DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Gangguan Nutrisi“ ini sesuai dengan rencana yang kita harapkan.
Penulis menyadari keterbatasan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk perkembangan ilmu
pengetahuan di masa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan
tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang
rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.Secara umm faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal,
faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan
individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi
semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga
kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit
dikemudian hari. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada
nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita.Sehingga bisa menyebabkan penyakit /
terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.
B. Rumusanmasalah
1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi?
2. Bagaimana keseimbangan nutrisi ?
3. Bagaimana klasifikasi status gizi ?
4. Apa saja kandungan zat-zat gizi dalam makanan ?
5. Bagaimana pengkajian status gizi ?
6. Apa saja gangguan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi ?
1
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian nutrisi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang keseimbangan nutrisi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang klasifikasi status gizi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kandungan zat-zat gizi dalam makanan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengkajian status gizi
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang gangguan pada pemenuhan kebutuhan
nutrisi
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianNutrisi
Nutrisi adalah jumlah dari semua interaksi antara organisme dan makanan
yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, gizi adalah apa seseorang makan dan
bagaimana tubuh menggunakan itu. Nutrisi yang zat organik dan anorganik yang
ditemukan dalam makanan yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Asupan makanan
yang cukup terdiri dari keseimbangan nutrisi: air, karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Makanan sangat berbeda dalam nilai gizi mereka (kandungan
gizi dari jumlah tertentu makanan), dan tidak ada satu makanan memberikan semua
nutrisi assential. Nutrisi memiliki tiga fungsi utama: menyediakan energi untuk
proses tubuh dan gerakan, menyediakan bahan struktural untuk jaringan tubuh, dan
mengatur proses tubuh.(Fundamental Of Nursing)
Karbohidrat terdiri dari karbon elemen (C), hidrogen (H), dan oxgen (O) dan
terdiri dari dua jenis dasar: karbohidrat sederhana (gula) dan karbohidrat
kompleks (pati dan serat). Seperti dengan nutrisi, karbohidrat harus dicerna, dan
dimetabolisme.
3
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak
dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori
tetapi dapat meningkatkan volume feces.
2. Protein
Fungsi Protein :
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang
normal dan proses pengausan yang normal.
Protein menghasilkan jaringan baru.
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan
fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormone dan hemoglobin.
Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi
total.
metabolisme protein
Anabolisme. Semua sel-sel tubuh mensintesis protein dari asam amino. Jenis
protein yang terbentuk tergantung pada karakter sel dan dikendalikan oleh gen-
nya.
Katabolisme. Karena sel dapat menumpuk hanya terbatas protein, asam amino
kelebihan degreded untuk energi atau diubah menjadi lemak. degradasi protein
terjadi di hati.
4
Keseimbangan nitrogen. Karena nitrogen merupakan unsur yang membedakan
protein dari lipid dan karbohidrat, keseimbangan nitrogen adalah ukuran dari
tingkat anabolisme protein dan katabolisme; itu adalah hasil bersih dari asupan
dan kehilangan nitrogen.
3. Lemak
Fungsi Lemak :
Sebagai sumber energi ;merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan
memberikan 9 kal/gr.
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
Perlindungan.
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
4. Vitamin
Vitamin adalahbahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolis metubuh.Vitamin dibagi dalam
dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan
vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
a Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam
proses kerja seltulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan
menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan
terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b Vitamin B-Kompleks
5
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuk
nyasel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-
kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi.Vitamin B6 membantu
tubuh melawan penyakit dan infeksi.B12 digunakan dalam pembentukan sel
darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah
kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf,
dan ganganguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan
hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-
kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis
dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran.
Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan
menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya)
agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi.
Mereka yang kekurangan vitamin C bias menderita kelemahan tulang,
anemia, dangan gangguan kesehatan lainnya.
d Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada
sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar
matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk
ketulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan kedalam
susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”).
C. Proses Pencernaan
Pencernaan makanan terjadi secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan
mekanis adalah perubahan ukuran makanan dari berukuran besar menjadi kecil.
Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan bentuk makanan menjadi zat-zat yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim.
6
Pencernaan makanan berlangsung di sepanjang saluran pencernaan. Proses
prosesnya diawali sejak Makanan masuk ke dalam mulut dan berakhir di usus. Hasil
pencernaan makanan yang berupa sari-sari makanan diserap tubuh melalui
pembuluh darah di dinding. Selanjutnya, sari makanan itu siap diedarkan ke seluruh
tubuh.
