keterampilan menulis paragrafnya
Artinya, kuantitas dan kualitas penguasaan kosa kata dan sangat rendah, khususnya dalam menulis paragraf deskripsi.
penguasaan struktur kalimat seseorang akan turut Hal itu disebabkan karena kurangnya penguasaan kosa kata
menentukan kualitas dan bobot kemampuan berbahasa dan dan kurangnya penguasaan struktur kalimat dalam menulis
menulisnya. Beberapa anggapan sering mengidentikkan paragraf deskripsi di sekolah. Selain itu, dapat juga kita
bahwa keilmuan seseorang seiring dengan jumlah buku lihat pada siswa kelas VII SMPN 3 Sungguminasa

2
Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 643
Siswa Kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa

Kabupaten Gowa. Rendahnya keterampilan menulis mengandung pikiran lengkap. Berdasarkan pengertian
paragraf deskripsi pada siswa kelas VII SMPN 3 kalimat dari beberapa ahli di atas penulis berpendapat
Sungguminasa Kabupaten Gowa sangat terkait dengan bahwa kalimat adalah gugusan kata yang berstruktur dan
kemampuan siswa dalam mengembangkan ide atau gagasan bersistem yang berisi suatu pikiran yang lengkap, memiliki
berdasarkan kosa kata dan penguasaan struktur kalimat subjek dan predikat, serta memilki intonasi final atau akhir.
yang dimilikmya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk 1. Pola atau Struktur Kalimat Dasar
mengkaji kemampuan penggunaan struktur kalimat Kalimat yang menjadi dasar perluasan disebut
terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kalimat dasar. Sebuah sebagai suatu proposisi mempunyai
kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. bagian yang menjadi pokok pembicaraan. Kalimat yang
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang ada di atas paling sederhana dalam bahasa Indonesia hanya
maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut mengandung dua unsur, S dan P. Subjek ( S ) dalam kalimat
: Bagaimanakah kemampuan penggunaan struktur kalimat merupakan topik pembicaraan, sedangkan Predikat ( P )
5
terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi pada menerangkan tentang subjek. Namun, kalimat kadang-
siswa kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa?. kadang disertai dengan Pelengkap yang disebut dengan
Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk objek ( Andi Sukri Syamsuri, 2010 : 37 ).
mengetahui bagaimanakah kemampuan penggunaan Menurut A. Rahman Rahim ( 2010 : 58 ) kalimat
struktur kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf dasar harus memiliki atau mencakup beberapa ketentuan
deskripsi pada siswa kelas VII SMPN 3 Sungguminasa sebagai berikut :1. Susunan urutan kata-katanya haruslah
Kabupaten Gowa?. Manfaat dari Penelitian ini adalah : 1) merupakan ururtan yang biasa yang terdapat pada kalimat-
Memberikan informasi tentang pentingnya penggunaan kalimat netral. 2. Intonasinya selalu intonasi yang paling
struktur kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf netral, artinya intonasi itu tidak boleh menyebabkan
deskripsi pada siswa kelas VII SMPN 3 Sungguminasa pergeseran atau perubahan arti leksikalnya. 3. Mempunyai
Kabupaten Gowa; 2) Bagi sekolah, memberikan sumbangan dua unsur pusat yaitu subjek dan predikat. 4. Fungsi subjek
yang baik untuk sekolah dalam rangka perbaikan proses diduduki frasa nomina / frasa pronominal, sedangkan fungsi
pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar predikat diduduki frasa nomina , frasa pronominal, frasa
terutama penguasaan kosa kata dan penguasaan struktur verba, frasa numeralia. dan frasa preposisional.
kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi; Dalam bahasa Indonesia terdapat lima struktur
3) Bagi guru dapat meningkatkan dan mengembangkan atau pola kalimat dasar, sebagai berikut :
pembelajaran di kelas, khususnya pembelajaran menulis; 4) 1) KB ( kata benda ) + KB ( kata benda )
Bagi siswa dapat meningkatkan prestasi belajamya, Contohnya : - Ruslan peneliti
khususnya kemampuan menulis dalam berbagai keperluan 2) KB ( kata benda ) + KK ( kata kerja )
secara cepat dan tepat. Contohnya : - Kakanya berteriak
3) KB ( kata benda ) + KS ( kata sifat )
KAJIAN PUSTAKA Contohnya : - Ayahnya sangat marah
Penguasaan Struktur Kalimat 4) KB ( kata benda ) + KBil. ( kata bilangan )
Kemampuan penguasaan struktur kalimat Contohnya : - Ayamnya lima ekor
merupakan bagian penting dalam menyusun tulisan atau 5) KB ( kata benda ) + KDep. ( kata depan )
karangan. Menurut Tarigan (1994:4-5) kegiatan menulis Contohnya : - Rumahnya di Bandung
tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan menyusun kalimat. 6) KB (kata benda ) + KK (kata kerja ) + KB (
Seorang penulis haruslah mengetahui sejak semula maksud kata benda )
dan tujuan yang hendak dicapai sebelum menulis dengan Contohnya : - Mereka mendengarkan
menguasai keterampilan dalam memanfaatkan grafologi, radio.
struktur bahasa, dan kosa kata. Kalimat adalah (a) kesatuan 7) KB ( kata benda ) + KK ( kata kerja ) + KB (
ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan kata benda ) + KB ( kata benda ). Contohnya :
perasaan; (b) ling satuan bahasa yang secara realtif berdiri Ayah membelikan saya sepatu, dan Ibu
sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual membelikan Adik baju.
ataupun potensial terdiri atas klausa (Tim KBBI, 1995:434).
Klausa dalam kalimat inti hendaknya mempunyai subjek 2 . Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa ( susunan
dan predikat sehingga mempunyai makna yang jelas. gramatikal )
Dengan demikian kalimat mempakan sebuah gagasan atau Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan
konsep yang dimiliki oleh seseorang yang memuat kesatuan menjadidua bagian, yaitu kalimat tunggal dan kalimat
pikiran yang bulat. majemuk Djajasudarma, ( 1993 ) dalam Ida Bagus
Menurut Keraf ( 1978 : 156 dalam A. Rahman Putrayasa, ( 2007 : 26 ).
Rahim Dan Tamrin, 2013 : 53 ) kalimat adalah satu bagian 2. 1. Kalimat Tunggal
yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan sedangkan Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya
intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah mempunyai satu pola kalimat atausatu unsur inti dan boleh
lengkap. Setiap satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda diperluas asal perluasannya tidak membentuk pola baru (
panjang yang disertai nada akhir turun dan naik. ( Ramlan, Mariskan, 1985 : 132 ).
1996, dalam Ida bagus, 2007 : 20 ). Dan menurut Sultan Kalimat tunggal dapat berwujud sebagai berikut :
Takdir Alisyahbana ( dalam Andi Syukri Syamsuri, 2010 : 1) Kalimat Berpredikat Verbal
37 ) kalimat adalah kumpulan kata- kata yang terkecil yang
Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 644
Siswa Kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa

