Anda di halaman 1dari 4

KOORDINASI PROTEKSI PADA OUTGOING KUDUS 10, RECLOSER KUDUS 10-65, DAN RECLOSER

KUDUS 7 - 281 PT.


PLN (Persero) APD JATENG & DIY
HAVIDA KUSUMA DEWI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alat proteksi pada sistem tenaga listrik merupakan bagian yang penting di
bidang ketenagaan listrik seperti pada PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi
(APD) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Diperlukannya alat proteksi yang
handal dan efektif dalam menjaga keberlangsungan penyediaan energi listrik.
Salah satu peralatan proteksi yang penting yakni relay. Relay digunakan sebagai
pengaman pada saluran distribusi antara lain relay arus lebih (OCR) dan relay
gangguan tanah (GFR).

Keandalan sebuah sistem proteksi sangat dituntut demi terjaganya


kontinuitas penyaluran energi listrik. Untuk itu diperlukan koordinasi antar
komponen penunjang sistem proteksi. Komponen proteksi di bagian distribusi
yang penting diantaranya relay (OCR dan GFR) pada outgoing dan recloser.
Sebelum sistem proteksi di implementasikan, diperlukan perhitungan dan analisa
agar setting relay dapat bekerja dengan baik. Apabila nantinya terjadi gangguan,
sebagai contoh overload atau beban lebih, hubung singkat antar fasa dengan fasa,
hubung singkat antar fasa dengan tanah maka sistem proteksi akan bekerja sesuai
fungsinya sebagai pengaman. Oleh karena itu penulis mengambil tema laporan
mengenai koordinasi antara relay (OCR & GFR) yang terdapat pada outgoing
penyulang Gardu Induk Kudus dan recloser sebagai sistem proteksi pada jaringan
20 kV.

B. Perumusan Masalah

Studi ini akan berisi tentang analisis penentuan setting OCR dan GFR
pada relay proteksi penyulang KDS 10 di Gardu Induk Kudus trafo 3 serta
recloser KDS 10 – 65 dan KDS 7 - 281, dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara menghitung Impedansi saluran?


2. Bagaimana cara menghitung arus gangguan hubung singkat?
3. Bagaimana cara menentukan setting OCR recloser dan outgoing?
4. Bagaimana cara menentukan setting GFR recloser dan outgoing?

1
KOORDINASI PROTEKSI PADA OUTGOING KUDUS 10, RECLOSER KUDUS 10-65, DAN RECLOSER
KUDUS 7 - 281 PT. 2
PLN (Persero) APD JATENG & DIY
HAVIDA KUSUMA DEWI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

C. Maksud dan Tujuan

Pada Sekolah Vokasi Diploma III Teknik Elektro Universitas Gadjah


Mada, proyek akhir merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya.
Proyek akhir yang dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Jawa
Tengah dan D.I. Yogyakarta bertujuan untuk :

1. Menghitung impedansi saluran.


2. Menghitung arus gangguan hubung singkat pada penyulang.
3. Menentukan setting arus lebih (OCR) recloser dan outgoing.
4. Menentukan setting gangguan hubung tanah (GFR) recloser dan outgoing.

D. Batasan Masalah

Dalam proyek akhir dengan judul “Koordinasi Proteksi pada Penyulang


Kudus 10” ini penulis membatasi masalah agar pembahasan tidak menyimpang
dan lebih efisien dari pokok pembahasan dan laporan yang telah dibuat, batasan –
batasan masalahnya antara lain :

1. Pembahasan hanya pada outgoing penyulang Kudus 10 GI Kudus serta


recloser KDS 10 – 65 dan KDS 7 – 281.
2. Menentukan nilai setting relay proteksi arus lebih (OCR) dan relay gangguan
tanah (GFR).

E. Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa metode yang dilakukan selama pembuatan laporan proyek


akhir ini, antara lain :

1. Observasi

Metode yang digunakan adalah mengamati secara langsung objek yang


diteliti selama kerja praktek yang dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Pengatur
Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
KOORDINASI PROTEKSI PADA OUTGOING KUDUS 10, RECLOSER KUDUS 10-65, DAN RECLOSER
KUDUS 7 - 281 PT.
PLN (Persero) APD JATENG & DIY
HAVIDA KUSUMA DEWI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2. Wawancara

Penulis mengajukan pertanyaan langsung kepada pegawai yang dapat


memberikan keterangan yang bersangkutan dengan permasalahan yang diambil
dan membuat diskusi tentang permasalahan.

3. Pengambilan Data

Penulis menggunakan data tertulis untu melengkapi penyusunan laporan di


PT. PLN Area Pengatur Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta

F. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan ini bertujuan mempermudah dan mengetahui


tentang apa aja pokok – pokok pembahasan. Sistematika penulisan laporan
sebagai berikut :

1. BAB I Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan


masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan
proyek akhir.

2. BAB II Dasar Teori

Pada bab ini menjelaskan secara umum tentang sistem distribusi dan sistem
proteksi tegangan menengah.

3. BAB III

Menjelaskan metodologi tugas akhir, alur proses dan metode yang dipakai
beserta rumusannya.

4. BAB IV

Pada bab ini akan diuraikan tentang perhitungan arus hubung singkat pada
relay arus lebih (OCR) dan relay gangguan tanah (GFR) serta analisa grafik relay
KOORDINASI PROTEKSI PADA OUTGOING KUDUS 10, RECLOSER KUDUS 10-65, DAN RECLOSER
KUDUS 7 - 281 PT. 4
PLN (Persero) APD JATENG & DIY
HAVIDA KUSUMA DEWI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

arus lebih dan menentukan setting recloser arus lebih berdasarkan hasil
perhitungan.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dari keseluruhan hasil Tugas Akhir dan saran


pengembangan penelitian Tugas Akhir.

Anda mungkin juga menyukai