Proses pencernaan dimulai dari:
1. Mulut
2. Faring
3. Oesofagus
4. Lambung
5. Usus halus
6. Usus besar
7. Rectum
8. anus
Berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) adalah sebagai berikut :
a) Gizi lebih : ≥ + 2 SD
b) Gizi baik : ≥ - SD sampai + 2 SD
c) Gizi kurang : ≥ - 3 SD sampai ≤ - 2 SD
d) Gizi buruk : ≤ - 3 SD
7
Berdasarkan indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) adalah sebagai
berikut :
a) Gemuk : ≥ + 2 SD
b) Normal : ≥ - 2 SD
c) Kurus : ≥ - 3 SD sampai ≤ - 2 SD
d) Kurus sekali : ≤ - 3 SD
Berdasarkan indeks Tinggi Badan Menutut Umur (TB/U)
a) Normal : ≥- - 2 SD
b) Pendek : ≤ - 2 SD
STS SATUS GIZI Ambang batas baku untuk keadaan gizi berdasarakan indeks
8
Berat Badan Ideal
Berat badan untuk tinggi badan tertentu yang secara statistic yang dianggap
paling tepat untuk menjamin kesehatan umur panjang.Cara menentukan
berat badan ideal adalah:
> 110% dari berat badan standar : Gemuk
90 – 110% dari berat badan standar : Ideal/ normal
70 - 90% dari berat badan stndar : Sedang
< 70% dari berat badan stndar : Sangat kurus.
2. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen
yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan
tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan
juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Pemeriksaan biokimia zat
gizi. Ada beberapa indikator laboratorium untuk menentukan status besi
yaitu:
Hemoglobin (hb) dan Hematokrit
Total limfosit
Serum albumin
Transferin
Keseimbangan Nitrogen
Lipit serum
Glukosa serum
9
dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissue) seperti kulit,
mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
4. DIET
Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu
populasi penduduk. Sedangkan diet seimbang adalah diet yang memberikan
semua nutrien dalam jumlah yang memadai, tidak terlalu banyak dan juga
tidak terlalu sedikit.
7. Pengetahuan
10
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan
nutrisi.
8. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, orang dengan status
ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam menyediakan makanan bergizi.
Sebaliknya orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk
menyediakan makanan yang bergizi
G. GangguanPemenuhanKebutuhanNutrisi
Secaraumum,
gangguankebutuhannutrisiterdiriataskekeurangandankelebihannutrisi, obesitas,
malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, JantungKoroner, Kanker, Anoreksia
Nervosa.
1. KekuranganNutrisi
Kekurangannutrisimerupakankeadaan yang
dialamiseseorangdalamkeadaantidakberpuasa (normal)
atauresikopenurunanberat
badanakibatketidakmampuanasupannutrisiuntukkebutuhanmetabolisme.
TandaGejalaKlinis :
11
Tinggibadandibawah ideal
Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standard
Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
Adanya penurunan albumin serum
Adanya penurunan transferrin
Kemungkinan penyebab :
2. Kelebihan Nutrisi
Kemungkinan Penyebab :
12
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal.Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori
dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
5. Diabetes Melitus
6. Hipertensi
13
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung
koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat,
obesitas dan lain-lain.
8. Kanker
9. Anoreksia Nervosa
14
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien meliputi : nama, umur, usia, jenis kelamin, pendidikan, alamat,
pekerjaan, agama, suku bangsa, diagnosis medis
2. Riwayat keperawatan
Riwayat kesehatan utama,riwayat kesehatan dahulu,riwayat kesehatan sekarang
,riwayat kesehatan keluarga.
3. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum,Tanda-tanda vital,Antropometri,Pemeriksaan Penunjang
B. DIAGNOSA
Diagnosa yang sering muncul :
a. Ketidaksembangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan menelan atau mencerna makanan atau mengabsorbsi
nutrisi karena factor biologi, psikologi dan ekonomi
b. Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh b.d kelebihan asupan
dalam hubungannya dengan kebutuhan metabolik
C. PERENCANAAN
No Diagnosa keperawatan Tujuan (NOC) Interve
nsi
(NIC)
15
1 Ketidaksembangan nutrisi: Status nutrisi Manajemen
kurang dari kebutuhan tubuh Satus nutrisi: intake nutrisi
b.d ketidakmampuan menelan makanan dan cairan Bantuan
atau mencerna makanan atau Status nutrisi: intake peningkatan
mengabsorbsi nutrisi karena nutrisi berat badan
factor biologi, psikologi dan
ekonomi.
2 Ketidakseimbangan nutrisi: Kontrol berat badan Manajemen
lebih dari kebutuhan tubuh b.d Satus nutrisi: intake nutrisi
kelebihan asupan dalam makanan dan cairan Bantuan
hubungannya dengan Status nutrisi: intake pengurangan
kebutuhan metabolik nutrisi berat badan
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat
dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi
berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar
dari ancaman-ancaman penyakit.
17
DAFTAR PUSTAKA
18