Kalimat berpredikat verba adalah kalimat yang fungsi yang lebih tinggi dari yang lain. Bagian yang lebih
predikatnya kata kerja. kalimat tersebut dapat dibedakan tinggi kedudukannya itu disebut induk kalimat, sedangkan
atas kalimat intrasitif ( kalimat yang tidak memerlukan bagian yang rendah disebut anak kalimat.
objek ) dan kalimat transitif ( kalimat yang subjeknya Contoh : Karena para pemain sudah lelah ( anak kalimat ),
memerlukan objek ) Contoh : Polisi itu menangkap pencuri para pemain boleh istirahat ( induk kalimat ).
( intransitif ) 3) Kalimat Majemuk Campuran
2) Kalimat Berpredikat Adjektiva Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang di
Kalimat berpredikat adjektiva adalah kalimat yang dalamnya terdapat penggabungan antara kalimat majemuk
predikatnya diikuti kata sifat. Contoh : Adiknya sakit dan setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Tri sangat cantik pagi ini. Contoh : Karena hari sudah malam, kami berhenti dan
3) Kalimat Berpredikat Nominal langsung pulang.
Kalimat berpredikat nomina adalah kalimat yang A. Keterampilan Menulis
predikatnya diikuti kata benda. Contoh : Dia guru saya. Imron ( 1988 : 136 ) dalam Dewi Kusumaningsi (
4) Kalimat Berpredikat Numeral 2013 : 66 ) mengarang atau menulis adalah kegiatan yang
Kalimat berpredikat numeral adalah kalimat yang sangat kompleks dalam pengertian melibatkan cara berpikir
predikatnya diikuti kata benda. Contoh : Cucunya banyak. yang teratur dan kemampuan mengungkapkan dalam
5) Kalimat Berpredikat Preposisional bentuk bahasa tulisan dengan memperhatikan beberapa
Kaliamat berpredikat preposisional adalah kalimat syarat, antara lain : ( 1 ) kesatuan gagasan atau ide yang
yang predikatnya diikuti kata depan. Contoh : Nenek harus dimiliki terlebih dahulu oleh penulis. ( 2 )
sedang ke Pasar Kemampuan menuangkan gagasan ke dalam kalimat yang
2.2. Kalimat Majemuk jelas dan efektif. ( 3 ) kecakapan menyusun paragraf. ( 4 )
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas kekayaan bahasa kosa kata yang diperlukan.
dua klausa atau lebih ( Verhaar, ( 1996 : 275 ) dalam Pada dasarnya orang yang menulis mempunyai
Putrayasa, ( 2007 : 55 ), kemudian kalimat majemuk adalah tujuan atau maksud tertentu. Hal ini selaras dengan
kalimat yang terdiri atas beberapa klausa bebas Tarigan, pendapat Tarigan ( 1993 : 24-25 ) dalam Dewi
( 1983 : 7 ) dalam Syamsuri, ( 2010 : 39 ). Dari pengertian Kusumaningsi ( 2013 : 67- 69 ) dan Hugo Hartig, dalam
ahli tersebut penulis berpendapat bahwa kalimat majemuk Munira ( 2007 : 6 ) menyatakan, pada dasarnya menulis
adalah kalimat yang memiliki klausa yang siap menjadi mempunyai tujuan sebagai berikut :
kalimat dengan penambahan unsure apapun yang sesuai 1. Tujuan penugasan, 2. Tujuan altruistic ( menyenangkan
dengan kaidah dalam bahasa Indonesia . ), Tujuan persuasive ( mempengaruhi pembaca ), 3. Tujuan
1) Kalimat Majemuk Setara penerangan ( memberikan informasi atau keterangan
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang kepada pembaca ), 4. Tujuan pernyataan diri (
terbentuk dari kalimat-kalimat tunggal yang digabungkan memperkenalkan atau menyatakan diri kapada pembaca ),
dan masing-masing kalimat itu masih dapat berdiri sendiri 5. Tujuan kreatif ( memiliki nilai artistik atau nilai kesenian
sehingga pola-pola kalimatnya sederajat. Adapun kata-kata ), 6. Tujuan pemecahan masalah ( memecahkan suatu
yang dapat digunakan untuk membentuk kalimat setara masalah yang dihadapi ).
dapat dibagi sebagai berikut: B. Paragraf Deskripsi
a) Setara Menggabungkan : Fajar pergi ke kampus dan Paragraf deskripsi adalah Paragraf yang bersifat
rani pergi ke sekolah. menyebutkan karakteristik-karakteristik suatu objek secara
b) Setara Memilih : Ari atau Adi yang akan menjemput keseluruhan, jelas dan sistematis. Zainurrahman ( 2011 : 45
Ibu di pelabuhan? ) menyebutkan bahwa tulisan deskripsi adalah tulisan yang
c) Setara Mempertentangkan : Ali bukan adik saya, seolah-olah melukis sebuah gambar dengan mengunakan
melainkan teman saya. kata-kata. Kerangka Pikir
2) Kalimat Majemuk Bertingkat Berdasarkan pemaparan latar belakang, rumusan
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang masalah, dan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan,
berpola tidak sederajat. Salah satu polanya menduduki maka dapat dikemukakan kerangka pikir yaitu:

