Anda di halaman 1dari 2

Definisi malaria : Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan

lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal)
dalam tipe Plasmodium.[1] Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam,
kelelahan, muntah, dan sakit kepala. Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kulit
kuning, kejang, koma, atau kematian.
Jenis-jenis Malaria :
 Malaria tertiana atau disebut juga dengan malaria vivax adalah jenis malaria yang paling
sering terjadi. Malaria ini disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax. Daerah tropis dan
sub-tropis paling sering terjangkit malaria, termasuk Indonesia.
Masa inkubasi malaria tertania sejak terinfeksi berkisar antara 12-17 hari. Gejala malaria
ini diawali dengan menggigil atau demam yang hilang-timbul, hingga akhirnya demam
terjadi setiap 48 jam disertai gejala klasik trias malaria, yakni periode dari dingin, panas,
hingga berkeringat.
 Malaria Kuartana termasuk jenis malaria yang jarang ditemukan. Malaria ini disebabkan
oleh parasit Plasmodium malariae dengan masa inkubasi antara 18-40 hari.
 Malaria ovale adalah jenis malaria paling ringan, disebabkan oleh parasit Plasmodium
ovale. Masa inkubasinya sekitar 11-16 hari. Gejala yang muncul hampir serupa dengan
malaria tertiana dan kuartana, namun jauh lebih ringan. Selain itu, puncak demam juga
lebih rendah. Bahkan, malaria ini bisa sembuh spontan tanpa pengobatan.
 Malaria tropika adalah jenis malaria yang paling berat. Penyebabnya adalah
parasit Plasmodium falciparum. Masa inkubasinya yakni antara 9-14 hari. Gejala yang
timbul berupa demam tidak teratur, anemia dan pembesaran limpa. Namun, gejala awalnya
biasanya sakit kepala, nyeri tungkai, lesu mual, muntah dan diare.

Persebaran Malaria
Sejak tahun 2000, kematian akibat malaria secara global telah menurun sekitar 60%, di mana 65%
terjadi pada anak usia Balita. Menurut data yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), sekitar 3,2 milyar penduduk (setengah dari populasi dunia) tinggal di daerah berisiko
tertular malaria. Pada tahun 2016, diperkirakan terdapat 216 juta kasus malaria, di mana 445 ribu
kasus di antaranya menjadi penyebab kematian.
Di Indonesia setidaknya terdapat 417.819 kasus positif malaria pada tahun 2012 dan menurun
hampur setengahnya pada tahun 2017 menjadi 261.271 kasus. Sementara pada tahun 2017, angka
API (Annual Parasite Incident) Malaria di Indonesia mengalami penurunan menjadi 0,99% per
1.000 penduduk dibandingkan tahun 2009 yakni, sebesar 1,85% per 1.000 penduduk.

Prevalensi Malaria di Indonesia


Penyakit malaria menyerang daerah tropis dan subtropis. Kematian banyak terjadi di Negara
Negara endemic malaria seperti asia tenggara termasuk Indonesia terutama di propinsi bagian
timur seperti daerah pedesaan diluar jawa dan bali. Menurut data dari faskes depkes tahun 2001
diperkirakn prevalensi malaria adl 850.2 per 100.000 penduduk dengan angka yg tertinggi 20% di
gorontalo, 13% di NTT dan 10% di papua
Mencegah dan menanggulangi Malaria
Pencegahan :
 Hidnari diri dari segala bentuk gigitan nyamuk dengan lotion anti nyamuk atau sejenisnya
 Lakukan langkah pencegahan 3M
 Pelaksanaan fogging rutin
 Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan imunitas

Penanggulangan :
 Early diagnosis dan perawatan dini
 Konsumsi obat yg telah diresepkan
 Makan dan istirahat yang cukup selama masa perawatan (terutama sampai demam turun)
 Konsumsi obat/sejenisnya untuk mecegah malaria kambuh kembali

Program Pemerintah tentang Malaria

Karena sebelumnya telah ada program yang dilaksanakan namun belum mengalami kegagalan,
WHO berkomitmen untuk meluncurkan gerakan intensifikasi pengendalian malaria dengan
kemitraan global, Roll Back Malaria Initiative (RBMI) pada Oktober 1998. Sebagai bentuk
operasional dari RBMI, di Indonesia upaya pemberantasan malaria melalui kemitraan dengan
seluruh komponen masyarakat ini dikenal sebagai Gerakan Berantas Kembali Malaria (Gebrak
Malaria), dicanangkan oleh Menteri Kesehatan pada 8 April 2000 di Kupang, Nusa Tenggara
Timur. Lebih lanjut, Indonesia bertekad untuk melakukan eliminasi malaria pada 2030, sesuai
dengan Keputusan Menkes No.293/Menkes/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi
malaria di Indonesia.
Untuk mengeliminasi malaria, pelaksanaan Gebrak Malaria di berbagai daerah harus dilaksanakan
secara intensif dan komprehensif dengan melibatkan berbagai sektor, keahlian, organisasi profesi
dan organisasi kemasyarakatan terkait sebagai mitra. Untuk itu, maka di tingkat pusat akan segera
dibentuk Forum Nasional Gerakan Berantas Kembali (Gebrak) Malaria.
Forum Nasional Gebrak Malaria merupakan forum koordinasi lintas program dan lintas sektor
yang bertugas membantu Menteri Kesehatan melalui Direktorat Jenderal PP dan PL untuk
merumuskan berbagai kebijakan dan strategi dalam menggerakkan kegiatan pengendalian malaria,
serta menggalang kemitraan dengan berbagai stakeholder terkait menuju tercapainya eliminasi
malaria tahun 2030. Forum ini terbagi menjadi enam komisi, yaitu Komisi Diagnosis dan
Pengobatan Malaria; Komisi Laboratorium; Komisi Penilaian Eliminasi; Komisi Pengendalian
Faktor Risiko; Komisi Kemitraan; dan Komisi Operasional Riset.

Anda mungkin juga menyukai