Maternitas Fibropayu
Maternitas Fibropayu
(Fibroadenoma Payudara)
Disusun Oleh :
(Kelompok 6 A1-2017)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun dalam
hal pengkonsolidasian, kepada teman-teman, yang kadangkala hanya menturuti
egoisme pribadi, untuk itu besar harapan pada makalah kami jika ada kritik dan
saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini adalah semoga apa yang
telah kami susun ini dapat bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang
lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari
judul ini “Fibroadenoma Payudara” sebagai tambahan dalam menambah referensi
yang telah ada.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.1.1 Agar mengetahui tentang . fibroadenoma payudara
1.3.1.2 Agar mengethui perjalanan penyakit fibroadenoma payudara.
1.3.1.3 Untuk menambah pengetahun tentang penyakit fibroadenoma
payudara.
1.4 Manfaat
1.4.1 Dengan adanya makalah ini diharapkan kelompok dapat memahami
tentang penyakit fibroadenoma payudara secara jelas agar dapat
disampaikan kepada lingkungan sekitarnya agar mampu menangani
penyakit kista ovarium sedini mungkin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap payudara terdiri dari 15-20 lobus, yang tersusun radier dan
berpusat pada papilla mammaria. Saluran utama dari setiap obus bermuara
di papilla mammaria, dan mempunyai ampulla yang melebar tepat sebelum
ujungnya. Dasar papilla mammaria dikelilingi oleh areola. Tonjolan-
tonjolan halus pada areola diakibatkan oleh kelenjar areola di bawahnya.
Lobus-lobus kelenjar dipisahkan oleh septa fibrosa. Septa di bagian atas
kelenjar berkembang dengan baik dan terbentang dari kulit sampai ke fascia
profunda dan berfungsi sebagai ligamentum suspensorium. Glandula
mammaria dipisahkan dari fascia profunda yang membungkus otot-otot di
bawahnya oleh spatium retromammaria yang berisi jaringan ikat jarang.
Pada perempuan muda, payudara cenderung menonjol ke depan dari dasar
yang sirkular; pada perempuan yang lebih tua payudara cenderung
menggantung. Mammae mencapai ukuran maksimal selama masa laktasi.
2.4 Etiologi
Fibroadenoma kompleks.
Pada jenis ini terjadi pertumbuhan sel yang cepat. Fibroadenoma kompleks
didiagnosis menurut analisa jaringan dengan mikroskop (biopsi).
Fibroadenoma juvenile.
Fibroadenoma besar.
Tumor phyllodes.
Jenis ini biasanya bersifat jinak, namun dapat juga berubah menjadi
ganas. Dokter akan menyarankan tumor ini untuk diangkat.
2.5 Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering
ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa
kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan
terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam
mamary displasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar
atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan
di sekitarnya. Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala
dan ditemukan secara kebetulan. Fibroadenoma biasanya ditemukan
sebagai benjolan tunggal, tetapi sekitar 10%-15% wanita yang menderita
fibroadenoma memiliki beberapa benjolan pada kedua payudara.
Penyebab munculnya beberapa fibroadenoma pada payudara belum
diketahui secara jelas dan pasti. Hubungan antara munculnya beberapa
fibroadenoma dengan penggunaan kontrasepsi oral belum dapat dilaporkan
dengan pasti. Selain itu adanya kemungkinan patogenesis yang
berhubungan dengan hipersensitivitas jaringan payudara lokal terhadap
estrogen, faktor makanan dan faktor riwayat keluarga atau keturunan.
Kemungkinan lain adalah bahwa tingkat fisiologi estrogen penderita tidak
meningkat tetapi sebaliknya jumlah reseptor estrogen meningkat.
Peningkatan kepekaan terhadap estrogen dapat menyebabkan hyperplasia
kelenjar susu dan akan berkembang menjadi karsinoma.
Fibroadenoma sensitif terhadap perubahan hormon. Fibroadenoma
bervariasi selama siklus menstruasi, kadang dapat terlihat menonjol, dan
dapat membesar selama masa kehamilan dan menyusui. Akan tetapi tidak
menggangu kemampuan seorang wanita untuk menyusui. Diperkirakan
bahwa sepertiga dari kasus fibroadenoma jika dibiarkan ukurannya akan
berkurang bahkan hilang sepenuhnya. Namun yang paling sering terjadi,
jika dibiarkan ukuran fibroadenoma akan tetap. Tumor ini biasanya bersifat
kenyal dan berbatas tegas dan tidak sulit untuk diraba. Apabila benjolan
didorong atau diraba akan terasa seperti bergerak-gerak sehingga beberapa
orang menyebut fibroadenoma sebagai “breast mouse”. Biasanya
fibroadenoma tidak terasa sakit, namun kadang kala akan menimbulkan rasa
tidak nyaman dan sangat sensitif apabila disentuh.
2.6 WOC Asuhan Keperawatan Teoritis
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.1 KASUS
Pada tanggal 5 Februari 2019 jam 20.00 WIB, keadaan umum pasien
baik, Ny. X mengeluh nyeri hilang-timbul pada bagian payudara kiri. Saat
diperiksa, Ny. X memperlihatkan ekspresi wajah seperti menahan sakit.
kesadaran composmentis, GCS : 15, TD: 110/60 mmHg, RR : 2ox/menit,
N: 86x/menit, S : 36 C, terdapat luka pos operasi lumpektomi Fibroadenoma
Mammae sinstra. Keadaan balutan bersih dan kering, tidak ada rembesan
darah maupun cairan dari luka. Pasien mengatakan kurang percaya diri
dengan keadaannya sekarang sebab ia baru saja di operasi di bagian
payudara, pasien terlihat lebih banyak diam dan pasien terlihat tidak mau
menyentuh bagian tubuh yang di operasi.
3.1.2 PENGKAJIAN
1) Identitas Klien
Nama : Ny. X
Umur : 25 tahun
Alamat : Surabaya
Agama : Islam
2) Keluhan Utama
7) Pemerikasaan Fisik
- Kulit
- Payudara
8) Pemeriksaan Penunjang
Data Subjektif
Provokatif : bergerak
Quality : perih
Severity :5
Time : hilang-timbul
TTV pasien :
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36°C
3) Pasien terlihat lebih banyak diam dan pasien terlihat tidak mau
menyentuh bagian tubuh yang di operasi.
3.1.4 DIAGNOSA
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ellis, Harold. 2013. Anatomy and physiology of breast. Surgery journal. S0263-
9319(12)00234-7