Anda di halaman 1dari 2

Nama : Farah Dwita Angelina

NIM : 131711133141
Kelas : A1 2017

Dalam kasus yang tersebut dijelaskan bahwa anak G di diagnosa suspect leukemia limfoblastik
akut (LLA) yaitu salah satu jenis kanker darah. Penyakit ini terjadi ketika sel darah putih yang belum matang
(limfoblas) memperbanyak diri secara cepat dan agresif.

Pada kasus disebutkan bahwa pasien anak G berusia 2 tahun, yaitu masuk dalam kelompok anak usia toddler
yang harus dilakukan oleh perawat adalah pendekatan pada anak dan orang tua. Respon perawat yang harus
dilakukan pastinya perawat tersebut harus memberikan pernyataan pernyataan pendukung untuk meyakinkan
keluarga pasien dan pasien tersebut terkait dengan pemeriksaan lumbal punksi dan pengaruh positif yang akan
didapatkan pasien yang menderita Limfoblastic Leukemia. Walaupun sebelum pemeriksaan keluarga pasien akan
diberikan konseling dan edukasi dijauh hari sebelum tindakan ini dilakukan, tetapi perawat juga harus meyakinkan
bahwa hasil yang ditujukan dari pemeriksaan ini akan baik

Pendekatan pada anak usia toddler berfokus pada otonomi, sensori motoric-preoperasional. Tindakan-
tindakan yang perlu dilakukan adalah:

1. Menjelaskan prosedur yang berhubungan dengan apa yang dilihat, dirasakan, didengar oleh anak
toddler. Penjelasan prosedur ini juga disampaikan kepada orang tua agar orang tua paham dengan
tindakan yang akan dilakukan kepada anak. Pada kasus tersebut dijelaskan bahwa An. G akan
melakukan pemeriksaan lumbal punksi. Hal-hal yang perlu dijelaskan oleh perawat kepada orang tua
adalah:
a. Perawat menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan, termasuk efek samping prosedur
dan sikap orangtua dalam menghadapi kemungkinan yang akan terjadi.
Prosedur pemeriksaan lumbal punksi dilakukan dengan menusukkan jarum punksi ke dalam
tulang untuk mendapatkan sum-sum tulang sebagai bahan pemeriksaan adanya kelainan pada
pusat pembentukan sel-sel darah.
b. Perawat wajib memberikan informed consent sebelum tindakan benar-benar dilakukan.
Orangtua anak G diarahkan untuk menandatangani sebagai bentuk persetujuan. Perawat
berkewajiban memberikan penjelasan kepada orangtua anak G mengenai pentingnya dilakukan
prosedur dan kemungkinan yang akan terjadi apabila tindakan tidak dilakukan.
c. Perawat harus mampu menenangkan orangtua G terkait dengan tindakan yang baru pertama
kali dilakukan. Izinkan orangtua mendampingi anak jika dibutuhkan dan hal itu dapat membuat
anak lebih tenang.
d. Edukasi orangtua mengenai tindakan pasca-prosedur
2. Berikan kesempatan pada anak untuk menangis pada keadaan yang dianggap tidak menyenangkan
dengan tetap berusaha membuat anak agar tenang
3. Memberikan restrain secukupnya pada anak apabila dianggap gerakan yang dilakukan oleh anak bisa
menganggu jalannya prosedur yang akan dilakukan
4. Gunakan teknik distraksi pada anak dengan mengalihkannya pada barang/mainan kesukaannya atau
mengajak anak bicara ketika akan dilakukan prosedur tindakan
5. Memberitahukan pada anak apabila tindakan telah selesai dilakukan dan memberikan pujian pada anak
karena sudah mau melakukan prosedur tindakan dengan baik.
6. Yang terakhir adalah menginformasikan kepada orang tua pasien agar memberitahukan kepada
perawat apabila terjadi perdarahan pada bekas tusukan pemeriksaan lumbal punksi.

Dalam kasus ini maupun kasus yang sering terjadi, perawat lebih berperan sebagai pendidik dan konsultan
terhadap masalah yang dikhawatirkan oleh keluarga pasien terutama ketika pasien mendapatkan tindakan yang
baru pertama kali diberikan.

Anda mungkin juga menyukai