Anda di halaman 1dari 3

Dalam, menyiram dengan air dingin 20o - 30o C dan bersih sangat menolong,

karena:

a) Menurunkan suhu, sehingga mengurangi dalamnya luka


b) Mengurangi nyeri
c) Mengurangi oedem
d) Mengurangi kehilangan protein

Mengurangi rasa nyeri

Analgetik dapat diberikan secara oral atau suntikan (morfin/ petidin) dan
meletakkan bagian yang terbakar pada posisi yang lebih tinggi.

Jalan nafas diperiksa, bila dijumpai obstruksi jalan nafas, lakukan


pembersihan dan pemberian O2.

Mencegah shock

Pemasangan infus, luka bakar kurang dari 30% : 500 ml RL/jam; lebih dari
30% : 100 ml RL/jam.

Pengiriman penderita ke Rumah Sakit sesegera mungkin.

b. Penanganan di Rumah Sakit

1. Melakukan resusitasi dengan memperhatikan jalan nafas, pernafasan dan


sirkulasi, yaitu :
a. Periksa jalan nafas
b. Bila dijumpai obstruksi, jalan nafas dibuka dengan pembersihan, bila
perlu tracheostomi atau intubasi.
c. Berikan oksigen 100%
d. Pasang IV line untuk resusitasi cairan, berikan cairan RL untuk
mengatasi syok
e. Pasang kateter buli-buli untuk memantau diuresis
f. Pasang pipa lambung untuk mengosongkan lambung selama ada ileus
paralitik
g. Pasang pemantau tekanan vena sentral (CVP) untuk pemantauan
sirkulasi darah
2. Periksa cidera yang terjadi di seluruh tubuh secara sistematis untuk
menentukan adanya cedera inhalasi, luas dan derajat luka bakar. Dengan
demikian jumlah dan jenis cairan yang diperlukan untuk resusitasi dapat
ditentukan. Terapi cairan diindikasikan pada luka bakar derajat II atau III
dengan luas > 25% atau bila pasien tidak dapat minum. Terapi cairan
dihentikan bila masukan oral dapat menggantikan perenteral. Tiga cara yang
lacim digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan pada penderita luka
bakar yaitu : metode Evans, metode Brook, dan metoda Baxter.

Metoda Evans Elektrolit 1 Koloid 1 Dextrose 2000


cc/kgBB/% cc/kgBB/% cc dws
(NaCL 0,9%)
Brook 1,5 cc/kgBB/% 0,5 cc/kgBB/% 2000 cc dws
(R.L) 1000 cc anak-
anak
Baxter 4 cc/kgBB/%
(R.L)

Dextrose untuk penggantian insensible water loss (IWL)


Cairan diberikan dalam tetes merata. Cara menghitung dipakai rumus :

g= p
Qx3

Keterangan:
g : Jumlah tetes per menit
p : Jumlah cairan dalam cc
Q : Jam yang diperkirakan

24 jam I
- Separuh kebutuhan jumlah cairan 24 jam I diberikan dalam 8 jam I
(dihitung mulai saat kejadian luka bakar).
- Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.

24 jam II
- Diberikan cairan sebanyak separuh kebutuhan jumlah cairan 24 jam I.

Anda mungkin juga menyukai