TINJAUAN PUSTAKA
vulva yang terdiri dari klitoris, labia mayor, dan labia minora.
berfungsi untuk menghasilkan sel telur serta nutrisi yang diperlukan untuk
membesarkan janin.
Telur dihasilkan di dalam dua buah ovarium. Sekitar setiap 28 hari, telur
yang matang akan keluar dari ovarium, peristiwa ini disebut ovulasi. Telur
yang matang akan masuk ke dalam salah satu dari lubang berotot atau tuba
8
9
adalah hormone yang mengatur haid dan ovulasi pada wanita. LH dan
2010).
Untuk bias melihat seorang wanita hamil, dibutuhkan sperma yang normal
dan sehat serta seluruh alat reproduksi wanita harus berfungsi dengan baik.
2010).
mempunyai panjang 3 cm, lebar 1,5 cm, dan tebal 1 cm. setiap
dari ovarium. Sel telur yang telah dilepaskan akan berjalan menuju
3) Rahim (uterus)
dan berotot. Berat uterus sebelum hamil adalah 30-50 gram dengan
rongga perut.
11
(Gunawan, 2010)
yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses
persalinan dimulai.
(Gunawan, 2010).
12
5) Vagina
Panjang sekitar 8-10 cm. vagina terbentuk dari otot yang bersifat
Bagian ujung terluar vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang
seperti kantong zakar pada pria.Vulva terrdiri atas mons pubis, labia
kanan dan kiri kemaluan. Labia mayor berada di bagian luar dan
eih tebal.
3) Labia minor adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang lebih tipis
4) Klitoris adalah organ kecil seperti kacang hijau yang terletakn pada
c. Amnion
korion. Selaput ini menutup pars fetal plasenta dan talipusat. Kantung
amnion berisi cairan amnion dan janin berada dalam cairan tersebut.
1) Lapisan seluler
2) Membrane basalis
3) Stratum fibroblast
1) Lapisan seluler
3) Pseudo-basement membrane
4) Trofoblas
Warna cairan dalam kondisi normal pucat dan berwarna seperti jerami
yang terjadi 36 jam atau lebih sebelum ketuban pecah. Cairan amnion
penurunan.
1) Air (98%-99%)
(alkali fosfate).
16
amnion.
air dan baunya tidak menyengat. Apabila cairan menjadi kental atau
berbau tidak enak maka perlu dicurigai adanya infeksi. Volume cairan
berasal dari aliran darah ibu ditambah urin janin (Pearce, 2009)
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum ada
ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan aterm lebih dari 37 minggu,
a. Serviks inkompeten.
b. Overdistensi uterus.
genetik).
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun dari
KPD
e. Kelainan Letak
(Yuli, 2017)
18
a. Keluar air ketuban warna putih keruh, jernih, kuning, hijau tau
d. Para periksa dalam selaput ketubn tidak ada, air ketuban sudah kering.
e. Inspekulo: tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada
5. Pemeriksaan penunjang
menjadi biru.
19
c. Amniosentesis
6. Komplikasi
dalam paru.
d. Persalinan Preterm
kehamilan 37 minggu.
intrauterine.
sebagai tempat aktivitas gerak janin tidak ada lagi akibatnya badan
dengan keluarnya air dari vagina warna putih keruh, jernih, kuning,
dengan demam bila sudah ada infeksi. KPD dapat menyebabkan sindrom
gawat napas pada bayi, terjadi penekanan tali pusat, plasenta terlepas lebih
awal, infeksi intra partum atau bahkan kelahiran premature, badan bayi
sehingga peran cairan ketuban sebagai tempat aktivitas gerak janin tidak
ada lagi.
intrauterus dan terjadi Ketuban pecah dini. Selain itu juga infeksi atau
janin imatur, maka pasien akan dirawat dirumah sakit, untuk diobservasi
ada tidaknya infeksi dan janin dipertahankan sampai air ketuban tidak lagi
lebih dari 37 minggu adalah Induksi oxytiksin bila induksi gagal maka
menyebabkan timbul diagnosa nyeri akut. Selain itu Sectio Caesarea juga
luka atau jaringan terbuka tersebut kurang maka akan menyebabkan invasi
bakteri meningkat dan timbul diagnose resiko infeksi. Pada Ibu masa nifas
Kelainan kolagen
pada selaput korion
Antibiotik, batasi
pemeriksaan dalam,
observasi tanda infeksi
8. Penatalaksanaan
a. Penanganan konservatif
3) Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi
b. Penanganan aktif
tiap 6 jam.
2) Induksi/akselerasi persalinan
ditemukan
mengalami kegagalan.
25
lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus (Oxorn & R.Forte,
akan lebih aman bagi ibu, anak maupun keduanya (Oxorn &
R.Forte, 2010).
berikut
Bagi Ibu :
pada perineum.
Bagi Bayi
elektif.
(2) Kadar gula darah yang rendah dan pengaturan suhu tubuh
yang buruk.
terserap
31
1. Pengkajian
a. Mengumpulkan data
sebagai berikut :
1) Komunikasi efektif
tidak tergesa-gesa.
2) Observasi
3) Pemeriksaan fisik
tindakan perawatan.
keperawatan.
33
tingkat yaitu
1) Kebutuhan fisiologis
merupakan hal yang mutlak dan harus terpenuhi oleh manusia untuk
orang lain.
c. Memvalidasi data
tedekat/keluarga.
d. Mendokumentasikan data.
status. Aturan umum yang berlaku adalah jika hal tersebut dikaji maka
professional.
mendetail (jam dan menit) serta diakhiri dengan tanda tangan dan
nama jelas
3) Catatan haruslah jelas, ditulis dengan tinta dalam bahasa yang lugas
dengan cairan penghapus atau apapun, akan tetapi buatlah satu garis
yang salah.
37
2013)
1) Dinamis
waktu akan mengalami suatu perubahan ke arah lebih baik atau kea
rah negative
2) Siklikal
dan evaluasi.
3) Interdependen
4) Fleksibel
Pasien dengan post Sectio Caesarea akan diperoleh data sebagai berikut
a. Biodata
Data ini meliputi nama klien dan suami, usia, suku bangsa, agama,
interpersonal perawat-klien.
pada pasien.
Data yang perlu dikaji adalah penyakit yang di derita klien saat ini
lama haid, siklus, jumlah darah haid, disminorrhae, keluhan haid, hari
39
g. Riwayat psikososial
h. Istirahat tidur
tidur).
i. Pemeriksaan umum
meliputi :
Suhu tubuh, normalnya 36,50C s/d 37,50C secara axilla atau mulut.
24x/menit.
j. Pemeriksaan fisik
nyeri dada.
6) Genetalia
2. Diagnosa Keperawatan
c. Menetapkan prioritas
kesehatan pasien.
d. Merumuskan diagnosa
penyebab respon, dan tanda dan gejala/signs and symptoms (S): batasan
gejala”. Tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah
2017).
for Study of Pain ) awitan, yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas
prediksi (Herdman & Kamitsuru, 2015). Nyeri akut pada kasus Sectio
adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berperan hanya terhadap
juga nociceptor, secara anatomis resptor nyeri ada yang bermielin dan
ada juga yang tidak bermielin dari syaraf perifer (Prasetyo, 2010).
inilah, nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda. Agens
45
proses infeksi. Pada saat bakteri dalam tahap invasi, bakteri akan
3. Perencanaan
klien)
2) Kriteria hasil
adalah:
dan tepat.
48
kebutuhan pasien
Caesarea
TD : 120/80mmHg
Nadi : 60-100x/menit
RR : 18-24x/menit
Intervensi
berkurang
Sholikhah, 2016).
50
ibu jari sampai dengan kelima jari lain dengan waktu 3 menit setiap
lemah
TD : 120/80mmHg
Nadi : 60-100x/menit
RR : 18-24x/menit
Intervensi :
darah
4. Pelaksanaan
a. Tipe implementasi
kebutuhnannya.
55
c. Metode implementasi
lain:
2) Konseling
3) Penyuluhan
memberikan asuhan.
1) Tahap persiapan
professional sendiri.
pelayanan keperawatan.
keberhasilan.
muncul.
2) Tahap pelaksanaan
perawat.
perawat.
3) Tahap terminasi
diberikan
d) Lakukan dokumentasian.
58
5. Evaluasi
a. Definisi Evaluasi
lima dan fase terakhir proses keperawatan. Dalam konteks ini, evaluasi
b. Proses evaluasi
c. Macam Evaluasi
ditentukan tercapai.
d. Metode evaluasi
antara lain:
rencana.
e. Komponen SOAP
1) S: Data Subjektif
2) O: Data Objektif
3) A: Analisis
evaluasi
4) P: Planning
C. Nyeri
1. Pengertian Nyeri
bahwa nyeri adalah ketika seseorang terluka (secara fisik) (Prasetyo, 2010).
kerusakan sel dalam tubuh atau inflamasi (radang), Nyeri timbul karena
asam, penyakit), jadi nyeri adalah respons tubuh yang disebabkan adanya
antara satu orang dengan orang lain dan dapat juga berbeda pada orang
yang terjadi dapat dirasakan (Astutik & Kurlinawati, 2017). Nyeri pada ibu
bonding attachment (ikatan kasih sayang) dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
tidak terpenuhi karena adanya peningkatan nyeri pada saat pasien bergerak
a. Usia
nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin juga turut mempengaruhi nyeri, secara umum pria dan
2017).
c. Kecemasan
d. Keletihan
e. Makna nyeri
3. Ekspresi Nyeri
Ekpresi nyeri klien dapat diamati dalam satu atau lebih kategori respons
intensitas nyeri. Oleh karena itu ekspresi nyeri mungkin tidak ada, minimal
4. Intensitas Nyeri
sendiri. Untuk menentukan tingkat nyeri, klien dapat diminta untuk menilai
intensitas nyeri pada sebuah skala numerik seperti nol sampai 10, dengan
nol berarti tidak mengalami nyeri sama sekali, 1-3 nyeri ringan,
65
4-6 nyeri sedang, 7-9 nyeri berat dan 10 adalah kemungkinan nyeri yang
kata yang menilai intensitas nyeri seperti tidak sama sekali, ringan, sedang,
Skala ini bersifat satu dimensi yang banyak dilakukan pada orang
penggaris yang panjang 10cm atau 100mm. Titik 0 adalah tidak nyeri
dan titik 100mm jika nyeri nya tidak tertahankan. Disebut tidak nyeri
jika pasien menunjuk pada skala 0-4mm, nyeri ringan 5-44mm, nyeri
berarti tidak nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-9 nyeri berat
nyeri, dan juga menilai respon turunnya nyeri pasien terhadap terapi
(agak tenang), gambar kedua sedikit nyeri, dan selanjutnya lebih nyeri
dan gambar paling akhir adalah orang dengan ekspresi nyeri sangat
a. Provoking Incident
berdenyut.
5) Tekanan pada saraf atau akar saraf akan memberikan gejala nyeri
nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-9 nyeri Berat, 10 nyeri
e. Time
nyeri.
Berdasarkan penggolongan :
Terdiri atas obat-obatan yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja
c. Analgesia opioid
d. Analgesia epidural
7. Manajemen nyeri non farmakologis pada persalinan (Baston & Hall, 2013;
a. Relaksasi distraksi
nyeri dan ansietas yang kompleks. Oleh karena itu respons perilaku
c. Masase
pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat klien lebih nyaman
d. Aroma Terapi
yang berasal dari tumbuhan, bunga, pohon yang berbau harum dan
2011).
e. Relaksasi autogenik
antara relaksasi nafas dalam dengan menggenggam jari, mulai dari ibu
jari sampai dengan kelima jari lain dengan waktu 3 menit setiap jari
tangan
72
1. Pengertian
antara relaksasi nafas dalam dengan menggenggam jari, mulai dari ibu jari
sampai dengan kelima jari lain dengan waktu 3 menit setiap jari tangan.
Teknik relaksasi genggam jari adalah cara yang mudah untuk mengelola
berbagai organ dan emosi. Menggenggam jari sambil menarik nafas dalam-
dan emosi, karena genggaman jari akan menghangatkan titik-titik keluar dan
terima otak dan di proses cepat diteruskan menuju saraf pada organ tubuh
lancar. Teknik relaksasi genggam jari membantu tubuh, pikiran dan jiwa
analgesik alami dari tubuh sehingga nyeri akan berkurang. (Astutik &
Kurlinawati, 2017).
rileks.
e. Genggam ibu jari selama kurang lebih 3menit dengan bernapas secara
lain.
g. Rapikan pasien
d. Menurunkan nyeri
74