Penguasaan Dasar dalam


Bahasa Indonesia
Kosa Kata Struktur
Kalimat
Keterampilan Menulis

Paragraf Deskripsi

Penerapan Keterampilan Menulis

Paragraf Deskripsi
Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 645
Siswa Kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa

METODE PENELITIAN menyebutkan karakteristik-karakteristik suatu objek secara


Jenis dan Lokasi Penelitian keseluruhan, jelas dan sistematis.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis Teknik Pengumpulan Data
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif selalu bersifat Observasi. Dalam menggunakan metode observasi cara yang
deskriptif, artinya data yang dianalisis dan hasil analisisnya paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau
tidak berupa angka-angka atau koefisien tentang hubungan blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun
antara variabel. Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa dengan subjek digambarkan akan terjadi. Dokumentasi. Metode
penelitian adalah Siswa-siswi kelas VII SMPN 3 Samata dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-
Kabupaten Gowa. hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
Variabel dan Desain Penelitian sebagainya. Angket. Metode angket adalah salah satu metode
Variabel Penelitian. Variabel Bebas. Variabel bebas penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi
dalam penelitian ini adalah kemampuan penggunaan kosa aspek yang hendak diukur, yang harus dijawab atau
kata dalam struktur kalimat pada siswa- siswi kelas VII dikerjakan oleh subyek penelitian, berdasarkan atas jawaban
SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Variabel Terikat. atau isian itu peneliti mengambil kesimpulan mengenai subjek
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan yang diteliti.
menulis paragraf deskripsi kelas VII SMPN 3 Sungguminasa
Kabupaten Gowa. Teknik Analisis Data
Desain Penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian
desain penelitian yang bersifat deskripsi yaitu ini adalah teknik analisis deskripsi kualitatif yaitu
menggambarkan sebuah objek secara keseluruhan dan mendeskripsikan atau menggambarkan data dengan
sistematis. menggunakan kata-kata atau gambar dan bukan merupakan
angka-angka. Data yang diperoleh dari penelitian ini
Populasi dan Sampel dianalisis dengan menggunakan teknik persentase.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, Penulis menggunakan mencari persentase nilai siswa
1996: 107) Populasi dalam penelitian ini berkaitan dengan yang mendapat nilai 6.5 ke atas kemudian dibagi dengan
keseluruhan individu (responden) yang karakteristiknya jumlah siswa dan dikali dengan100 %. Dengan rumus :
hampir sama. Populasi penelitian adalah keseluruhan siswa- Nilai yang menjadi standar penelitian adalah 6.5 ke
siswi kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. atas dengan persentase 80%. Nilai yang diperoleh di atas 6.5
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang atau 80% dapat dikatan bahwa siswa tersebut sudah mampu
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh menggunakan kosa kata dalam kalimat terhadap keterampilan
populasi. Kaitannya dengan teknik pengambilan sampel, menulis paragraf deskripsi. Nilai yang diperoleh di bawah 6.5
Arikunto (1996:107) mengemukakan apabila subjek kurang atau 80%, dapat dikatakan bahwa siswa tersebut belum
dari 100, maka lebih baik diambil semua. Karena subjek mampu atau dianggap belum tuntas dalam belajar.
penelitian lebih dari seratus maka sampel penelitian ini
diambil 10% dari keseluruhan populasi siswa-siswi kelas VII DAFTAR PUSTAKA
SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Teknik penentuan Akhadiah, Sabarti. 1997. Menulis. Jakarta: Depdikbud
sampel dilakukan secara acak atau random sampling. Peneliti Alwasilah, Chaedar. 1993. Linguistik Suatu
menulis dalam kertas kecil nama-nama kelas yang merupakan Pengantar.Bandung: Angkasa
anggota populasi berjumlah enam kelas yaitu kelas VII A, VII Amier, Muhammad. 2007. Wacana Bahasa Indonesia. Bahan
B, VII C, VII D, VII E, VII F. Kemudian digulung-gulung Ajar. Makassar: Unismuh Makassar
kecil lalu diacak, selanjutnya peneliti mengambil satu kertas Chaedar, Abdul. 1998a. Tata Bahasa Praktik Bahasa
dari enam kertas yang telah diacak tersebut. Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap.
Definisi operasional Variabel Surabaya: Apollo
Kosa Kata adalah Unsur bahasa yang diucapkan atau Kridalaksana, Harimurti. 1988. Beberapa Prinsip-Prinsip
dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan Perpaduan leksem dalam Bahasa Indonesia.
pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Kalimat Yogyakarta: Kosinius
adalah gugusan kata yang berstruktur dan bersistem yang Kusumaningsi. dkk. 2013. Terampil berbahasa Indonesia.
berisi suatu pikiran yang lengkap, memiliki subjek dan Yogyakarta: Andi offset
predikat, serta memilki intonasi final atau akhir. Munira. 2010. Karya Tulis Ilmiah. Bahan Ajar. Makassar:
Keterampilan menulis adalah kegiatan menyampaikan Unismuh Makassar
sesuatu menggunakan bahasa melalui tulisan, dengan maksud Nurdin. 2007. Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UPT UMM
dan pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang Nurhadi. 1995. TATA BAHASA INDONESIA : Landasan
dikehendaki. Paragraf deskrisi adalah Paragraf yang bersifat Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa. Semarang:
IKIP Semarang Press
Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 646
Siswa Kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa

Nurhaniah. 2010. Skripsi. Makassar: Unismuh Makassar.


Parera, Jos Daniel. 1993. Leksikon Istilah Pembelajaran
Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Analisis Kalimat ( fungsi, Sutarjo dan Azis. 2006. Sintaksis Bahasa Indonesia.
kategori, dan peran ). Singaraja: PT Refika Adimata. Makassar: Badan Penerbit UNM
Rahim, A. Rahman dan Thamrin Paelori. 2013. Seluk Beluk Syamsuri, Andi Sukri. 2010. Bahasa Indonesia. Makassar:
Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Romiz Aisy Unismuh Makassar
Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Tarigan. Henri Guntur. 1983a. Prinsip-Prinsip Dasar
Sintaksis. Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai