GASTRITIS
GASTRITIS
DI SUSUN OLEH :
SUPRATMAN,S.KEP
NIM : N.18.035
CI LAHAN CI INSTITUSI
(……………………………………………) (……………………………………………)
A. Definisi
Gastritis akut adalah lesi mukosa akut berupa erosi atau perdarahan akibat
faktor-faktor agresif atau akibat gangguan sirkulasi akut mukosa berupa erosi
atau perdarahan akibat faktor-faktor agresif atau akibat gangguan sirkulasi akut
mukosa lambung.
cepat hilang, dapat berhubungan dengan diet, memiliki respon yang baik
lambung ditandai dengan adanya radang pada daerah tersebut yang disebabkan
(seperti makanan asam atau pedas) atau bisa disebabkan oleh kebiasaan
Gastritis akut adalah kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda
dan gejala yang khas, biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil.
mukosa lambung yang menahun, yang disebabkan oleh ulkus dan berhubungan
B. Klasifikasi Gastritis
1. Gastritis akut
a. Gastritis eksogen akut (biasanya disebabkan oleh faktor –faktor dari luar,
seperti bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid,
lambung) ).
badan.
2. Gastritis kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau
kronik dikelompokkan dalam dua tipe yaitu tipe A dan tipe B. Dikatakan
gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini
pernisinosa berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim.
C. Etiologi
Lambung adalah sebuah kantung otot yang kosong, terletak pada bagian
kiri atas perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa mempunyai
kosong, maka ia akan melipat mirip seperti sebuah akordion. Ketika lambung
membuka.
sebuah cincin otot yang berada pada sambungan antara esopagus dan lambung
terdiri dari lapisan-lapisan otot yang kuat. Ketika makanan berada dilambung,
dinding lambung akan mulai menghancurkan makanan tersebut. Pada saat yang
Salah satu komponen cairan lambung adalah asam hidroklorida. Asam ini
sangat korosif sehingga paku besi pun larut dalam cairan ini. Dinding lambung
dilindungi oleh mukosa-mukosa bicarbonate (sebuah lapisan penyangga yang
hidroklorida.
1. Infeksi bakteri.
bakteri ini. Infeksi H. Pylori sering terjadi pada masa kanak-kanak dan dapat
bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan. Infeksi H. Pylori ini
besar orang yang terkena infeksi H. Pylori kronis tidak mempunyai kanker
dan tidak mempunyai gejala gastritis, hal ini mengindikasikan bahwa ada
penyebab lain yang membuat sebagian orang rentan terhadap bakteri ini
2. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus. Obat analgesik anti
lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus
ulcer.
4. Penggunaan kokain
gastritis.
5. Stress fisik
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau
infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan
pada lambung.
6. Kelainan autoimmune
menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini
7. Crohn’s disease
gejala-gejala dari Crohn’s disease (yaitu sakit perut dan diare dalam bentuk
dalam tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu
akan melewati serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam
kondisi normal, sebuah otot sphincter yang berbentuk seperti cincin (pyloric
valve) akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika
katup ini tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam
D. Patofisiologi
1. Gastritis Akut
aspirin juga dapat menurunkan sekresi bikarbonat dan mukus oleh lambung,
nitrat (bahan pengawet) atau terlalu asam (cuka), kafein seperti pada teh dan
2. Gastritis Kronis
yang menimbulkan atropi dan infiltrasi sel. Hal ini dihubungkan dengan
penyakit autoimun, seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau
dengan bakteri H. Pylori, faktor diet seperti minum panas atau pedas,
penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok atau refluks isi usus kedalam
lambung. H. Pylori termasuk bakteri yang tidak tahan asam, namun bakteri
tersebut sebab tidak bisa menembus lapisan lambung. Akan tetapi juga tidak
pada sel lapisan lambung. Nutrisi ekstra dikirim untuk menguatkan sel
leukosit, namun nutrisi itu juga merupakan sumber nutrisi bagi H. Pylori.
E. Manifestasi Klinis
1. Gastritis Akut
a. Nyeri epigastrium, hal ini terjadi karena adanya peradangan pada mukosa
lambung.
hingga muntah.
Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nauesa dan pada
F. Komplikasi
Pada gastritis akut. Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa
hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syak hemoragik yang bisa
dengan tukak peptik. Gambaran klinis yang diperhatikan hampir sama namun
sebesar 100% tukak duodenum dan 60-90% pada tukak lambung. Hal ini dapat
disebabkan oleh ulkus benigna dan maligna dari lambung atau oleh Helicobater
Pylori.
vitamin.
vitamin B12.
1. Pemeriksaan darah
darah. Hasil tes yang positif menunujukkan bahwa pasien pernah kontak
dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya tapi itu tidak
menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga
karena gastritis.
(CO2). CO2 cepat diabsorbsi melalui dinding lambung dan dapat terdeteksi
3. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat bakteri H. Pylori dalam feses atau
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya darah dalam feses. Hal ini
cerna bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X. Tes ini dilakukan
melalui mulut dan masuk ke dalam esofagus, lambung dan bagian atas usus
Jika ada jaringan dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan, dokter
akan mengambil sedikit sampel (biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu
disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus menunggu sampai efek
dari anestesi menghilang kurang lebih satu atau dua jam. Hampir tidak ada
resioko akibat tes ini. Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa tidak
dahulu sebelum dirontgen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan
6. Analisis Lambung
Tes ini untuk mengetahui sekresi asam dan merupakan tekhnik penting
untuk dianalisis. Analisis basal mengukur BAO (Basal Acid Output) tanpa
asam seperti histamin atau pentagastrin. Tes ini untuk mengetahui teradinya
H. Penatalaksanaan Medis
utama yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi kecil dan sering, serta
1. Gastritis Akut
c. Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan
d. Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk
e. Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya
perforasi.
f. Antasida
Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau
tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis
g. Penghambat asam
Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit tersebut,
2. Gastritis Kronis
a. Cytoprotective agents
kerja H. pylori.
daripada kombinasi dua obat. Terapi dalam jangka waktu yang lama
dalam tubuh sehingga cukup aman digunakan (sesuai anjuran pakai tentunya).
Semakin banyak kadar antasida di dalam obat maag maka semakin banyak
asam yang dapat dinetralkan sehingga lebih efektif mengatasi gejala sakit
Gastritis kronis akibat infeksi bakteri H. pylori dapat diobati dengan terapi
antibiotik dan 1 macam penghambat produksi asam lambung, yaitu PPI (proton
pump inhibitor).
penderita gastritis lazim diberi obat yang menetralkan atau mengurangi asam
1. Antasid
Obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat
mylanta, dll.
pompa kecil dalam sel penghasil asam. Jenis obat yang tergolong dalam
dll. Untuk mengatasi infeksi bakteri H. pylori, biasanya digunakan obat dari
J. Pathway Gastritis
BAB II
TINJAUAN KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
a. Nama
b. Usia
e. Alamat
f. Suku/bangsa
g. Agama
sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat
a. Keluhan utama
a. B1 (breath) : Takhipnea
b. B2 (blood) : Takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah,
4. Psikososial
B. Diagnosa Keperawatan
intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih ( mual dan
muntah).
asupan gizi.
EGC
Bruner & Sudart, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, Edisi 8,
EGC, Jakarta
EGC
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
DENGAN KASUS GASTRITIS DI RUANG IGD
PUSKESMAS ANREAPI
DI SUSUN OLEH :
SATRIANI,S.KEP
NIM : N.18.041
CI LAHAN CI INSTITUSI
(……………………………………………) (……………………………………………)